Claim Missing Document
Check
Articles

PENGARUH TERAPI MUSIK TERHADAP KECEMASAN ANAK PRA SEKOLAH SEBELUM DAN SELAMA TINDAKAN PEMASANGAN INFUS -, Widayanti; Alfiyanti, Dera; Solechan, Achmad
Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan Vol 5, No 2 (2013): Desember 2013
Publisher : Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Hospitalisasi merupakan peristiwa yang traumatik untuk anak-anak yang dirawat di rumah sakit seringkali menunjukkan respon kecemasan, misalnya anak gelisah, menolak dilakukan tindakan, memegang erat orang tua, menangis, menjerit, menyerang secara verbal, tingkah laku agresif, dan sering bertanya tentang prosedur yang akan dilakukan perawat. Penelitian ini bertujuan untuk mendiskripsikan kecemasan anak prasekolah sebelum dan sesudah diberikan terapi musik dan menganalisis pengaruh terapi musik terhadap kecemasan anak usia prasekolah sebelum dan selama tindakan keperawatan pemasangan infus di Rumah Sakit Tugurejo Semarang. Desain penelitian ini adalah quasi experiment (eksperimen semu), jumlah sampel 30 responden dengan teknik purposive sampling. Hasil penelitian menunjukkan terdapat pengaruh yang signifikan antara terapi musik dan kecemasan anak (p value= 0,000; α= 0,05). Penelitian selanjutnya diharapkan meneliti intervensi barn untuk menurunkan kecemasan anak saat hospitalisasi.Kata Kunci: Terapi musik, kecemasan, dan anak usia pra sekolah α
Decrease Level Of Candida Albicans in Children with The Practice of “Pure Honey” Oral Hygiene Alfiyanti, Dera; Hidayanti, Titi Nur
Media Keperawatan Indonesia Vol 1, No 1 (2018)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (441.72 KB) | DOI: 10.26714/mki.1.1.2018.35-41

Abstract

Background: Oral hygiene is an act of cleansing the entire area of the mouth, including teeth and gums to avoid infection. Purpose of hygiene to reduce dental plaque, reduce risk of oral cavity, eliminate tooth decay, gum, improve comfort in child.. Objective: This study aims to determine the effect of oral hygiene using 30% pure honey to the number of candida albicans in hospitalized children. Method: This study was a quasy experiment pre and post test with control group design. The data were analyzed with paired t-test dan independent paired samples t-test. The population of this study was all hospitalized children. The sample size is determined by purposive sampling technique, with a sample size of 20 (10 children were intervention group, 10 children were control group). Result: Mean number of candida pre test  of 38.90 CFU / ml and post test A total of 27.40 CFU / ml. The result of statistical test of separate parametric test in pairs of t-test p value of 0.001 (α = 0,05), so it can be concluded that there is oral hygiene effect using 30% pure honey to number of candida albicans child's mouth. Discussion: Hospitalized children were high risk population of nosocomial infection. There were many source of secondary infection such as infection by candida albicans. The recommendation of this research is that all children treated in hospital are done orally hygiene by using 30% pure honey
PREDIKSI RISIKO MALNUTRISI BERDASARKAN NUTRITIONAL RISK SCORE (NRS) PADA ANAK THALASEMIA DI KOTA SEMARANG Dera Alfiyanti; Mariyam -
PROSIDING SEMINAR NASIONAL & INTERNASIONAL 2016: PROSIDING KONTRIBUSI HASIL PENELITIAN DAN PENGABDIAN MASYARAKAT DALAM PROGRAM SUSTAINABLE DEVE
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (190.136 KB)

Abstract

Malnutrisi pada anak thalassemia menyebabkan meningkatnya angka kesakitan dan kematian, meningkatkan risiko terjadinya komplikasi, dan memperpanjang masa rawat inap di rumah sakit serta juga memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak, terutama balita (Secker, 2012). Pasien dengan thalasemia sangat penting untuk dilakukan pengkajian nutrisi (Fung, 2010). Nutrisi yang optimal sangat penting untuk kasus thalasemia sebagai modalitas dalam pengobatan jangka panjang dan untukmencegah gangguan nutrisi, gangguan perkembangan, pubertas, dan defisiensi imun. Responden dalam penelitian ini adalah anak penderita thalassemia di sebuah rumah sakit di Kota Semarang dengan jumlah 40 anak. Metode penelitian yang dilakukan adalah deskriptif. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, observasi langsung, data rekam medis yang berbasis instrumen Nutritional Risk Score (NRS). Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar status nutrisi responden berada dalam kategori normal yaitu 30 responden (75%) dan sebagian besar risiko malnutrisi berdasarkan NRS padaresponden berada dalam kategori risiko tinggi malnutrisi yaitu 22 responden (55%). Penelitian selanjutnya perlu mengembangkan penelitian lebih lanjut tentang korelasi prediksi risiko malnutrisi terhadap pemenuhan kebutuhan nutrisi anak thalassemia. Keywords : anak thalassemia, status nutrisi, risiko malnutrisi berdasarkan NRS
IPTEKS BAGI MASYARAKAT (IbM) TAMAN PINTAR BANANA SEBAGAI UPAYA OPTIMALISASI KUALITAS BALITA DI RW 04 DAN RW 05 DESA ROWOSARI KECAMATAN TEMBALANG KOTA SEMARANG Dera Alfiyanti; Mariyam -; Desi Ariyana Rahayu
PROSIDING SEMINAR NASIONAL & INTERNASIONAL 2014: PROSIDING SEMINAR NASIONAL HASIL - HASIL PENELITIAN & PENGABDIAN
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (32.197 KB)

Abstract

Program Stimulasi, Deteksi, dan Intervensi Dini  Tumbuh Kembang (SDIDTK) balita di Puskesmas Kota Semarang dan jaringannya masih terbatas pada deteksi dini penyimpangan pertumbuhan sedangkan deteksi dini penyimpangan perkembangan, penyimpangan emosional,dan stimulasi sesuai usia anak belum dilaksanakan. Pembinaan tumbuh kembang balita di Desa Rowosari Kecamatan Tembalang Kota Semarang belum berjalan secara optimal. Kader kesehatan di RW 04 dan RW 05 mengatakan bahwa kegiatan posyandu hanya sebatas penimbangan berat badan, pengukuran tinggi badan, dan pemberian makanan tambahan saja.Hal ini menyebabkan tidak terdeteksinya penyimpangan pertumbuhan, perkembangan, dan tidak optimalnya kualitas balita. Tujuan utama pembentukan Taman Pintar Banana adalah meningkatkan kualitas balita di RW 04 dan RW 05 Desa Rowosari Kecamatan Tembalang Kota Semarang. Rencana kegiatan yang dilakukan meliputi pelatihan deteksi dini pertumbuhan balita, pelatihan deteksi dini penyimpangan perkembangan balita, workshop stimulasi perkembangan balita, pelatihan MP-ASI, pelatihan pemeriksaan fisik dasar balita, pelatihan perawatan bayi, dan pembentukan Taman Pintar Banana. Metode pendekatan yang dilakukan adalah dengan diskusi intensif, simulasi/demonstrasi keterampilan, dan role play. Evaluasi dilakukan dengan membandingkan hasil pre dan post test pada setiap pelatihan yang berlangsung. Pengetahuan dan keterampilan kader mengalami peningkatan di enam pelatihan yang diselenggarakan.
FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN ASFIKSIA PADA NEONATUS DI RUMAH SAKIT ISLAM KENDAL Rahayu Rupiyanti; Amin Samiasih; Dera Alfiyanti
PROSIDING SEMINAR NASIONAL & INTERNASIONAL 2014: PROSIDING KONFERENSI NASIONAL PPNI JAWA TENGAH
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (240.222 KB)

Abstract

Latar Belakang: Angka kematian bayi terutama terjadi pada masa neonatal , 23% dengan penyebab utama asfiksia yaitu terjadi ketika bayi tidak cukup menerima oksigen sebelumnya, selama atau setelah kelahiran. Faktor yang menyebabkan asfiksia neonaturum antara lain factor ibu, factor bayi, factor plasenta, dan factor persalinan.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui factor yang berhubungan dengan kejadian asfiksia (faktor bayi dan faktor persalinan) di Rumah Sakit Islam Kendal. Metode: Jenis penelitian ini adalah deskriptif korelasi dengan pendekatan crossectional dengan menggunakan data rekam medik pasien asfiksia neonaturum dengan faktorbayi meliputi berat bayi lahir, premature dan factor persalinan meliputi perslinan sungsang pervaginam, sungsang perabdominam, KPD serta partus macet.Data diambil dari bulan Januari Desember 2013 di Rumah Sakit Islam Kendal sebanyak 60 kasus. Analisa data dilakukan secara univariat,bivariat dengan uji chi square dan uji fisher’s exact. Hasil: Hasil analisa statistic untuk prematuritas dipeoleh nilai P value 0,000(<0,05),BBL p value 0,000(<0,05), persalinan letak sungsang perabdominam p value 0,004(<0,05), KPD 0,014 (<0,05), partus macet p value 0,009 (<0,05) hal ini dapat disimpulkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara prematuritas, berat badan lahir,KPD, Partus macet dan persalinan sungsang perabdominam dengan kejadian asfiksia pada neonatus, sedangkan untuk persalinan sungsang pervaginam nilai p value 0,228 dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara persalinan letak sungsang pervaginam dengan asfiksia.
PENGARUH PERAWATAN KULIT BERDASARKAN SKOR SKALA BRADEN Q TERHADAP KEJADIAN LUKA TEKAN ANAK DI PEDIATRIC INTENSIVE CARE UNIT (PICU) RS. TUGUREJO DAN RS. ROEMANI SEMARANG Dera Alfiyanti; Nani Nurhaeni; Tris Eryando
PROSIDING SEMINAR NASIONAL & INTERNASIONAL 2012: SEMINAR NASIONAL HASIL PENELITIAN 2012
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Skala Braden Q digunakan untuk memprediksi risiko luka tekan pada anak sekaligus sebagai baselineuntuk menentukan tindakan pencegahan. Penelitian ini bertujuan membahas pengaruh perawatan kulitberdasarkan skor Skala Braden Q terhadap kejadian luka tekan. Design penelitian adalah kuasieksperimen dengan post test only design with control group. Hasil penelitian secara statistik tidak adapengaruh antara perawatan kulit berdasarkan skor Skala Braden Q dengan kejadian luka tekan anak diPICU RSUD Tugurejo dan RS. Roemani Semarang (p=0,60 ; α=0,05). Trend analysis denganpendekatan kualitatif menunjukkan perawatan kulit berdasarkan skor Skala Braden Q efektif untukmencegah luka tekan dan kerusakan kulit lebih lanjut. Hasil penelitian menyarankan agar institusipelayanan keperawatan mengadopsi Skala Braden Q untuk memprediksi risiko luka tekan, melakukanintervensi sesuai kategori risiko luka tekan; serta penelitian selanjutnya untuk menambah jumlahsampel, memperpanjang waktu pengamatan, dan mempertimbangkan indikator mikroskopik lukatekan.
KOLONI BAKTERI PADA ANAK YANG DI RAWAT DI PICU SETELAH ORAL HYGIENE DENGAN NACL Mariyam -; Dera Alfiyanti
PROSIDING SEMINAR NASIONAL & INTERNASIONAL 2014: PROSIDING SEMINAR NASIONAL HASIL - HASIL PENELITIAN & PENGABDIAN
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (31.823 KB)

Abstract

Oral health needs to be maintained, whether healthy or sick. In critically ill patients admitted to the hospital within 48 hours will change the oropharyngeal flora of the more dominant grampositive turned into agram-negative.Patients were treated in the intensive care unit by a nurse performed oral treatment using NaCl standards compliant hospital operations. This study aims to identify the number of colonies of bacteria in the mouth in children admitted to the Pediatric Intensive Care Unit (PICU) in Tugurejo hospital  Semarang performed oral hygiene by using NaCl. This study design was a descriptive analytic study. The sample was a child who was treated in the PICU were performed using NaCl oral hygiene and saliva taken after 8-10 hours for the examination of bacterial colony count. Sample was determined by consecutive sampling technique. The results of statistical tests the average number of bacterial colonies 36 with a standard deviation of 92.87. Suggestions for subsequent research are expected to examine the associated number of bacterial colonies on the child performed oral hygiene with other solutions.
PENGARUH TERAPI BERMAIN TERHADAP TINGKAT KECEMASAN ANAK USIA PRASEKOTAH SETAMA TINDAKAN KEPERAWATAN DI RUANG TUKMAN RUMAH SAKIT ROEMANI SEMARANG Dera Alfiyanti; Tri Hartiti; Amin Samiasih
FIKkeS Vol 1, No 1 (2007): Jurnal Keperawatan
Publisher : FIKkeS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (5549.319 KB)

Abstract

Terapi bermain adalah bentuk-bentuk pengalaman bermain yang direncanakan sebelum anak menghadapi tindakan keperawatan untuk membantu strategi koping mereka terhadap kemarahan, ketakutan, kecemasan, dan mengajarkan kepada mereka tentang tindakan keperawatan yang dilakukan selama hospitalisasi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh terapi bermain terhadap tingkat kecemasan anak usia prasekolah selama tindakan keperawatan di Ruang Lukman Rumah Sakit Roemani Semarang. Metode penelitian yang diterapkan adalah quasy experiment dengan one group pre test and post test design. Pengumpulan data dilakukan dengan cara mengobservasl dua puluh responden yang mengacu pada enam item pernyataan yang tercantum di lembar observasi. Tiap - tiap responden diobservasi dua kali, sebelum dan sesudah pemberian terapi bermain pada dua tindakan keperawatan yang sama. Alat pengolahan data yang digunakan adalah program SPSS 11.0 for windows release. Paired t-test digunakan untuk menganalisa pengaruh terapi bermain terhadap tingkat kecemasan anak usia prasekolah selama tindakan keperawatan. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa ada perbedaan yang signifikan antara tingkat kecemasan anak usia prasekolah selama tindakan keperawatan sebelum dan sesudah dilakukan terapi bermain (p value = 0,005 lebih kecil dari a = 0,05) Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa terapi bermain berpengaruh terhadap tingkat kecemasan anak usia prasekolah selama tindakan keperawatan. Peneliti mengharapkan ada penelitian lebih lanjut untuk melengkapi hasil penelitian ini dengan sampel dan metode yang lebih representatif. Kata kunci : terapi bermain, tingkat kecemasan anak usia prasekolah
HUBUNGAN PERILAKU CUCI TANGAN PAKAI SABUN (CTPS) DENGAN KEJADIAN DIARE ANAK USIA SEKOLAH DI SDN 02 PELEMSENGIR KECAMATAN TODANAN KABUPATEN BLORA Arry Marsudi Utomo; Dera Alfiyanti; Nurahman -
FIKkeS Vol 6, No 1 (2013): JURNAL KEPERAWATAN
Publisher : FIKkeS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (251.957 KB)

Abstract

Diare adalah suatu kondisi dimana seseorang buang air besar dengan konsistensi lembek atau cair, bahkan dapat berupa air saja dan frekuensinya lebih sering (biasanya tiga kali atau lebih) dalam satu hari. CTPS dapat mencegah penyebaran penyakit yang disebabkan oleh lingkungan dan perilaku manusia seperti penyakit diare, yang dapat berakibat fatal, dapat dikurangi. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis hubungan antara perilaku cuci tangan pakai sabun (CTPS) dengan kejadian diare anak usia sekolah di SDN 02 Pelemsengir Kecamatan Todanan Kabupaten Blora. Desain penelitian ini adalah kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah semua anak yang sekolah di SDN 02 Pelemsengir Kecamatan Todanan Kabupaten Blora. Jumlah populasi dalam penelitian ini adalah 136 orang siswa. Teknik sampel yang digunakan adalah teknik proporsional random sampling. Hasil penelitian diketahui bahwa terdapat 37 responden perilaku cuci tangan pakai sabun (CTPS) kurang. Terdiri dari 7 responden (18,9%) tidak diare dan 30 responden (81,1%) diare. Sedangkan 21 responden menunjukkan perilaku cuci tangan pakai sabun (CTPS) dengan katagori sedang. Terdiri dari 8 responden (38,1%) tidak diare dan 13 responden (61,9%) mengalami diare. Perilaku cuci tangan pakai sabun (CTPS) katagori baik 14 orang responden terdiri dari 9 responden (64,3%) tidak diare dan 5 responden (35,7%) mengalami diare. Ada hubungan antara perilaku cuci tangan pakai sabun (CTPS) dengan kejadian diare anak usia sekolah di SDN 02 Pelemsengir Kecamatan Todanan Kabupaten Blora.Kata Kunci : Perilaku, Cuci Tangan, Sabun, Diare.
PERBEDAAN PENGETAHUAN PERAWAT DAN BIDAN TENTANG KEGAWATAN NAFAS DAN TINDAKAN RESUSITASI PADA NEONATUS DI RUMAH SAKIT ISLAM KENDAL Siti Asfuriyah; Amin Samiasih; Dera Alfiyanti
PROSIDING SEMINAR NASIONAL & INTERNASIONAL 2014: PROSIDING KONFERENSI NASIONAL PPNI JAWA TENGAH
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (165.786 KB)

Abstract

Latar Belakang: Masalah kesehatan ibu dan bayi merupakan masalah nasional yang perlu mendapat prioritas utama karena sangat menentukan kualitas sumber daya manusia pada generasi mendatang. Pengetahuan perawat tentang resusitasi merupakan modal yang sangat penting untuk pelaksanaan tindakan resusitasi pada situasi kritis.Tujuan peneltian ini untuk perbedaan  pengetahuan perawat dan bidan tentang kegawatan nafas dan tindakan resusitasi pada neonatus di Rumah Sakit Islam Kendal.Metode Penelitian: jenis penelitian deskriptif, desain deskriptif kuantitatif untuk menerangkan atau menggambarkan perbedaan pengetahuan perawat dan bidan tentang kegawatan nafas dan tindakan resusitasi pada neonatus. Proses penelitian telah dilaksanakan pada tanggal 1-30 April 2014 di Rumah Sakit Islam Kendal dengan metode Purposivesampling dengan jumlah sampel 40 (20 responden kelompok perawat, dan 20 responden kelompok bidan). Hasil: Hasil peneltian menunjukkan sebagian besar responden perawat jenis kelamin perempuan (90,0%), pendidikan D3 keperawatan (90,0%), lama kerja 1-5 tahun (85,0%) dan seminar yang pernah diikuti perawat adalah tidak pernah (75,0%). Responden bidan seluruhnya perempuan (100,0%), pendidikan D3 kebidanan (100,0%), lama kerja 1-5 tahun(50,0%) dan 70% perawat tidak pernah mengikuti seminar. Ada perbedaan pengetahuan perawat dan bidan tentang kegawatan nafas tindakan resusitasi pada neonatus di Rumah Sakit Islam Kendal yaitu pengetahuan perawat tentang kegawatan nafas tindakan resusitasi pada neonatus. adalah baik (55,0%), dan pengetahuan bidan tentang kegawatan nafas tindakan resusitasi pada neonatus. adalah cukup (65,0%). Saran: Berdasarkan hasil tersebut perlu ditingkatkannya pengembangan pendidikan keperawatan dalam bidang materi pembelajaran tentang resusitasi pada neonatus yang mengalami gagal nafas.