Claim Missing Document
Check
Articles

PENYULUHAN PEMANFAATAN LIMBAH SAYURAN MENJADI PUPUK ORGANIK CAIR DI KELURAHAN TANGGA TAKAT, KECAMATAN SEBERANG ULU II, KOTA PALEMBANG Aminah, R. Iin Siti; Rosmiah, Rosmiah; Palmasari, Berliana; Amir, Nurbaiti; Paridawati, Ika
Suluh Abdi Vol 5, No 2 (2023): SULUH ABDI
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32502/sa.v5i2.7092

Abstract

Limbah sayuran dianggap sebagai bahan buangan yang tidak dapat digunakan lagi, sehingga keberadaannya belum dimanfaatkan dengan baik oleh masyarakat. Padahal limbah sayuran masih dapat digunakan kembali sebagai bahan untuk membuat pupuk organik cair (POC). Pupuk organik cair yang terbuat dari limbah sayur merupakan jenis pupuk yang banyak manfaat, baik untuk tanaman maupun lingkungan. Pupuk organik cair bersifat ramah lingkungan dan aman bagi manusia dan hewan. Pupuk organik cair juga memperbaiki struktur tanah, meningkatkan kesuburan tanah, dan meningkatkan daya ikat air tanah, selain itu juga ramah lingkungan, mengurangi polusi tanah, dan melindungi kesehatan tanah. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan dan keterampilan kepada masyarakat tentang memanfaatkan kembali limbah sayuran dengan mengolahnya menjadi pupuk organik cair (POC). Lokasi pengabdian masyarakat dilaksanakan di kantor lurah Tangga Takat Kecamatan Seberang Ulu II Kota Palembang, pada tanggal 24 Februari 2023. Metode yang digunakan yaitu penyuluhan dan pelatihan kepada masyarakat tentang pengolahan limbah sayuran menjadi pupuk organik cair. Kegiatan ini mempertemukan 25 peserta yang antusias dalam sesi diskusi dan tanya jawab selama pelatihan berlangsung. Hasil pengabdian kepada masyarakat ini menunjukkan bahwa metode pengabdian berupa konsultasi, pelatihan dan tanya jawab sangat cocok untuk memotivasi masyarakat dalam pengolahan limbah sayuran menjadi pupuk organik cair.
The Use of Organic Fertilizer Enriched with Bacteria to Improve the Fertility of the Soil Marlina, Neni; Rosmiah, Rosmiah; Khotimah, Khusnul; Helmizuryani, Helmizuryani; Palmasari, Berliana; Amir, Nurbaiti; Rompas, Joni Phillep; Meidelima, Dewi
Altifani Journal: International Journal of Community Engagement Vol 4, No 2 (2024): Altifani Journal: International Journal of Community Engagement
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32502/altifani.v4i2.7868

Abstract

Majority of farmers in Ketapang 1.  Rantau Panjang District  are accustomed to using inorganic chemical fertilizers and a few use organic fertilizers. Excessive use of chemical fertilizers will have a negative effect on soil fertility, physically, chemically and biologically. Infertile soil can cause the soil to become hard and cause plant roots to develop less well and disrupt nutrient absorption, so that the production of all plants will decrease, therefore to increase soil fertility you can use organic fertilizer enriched with Azospirillum bacteria (N-fixing bacteria from air) and phosphate and potassium solubilizing bacteria. This organic fertilizer enriched with bacteria more quickly contributes the NPK nutrients needed by plants. This activity was carried out in Ketapang 1 village, Rantau Panjang District, Ogan Komering Ilir Regency, in the form of counseling and demonstration of the application of organic fertilizer enriched with bacteria. Knowledge about organic fertilizer enriched with bacteria is very beneficial to society to reduce the use of chemical fertilizers, to make the soil more loose and fertile and crop production can increase.
PENINGKATAN PERTUMBUHAN BIBIT KARET (Hevea brasiliensis Muell.Arg) DENGAN PEMBERIAN PUPUK NITROGEN DAN GARAM DAPUR (NaCl) DI POLYBAG Amir, Nurbaiti; Paridawati, Ika; Ayomida, Prananda Niko
Klorofil: Jurnal Penelitian Ilmu-Ilmu Pertanian Vol 18, No 2 (2023): Klorofil
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32502/jk.v18i2.7725

Abstract

Penelitian ini dilaksanakan di lahan milik petani yang terletak terletak di jalan Sukarela, Kelurahan Kebun Bunga, Kec. Sukarami,  Km 7 Palembang Sumatera Selatan, dari bulan Januari sampai April 2023. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan dan mendapatkan dosis pupuk nitrogen dan garam dapur terhadap pertumbuhan bibit karet di polybag. Menggunakan metode eksperimen dengan Rancangan Acak Kelompok Faktorial yang terdiri dari 9 kombinasi, 3 perlakan yang diulang 3 kali. Adapun perlakuannya Faktor 1 yaitu Pupuk Nitrogen (N), terdiri dari N1 = 5 g/polybag, N2 = 10 g/polybag, N3 = 15 g/polybag. Faktor 2 yaitu garam dapur (NaCl) (G) terdiri dari G1 = 15 g/polybag, G2 = 20 g/polybag, G3 = 25 g/polybag. Peubah yang diamati yaitu tinggi tanaman (cm), jumlah daun (helai), jumlah tangkai (helai) dan diameter batang (cm). Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa Interaksi pupuk nitrogen dosis 10 g /polybag dengan garam dapur dosis 20 g/polybag memberikan poertumbuhan terbaik terhadap peubah jumlah daun dan diameter batang.This research was carried out on farmer's land located on Jalan Sukarela, Kebun Bunga Village, Kec. Sukarami, Km 7 Palembang, South Sumatra, from January to April 2023. This research aims to determine and obtain the dose of nitrogen fertilizer and table salt on the growth of rubber seedlings in polybags. Using an experimental method with a Factorial Randomized Block Design consisting of 9 combinations, 3 treatments which were repeated 3 times. The treatment for Factor 1 is Nitrogen Fertilizer (N), consisting of N1 = 5 g/polybag, N2 = 10 g/polybag, N3 = 15 g/polybag. Factor 2 is table salt (NaCl) (G) consisting of G1 = 15 g/polybag, G2 = 20 g/polybag, G3 = 25 g/polybag. The variables observed were plant height (cm), number of leaves (strands), number of stems (strands) and stem diameter (cm). Based on the research results, it shows that the interaction of nitrogen fertilizer at a dose of 10 g/polybag with table salt at a dose of 20 g/polybag provides the best growth for the variables of leaf number and stem diameter.
PENGATURAN JARAK TANAM DAN APLIKASI MIKORIZA PADA TANAMAN CABAI MERAH (Capsicum annum L.) Amir, Nurbaiti; Aminah, R. Iin Siti; Paridawati, Ika; Pratama, Rian Ade
Klorofil: Jurnal Penelitian Ilmu-Ilmu Pertanian Vol 19, No 1 (2024): Klorofil
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32502/jk.v19i1.8715

Abstract

Cabai merah (Capsicum annum L.) merupakan tanaman potensial yang perlu dikembangkan karena memiliki peluang pasar yang besar baik lokal maupun ekspor, di Sumatera Selatan belum banyak dibudidayakan dan produksinya masih rendah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menentukan jarak tanam dengan dosis mikoriza yang tepat terhadap pertumbuhan dan hasil cabai merah. Penelitian ini telah dilaksanakan pada lahan petani bertempat di Kel.Sukajadi Kec.Talang Kelapa, Banyuasin Sumatera Selatan. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan rancangan petak terbagi (split plot design), terdiri dari 12 kombinasi perlakuan dan 3 ulangan. Faktor pertama (Petak Utama) Jarak tanam (J) yaitu J1 = 60 cm x 60 cm, J2 =60 cm x 80 cm dan J3 = 60 cm x 100 cm sedangkan faktor kedua (Anak Petak) Dosis Mikoriza (M) yaitu M0 = kontrol ; M1 = 3 g/ tanaman ; M2 = 5 g/tanaman dan M3 = 7 g/tanaman. Peubah pengamatan dalam penelitian ini antara lain tinggi tanaman (cm), berat buah per tanaman (g) dan berat buah per petak (g). Hasil penelitian menunjukkan bahwa kombinasi perlakuan jarak tanam 60 cm x 100 cm dengan mikoriza dosis 7 g/tanaman memberikan hasil terbaik dengan produksi 664 g/petak setara dengan 1,77 ton/ha.Red chili (Capsicum annum L.) is a potential crop that needs to be developed because it has large market opportunities both locally and for export. In South Sumatra it is not widely cultivated and production is still low. This research aims to determine and determine the planting distance with the correct dose of mycorrhiza on the growth and yield of red chilies. This research was carried out on farmers' land located in Sukajadi Subdistrict, Talang Kelapa Subdistrict, Banyuasin, South Sumatra. This research used an experimental method with a split plot design, consisting of 12 treatment combinations and 3 replications. The first factor (Main Plot) is Planting distance (J), namely J1 = 60 cm x 60 cm, J2 = 60 cm x 80 cm and J3 = 60 cm x 100 cm while the second factor (Subplots) Mycorrhiza Dosage (M) is M0 = control ; M1 = 3 g/plant; M2 = 5 g/plant and M3 = 7 g/plant. Observed variables in this study included plant height (cm), fruit weight per plant (g) and fruit weight per plot (g). The research results showed that the combination of 60 cm x 100 cm planting distance treatment with mycorrhiza dose of 7 g/plant gave the best results with a production of 664 g/plot equivalent to 1.77 tons/ha.
Efektivitas Pupuk NPK Majemuk dengan Pupuk Guano terhadap Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Zucchini (Cucurbita pepo L.) Mujaroah, Mujaroah; Amir, Nurbaiti; Astuti, Dessy Tri; Syafrullah, Syafrullah
Seminar Nasional Lahan Suboptimal Vol 10, No 1 (2022): Prosiding Seminar Nasional Lahan Suboptimal ke-10 “Revitalisasi Sumber Pangan N
Publisher : Pusat Unggulan Riset Pengembangan Lahan Suboptimal (PUR-PLSO) Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Mujaroah M, Amir N, Astuti DT, Syafrullah S. 2022. The effectiveness of compound npk fertilizer with guano fertilizer on the growth and production of zucchini (Cucurbita Pepo L.). In: Herlinda S et al. (Eds.), Prosiding Seminar Nasional Lahan Suboptimal ke-10 Tahun 2022, Palembang  27 Oktober 2022. pp. 910-921. Palembang: Penerbit & Percetakan Universitas Sriwijaya (UNSRI).Zucchini plants area annual plantas that area similar to pumpkins or eggplants whose fruit is harvested before ripe which belongs to the cucurbitaceae family. The purpose of this study was to determine and determine the effectiveness of Compound NPK Fertilizers and Guano Fertilizers which gave the best response to growth and increased production of zucchini (Cucurbita pepo L.) plants. The research has been carried out in one of the resident’s lands. Location in Perumnas Talang Kelapa Block 3 RT 61 NO. 41 RW 08 Alang-Alang Lebar Subdistrict, Palembang City, Sounth Sumatra in March until  with May 2022. This study used a Split Plot Design with 9 treatment combinations which were repeated 3 times, resulting, in 27 treatment units with 3 sample plants. These are as follows: Main Plot For Compound NPK Fertilizer (N) consisting of 3 levels N1= 150 kg/ha, N2= 200 kg/ha, N3 = 250 kg/ha. Sub-plots for providing Guano Fertilizer (O)= terdin of 3 levels O1= 2,5 tons/ha, O2= 5 tons/ha, O3= 7,5 tons/ha. The variables observed were: plant height (cm), fruit diameter (cm), fruit length (cm), number of fruit per plot (fruit), fruit weight per plot (kg). The results showed that the treatment of compound NPK Fertilizer dosage of 250 kg/ha with Guano Fertilizer at a dose of 5 tons/ha gave the highest yield at fruit weight per plot 3,16 kg/plot or the equivalent of 6,32 tons/ha.
Effect of The Dosage and Types of Organic Fertilizer Plant Waste to The Yield of Shallot (Allium ascalonicum L.) Paridawati, Ika; Amir, Nurbaiti; Palmasari, Berliana; Mahendra, Yusril Esa
Journal of Global Sustainable Agriculture Vol 4, No 2 (2024)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32502/jgsa.v4i2.8287

Abstract

The use of organic fertilizers can increase soil fertility and improve the physical, chemical, and biological properties of the soil. This study was to determine the best dosage and types of organic fertilizer from plant waste to the yield of shallot (Allium ascalonicum L.).  We conducted this research was conducted on farmer's land in Palembang City, South Sumatra, from May to July 2022. This study used an experimental method with a split plot design consisting of 9 treatment combinations and 3 replications.  The first factor (main Plot) of dosage (T), namely T1 = 1 kg per plot; T2 = 3 kg per plot; T3 = 5 kg per plot, while the second factor (sub-plot) is type of organic fertilizer (J), namely J1 = Rice Straw; J2 = Blotong; J3 = Husk Charcoal.  Observational variables in this study included number of tillers per clump (saplings), tuber weight per clump (g) and tuber weight per plot (kg).  The results showed that tabulated combination of Blotong fertilizer with a dose of 3 kg gave the highest yield of shallots at 0.54 kg per plot or equivalent to 2.16 ha-1.
PENGATURAN JARAK TANAM DAN APLIKASI PUPUK HAYATI PETROBIO PADA TANAMAN JAGUNG MANIS (Zea mays saccharata Sturt.) Amir, Nurbaiti; Paridawati, Ika; Adytia, Ichwan Saputra
Klorofil: Jurnal Penelitian Ilmu-Ilmu Pertanian Vol 19, No 2 (2024): Klorofil
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32502/jk.v19i2.9364

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menentukan jarak tanam dengan dosis pupuk hayati petrobio yang tepat terhadap pertumbuhan dan hasil jagung manis. Penelitian ini telah dilaksanakan pada lahan petani bertempat di jalan Sukarela lrg mataram Kec. Sukarame, kota Palembang Provinsi Sumatera Selatan. Dilaksanakan dari bulan Maret sampai Juni 2024. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen lapangan dengan rancangan petak terbagi (split plot design), terdiri dari 9 kombinasi perlakuan dan 3 ulangan. Faktor pertama (Petak Utama) Jarak tanam (J) yaitu J1 = 60 cm x 20 cm, J2 =60 cm x 30 cm dan J3 = 60 cm x 40 cm sedangkan faktor kedua (Anak Petak) Dosis Pupuk hayati Petrobio (P) yaitu P1 = 30 kg/ ha ; P2 = 60 kg/ha dan P3 = 90 kg/ha. Parameter pengamatan dalam penelitian ini antara lain tinggi tanaman (cm), Jumlah daun (helai), berat tongkol per tanaman (g) dan produksi per petak (kg). Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara tabulasi kombinasi perlakuan jarak tanam 60 cm x 40 cm dengan pupuk hayati petrobio dosis 3,57 kg/petak memberikan hasil tinggi dengan produksi 3,57 kg/petak setara dengan 17,85 ton/ha.This research aims to find out and determine the planting distance with the correct dose of Petrobio biofertilizer on the growth and yield of sweet corn. This research was carried out on farmers' land located on Jalan Sukarela Lrg Mataram Kec. Sukarame, Palembang city, South Sumatra Province. Conducted from March to June 2024. This research used a field experimental method with a split plot design, consisting of 9 treatment combinations and 3 replications. The first factor (Main Plot) is Planting distance (J), namely J1 = 60 cm x 20 cm, J2 = 60 cm x 30 cm and J3 = 60 cm x 40 cm while the second factor (Subsidiary Plot) is Petrobio Biofertilizer Dosage (P), namely P1 = 30 kg/ha; P2 = 60 kg/ha and P3 = 90 kg/ha. Observation parameters in this research include plant height (cm), number of leaves (strands), ear weight per plant (g) and production per plot (kg). The results of the research show that in tabulation the combination of treatment with a planting distance of 60 cm x 40 cm with Petrobio biological fertilizer at a dose of 3.57 kg/plot gives high yields with a production of 3.57 kg/plot equivalent to 17.85 tonnes/ha.
Pemanfaatan Limbah Rumah Tangga sebagai Bahan Pembuatan Biopestisda astuti, Dessy tri; Marlina, Neni; Lusia, Maria; Paridawati, Ika; Gusmiatun, Gusmiatun; Hawayanti, Erni; Amir, Nurbaiti; Rosiaty, Yuli; Dwi, Ricki
Suluh Abdi Vol 7, No 1 (2025): SULUH ABDI
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32502/sa.v7i1.10014

Abstract

Penyuluhan merupakan kegiatan yang dilakukan untuk memberikan informasi ataupun mendidik suatu kelompok agar mendapatkan ilmu yang lebih bernilai, pada program P3N KKN Program penyuluhan kami mengkhususkan tentang pembuatan biopestisda alami dari bahan kulit bawang merah dengan tujuan memanfaatkan limbah rumah tangga sebagai bahan pembuatan biopestisida alami dikarenakan masyarakat desa masih banyak yang bekerja sebagai petani, sehingga adanya penyuluhan mengenai pembuatan biopestisida dari limbah rumah tangga ini banyak sekali tujuan yang bisa di dapat diantaranya, mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan, biopestisida terbuat dari bahan alami yang lebih mudah terurai dan tidak meninggalkan residu berbahaya di tanah dan air, selain itu penggunaan biopestisida dapat mengurangi biaya produksi karena bahan yang digunakan murah dan mudah didapat dan dapat meningkatkan kesehatan tanaman karena biopestisida tidak hanya mengendalikan hama, tetapi juga dapat meningkatkan pertumbuhan dan kesehatan tanaman. Dengan adanya kegiatan penyuluhan ini diharapkan agar kelompok tani di Desa Sri Kembang I Kecamatan Payaraman dapat mandiri dalam hal pembuatan biopestida yang ramah lingkungan untuk mengendalikan serangan organismie pengganggu tanaman dalam hal ini hama pada tanaman sehingga dapat meningkatkan produktivitas pertanian.
APLIKASI JENIS KOMPOS LIMBAH TANAMAN PISANG DENGAN DOSIS YANG BERBEDA TERHADAP HASIL TANAMAN MENTIMUN (Cucumis sativus L.) Amir, Nurbaiti; Paridawati, Ika; Sandi, Reksi
Klorofil: Jurnal Penelitian Ilmu-Ilmu Pertanian Vol 20, No 1 (2025): Klorofil
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32502/jk.v20i1.10258

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menentukan jenis kompos limbah tanaman pisang dengan dosis yang terbaik terhadap hasil tanaman mentimun (Cucumis sativus L.). Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus sampai November 2024 di lahan petani di Talang Kelapa Blok 3 RT. 61 RW. 08, Kecamatan Talang Kelapa, Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan. Metode penelitian menggunakan metode experimen dengan rancangan petak terbagi (split plot design) dengan 3 ulangan 9 kombinasi perlakuan sehingga didapatkan 27 petak, adapun perlakuan penelitian sebagai  berikut.  Faktor  pertama  Jenis Kompos  Limbah  Pisang  (P)  :  P1  =  bonggol pisang, P2 = pelepah pisang, P3 = kulit Buah pisang. Dosis kompos limbah pisang (D) : D1 = 5 ton/ha, D2 = 10 ton/ha, D3 = 15 ton/ha. Peubah yang diamati dalam penelitian ini adalah jumlah  buah  per  tanaman  (buah),  berat  buah  per tanaman (g), dan berat buah per petak (kg). Hasil penelitian menunjukan bahwa secara tabulasi kombinasi jenis kompos limbah kulit buah pisang dengan dosis 15 ton/ha memberikan pengaruh tertinggi terhadap produksi mentimun sebanyak 4,65 kg/petak (setara 18,6 ton/ha). This study aims to determine the type of banana waste compost with the best dosage for cucumber (Cucumis sativus L.) yield. This study was conducted from August to November 2024 in farmers' fields in Talang Kelapa Block 3 RT. 61 RW. 08, Talang Kelapa District, Banyuasin Regency, South Sumatra. The research method used an experimental method with a split plot design with 3 replications of 9 treatment combinations so that 27 plots were obtained, the research treatments were as follows. The first factor is the type of banana waste compost (P):   P1 = banana stem, P2 = banana stem, P3 = banana peel. Dosage of banana waste compost (D): D1 = 5 ttonon/ha, D2 = 10 ton/ha, D3 = 15  / plot. The variables observed in this study were the number of fruits per plant (fruit), fruit weight per plant (g), and fruit weight per plot (kg). The results of the study showed that tabulation of the combination of banana peel waste compost types with a dose of 15 tons/ha had the highest effect on cucumber production of 4,65 kg/plot (equivalent to 18,6 tons/ha).