Claim Missing Document
Check
Articles

Found 18 Documents
Search

POTENSI EKSTRAK ETANOL KULIT BUAH MATOA (Pometia pinnata J.R Forst & G.Forst) TERHADAP BAKTERI PENYEBAB KARIES GIGI Mahdalena Sy Pakaya; Jihan Astuti Kai; Wiwit Zuriati Uno
Jambura Journal of Chemistry Vol 3, No 2 (2021): August
Publisher : Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34312/jambchem.v3i2.11204

Abstract

One of the infectious diseases that occur in the oral cavity is dental caries (cavities). The bacteria that play a role in the occurrence of infection are Streptococcus mutans bacteria, and the matoa plant is one of the plants that can act as antibacterial (Pometia pinnata J.R Forst) which has high efficacious compounds. This study aimed to determine the activity and potency of the ethanolic extract of matoa fruit peel (Pometia pinnata J.R Forst & G. Forst) against Streptococcus mutans bacteria. This research is a laboratory experimental research. Matoa fruit peel simplicia was extracted by maceration method with 96% ethanol solvent, then tested for phytochemical screening to determine the class of compounds contained in the matoa fruit peel. Furthermore, the activity was tested against Streptococcus mutans bacteria using a positive control of chloramphenicol antibiotics and a negative control of Dimethyl Sulfoxide. After that, the values of the Minimum Inhibitory Level and Minimum Killer were measured. From these results, it was continued to test the antibacterial potential using the Kirby Bauer method. The results showed that the ethanol extract of matoa fruit peel (Pometia pinnata J.R Forst & G. Forst) had activity against Streptococcus mutans bacteria. The potential value of the matoa fruit peel extract against Streptococcus mutans bacteria at concentrations of 25%, 50% and 75%, respectively, was 11.75 mm, 15.82 mm and 18.75 mm which was included in the category of strong inhibition.
Identifikasi Senyawa Metabolit Sekunder Daun Spigelia anthelmia L. dan Uji Aktifitas Antioksidan Menggunakan Metode DPPH (1,1-Diphenyl-2-Picrylhidrazy) Muhammad Taupik; A. Mu’thi Andy Suryadi; Jafar La Kilo; Wiwit Zuriati Uno; Samsul Bahri Badjeber
Journal Syifa Sciences and Clinical Research Vol 4, No 3 (2022): Volume 4 Edisi 3 2022
Publisher : State University of Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37311/jsscr.v4i3.15927

Abstract

Spigelia anthelmia is a type of weed plant that is classified as toxic and is included in the list of herb of medicine. The research aims to determine the secondary metabolite content of Spigelia anthelmia L. leaves extract and antioxidant activity test using the DPPH (1,1-Diphenyl-2-Picrylhydrazy) method. The research samples are extracted by applying the total maceration method with methanol as a solvent and followed by partition method using n-hexane, ethyl acetate, and methanol as solvents. The identification of flavonoid compounds content is performed by employing Thin Layer Chromatography method with methanol as eluent: n-hexane (1:4), ethyl acetate:n-hexane (4:1), ethyl acetate:n-hexane (4:1). Meanwhile, the antioxidant activity test is performed by employing UV-Vis Spectrophotometry method. The result of identification by thin layer chromatography using AlCl3 spray reagent, Lieberman Burchard. Dragendrof, and cerium sulfate, indicate that the Spigelia anthelmia L. leaves extract contains alkaloids, flavonoids, and terpenoids. In addition, the antioxidant activity test of Spigelia anthelmia L. leaves extract is carried out at wavelength of UV 516 nm with an absorbance value of 0,654 A. with a linear equation of y = 0,027 x – 42,83 with a correlation coefficient (R2) = 0,0983 and has the strongest IC50 at the methanol fraction for 7,69 µg/ml.
Isolasi dan Karakterisasi Jamur Endofit Lamun (Thalassia hemprichii) Dari Kawasan Teluk Tomini Mahdalena Sy. Pakaya; Wiwit Zuriati Uno; Dizky Ramadani Putri Papeo; Dewi Rahmawaty Moo
Journal Syifa Sciences and Clinical Research Vol 4, No 3 (2022): Volume 4 Edisi 3 2022
Publisher : State University of Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37311/jsscr.v4i3.15852

Abstract

Endophytic fungi live in their host tissues. Endophytic fungi can produce compounds similar to their hosts as well. In this case, the use of endophytic fungi can reduce the exploitation of seagrass (Thalassia hemprichii) populations in Tomini Bay. This study aims to isolate and determine the characteristics of the endophytic fungus of seagrass (Thalassia hemprichii) from the Tomini Bay area. The test method used is the isolation and characterization macroscopically and microscopically. The results of the isolation obtained two isolates of endophytic fungi coded J1 and J2 with different characteristics. The isolate code J1 had microscopic characteristics of a yeast-like shape, while the isolate code J2 had the characteristic of non-septate hyphae.
AICER Es Krim Daun Kelor sebagai Pencegah Stunting di Desa Bongoime, Kec. Tilongkabila. Bone Bolango Flora Ninta Tarigan; Moh Rivai Nakoe; Wiwit Zuriati Uno
Jurnal Pengabdian Masyarakat Farmasi : Pharmacare Society Vol 2, No 1 (2023): Volume 2, Edisi 1, 2023
Publisher : State University of Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (680.614 KB) | DOI: 10.3731/phar.soc.v2i1.18475

Abstract

Desa  Bongoime,  Kecamatan  Tilongkabila,  Kabupaten  Bone Bolango merupakan   salah   satu   desa   lokasi terpilih untuk dilakukan pengabdian KKN PK.   Di   desa   ini   masyarakat   sudah memiliki  pengetahuan  kesehatan  yang  memadai.  Angka stunting di  desa Bongoime  menurut  data  Puskesmas  setempat  adalah 10% dalam  tiga  tahun terakhir,  namun  masyarakat desa  ini  belum  memperhatikan  masalah  asupan gizi.  Oleh  karena  itu  daun  kelor  (Moringa  oleifera Lam.)  sebagai  sumberdaya tumbuhan  yang  cukup  mudah  dijumpai  di  wilayah  Bone Bolango dapat  menjadi  bahan baku  produk  inovasi  dalam  pencegahan stunting dan  pemenuhan  gizi  ibu hamil  dan  anak-anak.  Daun  kelor  yang  diolah  menjadi  es  krim  mengandung zat  gizi  yang  tinggi,  terutama protein  dan  kalsium.  Mitra  kegiatan  ini  adalah maayarakat Desa Bongoime.   Pengolahan   produk   inovasi   es   krim   kelor dilaksanakan  melalui  beberapa  metode,yaitu:  (1)  sosialisasi mengenai mater stunting; (2) pelatihan  produksi;  (3) pendampingan produksi. Secara umum kegiatan ini cukup baik  dalam  membantu  permasalahan  yang  dihadapi  mitra,  yaitu  memenuhi asupan  gizi  sehingga  terhindar  dari  permasalahan stunting.Hal  positif  lain yangdiperoleh  adalah  adanya  diversifikasi  pangan  berbahan  dasar  daun kelor.
Edukasi Penyimpanan dan Pembuangan Obat Rusak/ Expire date dalam Keluarga Nur Rasdianah; Wiwit Zuriati Uno
Jurnal Pengabdian Masyarakat Farmasi : Pharmacare Society Vol 1, No 1 (2022): Vol 1 Edisi 1 2022
Publisher : State University of Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (938.864 KB) | DOI: 10.3731/phar.soc.v1i1.14086

Abstract

Pengetahuan masyarakat mengenai dunia kesehatan, terutama obat masih sangat terbatas, padahal obat merupakan bahan yang mudah kita temukan di sekitar kita. Obat harus selalu digunakan secara benar agar memberikan manfaat klinik yang optimal. Pada kegiatan ini dilakukanEdukasi dalam bentuk penyuluhan tentang Penyimpanan dan Pembuangan Obat Rusak/ Expire date dalam Keluarga di Desa Buata. Penyimpanan dan pembuangan obat merupakan suatu masalah penting di Indonesia. Dalam skala rumah tangga, penyimpanan obat yang kurang baik dapat menyebabkan permasalahan serius, seperti keracunan obat secara tidak sengaja. Selain itu, pembuangan atau pemusnahan obat yang kurang benar selanjutnya memunculkan potensi terjadinya daur ulang illegal kemasan atau produk obat kadaluarsa. Metode yang dipakai dalam mencapai tujuan tersebut adalah kegiatan sosialisasi atau edukasi yaitu dengan menjelaskan materi kepada masyarakat dan melakukan pembagian leafleat tentang cara penyimpanan obat dan cara membuang obat dengan baik dan benar.  Pada kegiatan Edukasi tentang cara penyimpanan obat yang baik dan benar akan membahas materi tentang obat, jenis jenis obat, Kemudian penjelasan sediaan obat dan cara penggunaannya, perlu perhatian khusus agar tidak salah dalam menggunakannya serta tata cara penyimpanan dan pembuangan obat yang baik dan benar berdasarkan bentuk sediaan obat.
Analisis Kualitatif Metabolit Sekunder dan Aktivitas Antioksidan Jamur Endofit Cangkang Bulu Babi (Diadema setosum) Widy Susanti Abdulkadir; Mahdalena Sy. Pakaya; Fika Nuzul Ramadhani; Wiwit Zuriyati Uno; Arona Salama
Indonesian Journal of Pharmaceutical Education Vol 3, No 2 (2023): Mei-Agustus 2023
Publisher : Jurusan Farmasi Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37311/ijpe.v3i2.18019

Abstract

Endophytic fungi are fungi that live in plant tissues for a certain period and can form colonies in the host's tissues without endangering the host itself. In addition to plants, endophytic fungi are also found in marine biota. Endophytic fungi that live in the internal organs or tissues of marine biota, whether in the form of mold or yeast, can transform the nutrients they obtain from their host animals into metabolite compounds which will then be transferred back to the host organs so that they have the same metabolites as their hosts. This study aimed to analyze and test the antioxidant activity of the secondary metabolites of sea urchins in the Tomini Bay area. The method used from the beginning of the research was endophytic microbial fermentation, production of secondary metabolites, and partitioning of endophytic microbial isolates, namely liquid-liquid; the method used to test antioxidant activity was qualitative using TLC plates, DPPH UV-Vis spectrophotometer method, color reagent, and thin layer chromatography. Two isolates of endophytic fungi were obtained, namely (JBB1, JBB2). The isolate that was active as an antioxidant was JBB2 from sea urchins in the Tomini Bay area with an ICso 50-100 ppm, which was in the strong category. Meanwhile, JBB2 isolate was carried out at a wavelength of 517 nm with a value absorbance of 0,707 A. In accordance with the value of the linear equation, it obtained y = 0,092x+36,95 and an R2 value = 0,945 that the ethyl acetate extract in JBB2 had a moderate ICs of 87.43 µg/mL. Meanwhile, the qualitative test of secondary metabolites using thin layer chromatography with n-hexane eluent: ethyl acetate (8:2) ethyl acetate extract contained alkaloid and terpenoid compounds.
Sosialisasi dan Pelatihan Pembuatan Produk Miana (Gynura procumbens) sebagai Alternatif Pencegahan TBC : Studi Kasus Desa Bulili Kec. Duhiadaa Kab. Pohuwato Wiwit Zuriati Uno; Mahdalena Sy. Pakaya; Rahmawati Hunawa
I-Com: Indonesian Community Journal Vol 4 No 3 (2024): I-Com: Indonesian Community Journal (September 2024)
Publisher : Fakultas Sains Dan Teknologi, Universitas Raden Rahmat Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33379/icom.v4i3.5377

Abstract

Desa Bulili di Kecamatan Duhiadaa, Kabupaten Pohuwato, merupakan daerah dengan angka kejadian Tuberkulosis yang tinggi. Hal ini karena Kurangnya pengetahuan mengenai pencegahan Tuberkulisis dan pola makan sehat. Dalam upaya mengatasi permasalahan ini, jurusan farmasi UNG melakukan pengabdian kepada masyarakat dengan tema sosialisasi dan pelatihan pembuatan produk berbasis Miana di Desa Bulili, kegiatan ini dapat meningkatkan pengetahuan masyarakat mengenai TBC, manfaat kesehatan Miana, dan keterampilan dalam pembuatan produk berbasis iptek. Kegiatan ini dilaksanakan pada bulan Agustus 2024 yang melibatkan pembuatan teh herbal, puding, dan sayur dari Miana. Hasil dari kegiatan ini meningkatkan pengetahuan masyarakat mengenai TBC dan Miana berdasarkan peningkatan yang signifikan dalam pada tes yang dilakukan. Pelatihan pembuatan produk Miana menghasilkan keterampilan praktis pada peserta yang dapat membantu mereka dalam mengintegrasikan miana ke dalam pola makan sehari-hari serta mendukung kesehatan masyarakat dan menyediakan alternatif pencegahan TBC yang efektif.
SENSITIVITY OF BIOFILM-PRODUCING BACTERIA FROM NASOGASTRIC TUBES TO ANTIBIOTICS CEFTRIAXONE & CEFOBACTAM Tolulu, Sri Noviani; Rasdianah, Nur; Pakaya, Mahdalena Sy.; Madania; Uno, Wiwit Zuriati
BIOLINK (Jurnal Biologi Lingkungan Industri Kesehatan) Vol. 11 No. 2 (2025): Biolink February
Publisher : Universitas Medan Area

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31289/biolink.v11i2.12880

Abstract

Nasogastric Tube (NGT) is a common practice in medical care, especially for the administration of nutrients or drugs directly into the digestive tract. The surface of the NGT is in direct contact with the respiratory tract and digestive tract providing ideal conditions for bacteria to form biofilms. Biofilms have the ability to provide a high level of resistance to antimicrobial action and body defenses. Biofilms provide a microenvironment that protects bacteria from direct exposure to antimicrobial agents, such as antibiotics. This study aims to determine the sensitivity of biofilm-producing bacteria from NGT to antibiotics. This study used an experimental method conducted in the Pharmaceutical Microbiology Laboratory using purposive sampling techniques, biofilm detection using the Congo Red Agar and tube methods, Ceftriaxone and Cefobactam antibiotic sensitivity tests using the disc diffusion method. The results obtained that the positive Nasogastric Tube device can produce biofilm bacteria and can affect bacteria to become more resistant to antibiotics for long-term use of the Nasogastric Tube device. It can be seen that the measurement of the inhibition zone shows that the Ceftriaxone antibiotic has an average inhibition zone of 2.32 mm and Cefobactam 7.42 mm.
PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT DI SEKOLAH DASAR NEGERI 10 HUTABOHU LIMBOTO BARAT Ramadhani, Fika Nuzul; Makkulawu, Andi; Uno, Wiwit Zuriati; Yuminarti, Umi
Kumawula: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 8, No 1 (2025): Kumawula: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/kumawula.v8i1.56303

Abstract

Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) merupakan perilaku yang dilakukan oleh seseorang agar selalu memperhatikan kebersihan, kesehatan, dan berperilaku sehat. Permasalahan kurangnya personal hygiene dan PHBS pada siswa sekolah dasar yang sering muncul adalah timbulnya penyakit diare. Prevalensi diare pada anak usia sekolah di Indonesia tahun 2022 yaitu usia 7 sampai 12 tahun menunjukkan proporsi yang terkena penyakit ini berkisar antara 2 sampai 20%. Kasus penyakit diare di Gorontalo merupakan 10 penyakit tertinggi ke-5 di Provinsi Gorontalo pada tahun 2022. Kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaraan dan kebersihan diri serta lingkungan pada siswa sekolah dasar sehingga dapat terhindar dari berbagai penyakit. Kegiatan dilaksanakan dengan metode ceramah yang meliputi berberapa tahapan dari persiapan, pelaksanaan dan evaluasi. Kegiatan ini dilaksanakan dengan pemberian penyuluhan yang berkaitan dengan PHBS di sekolah. Hasil pengukuran tingkat pengetahuan yang diukur melalui pre-test dan post-test menunjukkan terdapat peningkatan pengetahuan mengenai PHBS di sekolah. Hasil ini menunjukkan bahwa siswa menyimak materi dengan baik. Peningkatan pengetahuan ini juga diharapkan dapat meningkatkan kebersihan dan kesehatan siswa di sekolah dasar.Clean and Healthy Living Behavior (PHBS) refers to behaviors practiced by individuals to maintain cleanliness, health, and overall well-being. A common issue related to poor personal hygiene and PHBS among elementary school students is the occurrence of diarrhea. In Indonesia, the prevalence of diarrhea among school-age children (7 to 12 years old) in 2022 ranged from 2% to 20%. In Gorontalo, diarrhea was among the top five most common diseases in the province that year. This community service activity aims to raise awareness about personal and environmental hygiene among elementary school students, helping them prevent various diseases. The activities were conducted using the telling method, which involved several stages: preparation, implementation, and evaluation. This initiative included educational counseling on PHBS in schools. The results of pre-test and post-test assessments showed an increase in students' knowledge about PHBS, indicating that they actively engaged with the material. This improvement in knowledge is expected to contribute to better hygiene and health among elementary school students.
PERMEN COUGH BERBAHAN REMPAH DAPUR Rasdianah, Nur; Ramadhani, Fika Nuzul; Uno, Wiwit Zuriati
Kumawula: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 6, No 1 (2023): Kumawula: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/kumawula.v6i1.39280

Abstract

Batuk merupakan salah satu cara untuk membersihkan saluran pernapasan dari lendir atau bahan dan benda asing yang masuk dan juga merupakan gejala dari suatu penyakit. Banyaknya jenis obat batuk yang dijual bebas mendorong masyarakat untuk melakukan pengobatan sendiri. Selain obat batuk yang dijual bebas beberapa rempah dapur dapat digunakan untuk mengatasi gejala batuk. Rimpang jahe dan sereh merupakan rempah dapur yang memiliki banyak manfaat bagi kesehatan tubuh karena memiliki kandungan antioksidan yang cukup tinggi sebagai peningkat sistem imun dan juga dapat mengatasi gejala batuk. Manfaat yang sama antara rimpang jahe, sereh dan madu dalam mengatasi gejala batuk membuat ketiganya dapat dikombinasikan dalam mengatasi gejala batuk. Tujuan dari kegiatan pengabdian iniadalah untuk meningkatkan pengetahuan dan keaktifan ibu rumah tangga dalam mengolah rempah dapur agar bermanfaat untuk meningkatkan kesehatan serta mengatasi gejala batuk agar dapat meminimalkan penggunaan obat-obatan kimia. Kegiatan ini dilaksanakan di Desa Ombulo, Limboto Barat serta dihadiri oleh Kepala Desa Ombulo, serta ibu-ibu PKK Desa Ombulo sebanyak 31 orang. Kegiatan berlangsung melalui penyuluhan, dan demonstrasi melalui video mengenai cara pengolahanrimpang jahe, sereh dan madu menjadi permen cough. Kegiatan berjalan lancar dengan hasil evaluasi menunjukkan bahwa pengetahuan masyarakat lebih meningkat dilihat dari antusiasme peserta dalam dalam mengikuti tanya jawab. Kegiatan pengabdian ini dapat meningkatkan pengetahuan dan keaktifan ibu rumah tangga dalam mengolah rempah dapur berupa rimpang jahe dan sereh yang dikombinasikan dengan madu agar bermanfaat untuk meningkatkan kesehatan serta mengurangi gejala batuk agar meminimalkan penggunaan obat sintetis.