Transformasi industri menuju keberlanjutan menuntut integrasi antara inovasi teknologi ramah lingkungan dan sistem keuangan yang mendukung pengelolaan sumber daya secara bertanggung jawab. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis implementasi green engineering dan green accounting dalam menunjang keberlanjutan operasional pada industri manufaktur di Indonesia. Pendekatan yang digunakan adalah studi kualitatif dengan metode studi kasus pada tiga perusahaan manufaktur di sektor otomotif, tekstil, dan makanan-minuman. Data diperoleh melalui wawancara mendalam, observasi langsung, dan studi dokumen, serta dianalisis menggunakan teknik analisis tematik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan green engineering melalui inovasi seperti pemanfaatan sistem daur ulang energi, pengolahan limbah, dan efisiensi proses produksi mampu meningkatkan efisiensi energi, menekan biaya operasional, serta mengurangi jejak karbon perusahaan. Sementara itu, green accounting memungkinkan perusahaan menginternalisasi biaya lingkungan dalam laporan keuangan dan menyusun strategi bisnis yang lebih berkelanjutan. Praktik pelaporan berdasarkan standar Global Reporting Initiative (GRI) terbukti memperkuat transparansi dan akuntabilitas perusahaan kepada pemangku kepentingan. Namun, hambatan seperti keterbatasan investasi awal, minimnya regulasi khusus, serta rendahnya literasi hijau di tingkat operasional masih menjadi tantangan signifikan. Penelitian ini menyarankan perlunya sinergi antara sektor industri, pemerintah, dan akademisi dalam mendorong adopsi kebijakan serta peningkatan kapasitas sumber daya manusia untuk mendukung transformasi menuju industri manufaktur yang berkelanjutan.