ABSTRAK Biaya energi total PT. Air Minum Bandarmasih Kota Banjarmasin melebihi rata-rata biaya energi nasional pada tahun 2022. Biaya energi yang tinggi disebabkan oleh kondisi topografi di Kota Banjarmasin yang relatif rendah dengan parameter kemiringan tanah hanya sekitar 0,13%. Kondisi tersebut menyebabkan pemanfaatan energi potensial (gravitasi) menjadi kurang optimal dalam proses distribusi air. Salah satu upaya dalam menurunkan biaya energi adalah dengan mengoptimalkan operasional pompa menjadi efisien. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui efisiensi penggunaan energi dengan metode perbandingan variasi operasional pompa. Metode penelitian yang digunakan meliputi pengukuran parameter kelistrikan, debit dan tekanan pada pompa distribusi zona BTBS; analisis efisiensi pompa; dan analisis potensi penghematan yang dapat dilakukan. Fokus penelitian dilakukan pada jam operasional pompa pada periode minimum pemakaian air (pukul 23.00 – 05.00). Hasil penelitian menunjukkan biaya listrik dengan operasional menggunakan 2 pompa lebih hemat (sebesar Rp 18.493.621,41 per bulan) dibandingkan operasional menggunakan 1 pompa. Operasional menggunakan 2 pompa memberikan efisiensi pompa rata-rata sebesar 55%, dibandingkan dengan operasional 1 pompa (18,93%). Bahkan potensi penghematan masih bisa dilakukan dengan meningkatkan frekuensi putaran pompa pada suatu batasan tertentu atau dengan menambah 1 unit pompa kapasitas 500 m3/jam. Kata kunci: biaya energi, efisiensi pompa, operasional pompa  ABSTRACT The total energy cost of PT Air Minum Bandarmasih Banjarmasin City exceeds the average national energy cost in 2022. High energy costs are caused by the relatively low topographic conditions in Banjarmasin City with a land slope parameter of only about 0.13%. This condition causes the utilisation of potential energy (gravity) to be less than optimal in the water distribution process. One approach to reducing energy costs is by optimizing the operational efficiency of the pumps. This study aims to assess the energy efficiency by comparing variations in pump operations. The research methodology includes the measurement of electrical parameters, flow rate, and pressure in the BTBS zone distribution pumps; pump efficiency analysis; and potential savings analysis. The study focuses on the operational hours of the pumps during periods of minimal water usage (from 23:00 to 05:00). The results indicate that using two pumps is more cost-effective (saving Rp 18,493,621.41 per month) compared to operating with one pump. The two-pump operation yields an average pump efficiency of 55%, compared to 18.93% for the one-pump operation. Furthermore, there is still potential for savings by increasing the pump rotation frequency within certain limits or by adding an additional pump with a capacity of 500 m3/hour. Keywords:  energy cost, pump operation, pump efficiency