Claim Missing Document
Check
Articles

Found 28 Documents
Search

REVIEW TANAMAN OBAT YANG MEMPUNYAI EFEK PENYEMBUHAN LUKA BAKAR Thaib, Cut Masyithah; Supartiningsih, Supartiningsih; Sofwan, Ahmad Ghazali
Jurnal Farmanesia Vol 8 No 1 (2021): Jurnal Farmanesia
Publisher : UNIVERSITAS SARI MUTIARA INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51544/jf.v8i1.3417

Abstract

Luka bakar merupakan suatu bentuk kerusakan pada kulit atau jaringan lainnya yang disebabkan oleh kontak terhadap panas atau pajanan akut lain baik secara langsung maupun tidak langsung.
FORMULASI KRIM SARI BUAH MARKISA KUNING (Passiflora edulis L var. Flavicarpa Degener) SEBAGAI ANTI-AGING Sitorus, Elly Nurita; Thaib, Cut Masyithah; Sianipar, Artha Yuliana
Jurnal Farmanesia Vol 8 No 1 (2021): Jurnal Farmanesia
Publisher : UNIVERSITAS SARI MUTIARA INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51544/jf.v8i1.3418

Abstract

On the outer surface of the skin there are pores (cavities) where sweat is released. The skin has many functions, as a protector of the body from various things that can be harmful, as a sense of touch, and as a regulator of body temperature.
FORMULASI KRIM EKSTRAK DAUN GAMBIR (Uncaria gambir Roxb.) SEBAGAI PENYEMBUH LUKA BAKAR Thaib, Cut Masyithah; Sinaga, Taruli Rohana; Manurung, Kesaktian
Jurnal Farmanesia Vol 8 No 1 (2021): Jurnal Farmanesia
Publisher : UNIVERSITAS SARI MUTIARA INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51544/jf.v8i1.3419

Abstract

The potential for the use of gambier is expanding as the various benefits of gambier are known, such as a natural medicine for burns, tanning materials, and others. Gambir contains chemical components of tannins, saponins, and alkaloids that can help in the healing process of burns. This study aims to obtain a cream preparation of gambier leaf extract that can be used to heal burns
UJI EFEKTIVITAS SEDIAAN GEL EKSTRAK BIJI KELENGKENG (Dimocarpus longan Lour.) SEBAGAI OBAT LUKA BAKAR TERHADAP MENCIT PUTIH JANTAN (Mus musculus) Sitorus, Elly; Thaib, Cut Masyithah; Suryani, Monica; Sarumaha, Vivid Angelina
Jurnal Farmanesia Vol 9 No 1 (2022): Jurnal Farmanesia
Publisher : UNIVERSITAS SARI MUTIARA INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51544/jf.v9i1.3428

Abstract

Longan seeds contain corrilagin, gallic acid, and ellagic acid compounds which have the potential as an alternative medicine for burns. This study aims to determine the effectiveness of the longan seed extract gel preparation with 3 variations of extract concentration (5%, 7.5%, and 10%) as a burning medicine against white male mice. Longan seed extract was obtained by using the maceration extraction method
HUBUNGAN KEPATUHAN PENGGUNAAN OBAT DENGAN KEBERHASILAN TERAPI PADA PASIEN HIPERTENSI DI PUSKESMAS PANGKALAN BUDIMAN TAHUN 2023 Sembiring, Jimmy Semsion; Thaib, Cut Masyithah; Furqan, Mainal
Jurnal Farmanesia Vol 10 No 2 (2023): Jurnal Farmanesia
Publisher : UNIVERSITAS SARI MUTIARA INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51544/jf.v10i2.4592

Abstract

Menurut WHO, sekitar 972 juta (26,4%) penduduk dunia menderita hipertensi dan diperkirakan akan meningkat menjadi 29,2% pada tahun 2025. Berdasarkan hasil riset dari Riskesdas 2018, Kabupaten Serdang Bedagai yang mendapat nilai prevalensi 26,25% yang termasuk kategori kecil jika dibandingkan dengan kabupaten lain. Namun di salah satu puskesmas yaitu Puskesmas Pangkalan Budiman masih mengalami kasus hipertensi yang tinggi tiap bulannya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara kepatuhan minum obat dengan keberhasilan terapi hipertensi dan mengamati karakteristik pasien hipertensi yang berada di Puskesmas Pangkalan Budiman. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif korelasional. Pada penelitian ini diambil sampel populasi pasien hipertensi dengan menggunakan quota sampling yaitu sebanyak 90 sampel, dan kuesioner digunakan sebagai alat untuk menentukan kepatuhan minum obat dengan kriteria rendah, sedang dan tinggi, serta rekam medis pasien digunakan untuk menentukan kesuksesan terapi dengan kriteria berhasil dan tidak berhasil. Analisis data yang digunakan adalah analisis bivariat dengan menggunakan uji chi-square. Berdasarkan hasil penelitian karakteristik pasien hipertensi yang berobat di Puskesmas Pangkalan Budiman mayoritas berumur 51-60 tahun berjenis kelamin perempuan dengan tingkat pendidikan terbanyak yaitu tidak sekolah dan telah menderita penyakit hipertensi > 1 tahun. Kepatuhan penggunaan obat pada pasien hipertensi di Puskesmas Pangkalan Budiman yaitu paling tinggi terdapat pada pasien dengan kepatuhan rendah sebanyak 43,3%, kepatuhan sedang sebanyak 15,6% dan kepatuhan tinggi sebanyak 41,1%. Keberhasilan terapi pada pasien hipertensi di Puskesmas Pangkalan Budiman yaitu pasien yang berhasil sebanyak 74,4% dan pada pasien yang tidak berhasil sebanyak 25,6%. uji Chi Square didapatkan Pvalue 0,001 < 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara kepatuhan penggunaan obat dengan keberhasilan terapi pasien hipertensi di Puskesmas Pangkalan Budiman.
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN KEMAMPUAN MELAKUKAN PENYUNTIKAN INSULIN SECARA MANDIRI PADA PASIEN DIABETES MELITUS DI RUMAH SAKIT TK IV IM 07.02 KOTA MEULABOH Al Munawarah, AL; Thaib, Cut Masyithah; Susanti, Julia
Jurnal Farmanesia Vol 10 No 2 (2023): Jurnal Farmanesia
Publisher : UNIVERSITAS SARI MUTIARA INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51544/jf.v10i2.4593

Abstract

Penyuntikan insulin secara mandiri memerlukan keterampilan, cara atau protokol dan pengetahuan yang baik agar tidak beresiko saat melakukan penyuntikan insulin. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat pengetahuan pasien diabetes mellitus dengan kemampuan melakukan penyuntikkan insulin secara mandiri di rumah sakit Tk IV IM 07.02 Kota Meulaboh. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan observasional menggunakan desain cross sectional. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 105 pasien yang menggunakan insulin pen. Teknik pengambilan sampel secara purposive sampling dengan jumlah sampel 51 pasien. Instrumen dalam penelitian ini menggunakan kuesioner. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas responden memiliki tingkat pengetahuan yang baik sebesar 40 responden (78,4%) dan pengetahuan kurang sebesar 11 responden (21,6%). Mayoritas responden memiliki tingkat kemandirian yang baik sebesar 38 responden (74,5%) dan responden yang memiliki tingkat kemandirian kurang sebesar 12 responden (23,5%). Hasil uji chi square diperoleh p-value = 0,000 (p<0,05) yang berarti terdapat hubungan tingkat pengetahuan pasien diabetes mellitus dengan kemampuan melakukan penyuntikan insulin secara mandiri di rumah sakit TK IV IM 07.02 Kota Meulaboh dan OR = 55 (95% CI, 8,041- 383,058) yang artinya responden dengan pengetahuan kurang berpeluang 55 kali tidak mampu dalam melakukan penyuntikan insulin secara mandiri. Disarankan kepada tenaga kesehatan rumah sakit untuk meningkatkan edukasi kepada pasien tentang cara dan protokol kesehatan dalam melakukan penyuntikan insulin secara mandiri.
FORMULASI SEDIAAN SABUN CAIR EKSTRAK ETANOL DAUN SAMBUNG NYAWA (Gynura procumbens) SEBAGAI ANTIJAMUR TERHADAP JAMUR Candida albicans Thaib, Cut Masyithah; Chandra, Devina; Anggraini, May
Jurnal Farmanesia Vol 11 No 2 (2024): Jurnal Farmanesia
Publisher : UNIVERSITAS SARI MUTIARA INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51544/jf.v11i2.5799

Abstract

Latar belakang: Keanerakaman tanaman obat dindonesia menjadi potensi besar dalam bidang kesehatan dan industri farmasi salah satunya tanaman obat sambung nyawa (Gynura procumbens (Lour.) Merr.), termasuk tanaman perdu yang tersebar luas di negara Asia. Tanaman ini memiliki kandungan senyawa flavonoid, sterol tak jenuh, triterpenoid, polifenol, saponin, steroid, asam klorogenat, asam kafeat, asam vanilat, asam para kumarat, asam para hidroksi benzoate, dan minyak atsiri (Uthia, et al., 2020). Tujuan: Tujuan penelitian ini untuk mengetahui apakah kombinasi ekstrak etanol daun sambung nyawa dan minyak zaitun dapat di formulasikan menjaadi sabun cair yang memenuhi standar dan memiliki aktifitas antijamuri terhadap bakteri  Candida albicans. Metode: ini merupakan penelitian eksperimental, dengan mengekstraksi menggunakan pelarut etanol  dan dibuat sediaan sabun cair dengan konsentrasi 2%, 4%, dan 6%. Sediaan dievaliasi  pH, viskositas, dan daya busa. Kemudian diuji Aktivitas antibakteri dengan metode difusi cakram. Hasil: Hasil evaluasi sediaan sesuai dengan SNI. Uji aktivitas antijamur sabun mandi cair ekstrak daun sambung nyawa terhadap jamur Candida albicans pada konsentrasi 2% menunjukkan diameter zona hambat 13,23 mm, konsentrasi 4% zona hambat 14,36 mm, konsentrasi 6% zona hambat 19,43 mm. Ekstrak daun sambung nyawa dapat diformulasikan dalam bentuk sediaan sabun mandi cair yang memenuhi kriteria SNI serta memiliki aktivitas antijamur terhadap jamur Candida albicans Kesimpulan: Ekstrak etanol daun sambung nyawa (Gynura procumbens) dapat diformulasikan sebagai sediaan sabun mandi cair.Sediaan sabun mandi cair ekstrak etanol daun sambung nyawa(Gynura procumbens) memenuhi persyaratan evaluasi sediaan yang ditentukan. Sabun mandi cair ekstrak etanol daun sambung nyawa (Gynura procumbens) memiliki efektivitas antijamur Candida albicans. Dimana pada sediaan sabun mandi cair ekstrak etanol daun sambung nyawa yang memiliki aktivitas antijamur yang paling kuat pada Formulasi F3 ( konsentrasi 6%) zona hambat rata-rata sebesar 19,43 mm, mendekati kategori "kuat".
Formulasi dan Evaluasi Sediaan Obat Kumur Dari Ekstrak Fermentasi Bawang Lanang (Allium sativum L.) Marbun, Eva Diansari; Sapitri, Alfi; Arisetya, Dian; Thaib, Cut Masyithah; Haliza, Aipak; Purba, Elizabet Kristina; Helmi, Helmi
Herbal Medicine Journal Vol 8 No 1 (2025): Herbal Medicine Journal
Publisher : Program Studi S1 Farmasi, STIKES Senior, Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58996/hmj.v8i1.153

Abstract

Mouthwash is a dilute concentration of antibacterial solution used to fight oral microbes, fight oral infections, cleansers, to eliminate bad breath, fresh and antiseptic. Mouthwash plays an important role in an individual's oral hygiene, mouthwash helps to relieve symptoms of gingivitis, inflamed gums and can also be relied on to destroy pathogenic bacteria. (Banu & Gayathri, 2016). The purpose of this study was to see if the extract from fermented Bawang Lanang (Allium sativum L) can be formulated into a mouthwash. This research method is an experimental laboratory. By including preparation of materials, sample identification, Making fermented Bawang Lanang, making extracts, extract yields, phytochemical screening, then formulated into a mouthwash. After that, an evaluation of the physical preparation of the mouthwash was carried out (organoleptic test, pH test, viscosity test and stability test). The results of the evaluation of the mouthwash preparation starting from the organoleptic test, pH test did not exceed pH 7, viscosity test of the series was stable for 3 months. Conclusion: Mouthwash preparations containing fermented ethanol extract of male shallots can be used as mouthwash, with good stability.