Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search
Journal : Majalah Farmasetika

Saffron (Crocus sativus L): Kandungan dan Aktivitas Farmakologinya Maryam Nur Afifah; Aliya Nur Hasanah
Majalah Farmasetika Vol 5, No 3 (2020): Vol. 5, No. 3, Tahun 2020
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/mfarmasetika.v5i3.26291

Abstract

Crocus sativus L. atau yang lebih dikenal Saffron saat ini sedang banyak diperbincangkan oleh masyarakat luas terutama di Indonesia. Saffron dengan aroma, warna dan rasa yang unik telah digunakan sebagai bahan makanan dan juga pengobatan tradisional di berbagai belahan dunia. Artikel ini bertujuan untuk memberikan review mengenai studi yang dilakukan pada kandungan dan efek farmakologis Crocus sativus L. Metode yang digunakan dalam review ini menggunakan sumber data jurnal Internasional dimana pencarian sumber data jurnal Internasional menggunakan instrumen pencari online yang bersumber dari Google, Googlescholar, Science direct, Pubmed dan lainnya. Kandungan utama yang terkandung dalam saffron yaitu crocin, crocetin, picrocrotin dan safranal. Aktivitas farmakologi yang dimiliki oleh saffron antara lain sebagai antikanker, antidepresi, antihipertensi, anticemas dan insomnia serta sebagai pengobatan Pre Menstrual Syndrome (PMS). Berdasarkan aktivitas farmakologi yang dimiliki ini maka Crocus sativus L memiliki potensi untuk pengobatan beberapa penyakit. Namun, perlu adanya uji klinik yang lebih besar dilakukan untuk memastikan efek farmakologi yang dimiliki oleh saffron.Kata Kunci: Crocus sativus, Saffron, aktivitas farmakologi
Semua Orang Bisa Jadi Detektif Bahan Kimia Obat dalam Jamu Dengan Strip Test Aliya Nur Hasanah
Majalah Farmasetika Vol 1, No 1 (2016): Vol. 1, No. 1, Tahun 2016
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (243.798 KB) | DOI: 10.24198/farmasetika.v1i1.9699

Abstract

Bangsa Indonesia telah lama mengenal dan menggunakan tanaman-tanaman obat sebagai salah satu upaya dalam menanggulangi masalah kesehatan. Penggunaan obat tradisional khususnya jamu di Indonesia cukup tinggi, hampir 50% masyarakat Indonesia terbiasa mengkonsumsi jamu. Tetapi peningkatan produksi, peredaran dan penggunaan jamu tersebut di sisi lain dicemari oleh adanya penambahan bahan kimia obat ke dalamnya. Sulitnya menekan peredaran jamu yang mengandung Bahan Kimia Obat di Indonesia, mendorong berbagai peneliti untuk mengembangkan teknik identifikasi bahan kimia dalam jamu. Saat ini Fakultas Farmasi Universitas Padjadjaran tengah mengembangkan berbagai strip indikator untuk mendeteksi adanya bahan kimia obat dalam jamu. Hanya dengan mencelupkan strip ke dalam sediaan jamu yang telah dilarutkan dalam pelarut, keberadaan bahan kimia dapat sesegera mungkin diketahui hanya dalam hitungan menit.
Bahaya Obat Kiral Bisa Dihindari Dengan "Molecularly Imprinted Polymer" Aliya Nur Hasanah
Majalah Farmasetika Vol 1, No 5 (2016): Vol. 1, No. 5, Tahun 2016
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (211.258 KB) | DOI: 10.24198/farmasetika.v1i5.10731

Abstract

Obat memiliki sifat kiral. Pemisahan enansiomer untuk molekul kiral merupakan hal penting, terutama untuk industri farmasi, karena enansiomer dapat memiliki aktivitas farmakologi dan toksisitas yang berbeda. Peneliti berupaya menemukan metode dan tehnik untuk memisahkan obat-obat kiral sehingga diperoleh kemurnian yang tinggi. Penemuan metode baru terus dilakukan, salah satunya adalah Molecular imprinting polymer (MIP). Penggunaan MIP yang berkembang untuk pemisahan kiral masih membuka banyak peluang untuk aplikasi material ini sebagai fase diam dalam kromatografi cair kinerja tinggi (KCKT) maupun capillary electrochromatography (CEC).
Teknik Isolasi dan Penentuan Struktur Mangiferin: Senyawa Aktif dari Tanaman Mangga (Mangifera indica L.) Luluk Luqyana Zahrah Taqiudina Mahdiyah; Ahmad Muhtadi; Aliya Nur Hasanah
Majalah Farmasetika Vol 5, No 4 (2020): Vol. 5, No. 4, Tahun 2020
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/mfarmasetika.v5i4.27238

Abstract

Tanaman mangga (Mangifera indica L.) adalah tanaman berbuah musiman yang banyak terdapat di Indonesia. Secara umum, daun tanaman ini mengandung saponin, alkaloid, fenol, tannin, flavonoid, steroid, diterpene dan glikosida. Senyawa metabolit sekunder yang umum ditemukan dalam tanaman ini adalah mangiferin (2-C-β-D-glucopyranosyl-1,3,6,7-tetrahydroxyxanthone), yang termasuk dalam golongan polifenol. Mangiferin memiliki beberapa aktivitas seperti antikanker, antiinflamasi, antidiabetes, dan antihiperlipidemia. Artikel ini membahas teknik isolasi mangiferin dan elusidasi strukturnya yang dilakukan dengan kombinasi spektrofotometri infra merah, Kromatografi Cair-Spektroskopi Massa (Liquid Chromatography-Mass Spectrometry/LC-MS), dan spektroskopi Resonansi Magnetik Inti (Nuclear Magnetic Resonance/NMR) baik berupa 1H-NMR ataupun 13C-NMR. Metode yang digunakan adalah review pustaka dengan pustaka yang digunakan sebanyak 34 artikel yang berasal dari jurnal internasional. Hasil yang didapatkan yaitu isolasi mangiferin dari tanaman mangga dapat dilakukan dengan metode refluks, soxhletasi, partisi tiga fase atau dengan bantuan microwave. Dari hasil tersebut, ditemukan bahwa ekstraksi dengan bantuan microwave memberikan persentase mangiferin lebih tinggi dari metode lain. Tetapi, penggunaan skala besar masih jarang dilakukan karena kemampuan penetrasi microwave yang rendah sehingga ada kemungkinan pemanasan kurang merata.
Formulasi dan Evaluasi Sediaan Anti Aging dari Ekstrak Tumbuhan Nadia Fauziah Rahmadiani; Aliya Nur Hasanah
Majalah Farmasetika Vol 4, No 4 (2019): Vol. 4, No. 4, Tahun 2019
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1204.754 KB) | DOI: 10.24198/farmasetika.v4i4.23068

Abstract

Tumbuh-tumbuhan yang berasal dari Indonesia memiliki banyak potensi sebagai bahan dasar produk kosmetika seperti produk antiaging. Sediaan antiaging adalah produk yang bermanfaat untuk menghambat proses kerusakan akibat bertambahnya usia pada kulit. Pengembangan dari formula berbagai sediaan anti aging yang berasal dari ekstrak tumbuhan telah banyak dilakukan, setiap formula pada jenis sediaan yang berbeda dievaluasi untuk mendapat formula terbaik yang memiliki karakteristik yang paling stabil dalam waktu penyimpanan tertentu. Oleh karena itu, pada review artikel ini, berbagai formulasi dan evaluasi pada sediaan krim, gel dan masker peel off antiaging dari ekstrak tumbuhan dikaji lebih lanjut untuk mendapatkan formula paling stabil dengan menggunakan  9 jurnal untuk membandingkan hasil formulasi dan evaluasi  dan 27 pustaka sebagai kajian teori. Hasil review menunjukan formula terbaik adalah formula krim yang menggunakan tween 80 dan span 80 dengan konsentrasi 5,11gr dan 0,25gr, formula masker peel off yang mengandung PVA 12% dan HPMC 2% dan formula gel yang menggunakan Na CMC 2% . Kata Kunci : Antiaging, Masker peel-off, krim, gel
Molekular Imprinting Polimer Sebagai "Antibody Mimic" dalam Pengujian Klinik Aliya Nur Hasanah
Majalah Farmasetika Vol 1, No 2 (2016): Vol. 1, No. 2, Tahun 2016
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (113.726 KB) | DOI: 10.24198/farmasetika.v1i2.9705

Abstract

45 tahun lalu merupakan pertama kali imprinting diperkenalkan dalam dunia polimer organik oleh Gunter Wulff’s. Molekular imprinting polimer adalah  material yang disiapkan dengan keberadaan suatu molekul sebagai cetakan untuk pembentukan sisi ikatan komplementer dengan molekul cetakan. Molekular imprinting polimer dapat menjadi model buatan untuk sisi ikatan biologi yang umumnya ditemukan pada reseptor dan antibodi. Molekular imprinting polimer juga dapat digunakan untuk sistem deteksi yang mengikuti alur sisi ikatan biologi. Molekular imprinting polimer memiliki karakter yang lebih baik dibanding antibodi dalam hal stabilitas fisikokimia, mekanik dan ketahanan terhadap panas. Tetapi, dibalik banyaknya keuntungan yang ditawarkan oleh molekular imprinting polimer sebagai “plastic antibody” atau “antibody mimic”, masih banyak hal yang harus diperbaiki agar material ini dapat betul-betul menggantikan antibodi sehingga bisa digunakan secara luas dalam immunoassay. 
Analisis Kapabilitas Proses Produksi Sediaan Drop dengan Menggunakan Program Statistik Minitab Nur hayati; Aliya Nur Hasanah
Majalah Farmasetika Vol 7, No 4 (2022): Vol. 7, No. 4, Tahun 2022
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/mfarmasetika.v7i4.39297

Abstract

Nilai rasio kapabilitas proses produksi merupakan salah satu output dari kegiatan pengkajian mutu produk yang sangat penting dalam kegiatan pelaksanaan sistem mutu industri farmasi untuk menghasilkan produk farmasi yang memiliki konsistensi dari segi keamanan, khasiat dan mutu. Tujuan penelitian ini adalah untuk menilai kemampuan proses produksi sediaan drop yang diproduksi secara rutin selama tahun 2019-2020. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menganalisis rasio kemampuan proses (Cpk) menggunakan program analisis statistik Minitab 19.1. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa ada dua parameter pengujian yang memiliki nilai Cpk tidak kapabel (≤ 1,33) yaitu parameter persentase hasil pengisian dengan nilai Cpk -0,54 dan persentase hasil produk jadi dengan nilai Cpk -0,56. Hasil ini menunjukkan bahwa proses pengisian dan hasil akhir produk jadi tidak menunjukkan konsistensi yang cukup baik sehingga kedua proses tersebut harus dilakukan investigasi secara mendalam agar proses tersebut tidak mempengaruhi mutu produk untuk kegiatan produksi di tahun berikutnya.
Penilaian Risiko Kontaminasi Silang pada Area Produksi pada Salah Satu Industri Farmasi di DKI Jakarta Christina Damayanti; Aliya Nur Hasanah
Majalah Farmasetika Vol 8, No 5 (2023)
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/mfarmasetika.v8i5.46906

Abstract

Kontaminasi silang dapat mempengaruhi mutu dan keamanan produk yang diproduksi oleh industri farmasi. Metode FMEA (Failure Modes and Effects Analysis) merupakan metode yang dapat digunakan untuk menilai risiko terjadinya kontaminasi silang. Penilaian risiko ini dilakukan dengan tahapan identifikasi risiko, analisis risiko, dan evaluasi risiko yang menggunakan pengkategorian berdasarkan Risk Priority Number (RPN). Berdasarkan hal tersebut, dilakukan penelitian berupa penilaian risiko kontaminasi silang pada area produksi pada salah satu industri farmasi di DKI Jakarta. Penelitian ini menunjukkan 38 risiko dengan kategori berdasarkan RPN yaitu rendah, sedang, tinggi, dan sangat tinggi dari keseluruhan proses produksi. Nilai RPN terendah sebesar ≤30 dan tertinggi sebesar ≥150. Berdasarkan nilai tersebut, didapatkan risiko dengan nilai RPN 30-60 (sedang), 75-100 (tinggi), dan lebih dari 150 (sangat tinggi) yang menjadi prioritas untuk menentukan tindakan pengendalian terhadap risiko yang telah teridentifikasi. Oleh karena itu, industri farmasi tersebut dapat segera menentukan dan melaksanakan tindakan pengendalian untuk mengurangi risiko keberulangan kontaminasi silang, seperti teknik pembersihan yang dimodifikasi serta pembungkusan peralatan kotor dan peralatan bersih yang tidak dilakukan. Tindakan pengendalian dapat dilakukan dengan pelatihan personil, perbaikan SOP, serta peningkatan fasilitas pembersihan sehingga mutu produk yang diproduksi tetap terjaga.
Review: Bentuk Sediaan dari Bahan Alam sebagai Suplemen Nutrisi dalam Pencegahan Stunting Rahmah, Raisya; Nur Hasanah, Aliya
Majalah Farmasetika Vol 9, No 1 (2024)
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/mfarmasetika.v9i1.48810

Abstract

Stunting merupakan suatu keadaan dimana terjadi gangguan pertumbuhan anak yang tidak sesuai dengan usianya. Tercatat pada tahun 2022 angka stunting di Indonesia mencapai 21,6 %.  Upaya pada pencegahan terhadap stunting salah satunya dengan pemberian suplemen nutrisi baik dalam bentuk sintetik maupun herbal. Suplemen nutrisi untuk pencegahan stunting di Indonesia sudah banyak diteliti dan beredar luas. Pemberian suplemen herbal beredar dalam berbagai bentuk sediaan diantaranya gummy candies, serbuk, tablet, sirup, suspensi,dan emulsi. Sampai saat ini belum pernah ada artikel yang mengulas berbagai bentuk sediaan yang dibuat untuk penunjang nutrisi tersebut. Artikel ini dibuat dengan tujuan memperoleh bentuk – bentuk sediaan dari natural resources sebagai suplemen nutrisi untuk mengoptimalkan upaya peningkatan nutrisi menjadi lebih efektif dan efisien. Artikel ulasan dilakukan dengan mencari artikel berkaitan yang diterbitkan 10 tahun terakhir dengan bantuan situs pencarian jurnal online yaitu Google Scholar dan Scopus menggunakan kata kunci “formulasi sediaan obat untuk stunting” “drug formulation for stunting” dan “natural resources drug for stunting”. Dari hasil tersebut didapatkan 12 artikel yang sesuai dengan tujuan penelitian yang terdiri dari beberapa bentuk sediaan obat menggunakan natural resources sebagai zat aktifnya. Berdasarkan penelusuran, bentuk sediaan serbuk tidak terbagi paling banyak digunakan dengan daun kelor dan rimpang temulawak sebagai bahan alam yang banyak dibuat menjadi sediaan untuk pencegahan stunting. Kedepannya diharapkan lebih banyak eksplorasi terkait natural resources yang dapat dimanfaatkan untuk stunting karena sampai saat ini penelitian tersebut masih sangat terbatas.
Kajian Risiko Perubahan Penimbangan Material “Fresh” Dengan Failure Mode and Effect Analysis Mulyadi, Ananda Putri Aulia; Nur Hasanah, Aliya; Chandra, Felix
Majalah Farmasetika Vol 10, No 5 (2025)
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/mfarmasetika.v10i5.66711

Abstract

Penimbangan menjadi tahap awal dalam proses pembuatan obat dan secara langsung memengaruhi mutu produk akhir. Industri farmasi umumnya menerapkan penimbangan “fresh” untuk menjaga stabilitas bahan, yaitu penimbangan dilakukan maksimal 24 jam sebelum pencampuran. Namun, penerapan penimbangan “fresh” menimbulkan inefisiensi dalam alur produksi dan membatasi fleksibilitas perencanaan produksi. Penelitian ini bertujuan untuk menilai risiko perubahan proses penimbangan dari sistem “fresh” menjadi penimbangan dalam satu waktu pada industri X menggunakan metode Failure Mode and Effect Analysis (FMEA). Hasil pengkajian mengidentifikasi tiga risiko kategori sedang pada tahap penyimpanan bahan hasil timbang berdasarkan nilai Risk Priority Number (RPN). Mitigasi yang diusulkan adalah revisi daftar masa simpan bahan hasil timbang sesuai disposisi Issue Report (IR) dan studi batas masa simpan material setelah penimbangan dengan prioritas pada bahan tertentu. Langkah mitigasi tersebut bertujuan untuk menurunkan risiko mutu akibat perubahan proses penimbangan, meningkatkan jaminan kualitas berbasis data ilmiah, dan mendukung kepatuhan regulasi CPOB. 
Co-Authors Ade Zuhrotun Ahmad Muhtadi AKBAR ROZAAQ MUGNI Akhmad Sobarudin Amelia Soyata Andini, Alfita Nur Anis Khoerunisa Anis Khoerunisa, Anis Anisa Desy Ariyanti Antonius Herry Cahyana Ardiansah, Bayu Badriah Afriani Buchari - Chandra, Felix Christina Damayanti Danni Ramdhani Driyanti Rahayu Ellin Febrina Emil Budianto Emil Budianto Fenadya Rahayu Agustriono Fikri Nazaruddin Firdha Senja Maelaningsih GHALIB SYUKRILLAH SYAHPUTRA Gia A. Faradiba Hendra Wijaya Henny Purwaningsih Henry Ng Henry Ibrahim Dalli Ida Ayumiati Ida Musfiroh Ida Musfiroh Ida Musfiroh Ida Musfiroh, Ida Ike Susanti Ike Susanti Jayadi, Inneke Karen Low Ka Ling Kelvin F. Pratama Laffyanto, Dionisius Luki Yogaswara Yusuf Luluk Luqyana Zahrah Taqiudina Mahdiyah Maryam Nur Afifah Maryana, Rianti Mawaddah, Nadiya Widda Meilia Suherman Meilia Suherman, Meilia Melisa Intan Barliana Merly, Siti Michelle Ferdinand Muchtaridi Muchtaridi Muhammad Fauzi Muhammad Rizki Nugraha Mulyadi, Ananda Putri Aulia Mutakin Mutakin Mutakin Mutakin Mutakin Mutakin Nadia Fauziah Rahmadiani Nasrul Wathoni Noer Erin Meilina Nur hayati Nurike Susendi Nyi Mekar Saptarini Priska Primandini Priskila O Dwiestri Priskila O Dwiestri, Priskila O Putri Nur Azizah, Putri Nur Rahmah, Raisya Rahmana Emran Kartasasmita Rembulan Kusmawati Rembulan Kusmawati, Rembulan Rieda Nurwulan Septyani Rimadani Pratiwi Rr. Sulistiyaningsih Shelvy Elizabeth Suherman Slamet Ibrahim Soni, Dang Sri Adi Sumiwi Sri Agung Fitri Kusuma Sri Agung Fitri Kusuma, Sri Agung Sriwidodo B Sriwidodo B, Sriwidodo Sriwidodo Sriwidodo Sriwidodo Sriwidodo Sriwidodo Sriwidodo, Sriwidodo Sudirman Sudirman Sukri, Tony Taofik Rusdiana Utama, Aris Eka Utari, Triesye VANIA PUTRI Widajanti Wibowo Wisnu A. A Wiwiek Indriyati Wiwiek Indriyati, Wiwiek Yoga Windhu Wardhana Yoppi Iskandar