Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search
Journal : DEDIKASI : JURNAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

Edukasi Dan Konseling Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP) Di Desa Batujai Kecamatan Praya Barat Omiati Natalia; Retno Pratiwi, Dita; Eli Arsanah; Siti Maryam
DEDIKASI : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 3 No. 02 (2023): Dedikasi: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : YAYASAN HAMJAH DIHA bekerjasama dengan PENA INSTITUTE

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70004/dedikasi.v3i02.68

Abstract

Indonesia saat ini sedang mengalami problem kependudukan, salah satu diantaranya adalah ledakan penduduk atau terus meningkatnya volume penduduk di Indonesia yang signifikan, dilain pihak jumlah penyebaran penduduk tidak merata. Berdasarkan survey penduduk tahun 2010 jumlah penduduk Indonesia sebesar 237,6 juta jiwa dengan tingkat laju pertumbuhan penduduk sekitar 1,49 %. Jika pemerintah tidak berhasil menekan angka pertumbuhan penduduk maka diprediksi jumlah penduduk Indonesia pada tahun 2060 mencapai 475 juta – 500 juta. Salah satu upaya pemerintah untuk mengendalikan laju pertumbuhan penduduk adalah melalui pelaksanaan program Keluarga Berencana (KB) bagi Pasangan Usia Subur (PUS) dengan pemakaian kontrasepsi. Penggunaan metode kontrasepsi jangka panjang (MKJP) masih sangat rendah, dari keseluruhan WUS di Dusun Wage 90 % diantaranya adalah merupakan peserta KB aktif, 10 % bukan merupakan peserta KB aktif dengan alasan sedang hamil dan nifas belum genap 40 hari. Pemakain kontasepsi MKJP dari total peserta KB aktif adalah 15 %,. Maka dari itu diperlukan pemberian edukasi dan konseling untuk meningkatkan pengetahuan PUS tentang MKJP dan meningkatkan cakupan MKJP. Waktu pelaksanaan pada bulan Desember 2023. Sasaran adalah ibu wanita usia subur di di Dusun Wage Desa Batujai Kecamatan Praya Barat Kabupaten Lombok Tengah. meliputi pendekatan survey dan ceramah. Hasil yang diperoleh adalah WUS mampu memahami mengenai MKJP dan mau menggunakan MKJP. Disarankan kepada pihak Puskesmas untuk mempertahankan program penyuluhan terkait MKJP yang sudah diberikan.
Sosialisasi Dampak Pernikahan Usia Dini Omiati Natalia; Dita Retno Pratiwi; Siti Maryam
DEDIKASI : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 4 No. 01 (2024): DEDIKASI : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : YAYASAN HAMJAH DIHA bekerjasama dengan PENA INSTITUTE

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70004/dedikasi.v4i01.114

Abstract

Pernikahan usia dini merupakan bagian dari fenomena sosial yang harus disikapi secara serius karena sangat berpengaruh terhadap kehidupan anak remaja yang memasuki umur dewasa. Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak mencatat hingga Juni 2020 angka perkawinan anak meningkat menjadi 24 ribu kasus. Hal ini yang membuat Indonesia hingga pada saat sekarang berada pada urutan kedua angka perkawinan uisa dini di Asia Tenggara setelah Kamboja. Kegiatan pengabdian ini dilakukan dengan tujuan mengubah persepsi remaja terhadap dampak dari pernikahan usia dini. Kegiatan pengabdian ini dilakukan dengan metode sosialisasi dan bertempat di Desa Labulia, Jonggat Lombok Tengah pada bulan Mei 2024. Hasil analisis dari pretest dan posttest menunjukkan bahwa sebelum sosialisasi dilakukan, mereka tidak mampu menyebutkan beberapa faktor penyebab dan dampak dari pernikahan usia anak ini. Setelah dilakukan sosialisasi, mereka meyakini pernikahan dini akan membawa kerugian dalam hal psikologis, biologis dan aspek kehidupan sosial. Mereka juga mampu menyebutkan berbagai faktor penyebab dan dampak dari pernikahan usia anak ini seperti dampak psikologis, biologis, budaya, sosial, ekonomi dan pendidikan. Hal ini menjukkan bahwa setelah diadakan sosialisasi, pemahaman remaja berubah.
Edukasi Manajemen Perawatan Luka Perineum Pada Ibu Hamil Trimester III Di Posyandu Dasan Suman Pringgarata Ningsih, Wahyuni Purnama; Maryam, Siti; Retno Pratiwi, Dita
DEDIKASI : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 4 No. 02 (2024): DEDIKASI : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : YAYASAN HAMJAH DIHA bekerjasama dengan PENA INSTITUTE

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70004/dedikasi.v4i02.157

Abstract

Luka perineum adalah luka pada bagian perineum karena adanya robekan pada jalan lahir baik karena ruptur maupun tindakan episiotomi pada waktu melahirkan janin. Sejumlah 246 ibu bersalin dan sebagian besar dari jumlah tersebut dengan robekan perineum terjadi pada bulan Januari-Oktober 2024 di Puskesmas Pringgarata, sebagian dari jumlah tafsiran persalinan pada Bulan Agustus-Oktober 2024 yang dilaksanakan di Puskesmas Pringgarata yaitu berjumlah 35 orang dan ibu nifas yang mengalami robekan perineum, 10 orang di antaranya mengalami penyembuhan luka sangat cepat (sembuh kurang dari 6 hari), 17 orang mengalami penyembuhan luka perineum secara normal (7 hari), sedangkan 8 orang mengalami keterlambatan penyembuhan luka (sembuh lebih dari 7 hari). Fenomena yang sering terjadi, masyarakat masih percaya mitos seperti ibu nifas tidak boleh mengkonsumsi telur atau daging dan saat mencuci area genitalia tidak diperbolehkan memegang dan mencuci dengan sabun, karena akan menyebabkan gatal-gatal serta infeksi. Metode penyuluhan tentang edukasi perawatan luka perineum yang diterapkan dalam pengabdian Masyarakat ini berhasil meningkatkan pengetahuan ibu hamil: 1. Meningkatkan pengetahuan ibu hamil tentang manajemen perawatan luka perineum, 2. Dari pemaparan materi terlihat ibu hamil mampu menerima penjelasan yang disampaikan oleh narasumber dan banyak bertanya atau berdiskusi tentang perawatan luka perineum atau pencegahan infeksi pasca persalinan, 3. Ibu hamil yang mengikuti penyuluhan bersedia mempromosikan edukasi tentang perawatan luka perineum kepada ibu hamil lainnya dan bersedia melaksanakan cara mencegah robekan perineum dan manajemen perawatan luka perineum pasca persalinan jika terjadi robekan jalan lahir. Berdasarkan evaluasi yang dilakukan maka rekomendasi untuk kelanjutan kegiatan ini yaitu kegiatan serupa seharusnya dilaksanakan secara continue untuk meningkatkan pengetahuan dan sikap ibu hamil trimester III melalui metode pendidikan kesehatan dalam upaya preventif pencegahan infeksi.
Pemberian Imunisasi Hb 0 Pada Bayi Baru Lahir Usia 2 Hari Arantya, Nina Qurain; Siti Maryam; Dita Retno Pratiwi
DEDIKASI : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 5 No. 01 (2025): DEDIKASI : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : YAYASAN HAMJAH DIHA bekerjasama dengan PENA INSTITUTE

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70004/dedikasi.v5i01.182

Abstract

Hepatitis B is an infectious disease and generally infects the liver caused by the hepatitis B virus (HBV), which causes one way to prevent transmission from occurring is to take precautions, namely by providing hepatitis B immunization to newborn babies. Nenonates are babies born vaginally without any instruments (Jamil et al., 2020). The prevalence of Hepatitis B in Indonesia is caused by delays in immunization. There are still many cases of hepatitis B transmission from mothers giving birth to babies, which is the main cause. The high level of vertical transmission from mother to baby is caused by delays in administering Hepatitis B vaccination to their babies (Sifa, 2020). Babies infected with the Hepatitis B virus are at risk of developing chronic liver disease. Transmission of this virus can be prevented by immediate vaccine immunization within a maximum of 12 hours (Permanasari, 2020). The aim of this community service activity is to increase the knowledge of mothers and families about providing hepatitis B immunization to newborns and preventing transmission of hepatitis disease. The method used is counseling and question and answer. This activity will take place on October 24 2024 at Mr. T, counseling is carried out for approximately 1 hour from 10:00 WITA to 11:00 WIT, followed by a physical examination of newborns and administration of Hepatitis B0 immunization. The tool used to provide education about hepatitis B0 immunization is leaflets. The results of this activity show that the majority of respondents have a positive attitude due to several factors, one of which is knowledge so that it can influence a person's attitude. Sufficient sources of information and a desire to find out so that respondents can have a positive attitude. According to the author, if the respondent's education level is high, it can make it easier for the respondent to receive various information and have an open mind. Good knowledge can reflect a positive attitude. However, even though most respondents had less knowledge, respondents supported it by being positive.
Penyuluhan Generasi Muda Cerdas Menggunakan Obat “Ayo Gunakan Antibiotik dengan Bijak untuk Cegah Resistensi” Depi Yuliana; Dita Retno Pratiwi; Faizul Bayani; Lalu Jupriadi; Supiani Rahayu; Lelie Amalia Tusshaleha
DEDIKASI : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 5 No. 01 (2025): DEDIKASI : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : YAYASAN HAMJAH DIHA bekerjasama dengan PENA INSTITUTE

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Antibiotik merupakan obat yang digunakan untuk pencegahan dan pengobatan infeksi. Infeksi yang timbul akibat dari adanya bakteri. Penyakit infeksi merupakan penyakit yang diakibatkan oleh mikroorganisme sebagai respon tubuh akibat stimulasi dari sistem pertahanan tubuh. Penyebab umum terjadinya infeksi di sebabkan oleh bakteri. Penggunaan antibiotika yang tidak rasional dapat mengakibatkan peningkatan resistensi antibiotic secara significant, oleh karena itu penggunaan antibiotik harus bijak dan rasional agar mengurangi beban penyakit, khususnya penyakit infeksi. Pelaksanaan kegiatan penyuluhan ini diberikan kepada masyarakat Desa Bagu yang diwakili oleh Mahasiswa semester akhir Universitas Qamarul Huda Badaruddin Bagu dengan tujuan agar generasi muda mampu memberikan edukasi kepada masyarakat disekitarnya. Penyuluhan diawali dengan kegiatan pretest untuk mengetahui Tingkat pengetahuan awal peserta tentang cara menggunakan Antibiotik Dengan Bijak untuk mencegah Resistensi. Setelah kegiatan pretest selesai, dilanjutkan dengan kegiatan pemaparan materi tentang cara menggunakan Antibiotik Dengan Bijak untuk mencegah Resistensi oleh narasumber, kemudian dilakukan evaluasi melalui sesi tanya jawab serta pengisian lembar kuesioner posttest di akhir kegiatan. Telah dilakukan penyuluhan sehingga terjadi peningkatan pengetahuan peserta mengenai cara penggunaan antibiotik secara rasional. Peserta memahami cara menggunakan antibiotic dengan bijak dan mencegah resistensi.
Penanggulangan Stunting Melalui Pemberian Makanan Tambahan Pangan Olahan Hewani Terhadap Balita Stunting di Desa Bengkaung Bayani, Faizul; Pratiwi, Dita Retno; Ely Mawaddah; Siti Maryam
DEDIKASI : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 4 No. 01 (2024): DEDIKASI : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : YAYASAN HAMJAH DIHA bekerjasama dengan PENA INSTITUTE

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70004/dedikasi.v4i01.85

Abstract

Tahun 2013, tingkat stunting di Lombok Barat mencapai 46,89%, dengan jumlah balita yang mengalami stunting mencapai 28.533. Namun, Lombok Barat secara bertahap berhasil meningkatkan peringkat stunting-nya dan secara konsisten berhasil menurunkan tingkat stunting di wilayahnya. Pemerintah Lombok Barat berhasil mengurangi tingkat stunting dari 46,89% pada tahun 2013 menjadi 30,8% pada tahun 2018, dan kemudian menjadi 20,7% pada tahun 2022. Angka stunting berdasarkan data Puskesmas Meninting pada bulan Februari 2024 sebanyak 475 balita dengan sasaran 4.155 balita. Kasus stunting pada balita dan kasus penyakit tidak menular menjadi salah satu masalah di wilayah kerja puskesmas Meninting terutama di Desa Bengkaung. Tujuan: Pemberian Makanan Tambahan kepada balita stunting di Desa Bengkaung. Metode Pelaksanaan: Pelaksanaan pengabdian pemberian makanan tambahan pangan olahan hewani kepada balita stunting sebanyak 36 balita, dilakukan selama 8 hari yaitu tanggal 10 sampai 17 Maret 2024 yaitu dengan memberikan makanan tambahan pangan olahan hewani yang terbagi menjadi 5 siklus makanan utama dan 3 siklus menu makanan selingan yang berbahan dasar protein hewani bagi balita di sore hari. Hasil Kegiatan: Setelah pemberian Makanan Tambahan dilaksanankan terdapat 27 balita (75%) mengalami penigkatan berat badan, 3 balita (8%) yang berat badannya tetap, dan sebanyak 6 balita (17%) mengalami penurunan berat badan. Kesimpulan: Kegiatan Pemberian Makanan Tambahan berupa pangan olahan hewani memberikan hasil yang signifikan dalam menaikkan berat badan balita stunting, terdapat 27 balita stunting yang mengalami keaikan berat badan. Saran: Sebaiknya kegiatan pemberian Makanan Tambahan ini dilanjutkan agar dapat dilakukan pencegahan an penganggulangan stunting di Desa Bengkaung.