Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

POTENSI INTERAKSI OBAT PASIEN HIPERTENSI DAN DIABETESMELITUS TIPE2 DI INSTALASI RAWAT JALAN RSUD TOTO KABILA Meilan Pakaya; Nur Rasdianah; Meli Cahayani Dalu; Madania
Pharmacoscript Vol. 5 No. 1 (2022): Pharmacoscript
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat, Universitas Perjuangan Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36423/pharmacoscript.v5i1.792

Abstract

as
SENSITIVITY OF BIOFILM-PRODUCING BACTERIA FROM NASOGASTRIC TUBES TO ANTIBIOTICS CEFTRIAXONE & CEFOBACTAM Tolulu, Sri Noviani; Rasdianah, Nur; Pakaya, Mahdalena Sy.; Madania; Uno, Wiwit Zuriati
BIOLINK (Jurnal Biologi Lingkungan Industri Kesehatan) Vol. 11 No. 2 (2025): Biolink February
Publisher : Universitas Medan Area

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31289/biolink.v11i2.12880

Abstract

Nasogastric Tube (NGT) is a common practice in medical care, especially for the administration of nutrients or drugs directly into the digestive tract. The surface of the NGT is in direct contact with the respiratory tract and digestive tract providing ideal conditions for bacteria to form biofilms. Biofilms have the ability to provide a high level of resistance to antimicrobial action and body defenses. Biofilms provide a microenvironment that protects bacteria from direct exposure to antimicrobial agents, such as antibiotics. This study aims to determine the sensitivity of biofilm-producing bacteria from NGT to antibiotics. This study used an experimental method conducted in the Pharmaceutical Microbiology Laboratory using purposive sampling techniques, biofilm detection using the Congo Red Agar and tube methods, Ceftriaxone and Cefobactam antibiotic sensitivity tests using the disc diffusion method. The results obtained that the positive Nasogastric Tube device can produce biofilm bacteria and can affect bacteria to become more resistant to antibiotics for long-term use of the Nasogastric Tube device. It can be seen that the measurement of the inhibition zone shows that the Ceftriaxone antibiotic has an average inhibition zone of 2.32 mm and Cefobactam 7.42 mm.
EVALUASI PENGGUNAAN OBAT ANTIHIPERTENSI PADA PASIEN PROLANIS HIPERTENSI DI PUSKESMAS KOTA UTARA Kujiman, Kerin Vivian; Tuloli, Teti Sutriyati; Madania; Rasdianah, Nur; Abdulkadir, Widy Susanti
Medic Nutricia : Jurnal Ilmu Kesehatan Vol. 12 No. 4 (2025): Medic Nutricia : Jurnal Ilmu Kesehatan
Publisher : Cahaya Ilmu Bangsa Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5455/nutricia.v13i1.11312

Abstract

Hipertensi adalah suatu keadaan dimana seseorang mengalami peningkatan tekanan darah di atas batas normal yang dapat mengakibatkan peningkatan angka kesakitan (morbiditas) dan juga angka kematian (mortalitas). Tekanan darah fase sistolik 140 mmHg menunjukkan fase darah yang sedang di pompa oleh jantung dan fase diastolik 90 mmHg menunjukkan fase darah yang kembali ke jantung. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi penggunaan obat antihipertensi pada pasien prolanis hipertensi di Puskesmas Kota Utara. Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan pengambilan data sekunder pada rekam medik pasien hipertensi yang diberikan obat antihipertensi pada periode Januari hingga Juni 2024 dengan jumlah sampel sebanyak 42 pasien di Puskesmas Kota Utara Kota Gorontalo. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pasien prolanis hipertensi dominan diderita oleh pasien perempuan (62%) dan lebih banyak di rentang usia 55-69 tahun (50%). Penggunaan obat antihipertensi tunggal yang paling banyak yaitu amlodipin (82%) dan kombinasi yang paling banyak digunakan yaitu bisoprolol dan candesartan (20%). Ketepatan penggunaan obat pada pasien prolanis hipertensi yang sesuai dengan pedoman Kemenkes 2021 berdasarkan ketepatan obat sebesar 100% tepat obat, berdasarkan ketepatan dosis sebesar 86% tepat dosis, berdasarkan ketepatan aturan pakai sebesar 98% tepat aturan pakai.
Evaluasi Penggunaan Obat Antibiotik Pada Pasien Pneumonia Di Puskesmas Kota Selatan madania; alkatiri, ahmad alkatiri; Thomas, Nur Ain; Suryadi,, A. Mu'thi Andy; pakaya, mahdalena sy.; Makkulawu, Andi
Journal of Community and Clinical Pharmacy Vol. 2 No. 1 (2025): Volume 2, Number 1, 2025
Publisher : Jurnal Literasi Mandiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70075/jccp.v2i1.76

Abstract

Pneumonia adalah peradangan yang terjadi pada salah satu atau keduaparu-paru, yang biasanya disebabkan oleh infeksi. Infeksi ini dapatdisebabkan oleh berbagai jenis mikroorganisme, termasuk bakteri,virus, dan jamur. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui evaluasipenggunaan obat antibiotik pada pasien pneumonia di Puskesmas KotaSelatan. Jenis Penelitian ini yaitu observasional diawali denganpenentuan sampel, populasi dan teknik sampling kemudian dilanjutkandengan pengumpulan data dilakukan secara retrospektif denganmengumpulkan data dari buku register pasien penderita pneumonia diPuskesmas Kota Selatan. Jumlah sampel sebanyak 30 pasien yang diambil secara purposive sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwaevaluasi tepat obat sebanyak 86,66% dan tidak tepat sebanyak 13,34%.Tepat dosis sebanyak 93,33% dan tidak tepat 6,67%. Tepat indikasisebanyak 86,66% dan tidak tepat 13,34%. Tepat aturan pakai sebanyak100% dan tidak tepat sebanyak 0%
Persepsi Masyarakat Tentang Penggunaan Etnomedicine Dalam Pencegahan Stunting Di Desa Dunggala Kecamatan Tapa Kabupaten Bone Bolango Tuloli, Teti Sutriyati; Madania; Abdulkadir, Widy Susanti; Djuwarno, Endah Nurrohwinta; Rahmayani, Siti Farah; Manno, Mohamad Reski
Journal of Community and Clinical Pharmacy Vol. 2 No. 1 (2025): Volume 2, Number 1, 2025
Publisher : Jurnal Literasi Mandiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70075/jccp.v2i1.89

Abstract

Cara hidup dan gaya hidup manusia dapat dikaitkan dengan munculnya berbagai penyakit. Hasil dari berbagai kebudayaan juga dapat dikaitkan dengan munculnya penyakit tersebut. Terdapat beberapa penyebab penyakit pada masyarakat yakni berasal dari faktor lingkungan, makanan (salah makan), kebiasaan hidup, ketidakseimbangan tubuh dan penyakit seperti stunting. Stunting, atau kuranggizikronis adalah masalah yang disebabkan oleh asupan makanan yang rendah dalamjangka waktu yang cukuplama. Tujuan penelitian ini untuk melihat persepsi masyarakat tentang penggunaaan etnomedicine dalam pencegahan stunting di desa Dunggala Kabupaten Bone Bolango. Penelitian ini menggunakan desain penelitian cross sectional, dengan sampel yaitu 203 responden yang diambil secara purposive sampling. Hasil penelitian yang didapatkan yaitu tingkat persepsi masyarakat tentang stunting menunjukan persentase pada kategori positif sebanyak 66,5%, negatif 5,4% dan netral 57%. Untuk persepsi masyarakat tentang pencegahan stunting pada kategori positif 79,8%, negatif 11,3% dan netral 8,9% dan untuk persepsi masyarakat tentang penggunaan Etnomedicine dalam pencegahan stunting pada kategori positif 71,9%, negatif 9,9% dan netral 18,2%.
Gambaran Kepatuhan Minum Obat Pada Psien Hipertensi Di Puskesmas Botupingge Di Kabupaten Bone Bolango Madania; Endah N. Djuwarno; Dizky Ramadani Putri Papeo; Mohamad Aprianto Paneo; baruadi., siti_yustika.; Manno, Mohamad Reski
Journal of Community and Clinical Pharmacy Vol. 2 No. 2 (2025): Volume 2, Number 2, 2025
Publisher : Jurnal Literasi Mandiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70075/jccp.v2i2.183

Abstract

Hipertensi merupakan salah satu penyakit dengan pravalensi tertinggi. Salah satu masalah yang sering terjadi adalah ketidak patuhan pasien dalam pengobatan. Faktor penyebab ketidakpatuhan minum obat yaitu usia, jenis kelamin, pendidikan, dan pekerjaan. Kepatuhan dalam pengobatan dapat diartikan sebagai perilaku pasien yang mentaati semua nasehat dan petunjuk yang dianjurkan oleh kalangan tenaga medis untuk mencapai tujuan pengobatan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui kepatuhan minum obat pada pasien hipertensi di Puskesmas Botupingge Kabupaten Bone Bolango. Menggunakan kuesioner MMAS-8 terhadap 140 responden. Penelitian ini menggunakan metode observasional dan pengambilan data dilakukan dengan teknik purposive sampling. Hasil penelitian menunjukkan mayoritas pasien berusia 51-70 tahun sebesar 71,4%, berjenis kelamin perempuan sebesar 51,4%, pendidikan SD 56,4%, pekerjaan IRT dan Wiraswasta 35,7%. Berdasarkan gambaran kepatuhan minum obat pada pasien hipertensi di Puskesmas Botupingge dengan metode MMAS-8 termasuk dalam kategori patuh 63%.
Gambaran Pengelolaan Obat Di Puskesmas Bulango Utara Madania; Rasdianah, Nur; Teti Sutriyati Tuloli; Andi Makkulawu; Puluhulawa, Lisa Efriani; R. Moko, Delviyanti
Journal of Community and Clinical Pharmacy Vol. 2 No. 1 (2025): Volume 2, Number 1, 2025
Publisher : Jurnal Literasi Mandiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70075/jccp.v2i1.187

Abstract

Pengeloaan sediaan farmasi dan bahan medis habis pakai merupakan salah satu kegiatan pelayanan kefarmasian yang dimulai dari perencanaan, permintaan, penerimaan, penyimpanan, pendistribusian, pengendalian, pencatatan dan pelaporan serta pemantauan dan evaluasi. Pengelolaan obat sangat penting dalam menjamin ketersediaan, pemerataan dan keterjangkauan obat dengan jenis dan jumlah yang cukup, dan waktu yang tepat. Khususnya di puskesmas pengelolaan obat perlu diteliti karena pengelolaan obat yang efisien sangat menentukan keberhasilan manajemen puskesmas secara keseluruhan. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk untuk mengetahui gambaran pengelolaan obat di Puskesmas Bulango Utara Kabupaten Bone Bolango berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia N0. 26 tahun 2020. Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Instrument yang digunakan berupa lembar pedoman wawancara dan lembar data ceklis. Subjek penelitian adalah Petugas Puskesmas dan tenaga Farmasi yang terlibat langsung dalam pengelolaan obat di puskesmas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengelolan obat di Puskesmas Bulango Utara berdasarkan tahapan perecanaan, permintaann, penerimaan, pengendalian pencatatan dan pelaporan serta pematauan dan evaluasi obat termasuk dalam kategori baik dengan nilai persentase 100%, penyimpanan obat masuk dalam kategori baik dengan nilai persenttse 85,7% serta pendistribusian masuk dalam kategori cukup dengan nilai persentase 66,7%. Dapat disimpulkan bahwa sistem pengelolaan obat di Puskesmas Bulango Utara sudah berjalan dengan baik berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia N0. 26 tahun 2020.
Gambaran Pengelolaan Obat Di Puskesmas Bulango Utara Madania; Nur Rasdianah; Teti Sutriyati Tuloli; Andi Makkulawu; R. Moko, Delviyanti
Journal of Community and Clinical Pharmacy Vol. 2 No. 2 (2025): Volume 2, Number 2, 2025
Publisher : Jurnal Literasi Mandiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70075/jccp.v2i2.200

Abstract

Pengelolaan sediaan farmasi dan bahan medis habis pakai merupakan salah satu kegiatan pelayanan kefarmasian yang dimulai dari perencanaan, permintaan, penerimaan, penyimpanan, pendistribusian, pengendalian, pencatatan dan pelaporan serta pemantauan dan evaluasi. Pengelolaan obat sangat penting dalam menjamin ketersediaan, pemerataan dan keterjangkauan obat dengan jenis dan jumlah yang cukup, dan waktu yang tepat. Khususnya di puskesmas pengelolaan obat perlu diteliti karena pengelolaan obat yang efisien sangat menentukan keberhasilan manajemen puskesmas secara keseluruhan. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk untuk mengetahui gambaran pengelolaan obat di Puskesmas Bulango Utara Kabupaten Bone Bolango berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia N0. 26 tahun 2020. Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Instrument yang digunakan berupa lembar pedoman wawancara dan lembar data ceklis. Subjek penelitian adalah Petugas Puskesmas dan tenaga Farmasi yang terlibat langsung dalam pengelolaan obat di puskesmas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengelolan obat di Puskesmas Bulango Utara berdasarkan tahapan perecanaan, permintaann, penerimaan, pengendalian pencatatan dan pelaporan serta pematauan dan evaluasi obat termasuk dalam kategori baik dengan nilai persentase 100%, penyimpanan obat masuk dalam kategori baik dengan nilai persenttse 85,7% serta pendistribusian masuk dalam kategori cukup dengan nilai persentase 66,7%. Dapat disimpulkan bahwa sistem pengelolaan obat di Puskesmas Bulango Utara sudah berjalan dengan baik berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia N0. 26 tahun 2020. Kata Kunci: Obat, Pengelolaan, Puskesmas
Pola Penggunaan Obat Pada Pasien Diabetes Melitus Tipe II Di Instalasi Rawat Inap RSUD Mokoyurli Kabupaten Buol Teti Sutriyati Tuloli; Nur Rasdianah; Madania; Andi Makkulawu; Datu, Yunita
Journal of Community and Clinical Pharmacy Vol. 2 No. 2 (2025): Volume 2, Number 2, 2025
Publisher : Jurnal Literasi Mandiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70075/jccp.v2i2.204

Abstract

Diabetes melitus tipe II merupakan penyakit metabolik yang memiliki karakteristik hiperglikemia, yang dapat disebabkan oleh kelainan sekresi insulin, kerja insulin atau dapat terjadi karena kedua-duanya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola penggunaan obat antidiabetes pada pasien diabetes melitus tipe II di instalasi rawat inap RSUD Mokoyurli Kabupaten Buol. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif yang dilakukan secara retrospektif dengan jumlah sampel sebanyak 222 pasien dan yang memenuhi kriteria inklusi sebanyak 81 pasien dengan teknik purposive sampling. Hasil penelitian pada pasien diabetes melitus tipe II dominan diderita oleh pasien perempuan sebanyak (68%) dan lebih banyak berada di rentang usia 45-59 tahun sebanyak (45%). Pola penggunaan obat antidiabetes jenis terapi tunggal maupun kombinasi yang paling banyak yaitu 2 kombinasi obat, levemir + novorapid sebanyak (52%). Penggunaan obat antidiabetes pada pasien diabetes melitus tipe II yang sesuai dengan pedoman Perkeni 2021 masing-masing 100% tepat obat, tepat dosis, dan tepat aturan pakai, sehingga dapat disimpulkan bahwa pola penggunaan obat pada pasien diabetes melitus tipe II di RSUD Mokoyurli Kabupaten Buol sudah tepat.
Gambaran Persepsi Mahasiswa Farmasi Tentang Kesehatan Mental RASDIANAH, NUR; MADANIA; TULOLI, TETI SUTRIYATI; LATIF, MULTIANI S.; MAYANG, NURUL HANDAYANTI
Journal of Community and Clinical Pharmacy Vol. 2 No. 2 (2025): Volume 2, Number 2, 2025
Publisher : Jurnal Literasi Mandiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70075/jccp.v2i2.211

Abstract

Kesehatan mental merupakan aspek penting dalam kesejahteraan individu, yang dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk persepsi seseorang terhadap dirinya sendiri, lingkungan, dan pengalaman hidup. Persepsi yang positif dapat mendukung kesehatan mental, sementara persepsi negatif meningkatkan risiko gangguan psikologis seperti stres dan depresi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi mahasiswa tentang kesehatan mental dan hubungan karakteristik mahasiswa Farmasi Universitas Negeri Gorontalo tentang kesehatan mental. Penelitian ini dilakukan survei online melalui kuesioner yang dibagikan secara online dengan jumlah sampel sebanyak 248 mahasiswa Jurusan Farmasi. Data di analisa secara univariat (persentasi) dan bivariate (korelasi). Hasil penelitian menunjukan bahwa mayoritas mahasiswa Jurusan Farmasi memiliki persepsi kesehatan mental yang tinggi (positif) sebanyak 189 mahasiswa (76,2%) dan sebanyak 59 mahasiswa (23,8%) memiliki persepsi kesehatan mental yang sedang (netral) serta tidak ada mahasiswa yang memiliki persepsi kesehatan mental yang rendah (negatif). Tidak ada hubungan yang signifikan antara karakteristik responden dengan persepsi kesehatan mental mahasiswa Farmasi Universitas Negeri Gorontalo (p-value>0,05).