Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Jurnal Peternakan Borneo

FERRTILITAS DAN DAYA TETAS TELUR ITIK BAYANG YANG DIPELIHARA PADA SISTEM PEMELIHARAAN EKSTENSIF DAN SEMI INTENSIF Firda Arlina; Sabrina Sabrina; Sri Devi Angraini
Jurnal Peternakan Borneo Vol. 2 No. 1 (2023): Jurnal Peternakan Borneo
Publisher : Politala Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34128/jpb.v2i1.8

Abstract

Itik Bayang merupakan salah satu plasma nutfah ternak unggas yang dikembangkan di daerah Kabupaten Pesisir Selatan. Ternak itik ini sudah dimasukkan dalam rumpun ternak melalui Keputusan Menteri Pertanian No.2835/Kpts/Lb,430. Sulitnya memeproleh bibit merupakan kendala dalam pengembangan itik Bayang. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh sistem pemeliharaan ekstensif dan semi intensif terhadap fertilitas dan daya tetas telur itik Bayang. Total 960 butir telur itik Bayang digunakan dalam penelitian ini. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) pola split plot dengan 3 x 2 dengan 4 ulangan. Penetasan menggunakan tiga mesin tetas (A1, A2, A3) sebagai main plot dan 2 kelompok system pemeliharaan (B1, B2). Uji lanjut yang digunakan adalah Duncan’s Multiple Range Test (DMRT). Peubah yang diamati adalah fertilitas, daya tetas, bobot tetas dan daya hidup. Hasil penelitian menunjukkan bahwa system pemeliharaan ekstensif dan semi intensif memberikan pengaruh yang sangay nyata (P<0.01) terhadap fertilitas dan daya tetas telur itik Bayang, namun tidak menununjukkan pengaruh (P>0.05) terhadap bobot tetas dan daya hidup selama satu minggu. Pada pemeliharaan ekstensif fertilitas telur itik Bayang 88.33%, daya tetas berdasarkan telur yang masuk 48.80% dan berdasarkan telur yang fertil 54.82%. Rataan bobot tetas DOD dan daya hidup selama satu minggu pada kedua sistem pemeliharaan adalah 42.17 gr dan 96.60%.
KERAGAMAN PERTUMBUHAN ITIK KAMANG DI PETERNAKAN UNGGUL JAYA FARM Rafian, Teguh; Arlina, Firda
Jurnal Peternakan Borneo Vol. 2 No. 2 (2023): Jurnal Peternakan Borneo
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Politeknik Negeri Tanah Laut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34128/jpb.v2i2.19

Abstract

Itik Kamang memiliki bobot hidup dengan keragaman tinggi, sehingga perlunya dilakukan penelitian terhadap itik lokal di Sumatera Barat, yaitu itik Kamang, berupa keragaman pertambahan dan bobot hidup itik sampai umur 10 minggu dalam upaya pengambilan dasar keputusan pengembangan itik lokal di Sumatera Barat. Penelitian ini menggunakan itik Kamang sebanyak 200 ekor, yang terdiri atas 100 ekor itik jantan dan 100 ekor itik betina, yang dipelihara mulai dari umur 1 hari sampai 10 minggu. Parameter yang diamati, yaitu pertambahan dan bobot hidup setiap minggu. Analisis data yang digunakan adalah analisis statistik deskriptif berupa nilai rata-rata, simpangan baku, dan koefisien keragaman. Nilai koefisien keragaman pertambahan dan bobot hidup itik Kamang termasuk dalam kategori tinggi, yaitu bernilai di atas 15%. Sehingga perlunya dilakukannya seleksi pada Itik Kamang terhadap performa pertambahan dan bobot sebagai upaya pembentukan itik pedaging lokal unggul di Sumatera Barat. Itik Kamang memiliki bobot hidup dengan keragaman tinggi, sehingga perlunya dilakukan penelitian terhadap itik lokal di Sumatera Barat, yaitu itik Kamang, berupa keragaman pertambahan dan bobot hidup itik sampai umur 10 minggu dalam upaya pengambilan dasar keputusan pengembangan itik lokal di Sumatera Barat. Penelitian ini menggunakan itik Kamang sebanyak 200 ekor, yang terdiri atas 100 ekor itik jantan dan 100 ekor itik betina, yang dipelihara mulai dari umur 1 hari sampai 10 minggu. Parameter yang diamati, yaitu pertambahan dan bobot hidup setiap minggu. Analisis data yang digunakan adalah analisis statistik deskriptif berupa nilai rata-rata, simpangan baku, dan koefisien keragaman. Nilai koefisien keragaman pertambahan dan bobot hidup itik Kamang termasuk dalam kategori tinggi, yaitu bernilai di atas 15%. Sehingga perlunya dilakukannya seleksi pada Itik Kamang terhadap performa pertambahan dan bobot sebagai upaya pembentukan itik pedaging lokal unggul di Sumatera Barat.