Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

The Urgency of Developing Youth Career Resilience Through Guidance and Counseling as an Effort to Prepare for the Golden Generation 2045 Mohamad Saripudin; Yaya Sunarya; Evi Afiati; Rahmawati Rahmawati
Indonesian Journal of Educational Counseling Vol 6 No 1 (2022)
Publisher : Universitas Mathla'ul Anwar Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30653/001.202261.178

Abstract

This article aims to 1) examine youth career resilience as an important competency to face the year 2045; 2) assess the urgency of developing career resilience through guidance and counseling as an effort to prepare adolescents to become the golden generation of 2045. From the results of the study, it is known that 1) the golden generation of 2045 who has high career resilience will be able to face a borderless society, global urbanization, and international trade; 2) Through guidance and counseling services, career resilience can be developed from the age of adolescent development, with focus on developing career resilience attributes.
Family Education Starts from Empowering Women in Communities: Seeing from the Relationship between Self-Acceptance, Happiness, and Work-Family Balance Rahmawati Rahmawati; Mokete Nyaphisi; Mohamad Saripudin
Gagasan Pendidikan Indonesia Vol 2, No 2 (2021)
Publisher : Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30870/gpi.v2i2.11904

Abstract

This research aims to know the relationship between self-acceptance, happiness, and work-family balance on the empowerment of communities. The respondents of this study were 54 women in Serang City, Banten Province, Indonesia. Sampling by purposive sampling with restrictions on the subject of women, married, living in a single house with a partner, living with the nuclear family. The procedure of collecting data by summated rating method. The scale of self-acceptance, happiness, and WFB. From F-test there are values F = 43.28; R = 0.793 (> 0.5) with p = 0.001 (<0.01), there are positive meaning relationships between self-acceptance and happiness with WFB. Partially from the t-test, the scale of self-acceptance of WFB obtained a value of R = 0.747 and p = 0,000 (<0.01), meaning there is a positive relation between self-acceptance and WFB. Adjudication whereas from happiness to WFB obtained the value of R = 0.739 and p = 0.007 (<0.01), meaning there is a positive relationship between the happiness of WFB.
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI MINAT SISWA KELAS 11 IPA SMAN 1 KRAMATWATU TERHADAP PEMBELAJARAN MATEMATIKA Adnin Nuraziza; Elena Trida Navisa; Chairunnisa Nur Aini; Fajriah Dwi Lestari; Achmad Hafid Ghozali; Deasy Yunika Khaerun; Mohamad Saripudin
Berajah Journal Vol. 2 No. 4 (2022): November
Publisher : Penerbit Lafadz Jaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47353/bj.v2i4.183

Abstract

Matematika adalah cabang ilmu yang membantu dalam meningkatkan logika dan berpikir. Telah dilakukan penelitian di SMAN 1 Kramatwatu untuk mengetahui faktor-faktor yang memengaruhi minat belajar matematika siswa kelas 11 IPA. Siswa yang diambil sebagai bagian dalam penelitian ini berfungsi sebagai subjek penelitian dan sumber data. Di dalam penelitian ini digunakan dua metode yaitu metode kuantitatif dengan survei angket yang diberikan kepada siswa dan metode kualitatif dengan observasi tingkah laku siswa selama kegiatan pembelajaran berlangsung di kelas. Hasil survei angket siswa mengungkapkan bahwa ada perbandingan antara jumlah siswa yang memiliki minat belajar matematika tinggi dengan jumlah siswa yang memiliki minat belajar matematika rendah, sementara hasil penelitian melalui observasi mengungkapkan bahwa pembelajaran matematika di kelas sangat aktif. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa baik faktor internal maupun eksternal, seperti yang ditunjukkan dari hasil penelitian berdasarkan angket dan observasi, memiliki pengaruh terhadap tingkat minat belajar matematika siswa kelas 11 IPA di SMAN 1 Kramatwatu.
The development of Adolescent Career Resilience Scale (ACRS): A Rasch model analysis Afiati, Evi; Faturohman, Nandang; Saripudin, Mohamad
International Journal of Research in Counseling and Education Vol 6, No 1 (2022): International Journal of Research in Counseling and Education
Publisher : Universitas Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (265.567 KB) | DOI: 10.24036/00558za0002

Abstract

Career resilience plays a central role in individual career development and can make individuals find their attitudes, behaviors, and actions that are appropriate to changing situations. The high and low career resilience also affects the individual's career success. Career resilience has been essential to developing since adolescence, but there has been no instrument development to explore adolescent career resilience. This study aims to develop the Adolescent Career Resilience Scale (ACRS) using the Rasch model analysis. The research uses a quantitative approach. Determination of research participants using a convenience sampling method. The participants in this study were 312 students (104 junior high school students, 104 senior high school students, and 104 vocational students in Banten province) involved in the empirical test. ACRS has an item reliability value of 0.97 in the Special category and personal reliability of 0.70 in the good category. Cronbach's Alpha value is 0.78 with a good category. The results of ACRS analysis using the Rasch model produce 31 items that can be used to reveal adolescent career resilience.
Pelatihan Perancangan Program Bimbingan & Konseling Yang Berwawasan Kebencanaan Pada Guru Bimbingan & Konseling di Provinsi Banten Arga Satrio Prabowo; Evi Afiati; Raudah Zaimah Dalimunthe; Siti Muhibah; Mohamad Saripudin; Alfiandy Warih Handoyo; Meilla Dwi Nurmala; Bangun Yoga Wibowo; Lenny Wahyuningsih
BERNAS: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 4 No. 4 (2023)
Publisher : Universitas Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31949/jb.v4i4.6986

Abstract

Tujuan khusus kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah untuk memperkenalkan dan mengedukasi guru Bimbingan dan Konseling di Provinsi Banten agar mampu melaksanakan program Bimbingan dan Konseling yang berwawasan kebencanaan. Metode yang digunakan untuk mencapai tujuan kegitan pengabdian adalah metode pendidikan, penyuluhan, pelatihan, pendampingan, monitoring, dan evaluasi. Target kegiatan ini adalah guru Bimbingan dan Konseling yang tergabung dalam Musyawarah Guru Bimbingan dan Konseling SMA di Provinsi Banten. Kegiatan rencananya akan dilakukan di SMAN 1 Malingping yang berada di wilayah kecamatan Malingping Provinsi Banten yang berjarak ± 40 Kilometer dari Universitas Sultan Ageng Tirtayasa. Pemilihan lokasi ini dikarenakan sekolah tersebut berada di pesisir pantai dan belum menerapkan layanan BK yang berwawasan kebencanaan.
Pelatihan Perancangan Program Bimbingan & Konseling Yang Berwawasan Kebencanaan Pada Guru Bimbingan & Konseling di Provinsi Banten Arga Satrio Prabowo; Evi Afiati; Raudah Zaimah Dalimunthe; Siti Muhibah; Mohamad Saripudin; Alfiandy Warih Handoyo; Meilla Dwi Nurmala; Bangun Yoga Wibowo; Lenny Wahyuningsih
BERNAS: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 4 No. 4 (2023)
Publisher : Universitas Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31949/jb.v4i4.6986

Abstract

Tujuan khusus kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah untuk memperkenalkan dan mengedukasi guru Bimbingan dan Konseling di Provinsi Banten agar mampu melaksanakan program Bimbingan dan Konseling yang berwawasan kebencanaan. Metode yang digunakan untuk mencapai tujuan kegitan pengabdian adalah metode pendidikan, penyuluhan, pelatihan, pendampingan, monitoring, dan evaluasi. Target kegiatan ini adalah guru Bimbingan dan Konseling yang tergabung dalam Musyawarah Guru Bimbingan dan Konseling SMA di Provinsi Banten. Kegiatan rencananya akan dilakukan di SMAN 1 Malingping yang berada di wilayah kecamatan Malingping Provinsi Banten yang berjarak ± 40 Kilometer dari Universitas Sultan Ageng Tirtayasa. Pemilihan lokasi ini dikarenakan sekolah tersebut berada di pesisir pantai dan belum menerapkan layanan BK yang berwawasan kebencanaan.
PEMAHAMAN REMAJA TERHADAP PELECEHAN SEKSUAL DI PROVINSI BANTEN Evi Afiati; Arga Satrio Prabowo; Alfiandy Warih Handoyo; Mohamad Saripudin
Jurnal Penelitian Bimbingan dan Konseling Vol 8, No 1 (2023)
Publisher : Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30870/jpbk.v8i1.22625

Abstract

Kasus pelecehan seksual pada remaja di Indonesia terus meningkat dari waktu ke waktu. Salah satu faktor yang juga mempengaruhi terjadinya pelecehan seksual pada remaja adalah pemahaman remaja terhadap bentuk-bentuk tindakan pelecehan seksual. Penelitian ini bertujuan untuk mengukur pemahaman remaja yang berada di Provinsi Banten terkait dengan pemahaman mereka terhadap bentuk-bentuk tindakan pelecehan seksual. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survey dengan melibatkan 571 orang remaja yang berusia 13 sampai dengan 19 Tahun yang berdomisili di wilayah Provinsi Banten, Indonesia. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa 72.68% responden memiliki tingkat pemahaman yang tinggi, 19.79% memiliki tingkat pemahaman yang sedang dan 7.53% remaja memiliki tingkat pemahaman yang rendah. 
Indonesian Muslim Students' Perception on the Concept of Peace, Characteristics of Peaceful People, and Non-Peaceful Experiences in Madrasah Aliyah Saripudin, Mohamad; Hamdan, Amirul Hazmi; Asiah, Nur
Muslim Education Review Vol. 2 No. 1 (2023)
Publisher : UIII Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56529/mer.v2i1.162

Abstract

Peace education holds a crucial position within UNESCO’s four pillars of education. Promoting peace was identified as primary focus in the Sustainable Development Goals (SGD). Peace serves as the ultimate objective of education, the agenda set forth by the Sustainable Development Goals (SGD), and is the core principal taught by religious teachings. Despite its significance, achieving complete peace remains elusive within the realms of schools, communities, and world at large. To date, no study has been conducted to investigate the understanding of peace among Muslim students in Indonesia. Therefore, this study aims to explore the concept of peace, the characteristics of peaceful people, and non-peaceful experiences in schools encountered by students. This study employed a qualitative research approach, utilizing phenomenological method. A total of 28 students, (13 males and 15 females) were selected from Madrasah Aliyah as participants of this study. The data in this study was collected through structured interviews and analyzed qualitatively, using Interpretative Phenomenological Analysis (IPA). The findings of this study revealed that students' understanding of peace included elements of self-acceptance, maintaining harmonious relationships with others, and experiencing tranquility. Muslim students acknowledge that maintaining peace requires the individuals to practice the art of patience and composure, self-acceptance and understanding, and the ability to control their emotions. Non-peaceful experiences emerged as a result of various factors, such as favouritism and punitive actions towards students by teachers, including conflicts among students, and as well as instances of bullying, racism, and exclusion. According to the findings, it is evident that there is a need for further improvement in implementing a peaceful environment within schools. Teachers play a vital role in fostering the culture of peace in the classrooms. They can achieve this by creating a welcoming and inclusive environment for students, encouraging their active participation, and facilitating social engagement among students from diverse backgrounds to promote a peaceful school environment.
Peningkatan Keterampilan Guru Bimbingan dan Konseling dalam Menyelenggarakan Layanan Bimbingan dan Konseling Berorientasi Education for Sustainable Development (ESD): Sebuah Studi Kasus di Banten, Indonesia Evi Afiati; Robby Zidny; Rahmawati Rahmawati; Alfiandy Warih Handoyo; Mohamad Saripudin
Jurnal Studi Kasus Kegiatan Masyarakat Vol 1, No 1 (2023)
Publisher : Gemilang Maju Publikasi Ilmiah (GMPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53889/jskkm.v1i1.256

Abstract

Education for Sustainable Development merupakan kunci pendorong keberhasilan Sustainable Development Goal. ESD mengembangkan keterampilan, nilai, dan sikap yang memungkinkan peserta didik untuk menjalani kehidupan yang sehat dan memuaskan, membuat keputusan berdasarkan informasi, dan menanggapi tantangan local dan global. Guru Bimbingan dan Konseling perlu mengintegrasikan layanan Bimbingan dan Konseling dengan Education for Sustainable Development. Tujuan penulisan naskah ini ialah untuk mendeskripsikan hasil analisis peningkatan pengetahuan, pemahaman dan kesiapan guru bimbingan dan konseling untuk menyelenggarakan layanan Bimbingan dan Konseling beroreintasi Education for Sustainable Development. Kegiatan ini melibatkan 30 guru Bimbingan dan Konseling Provinsi Banten. Hasil kegiatan ini menunjukan adanya peningkatan pengetahuan, pemahaman dan kesiapan guru Bimbingan dan Konseling untuk menyelenggarakan layanan Bimbingan dan Konseling berorientasi Education for Sustainable Development.
Prevalensi Kecanduan Smartphone Pada Pelajar: Survei Kecanduan Smartpone pada Siswa di Sekolah Menengah dan Mahasiswa di Perguruan Tinggi Indonesia Saripudin, Mohamad; Hamdan, Amirul Hazmi; Irawan, Tb Moh Irma Ari
Diversity Guidance and Counseling Journal Vol. 3 No. 1 (2025): Diversity 2025
Publisher : Jurusan Bimbingan dan Konseling Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30870/diversity.v3i1.83

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana kecanduan smartphone pada pelajar. Pendekatan yang digunakan ialah pendekatan penelitian kuantitatif dengan metode survei dengan jumlah sampel 200 siswa SMP sederajat, 200 siswa SMA sederajat, dan 100 siswa perguruan tinggi berusia 12-24 tahun. Hasil penelitian menunjukkan adanya perbedaan kecanduan smartphone pada laki-laki dan perempuan. Meskipun tidak terlalu signifikan berdasarkan jenis kelamin, pelajar perempuan lebih kecanduan dibandingkan pelajar laki-laki. Pelajar berusia 24 tahun memiliki kecanduan yang lebih tinggi dibandingkan pelajar pada kelompok usia 12-23 tahun. Ada peningkatan durasi penggunaan smartphone oleh pelajar. Mahasiswa cenderung lebih jarang mengecek smartphone mereka tanpa pemberitahuan atau notifikasi dibandingkan siswa SMP/Sederajat dan SMA/Sederajat.