Claim Missing Document
Check
Articles

Found 30 Documents
Search

Karakteristik seam batubara menggunakan data log dan data core di PT. Equalindo Makmur Alam Sejahtera Sanga-Sanga, Kabupaten Kutai Kerta Negara, Kalimantan Timur Fuad Jafar; Masri Masri; Hasria Hasria
OPHIOLITE : Jurnal Geologi Terapan Vol 2, No 2 (2020): OPHIOLITE
Publisher : Program Studi Teknik Geologi Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1561.548 KB) | DOI: 10.56099/ophiolite.v2i2.22509

Abstract

Batubara merupakan salah satu batuan sedimen organik. Batubara terbentuk dari pembusukan tumbuhan pada lingkungan dengan kadungan air melimpah, biasanya pada daerah rawa. Analisis data well logging dan deskripsi inti bor digunakan untuk menentukan lingkungan pengendapan batubara. Analisis well-logging untuk mengidentifikasi litologi, ketebalan serta kedalaman lapisan batuan sedimen. Pada analisis well-logging hasilnya mennujukan batubara daerah penelitian terbentuk pada lingkungan transitional lower delta plain yang dicirikan dengan berkembangnya fasies creavasse splay, channel, interdistributary bay, dan swamp pada satuan batulempung dan batupasir Formasi Balikpapan, berdasarkan asosiasi lingkungan pengendapan ini, dapat diinterpretasikan bahwa lingkungan pengendapan satuan batulempung dan satuan batupasir dan batubara Formasi Balikpapan adalah transitional lower delta plain.
Identifikasi Zona Kerentanan Gerakan Tanah Berdasarkan Data Geologi Pada Daerah Wangudu Raya, Kecamatan Asera, Kabupaten Konawe Utara, Sulawesi Tenggara Erick Riyanto; Masri Masri; Hasria Hasria; Bahdad Bahdad
OPHIOLITE : Jurnal Geologi Terapan Vol 3, No 2 (2021): OPHIOLITE
Publisher : Program Studi Teknik Geologi Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1450.754 KB) | DOI: 10.56099/ophiolite.v3i2.22782

Abstract

Identifikasi zona kerentanan gerakan tanah telah dilakukan di daerah Wanggudu Raya, Kecamatan Asera, Kabupaten Konawe Utara, Sulawesi Tenggara. Penelitian ini bertujuan untuk menyajikan informasi kerentanan gerakan tanah melalui peta tematik. Penentuan zona kerentanan dengan menggunakan metode pembobotan berdasarkan parameter litologi dan struktur geologi (faktor internal) dan kemiringan lereng dan tata guna lahan (faktor eksternal). Hasil pembobotan kemudian dibagi menjadi beberapa rating tingkat kerentanan gerakan tanah (rendah, sedang, tinggi). Daerah penelitian tersusun atas peridotit dengan tanah penutup. kemiringan lereng bervariasi dengan tutupan lahan berupa semak belukar dan area perkebunan. Peta zona kerentanan gerakan tanah pada daerah penelitian menunjukan 2 kelas zona kerentanan gerakan tanah, yaitu zona gerakan tanah rendah dan zona gerakan tanah sedang. Zona rendah dicirikan oleh morfologi landai, sedangkan zona sedang dicirikan oleh morfologi terjal dan jejak longsoran yang teridentifikasi dengan baik.
Pengurangan Risiko Bencana Bagi Masyarakat Desa Tumbu-tumbu Jaya, Kabupaten Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara Erzam S Hasan; Hasria Hasria; Masri Masri; Syamsul Razak Haraty; Ali Okto; La Hamimu
Jurnal Abdidas Vol. 3 No. 5 (2022): October Pages 785 - 943
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/abdidas.v3i5.656

Abstract

Pengabdian Kepada Masyarakat Terintegrasi Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik dilaksanakan di Desa Tumbu-tumbu Jaya Kecamatan Kolono Timur, Kabupaten Konawe Selatan. Wilayah Sulawesi Tenggara merupakan salah satu wilayah yang dilewati oleh jalur ring of fire memiliki tingkat kerawanan bencana alam cukup tinggi. Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) terintegrasi Kuliah Kerja Nyata (KKN) ini dilakukan sebagai upaya dalam mengurangi risiko bencana gempa bumi dan tsunami di lokasi pengabdian. Permasalahan yang dihadapi dilokasi PkM adalah kurangnya kesadaran masyarakat terhadap upaya-upaya dalam mengurangi risiko bencana gempa bumi dan Tsunami. Hal tersebut dapat meningkatkan risiko bencana gempa bumi dan tsunami tersebut. Tim PkM melakukan edukasi terhadap masyarakat tentang risiko bencana Gempa bumi dan Tsunami dan upaya mengurangi risiko bancana tersebut. Pelaksanaan kegiatan PkM ini dilakukan dengan beberapa metode yaitu : survey morfologi dan penduduk desa, wawancara dengan warga, analisis risiko bencana, dan pelaksanaan FGD. Adapun hasil yang dicapai dari kegiatan ini yaitu meningkatkan kapasitas masyarakat desa Tumbu-tumbu jaya dalam menghadapi bencana gempa bumi dan tsunami.
Pemetaan Sebaran Geosite untuk Pengembangan Kawasan Geowisata Air Terjun Ulunese melalui Pemberdayaan Masyarakat Lokal di Kecamatan Kolono Timur Kabupaten Konawe Selatan, Provinsi Sulawesi Tenggara Hasria Hasria; Erzam S Hasan; Masri Masri; Syamsul Razak Haraty; Ali Okto; La Hamimu
Jurnal Abdidas Vol. 3 No. 6 (2022): December Pages 944 - 1124
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/abdidas.v3i6.702

Abstract

Telah dilakukan program Pengabdian Kepada Masyarakat terintegrasi KKN Tematik pada Desa Ulunese, Kecamatan Kolono Timur, Kabupaten Konawe Selatan. Pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan menginventarisasi geosite Kawasan air terjun Desa Ulunese dengan lebih rinci. Pemetaan sebaran geosite dilakukan secara partisipatif bersama masyarakat setempat. Program ini juga memberi pelatihan konsep promosi wisata menggunakan infografis dan video promosi yang disebarluaskan melalui media sosial. Tahapan awal meliputi pemetaan dan inventarisasi keragaman geologi yang mencakup keunikan litologi (batuan), morfologi air terjun, dan kehadiran struktur geologi. Pada kawasan air terjun dapat dikelompokkan menjadi sembilan geosite berdasarkan kekhasan tipe dan morfologi air terjun. Kawasan air terjun tersusun atas batugamping kristalin dan peridotit sebagai caprock, batugamping terumbu sebagai undercut rock, dan endapan travertine hadir sebagai talus pada kolam penampungan. Beberapa geosite juga menunjukkan kehadiran fenomena endokarst melalui fitur stalagtit. Di bagian   -utara juga dijumpai kontrol struktur pembentuk air terjun melalui kehadiran lipatan rebah dan sesar. Umumnya air terjun hadir dalam bentuk undakan berjenjang dengan ketinggian variatif (0,5 – 4 meter). Beberapa air terjun bertipe overhanging ledge falls dan slide falls juga hadir. Promosi geowisata dinyatakan dalam infografis yang disebarluaskan melalui platform media sosial dan poster pada pintu masuk. Video promosi juga dibuat dengan meminta kepala desa sebagai narator video. Beberapa tantangan pengembangan kawasan berdasarkan FGD dan analisis SWOT berupa akses jalan masuk, ketersediaan fasilitas umum, minimnya informasi aspek edukasi geosite kawasan, dan pendanaan. Program ini memberikan sumbangsih berupa peta administrasi kawasan, peta keragaman geologi, peta jalur geowisata, dan rekomendasi pengembangan kawasan. Diharapkan program ini mampu mewujudkan penguatan kapasitas kelembagaan, sehingga masyarakat mampu swamandiri dan terlibat aktif dalam pengembangan kawasan geowisata Air Terjun Ulunese.
Morfotektonik Segmen Sesar Kolaka Daerah Tikonu dan Sekitarnya, Kabupaten Kolaka, Sulawesi Tenggara Reza Pasca Purniawan Misu; Masri Masri; Suryawan Asfar; Laode Ngkoimani
JAGAT (Jurnal Geografi Aplikasi dan Teknologi) Vol 6, No 2 (2022): JAGAT (Jurnal Geografi Aplikasi dan Teknologi)
Publisher : Halu Oleo University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/jagat.v6i2.25304

Abstract

Analisis morfotektonik di salah satu segmen Sesar Kolaka telah dilakukan pada Daerah Tikonu dan sekitarnya, Kecamatan Wundulako, Kabupaten Kolaka. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan tingkat aktivitas tektonik relatif (IATR). Metode penelitian yang digunakan adalah geomorfologi tektonik dengan pendekatan kuantitatif (morfometri DAS dan nonDAS) dan pendekatan kualitatif (morfotektonik) melalui observasi lapangan. Analisis morfometri digunakan untuk menentukan indeks aktivitas tektonik relatif (IATR) yang terdiri atas lima parameter DAS; kurva hipsometrik integral, asimetri DAS (AF), indeks bentuk DAS (BS), indeks gradien panjang sungai (SL), rasio dasar lembah (VF), sedangkan sinousitas muka pegunungan (SMF) sebagai parameter nonDAS. Analisis morfotektonik meliputi analisis kelurusan dan pengamatan fitur morfotektonik pada tiap kelas aktivitas tektonik pada daerah penelitian. Pola kelurusan punggungan dan lembah sungai berarah tenggara-baratlaut searah Sesar Kolaka. Fitur morfotektonik mengindikasikan aktivitas Sesar Kolaka dicirikan dengan hadirnya triangular facet, sagpond, knickpoint, offset drainage channel, dan fault scarp. IATR daerah penelitian terbagi atas empat kelas, kelas aktivitas tektonik 1 (sangat tinggi) dengan luas daerah ± 3,58 km², kelas aktivitas tektonik 2 (tinggi) dengan luas daerah ± 58,468 km², kelas aktivitas tektonik 3 (menengah) dengan luas daerah ± 35,752 km², kelas aktivitas tektonik 4 (rendah) dengan luas daerah ± 14,764 km². Kelas aktivitas tektonik sangat tinggi dan tnggi dijumpai pada subDAS 10 di bagian selatan dan beberapa subDAS di bagian utara yang tersusun atas sekis dan gneiss disertai hadirnya triangular facet, mata air, knickpoint, gawir sesar, dan milonitik.
Inventarisasi keragaman geologi pada Daerah Wisata Air Terjun Moramo dan Sekitarnya, Kabupaten Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara Darnawati Darnawati; Masri Masri; Bahdad Bahdad; Hasria Hasria
OPHIOLITE : Jurnal Geologi Terapan Vol 4, No 2 (2022): OPHIOLITE
Publisher : Program Studi Teknik Geologi Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56099/ophiolite.v4i2.28854

Abstract

Telah dilakukan inventarisasi keragaman geologi pada daerah wisata air terjun Moramo dan sekitarnya. Kegiatan inventarisasi berfokus pada tiga Kawasan: air terjun, pantai, dan daerah penambangan batugamping. Keragaman geologi yang diinventarisasi mencakup keragaman litologi dan bentang alam (geomorphosite), serta proses kartisifikasi dan morfodinamika pantai. Satuan geomorfologi daerah penelitian berupa satuan perbukitan tersayat tajam dan satuan perbukitan bergelombang. Variasi litologi batugamping kristalin dan marmer yang disetarakan dengan batuan penyusun Formasi Laonti. Daerah penelitian dibagi menjadi tiga situs geologi (geosite). Geosite Sumber Sari dicirikan oleh air terjun dan produk karst berupa travertin, stalaktit, dan pilar pada gua karbonat. Geosite Sanggula berupa area tambang rakyat yang dicirikan oleh tebing marmer oleh aktivitas penambangan dan variasi derajat pelapukan. Geosite Wawatu berupa pantai dengan kenampakan erosi lateral yang membentuk ornamen coastal karren, tebing berdinding sedang pada garis pantai.
Petrogenetic Study on Ultramafic Rocks from Waturapa and Surrounding Areas, South Konawe Regency, Southeast Sulawesi Province Hasria; Masri; Muhammad Arba Azzaman; Muhamad Jerniawan
Journal of Geoscience, Engineering, Environment, and Technology Vol. 8 No. 1 (2023): JGEET Vol 08 No 01 : March (2023)
Publisher : UIR PRESS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25299/jgeet.2023.8.1.11035

Abstract

The petrogenesis study of ultramafic igneous rocks in the South Konawe Region has been carried out by several previous researchers, however, petrogenesis of ultramafic igneous rocks in the Waturapa Region has never been carried out in detail. This study aims to determine the characteristics and petrogenesis of ultramafic igneous rocks in the Waturapa area using petrographic and geochemical analysis using the XRF method. Petrographic analysis was carried out to determine the relative abundance percentage of primary minerals in the form of olivine, clinopyroxene, orthopyroxene, and opaque minerals as well as secondary serpentine minerals which were formed later. Meanwhile, XRF geochemical analysis is used to determine the major and minor oxide content in rocks. This geochemical data is used to determine ultramafic rock types, and magma series and to interpret the tectonic setting of the research location. The results showed that the ultramafic rocks in the study area consisted of olivine websterite and lherzolite, both of which have been serpentinized which is characterized by the presence of serpentine minerals such as lizardite and chrysotile. These serpentine minerals are present as replacement minerals and fracture-filling minerals. The geochemical characteristics of the analyzed rocks showed a SiO2 content of less than 45%, high MgO content, and low K2O, TiO2, Na2O3, and P2O5 compounds. The igneous rocks in the study area are classified as ultrabasic or ultramafic rocks (peridot gabbro). Ultramafic rocks in the study area belong to the tholeiitic magma series that formed in oceanic islands or oceanic intraplate margins.
Lingkungan Pengendapan Formasi Eemoiko Daerah Palangga Selatan, Kabupaten Konawe Selatan, Provinsi Sulawesi Tenggara Hasria -; La Ode Muhamad Ahdiarno; Masri; Muliddin; Muhammad Arba Azzaman
Jurnal Geologi dan Sumberdaya Mineral Vol. 24 No. 4 (2023): JURNAL GEOLOGI DAN SUMBERDAYA MINERAL
Publisher : Pusat Survei Geologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33332/jgsm.geologi.v24i4.694

Abstract

Lokasi penelitian terhadap Formasi Eemoiko Daerah Palangga Selatan Kabupaten Konawe Selatan. Formasi Eemoiko disusun oleh batugamping kalkarenit, batugamping koral, batupasir dan napal. Tujuan pada penelitian ini mengetahui sebaran batuan sedimen pada daerah penelitian dan menentukan lingkungan pengendapan berdasarkan tekstur, struktur serta stratigrafinya. Metode analisis yang digunakan untuk menentukan lingkungan pengendapan yaitu dengan melakukan analisis mikrofosil dan pengukuran penampang stratigrafi. Berdasarkan hasil analisis mikrofosil pada batugamping menunjukkan lingkungan pengendapan pada zona back-reef lagoon lebih tepatnya pada zona inner lagoon sedangkan berdasarkan tekstur dan struktur pada batupasir menunjukkan lingkungan pengendapan channel sungai. Katakunci: Lingkungan Pengendapan, Formasi Eemoiko, Palangga Selatan.
Mikrofasies batugamping Formasi Tokala Daerah Ululere dan Sekitarnya, Kabupaten Morowali Sulawesi Tengah Arisona; Nia Kurnia Praja; Eldin; Masri; Muliddin; Ali Okto; Hasria; Bahdad
Jurnal Geologi dan Sumberdaya Mineral Vol. 25 No. 1 (2024): JURNAL GEOLOGI DAN SUMBERDAYA MINERAL
Publisher : Pusat Survei Geologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33332/jgsm.geologi.v25i1.786

Abstract

Penelitian mikrofasies batugamping telah dilakukan pada Formasi Tokala Daerah Ululere. Formasi Tokala terendapkan pada lingkungan laut dalam hingga laut dangkal. Tujuan utama penelitian ini yaitu untuk menentukan lingkungan pengendapan batugamping dengan pendekatan zona mikrofasies. Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan secara analisis kualitatif dengan menggunakan data lapangan dan dilanjutkan dengan analisis laboratorium. Penentuan mikrofasies batugamping pada lokasi penelitian menggunakan analisis standar mikrofasies dengan sayatan tipis. Analisis petrografi terhadap sepuluh sampel batugamping menunjukan beberapa litologi meliputi mudstone, wackestone, packstone dan batugamping kristalin dengan kelimpahan foraminifera planktonik. Berdasarkan hasil analisis petrografi memperlihatkan beberapa tipe mikrofasies batugamping yaitu wackestone bioklastika dengan foraminifera planktonik globigerinids, mudstone pelagis dengan foraminifera planktonik globigerinid, mudstone dengan mikrit dan mikrosparit, dan peloidal packstone. Mikrofasies ini terendapkan di beberapa lingkungan pengendapan yaitu lingkungan dangkalan dalam, tepi dangkalan dalam dan paparan terbatas. Ketiga lingkungan pengendapan ini memiliki energi yang rendah dan memiliki komposisi mikrit yang sangat banyak serta kelimpahan foraminifera plantonik. Kata kunci: mikrofasies, batu gamping, foraminifera plantonik, Formasi Tokala, kristalin
Studi Mineralisasi Kromit Podiform pada Kompleks Ofiolit di Daerah Tapunopaka, Konawe Utara, Sulawesi Tenggara Khalifa Akbar; Andri Slamet Subandrio; Masri Masri
OPHIOLITE: Jurnal Geologi Terapan Vol. 5 No. 1 (2023): APRIL 2023
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56099/ophi.v5i1.p15-21

Abstract

Kompleks Ofiolit merupakan kompleks batuan yang sangat menarik untuk dibahas. Selain karena kompleksitas batuannya, kompleks batuan ini juga menjadi target eksplorasi untuk mineral ekonomisnya. Salah satu mineral ekonomis yang ada pada kompleks batuan ini yaitu mineral kromit. Mineralisasi kromit pada Kompleks Ofiolit merupakan tipe podiform sebagai konsentrasi kromit yang pada dasarnya berbentuk lentikular, mulai dari masif hingga tersebar, merupakan bagian integral dari urutan mantel ultramafik dari banyak kompleks ofiolit, terutama pada batuan harzburgit. Penelitian ini dilakukan di daerah Tapunopaka, Konawe Utara, dengan tujuan untuk mengetahui tipe kromit di lokasi penelitian berdasarkan teksturnya. Metode penelitian yang digunakan yaitu studi literatur, observasi lapangan, analisis petrografi, dan analisis mineragrafi. Mineralisasi kromit didaerah penelitian ditemukan pada batuan dunit dan harburgit. Berdasarkan hasil pengamatan megaskopis dan mikroskopis berupa analisis petrografi dan mineragrafi pada 4 sampel batuan berupa 2 sampel batuan dunit dan 2 sampel batuan harzburgit, mineral kromit pada daerah penelitian membentuk tekstur tersebar (disseminated) pada tubuh batuan dengan bentuk butir anhedral dan membentuk tekstur lobes dan hooks diantara mineral olivin dan ortopiroksen pada kedua batuan tersebut. Berdasarkan klasifikasi tipe kromit podiform berdasarkan tekstur tersebut tipe mineralisasi kromit di daerah penelitian adalah tipe kromit podiform non-kumulat