Latar Belakang: Papertoys merupakan sebuah pendekatan terapeutik yang melibatkan penggunaan kertas untuk membuat berbagai bentuk objek tiga dimensi, papertoys dapat dimodifikasi sesuai dengan tingkat kemampuan dan kebutuhan individu anak, seperti ukuran yang lebih besar untuk anak dengan keterbatasan motorik halus atau desain sederhana untuk anak dengan gangguan kognitif. Tujuan: mengetahui pengaruh terapi bermain papertoys terhadap perkembangan motorik halus dan kognitif pada tunagrahita. Metode: quasi eksperimental dengan pendekatan one grup pretest posttest design. Pengambilan data dilakukan di SLB Widya Bakti Semarang, sampel berjumlah 42 responden dengan teknik total sampling sesuai kriteria inklusi dan eksklusi. Intervensi dalam penelitian ini menggunakan terapi bermain papertoys. Instrumen berupa kuesioner perkembangan motorik halus dan kognitif dengan analisis data menggunakan wilcoxon test. Hasil: adanya pengaruh terapi bermain papertoys dengan p-value 0,000 (<0,05) maka Ho ditolak bermain intervensi ini efektif untuk memengaruhi perkembangan motorik halus dan kognitif. Kesimpulan: terapi bermain papertoys dapat membantu menstimulsi motorik halus dan kognitif dengan pemberian latihan keterampilan dengan baik dan sebagai salah satu role model pada pendekatan anak tunagrahita.