Claim Missing Document
Check
Articles

RESPON PERTUMBUHAN TANAMAN KELAPA SAWIT (Elaeis guineensis Jacq) TERHADAP PEMBERIAN FORMULA DAN TAKARAN PUPUK ORGANIK PLUS PADA STADIA TBM 1 Supreyitno, Duwi; Syafrullah, Syafrullah; Amir, Nurbaiti
Klorofil: Jurnal Penelitian Ilmu-Ilmu Pertanian Vol 12, No 2 (2017): Klorofil
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32502/jk.v12i2.817

Abstract

Growth Response of Palm Oil Plants (Elaeis guineensis Jacq) Against Giving Formula and Dose Organic Plus Fertilizer Plus At Stadia TBM 1. The aim of this research is to get the best organic fertilizer formula and dosage on the growth of oil palm crop (Elaeis guineensis Jacq) on TBM 1 stadium. This research has been done in Campus C Experimental Garden of Muhammadiyah University of Palembang, Semambu Island Village, North Indralaya Subdistrict, Ogan Ilir District, South Sumatera, from May to August 2016. The design used Factorial Factorial Factorial Random Design Factor, with 9 treatment combinations 3 replicates and 3 plant samples. (F) consisting of F1 = Humat Coal 55%, N 20% Fertilizer, P 10%, K 10%, Natural rock 5%., F2 = 60% Coal Fumed, N Fertilizer 15% , P 10%, K 10%, Natural rock 5%, F3 = Humidity 60% Coal, N fertilizer 10%, P 10%, K 10%, Natural rock 10%. Types of organic fertilizer plus (T) consist of T1 = 1 Kg / Tree, T2 = 1.5 kg / Tree, T3 = 2 Kg / Tree. The variables observed in this study were Plant High Increase (cm), Litrage Growth (cm), Length Waist (cm), and Round Quantity (multiply), Diversity analysis showed that organic fertilizer formula plus, organic fertilizer plus significant effect until very real to all observed variables. Likewise, the treatment of combinations between treatments had significant effect until very real on all observed variables, but it was not significant effect on the number of leaves / plants.
Evaluasi Pertumbuhan dan Produksi Beberapa Padi Gogo ( Oryza Sativa L. ) Varietas Jati Luhur dan Situ Bagendit pada Perbedaan Jumlah Benih yang Ditanam Evaluation the Growth and Production of Several Upland Rice (Oryza sativa L.) Varieties Jati Luhur and Wendi1, Wendi; Gusmiatun, Gusmiatun; Amir, Nurbaiti
Klorofil: Jurnal Penelitian Ilmu-Ilmu Pertanian Vol 9, No 2 (2014): Jurnal Ilmu-Ilmu Agroteknologi Klorofil
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32502/jk.v9i2.119

Abstract

Evaluasi Pertumbuhan dan Produksi Beberapa Padi Gogo ( Oryza Sativa L. ) Varietas Jati Luhur dan Situ Bagendit pada Perbedaan Jumlah Benih yang Ditanam Evaluation the Growth and Production of Several Upland Rice (Oryza sativa L.) Varieties Jati Luhur and Situ Bagendit On The Planted Seed Difference Amount
PENGARUH JENIS PUPUK ORGANIK DAN SISTEM TANAM TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT TANAMAN TEBU (Saccharum officinarum L.) Ardi Prayogo, Sovian; Minwal, Minwal; Amir, Nurbaiti
Klorofil: Jurnal Penelitian Ilmu-Ilmu Pertanian Vol 11, No 1 (2016): Klorofil
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32502/jk.v11i1.217

Abstract

Pengaruh Jenis Pupuk Organik dan Sistem tanam Terhadap Pertumbuhan Bibit Tanaman Tebu(Saccharum officinarum L.). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mempelajari pengaruh jenispupuk organik dan sistem tanam terhadap pertumbuhan bibit tanaman tebu (Saccharum officinarum L.) dilapangan. Penelitian ini telah dilaksanakan pada kebun percobaan kampus C Universitas MuhammadiyahPalembang, Desa Pulau Semambu, Kecamatan Inderalaya Utara, Kabupaten Ogan Ilir, Provinsi SumateraSelatan. Penelitian ini telah berlangsung dari bulan juni sampai dengan bulan Agustus 2015. Penelitian inimenggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) fakorial. Yang disusun dengan 9 kombinasi yang diulang3 kali. Sebagai perlakuan pupuk organik (O), O1 : kotoran ayam, O2 : Blotong dan O3 : Bokasi dan perlakuansistem tanam (S), S1 : 140 cm overlape 100 %, S2 : 140 cm overlape 50 % dan S3 : 140 cm overlape 25 %.Peubah yang diamati adalah tinggi tanaman (cm), jumlah anakan, jumlah daun (helai), panjang akar(cm),jumlah akar (helai) dan diameter batang (cm). Hasil analisis keragaman menunjukkan bahwa perlakuanpupuk organik berpengaruh sangat nyata terhadap waktu keluar tunas, tinggi tanaman, jumlah anakandanjumlah daun. nyata terhadap panjang akar,jumlah akar dan diameter batang.sedangkan perlakuan sistemtanam berpengaruh sangat nyata terhadap waktu keluar tunas dan diameter batang. nyata terhadap tinggitanaman,jumlah daun dan,jumlah akar. tidak nyata terhadap jumlah anakan dan panjang akar. Pemberianpupuk organik kotoran ayam memberikan hasil terbaik terhadap pertumbuhan bibit tanaman tebu, Perlakuansistem tanam 140 cm overlape 100 % memberikan hasil yang terbaik terhadap pertumbuhan tanaman tebu,Interaksi pemberian pupuk organik kotoran ayam dan sistem tanam 140 cm overlape 100 % memberikanhasil terbaik pada pertumbuhan bibit tanaman tebu.
PENGARUH JENIS DAN TAKARAN PUPUK ORGANIK TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT KELAPA SAWIT (Elaeis guineensis Jacq) DI POLYBAG PADA PRE NURSERY Rasyid, Muhammad; Amir, Nurbaiti; Minwal, Minwal
Klorofil: Jurnal Penelitian Ilmu-Ilmu Pertanian Vol 12, No 1 (2017): Klorofil
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32502/jk.v12i1.615

Abstract

Pengaruh Jenis dan Takaran Pupuk Organik Terhadap Pertumbuhan Bibit Kelapa Sawit (Elaeis guinensis Jacg) Pada Fase Pre Nursery. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan mendapatkan jenis dan takaran pupuk organik yang tepat terhadap pertumbuhan bibit kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq) pada Stadia pre nursery di polybag. Penelitian ini telah dilaksanakan di kebun percobaan Fakultas Pertanian Kampus C, Universitas Muhammadiyah Palembang. Dusun 1, Desa Pulau Semambu, Kecamatan Indralaya Utara, Kabupaten Ogan Ilir, Sumatera Selatan. Waktu pelaksanaan penelitian ini dimulai pada bulan Mei 2015 sampai dengan bulan Agustus 2015. Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) Faktorial dengan 12 kombinasi perlakuan diulang 3 kali, adapun faktor perlakuan yang digunakan adalah Jenis Pupuk Organik (O), O1 = Pupuk Kandang Kotoran Ayam, O2 = pupuk kandang Kotoran Sapi, O3 = pupuk kandang Kotoran kambing, O4 = Pupuk Jerami Padi dan Takaran Pupuk Organik (T), T1 = 10 ton/ ha, T2 = 20 ton/ ha, T3 = 30 ton/ ha. Peubah yang diamati tinggi tanaman (cm), jumlah daun (helai), panjang akar primer (cm), jumlah akar primer (helai), berat basah tanaman (g), berat kering tanaman (g). Hasil penelitian menunjukan bahwa perlakuan pupuk organik berpengaruh sangat nyata terhadap peubah yang diamati seperti Tinggi tanaman dan berat basa berangkasan dan berpengaruh nyata terhadap jumlah daun, panjang akar primer, jumlah akar primer dan berat kering berangkasan. Takaran pupuk organik berpengaruh tidak nyata setiap peubah yang di amati, sedangkan interaksi berpengaruh tidak nyata terhadap semua peubah yang diamati.
PENGARUH JENIS PUPUK ORGANIK CAIR LIMBAH TANAMAN DAN TAKARAN PUPUK KOTORAN AYAM TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN KEDELAI (Glycine max L. Merrill) Amir, Nurbaiti; Fauzy, Muhammad Fahrul
Klorofil: Jurnal Penelitian Ilmu-Ilmu Pertanian Vol 13, No 1 (2018): klorofil
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32502/jk.v13i1.1094

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mendapatkan jenis pupukorganikcair dan takaran pupuk kotoran ayam yang terbaik, terhadap pertumbuhan tanaman kedelai (Glycine max L.Merrill). Penelitian ini telah dilaksanakan di Lahan Warga  Desa Pasir Putih Kecamatan Talang Kelapa Kabupaten Banyuasin, Provinsi Sumatera Selatan, bulan Juni sampai September 2017. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) Faktorial dengan dua perlakuan dan diulang tiga kali. (1) Jenis Pupuk organik Cair (C) terdiri dari C0 = Tanpa Pupuk Organik Cair, C1 = Pupuk Organik Cair Sabut Kelapa, C2 = Pupuk Organik Cair Batang Pisang dan (2) Takaran Pupuk Kororan Ayam (A) terdiri dari A1 = 10 ton/ha, A2 = 20 ton/ha,  A3 = 30 ton/ha. Peubah yang diamati adalah Tinggi Tanaman (cm), Jumlah Cabang Primer (tangkai), Jumlah Polong Berisi (butir), Jumlah Polong Hampa (butir), Produksi/petak (g) dan Berat 100 Biji (g). Hasil penelitian menunjukan bahwa pemberian pupuk organik cair batang pisang dan pemberian takaran pupuk kandang kotoran ayam 20 ton/ha menghasilkan pertumbuhan dan produksi terbaik pada tanaman kedelai (Glycine max L. Merrill)
Respon Tanaman Jagung Hibrida (Zea mays L.) terhadap Pemberian Pupuk Hayati Mikoriza di Lahan Pasang Surut Marlina, Neni; Amir, Nurbaiti
Seminar Nasional Lahan Suboptimal 2019: Prosiding Seminar Nasional Lahan Suboptimal “Smart Farming yang Berwawasan Lingkungan untuk
Publisher : Pusat Unggulan Riset Pengembangan Lahan Suboptimal (PUR-PLSO) Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (527.564 KB)

Abstract

Marlina N, Amir N. 2019. Response of hybrid maize (Zea mays L.) to giving mycorrhizal biofertilizer in tidal land. In: Herlinda S et al. (Eds.), Prosiding Seminar Nasional Lahan Suboptimal 2019, Palembang 4-5 September 2019. pp. 325-329. Palembang: Unsri Press. Growth and production of hybrid maize plants in tidal land can be improved by the provision of mycorrhizal biofertilizer. Mycorrhizal biofertilizer and chicken manure organic fertilizer are very helpful in providing nutrients in nitrogen, phosphorus and potassium in tidal land which has a low nutrient content. Research on mycorrhizal biofertilizer   has been carried out in the farms of Purwosari village, Tanjung Lago District, Banyuasin Regency, South Sumatra Province. The research objective   was to study  a dose of mycorrhizal biofertilizer   which is suitable for increasing hybrid corn production. The research period was conducted from July to Nopember 2018. This study used a  Group Randomized Design with 3 of treatments and 9 groups. The dose of mycorrhizal biofertilizer is 3, 5 and 7 g/plant. The results showed that hybrid corn plants had a positive response with the giving of 7 g/plant mycorrhizal biofertilizer  which was indicated by the production of 4,70 kg/plot.Keywords: mycorrhizal biofertilizer, hybrid maize and tidal land
RESPON PERTUMBUHAN BIBIT TEBU (Saccharum officinarum L.) TERHADAP PUPUK KOTORAN AYAM DAN JENIS ZAT PENGATUR TUMBUH Amir, Nurbaiti
Klorofil: Jurnal Penelitian Ilmu-Ilmu Pertanian Vol 14, No 2 (2019): Klorofil
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32502/jk.v14i2.2366

Abstract

Respon Pertumbuhan Bibit Tebu (Saccharum officinarum L.) terhadap Pupuk Kotoran Ayam dan Jenis Zat Pengatur Tumbuh (ZPT). Penelitian ini bertujuan untuk menentukan Pertumbuhan Bibit Tanaman Tebu (Saccharum officinarum L.) Pada Berbagai Takaran Pupuk Kotoran Ayam dan Jenis Zat Pengatur Tumbuh (ZPT). Penelitian ini dilaksanakan dilahan warga di jl.Sukatani km 7 Palembang, dari bulan Juni sampai September 2018. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK ) Faktorial dengan 9 Kombinasi Perlakuan dan 3 ulangan. contoh perlakuan adalah sebagai berikut : (1) Pupuk kandang Kotoran Ayam (T) yaitu : T1 = 5 ton/ha, T2 = 10 ton/ha, T3 = 15 ton/ha, dan (2) Jenis zat pengatur tumbuh (Z) yaitu :, Z1 = Air kelapa muda, Z2  = Urine sapi. Peubah yang diamati dalam penelitian ini adalah Waktu keluar tunas (HST),  Jumlah anakan,  Jumlah Akar (helai), Persentase tanaman hidup (%). Berdasarkan hasil analisis keragaman menunjukkan bahwa  perlakuan pupuk kotoran ayam berpengaruh sangat nyata  terhadap persentase tanaman yang hidup, namun berpengaruh tidak nyata terhadap peubah yang lainnya.  Perlakuan jenis zat pengatur tumbuh berpengaruh nyata sampai sangat nyata terhadap semua peubah yang diamati, namun berpengaruh tidak nyata terhadap persentase tanaman yang hidup. Sedangkan perlakuan interaksi berpengaruh tidak nyata terhadap semua peubah yang lainnya.  Perlakuan takaran pupuk kotoran ayam 10 ton/ha memberikan hasil terbaik terhadap pertumbuhan bibit tebu. Perlakuan jenis ZPT air kelapa muda menghasilkan pertumbuhan bibit tanaman tebu yang terbaik
Training on the Utilization of Local Microorganisms as Liquid Organic Fertilizer in Sungai Pangeran Village, Ilir Timur I District, Palembang City Amir, Nurbaiti; Palmasari, Berliana; Fahmi, Innike Abdillah; Astuti, Dessy Tri
Altifani Journal: International Journal of Community Engagement Vol 1, No 2 (2021)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32502/altifani.v1i2.3241

Abstract

Organic fertilizers are fertilizers that primarily consist of organic materials derived from plant or animal residues converted in solid or liquid form. Household waste, especially vegetable waste, is usually dumped directly into the environment, even though this waste can still be used, for example, made as liquid organic fertilizer by utilizing local microorganisms (MOL). The mole contains micro and macronutrients and contains bacteria that can decompose organic matter. This Community Service aims to provide motivation and knowledge, and skills to the community about the technique of making liquid organic fertilizer from household waste by utilizing local microorganisms. Community Service held in Sungai Pangeran Village, Ilir Timur I District, Palembang City, on February 19, 2019. The method used was counseling and training participants on the use of local microorganisms as liquid organic fertilizer. Thirty-five participants attended the implementation of the activity. This activity continued with discussions and questions and answers during the training. The results of this Community Service show that the service method in the form of counseling, training, and question and answer is very appropriate in motivating the community to remodel household waste.
PENGARUH PEMBERIAN PUPUK ORGANIK KOTORAN AYAM DAN BATANG PISANG DENGAN TAKARAN BERBEDA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN KEDELAI (Glycine max (L) Merril) Amir, Nurbaiti; Astuti, Mely Widia
Klorofil: Jurnal Penelitian Ilmu-Ilmu Pertanian Vol 15, No 1 (2020): Klorofil
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32502/jk.v15i1.3727

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan takaran pupuk organik kotoran ayam dan pupuk organik cair yang terbaik terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman kedelai (Glycine max (L) Merril). Penelitian ini telah  dilaksanakan di Lahan Petani di Desa Pasir Putih Kabupaten Banyuasin Provinsi Sumatera Selatan pada bulan Desember  sampai  Maret  2019.  Penelitian  ini  menggunakan  Rancangan  Petak Terbagi (Split-plot), dengan 9 kombinasi perlakuan sebanyak 3 ulangan. Sebagai Petak utama adalah takaran pupuk organik cair batang pisang (O) dan perlakuan anak petak adalah : takaran pupuk organik kotoran ayam (A). Sebagai perlakuan petak utama : O0 = tanpa pupuk cair, O1 = 250 ml/petak, O2 = 500 ml/petak, O3 =750 ml/petak, dan perlakuan anak petak adalah : A1 = 5 ton/ha, A2 =10 ton/ha, A3= 15 ton/ha. Peubah pengamatan  dalam penelitian ini antara lain: 1.) Tinggi Tanaman (cm), 2.) Jumlah Cabang , 3.) Jumlah Polong Berisi, 4.) Jumlah Polong Hampa, 5.) Berat Polong Per Tanaman, 6.) Berat berangkas Kering. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa perlakuan takaran pupuk organik kotoran ayam 5 ton/Ha dan pupuk organik batang pisang 250 ml/Ha memberikan hasil terbaik yaitu 1,63 ton/Ha serta kombinasi dari pemberian takaran Pupuk Organik Kotoran ayam 5 ton/ha dan batang pisang 250 ml/petak menghasilkan hasil terbaik 1,87 ton/ha.
UJI PUPUK ORGANIK KOTORAN AYAM PADA TANAMAN JAGUNG HIBRIDA (Zea mays L.) DI LAHAN PASANG SURUT Marlina, Marlina; Amir, Nurbaiti; Syafrullah, Syafrullah; Siswono, Hengki
Klorofil: Jurnal Penelitian Ilmu-Ilmu Pertanian Vol 16, No 1 (2021): Klorofil
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32502/jk.v16i1.4042

Abstract

Tidal land has potential in the development of hybrid maize, but the obstacle in tidal land is low soil fertility, therefore increasing the production of hybrid maize by applying organic chicken manure. It is hoped that organic chicken manure can improve land quality and increase hybrid corn production. The purpose of this study was to obtain the right dose of chicken manure organic fertilizer in increasing the production of hybrid maize (Zea mays L.) in tidal land. This research was conducted on tidal land type C overflow in Purwosari Village, Kec. Tanjung Lago, Kab. Banyuasin, Prov. South Sumatra, which was implemented from June – September 2019. The design used was a non-factorial RAK (Randomized Block Design) with four treatments which were repeated six times, namely the application of chicken manure organic fertilizer 0, 5, 10, and 15 tons/ha. The best hybrid corn production was found in the provision of 15 tons/ha, which was 4.43 kg/plot with a percentage increase of 25.85%. Lahan pasang surut berpotensi dalam pengembangan jagung hibrida, namun kendala di lahan pasang surut adalah kesuburan tanah yang rendah, oleh karena itu untuk meningkatkan produksi jagung hibrida dengan pemberian pupuk organik kotoran ayam.  Diharapkan pupuk organik kotoran ayam dapat memperbaiki kualitas lahan dan meningkatkan produksi jagung hibrida. Tujuan penelitian ini  untuk mendapatkan dosis pupuk organik kotoran ayam yang tepat dalam meningkatkan produksi jagung hibrida (Zea mays L.) di lahan pasang surut. Penelitian ini dilaksanakan di lahan pasang surut tipe luapan C di Desa Purwosari, Kec. Tanjung Lago, Kab. Banyuasin, Prov. Sumatera Selatan, yang telah dilaksanakan mulai bulan Juni  –   September 2019.  Rancangan yang digunakan RAK (Rancangan Acak Kelompok) non Faktorial dengan empat perlakuan yang diulang enam kali, yaitu pemberian pupuk organik kotoran ayam 0, 5, 10 dan 15 ton/ha.  Produksi jagung hibrida terbaik terdapat pada pemberian 15 ton/ha yaitu sebesar 4,43 kg/petak dengan persentase peningkatan 25,85 %.