Claim Missing Document
Check
Articles

PELATIHAN PEMBUATAN BIBIT STEK BATANG TANAMAN REHABILITASI DI DESA KARANGSARI KABUPATEN KUNINGAN Hendrayana, Yayan; Ismail, Agus Yadi
Empowerment : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 2, No 02 (2019): Empowerment
Publisher : Program Studi Ilmu Hukum Fakultas Hukum Universitas Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25134/empowerment.v2i02.2052

Abstract

Ficus spp. is a plant that can play an important role in efforts to increase environmental conservation and forest productivity. One type is beunying (Ficus fistulosa) which is included in plant rehabilitation and restoration. Propagation of the Ficus plant is easiest to do by vegetative or stem cuttings. Therefore community service offers a solution in the form of making rehabilitation plant seeds through cuttings of Ficus fistulosa tree trunks. The hope is that by utilizing the rehabilitation tree that tastes in the Pasirbatang Block, this tourism mobilizing farmer group can produce rehabilitation plant seeds and increase the opinions of its members.Keywords: Vegetative propagation, training, empowerment.  AbstrakFicus spp. merupakan tanaman yang dapat berperan penting dalam upaya peningkatan konservasi lingkungan maupun produktivitas hutan. Salah satu jenis nya adalah beunying (Ficus fistulosa) merupakan yang termasuk ke dalam tanaman rehabilitasi dan restorasi. Perbanyakan tanaman Ficus yang paling mudah dilakukan adalah dengan cara vegetatif atau stek batang. Oleh karena itu pengabdian kepada masyarakat menawarkan solusi berupa cara pembuatan bibit tanaman rehabilitasi melalui stek batang pohon Ficus fistulosa. Harapannya adalah dengan memanfaatkan pohon rehabilitasi yang berasa di Blok Pasirbatang ini kelompok tani penggerak pariwisata ini dapat menghasilkan bibit tanaman rehabilitasi serta meningkatkan pendapatn para anggotanya.Kata kunci : Perbanyakan vegetatif, pelatihan, pemberdayaan
PELATIHAN OPERATOR CHAINSAW DAN TEKNIK PENEBANGAN DI PERUM PERHUTANI KESATUAN PEMANGKUAN HUTAN (KPH) TASIKMALAYA Hendrayana, Yayan; Adhya, Ilham; Supartono, Toto; Karyaningsih, Ika; Nurlaela, Ai
Empowerment Vol. 3 No. 02 (2020): Empowerment
Publisher : Program Studi Ilmu Hukum Fakultas Hukum Universitas Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25134/empowerment.v3i02.3470

Abstract

Logging activities at Perum Perhutani are one of the determinants of the quality of wood produced. Mistakes in felling and errors in dividing the stems will greatly affect the quality of the wood produced. Therefore it requires operator knowledge and skills in carrying out these activities. This activity was carried out at the Tasikmalaya KPH Urug TPK which is part of the Tasikmalaya Forest Management Unit (BKPH). The activity was carried out on September 1, 2020. The activity began with an in-room presentation of chainsaw, usage theory, and logging techniques which was continued with practice in the field. The community service activity undertaken is to offer solutions in the form of training activities for chainsaw operators and logging techniques. The hope is that by knowing the types and parts of chainsaws as well as the proper felling techniques for operatots in the field, forest harvesting activities will run properly and correctly with optimum results.Kegiatan penebangan di Perum Perhutani menjadi salah satu penentu kualitas kayu yang diproduksi. Kesalahan dalam penebangan serta kesalahan dalam pembagian batang akan sangat berpengaruh terhadap kualitas kayu yang dihasilkan. Oleh karena itu dibutuhkan pengetahuan dan keterampilan operator dalam melakukan kegiatan tersebut. Kegiatan ini dilakukan di TPK Urug  KPH Tasikmalaya yang termasuk pada Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Tasikmalaya. Kegiatan dilaksanakan pada Tanggal 1 September 2020. Kegiatan diawali dengan pemaparan di dalam ruangan mengenai chainsaw, teori penggunaan, serta teknik penebangan yang dilanjutkan melakukan praktek di lapangan. Kegiatan pengabdian kepada  masyarakat yang dilakukan adalah menawarkan solusi berupa kegiatan pelatihan bagi operator chainsaw dan teknik penebangan. Harapannya adalah dengan mengetahui jenis dan bagaian-bagian chainsaw serta teknik penebangan yang tepat bagi para operatot di lapangan maka kegiatan pemanenan hutan akan berjalan dengan baik dan benar dengan hasil yang optimum.
Pengembangan Potensi Saluran Irigasi Untuk Wisata River Tubing Di Desa Tambakbaya Garawangi, Kuningan Hendrayana, Yayan; Ismail, Agus Yadi; Herlina, Nina; Althaaf, Naufal; Maryam, Siti; Mawangi, Rindi; Ramadhan, Mohamad Fajri
Empowerment Vol. 5 No. 01 (2022): Empowerment
Publisher : Program Studi Ilmu Hukum Fakultas Hukum Universitas Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25134/empowerment.v5i01.5062

Abstract

The potential of natural resources that have not been explored and the current COVID-19 outbreak has resulted in problems in Tambakbaya village, one of which is that many people have lost their jobs. The purpose of this community service activity is to provide counseling regarding the potential development of irrigation canals into river tubing tours. This activity was carried out in Tambakbaya village which involved several stakeholders who were then informed about the potential for water river tubing tourism and planning for potential development starting from goals, targets and marketing. The extension activities for the development of the potential of irrigation canals into river tubing tourism objects received a very good response from the stakeholders of Tambakbaya village, although they did not fully understand the management of the tourism objects to be developed.
STRATEGI PENGEMBANGAN OBYEK WISATA ALAM BUMI PERKEMAHAN PASIR BATANG KAWASAN TAMAN NASIONAL GUNUNG CIREMAI Febri Ramdani; Toto Supartono; Yayan Hendrayana
Wanaraksa Vol 13, No 01 (2019)
Publisher : Fakultas Kehutanan Universitas Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25134/wanaraksa.v13i01.4650

Abstract

ABSTRACT. Obyek wisata alam Perkemahan Pasir Batang memiliki luas ± 5 Ha, yang pengelolaannya berada di bawah Balai Taman Nasional Gunung Ciremai bekerjasama dengan kelompok penggerak pariwisata (KOMPEPAR). Berdasarkan survei pendahuluan diketahui bahwa pengelolaan di Bumi Perkemahan Pasir Batang belum dilakukan secara maksimal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi, mengidentifikasi kendala internal dalam pengelolaan, dan menyusun strategi pengembangan. Pengumpulan data dilakukan dengan metode eksplorasi, observasi langsung di lapangan, wawancara, dan kuesioner. Teknik analisis data yang digunakan secara deskriptif dan analisis SWOT yaitu analisis SWOT mengidentifikasi faktor internal dan eksternal. Potensi yang dimiliki oleh wisata alam Perkemahan Bumi Pasir Batang adalah panorama alam serta potensi flora dan fauna. Kendala internal dalam pengelolaan Bumi Perkemahan Pasir Batang yaitu kendala pengelolaan, pendanaan, sumber daya manusia, dan tingkat keterlibatan anggota. Hasil analisis SWOT dan matriks SWOT bahwa alternatif strategi pembangunan di Bumi Perkemahan Pasir Batang adalah meningkatkan promosi kepada pengunjung, meningkatkan kualitas dan kuantitas sumber daya manusia, menambah sarana / prasarana yang kurang, mengembangkan potensi yang ada, menambah daya tarik wisata guna meningkatkan daya tarik wisata. banyaknya pengunjung dari sekitar Kabupaten Kuningan atau dari luar Kabupaten Kuningan.Kata kunci: Kawasan wisata, analisis SWOT, faktor internal dan eksternal, strategi pembangunan.
Keanekaragaman Ficus Spp. di Gunung Tilu RPH Karangkancana BKPH Luragung KPH Kuningan Perum Perhutani Divre Jabar-Banten Rani Mardiani Hardinah; Yayan Hendrayana; Deni Deni
Wanaraksa Vol 11, No 2 (2017)
Publisher : Fakultas Kehutanan Universitas Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25134/wanaraksa.v11i2.4413

Abstract

Abstrak: Ficus adalah pohon yang memulai hidupnya sebagai epifit ketika bijinya bersemai dicelah atau retakan pohon induknya (atau struktur seperti bangunan dan jembatan). Keberadaan Ficus pada kawasan hutan Gunung Tilu dapat dijadikan sebagai indikator proses terjadinya suksesi hutan karena peran dari satwa liar yang memakan bijinya dan kemudian memicu terjadinya komunitas lanjutan. Penelitian ini bertujuan untuk mengehetahui keanekaragaman ficus spp. dan pola sebaran jenis ficus spp. yang terdapat di kawasan Hutan Gunung Tilu RPH Karangkancana dengan metode kombinasi. Data dianalisis dengan intensitas sampling, indeks Keragaman dan indeks Morisita. Hasil penelitian ditemukan 11 jenis ficus spp. jenis Beunying (Ficus fistulosa) 39 individu , Bunut (Ficus glabella BL.) 23 individu,  Calodas (Ficus Callophylla Blume.) 20 individu, Caringin (Ficus benjamina L) 58 individu, Ki Darangdang (Ficus cusvidata) 37 individu ,  Ki Hampelas (Ficus ampelas Burm.F.) 6 individu, Kiara Beas (Ficus Sundaica Blume) 12 individu,  Kiara Karasak (Ficus kurzii king.) 32 individu,  Kondang (Ficus variagata Bl.) 45 individu, Leles (Ficus glandulifera (wall.Exmiq)King) 56 individu, Renghas (Ficus alba) ditemukan 63 individu. Kawasan hutan lindung Gunung Tilu jenis ficus spp. merupakan habitat yang baik berdasarkan kerapatannya, frekuensi,dan dominasi vegetasinya, dilihat dari jumlah individu dan keragaman jenis di setiap plot yang ditemukan dengan persebaran yang mengelompok.Kata Kunci : Hutan Lindung; Gunung Tilu; keanekaragaman; ficus spp.; satwaliar
INVENTARISASI TANAMAN REHABILITASI DI WISATA ALAM PASIR BATANG KAWASAN TAMAN NASIONAL GUNUNG CIREMAI Helfia Noor Khotimah; Ilham Adhya; Yayan Hendrayana
Wanaraksa Vol 13, No 01 (2019)
Publisher : Fakultas Kehutanan Universitas Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25134/wanaraksa.v13i01.4651

Abstract

ABSTRAK. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui struktur vegetasi dan jenis tumbuhan rehabilitasi pada kawasan wisata alam Pasir Batang di kawasan Taman Nasional Gunung Ciremai (TNGC). Metode penelitian menggunakan metode jalur berpetak dengan ukuran petak 20 m x 20 m di sepanjang jalur penelitian. Berdasarkan hasil penelitian, Ditemukan 20 jenis tanaman rehabilitasi dari 10 famili. pada tingkat pertumbuhan semai di dominansi oleh jenis Kipirit, tingkat pertumbuhan pancang, tiang di dominansi oleh jenis yang sama yaitu Kisereuh (Cinnamomum parthenoxylon), dan pada tingkat pertumbuhan pohon di dominansi oleh jenis Alpukat (Persea americana).  Indeks keanekaragaman jenis tanaman rehabilitasi pada kawasan Wisata Alam Pasir Batang TNGC memiliki nilai H’ pada tingkat semai rendah, tingkat pancang rendah, tingkat tiang sedang, dan tingkat pohon rendahKata kunci: Inventarisasi, Rehabilitasi, struktur vegetasi, Wisata Alam Pasir Batang, TNGC.
KEANEKARAGAMAN JENIS DAN KARAKTERISTIK HABITAT MAMALIA BESAR DI KAWASAN HUTAN BUKIT BAHOHOR DESA CITAPEN KECAMATAN HANTARA KABUPATEN KUNINGAN Angrita Anggrita; Iing Nasihin; Yayan Hendrayana
Wanaraksa Vol 11, No 01 (2017)
Publisher : Fakultas Kehutanan Universitas Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25134/wanaraksa.v11i01.1066

Abstract

Inventarisasi mamalia besar dilakukan dengan menggunakan metode transek jalur. Pembuatan jalur inventarisasi mempetimbangkan beberapa aspek yaitu: kondisi kelerengan, tutupan vegetasi, keterwakilan sampel, keterjangkauan lokasi dan keamanan peneliti.Di kawasan hutan bukit Bahohor terdapat 11 jenis satwa yang tergolong dalam mamalia besar. Jenis-jenis tersebut diantaranya adalah kijang (Muntiacus muntjak), babi hutan (Sus scrofa), macan tutul (Panthera pardus), meong congkok (Felis bengalensis), sero ambrang (Aonyx cinerea), macan dahan (Neofelis nebulosa), macan kumbang (Panthera pardus melas), bajing jaralang (Ratufa bicolor), Surili (Prebytis comata), monyet ekor panjang (Macaca fascicularis), lutung jawa (Trachypithecus auratus).Mamalia besar di kawasan hutan bukit bahohor  menyukai karakteristik habitat berupa hutan alam yang memiliki kerapatan vegetasi yang cenderung tinggi. Terutama bagi satwa karnivora seperti macan tutul, macan kumbang dan macan dahan yang lebih terkonsentrasi di hutan alam dengan tajuk vegetasi yang rapat serta jauh dari gangguan (kehadiran) manusia. Lain halnya dengan mamalia besar jenis babi hutan, kijang dan beberapa jenis primata yang lebih banyak menghabiskan aktifitasnya di perbatasan hutan dengan sawah atau perbatasan hutan pinus dengan hutan alam. Hal ini berkaitan dengan kemampuan jelajah satwa untuk mencari sumber makanan dan air.Kata Kunci: Keanekaragaman,  habitat,  Mamalia besar, vegetasi
INVENTARISASI DAN IDENTIFIKASI SEBARAN HUTAN RAKYAT DI KABUPATEN MAJALENGKA Agus Yadi Ismail; Yayan Hendrayana; Rahman Hidayat Saputra
Wanaraksa Vol 10, No 02 (2016)
Publisher : Fakultas Kehutanan Universitas Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25134/wanaraksa.v10i02.1061

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan inventarisasi profil hutan rakyat di Kabupaten Majalengka untuk mengetahui sebaran hutan rakyat, potensi dan model/pola hutan rakyat yang ada di Kabupaten Majalengka  Data penelitian yang diambil adalah data sekunder dan data primer yang didapat dari intansi terkait maupun dengan metode wawancara terhadap petani hutan. Analisa profil petani serta volume pohon dan kemudian dijelaskan secara deskriptif berdasarkan tabulasi dan diagram yang diperoleh.Hasil diperoleh di hutan rakyat Kabupaten Majalengka sebaran hutan rakyat yang paling banyak terdapat di Kecamatan Maja dengan jumlah blok 31 blok serta luas hutan rakyat 895,1 Ha, sedangkan unutuk sebaran hutan rakyat yang sedikit terdapat di Kecamatan Rajagaluh dengan jumlah blok 4 blok hutan rakyat, akan tetapi untuk luasan hutan rakyatnya yang terkecil beerada diKecamatan Palasah dengan luas 61,9 Ha. Model/pola pengelolaan hutan rakyat di Kab. Majalengka  adalah sistem campuran dan Agroforesty pada umumnya pola penggunaan lahan tidak intensif, stuktur tegakan yang mendominasi adalah pohon yang memiliki diameter 15-25 cm sedangkan jenis pohon yang mendominasi adalah sengon (Parasarianthes falcataria). Potensi tegakan tanaman hutan rakyat di Kabupaten Majalengka adalah 625,48 m3 dengan luas lahan 2834,5 Ha dan potensinya 1.772.923,06 m3.Selain itu pengelolaan hutan rakyat dapat membantu menambah pendapatan petani sekaligus meningkatkan kesejahtraan serta dapat merehabilitasi lahan tidur atau pun lahan kritis kembali menjadi lahan yang produktif.Kata kunci : Agroforesty serta campuran, sebaran hutan rakyat, potensi tegakan, pengelolaan hutan rakyat dan manfaatnya.
STRATEGI PENGEMBANGAN OBYEK WISATA ALAM BUMI PERKEMAHAN LELES TAMAN NASIONAL GUNUNG CIREMAI Amellya Clanandika; Yayan Hendrayana; Nurdin Nurdin
Wanaraksa Vol 12, No 1 (2018)
Publisher : Fakultas Kehutanan Universitas Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25134/wanaraksa.v12i1.4539

Abstract

Wisata Alam Bumi Perkemahan Leles TNGC dikelola secara swadaya dalam kelompok Mitra Pariwisata Gunung Ciremai (MPGC). Pada tahun 2017 mengalami penurunan jumlah pengunjung sehingga perlu mengetahui potensi yang dimiliki dan menyusun strategi pengembangan untuk meningkatkan minat pengunjung. Peneilitian dilaksanakan di kawasan Obyek Wisata Alam Bumi Perkemahan Leles Taman Nasional Gunung Ciremai. Metode yang digunakan untuk mengetahui potensi adalah metode eksploratif sedangkan untuk menyusun strategi pengembangan menggunakan analisis SWOT, dimana analisis SWOT mengidentifikasi faktor internal dan eksternal, memetakan posisi pengembangan dan membuat strategi pengembangan dengan matriks SWOT. Potensi yang dimiliki Bumi Perkemahan Leles yaitu keindahan alam, Curug Leles, Taman Air Terjun, Camping Ground, Tenjo Gunung serta Flora dan Fauna. Strategi pengembangan yang diterapkan yaitu dengan cara mengembangkan semua potensi-potensi yang dimiliki bekerjasama dengan masyarakat sekitar dengan merancang design yang unik serta menumbuhkan dan meningkatkan sadar konservasi melalui pendidikan dan penyuluhan kepada masyarakat, pengelola dan pengunjung serta tetap mempertahankan daya tarik kawasan wisata yang khas dengan melestarikannya, contohnya pohon Leles (Ficus glandulifera). Kawasan wisata alam Bumi Perkemahan Leles bisa dijadikan sebagai wisata pendidikan untuk pelajar yang berkunjung dengan menambah pengetahuan pelajar mengenai jenis satwa dan tumbuhan. Memelihara fasilitas yang ada agar bisa digunakan untuk jangka panjang serta untuk kenyamanan pengunjung. Kata Kunci : Analisis SWOT; Strategi pengembangan; Bumi Perkemahan Leles TNGC.
POTENSI KARBON TERSIMPAN PADA TEGAKAN PINUS (PINUS MERKUSII) DI BLOK PASIR BATANG KAWASAN TAMAN NASIONAL GUNUNG CIREMAI Erwin Nurfansyah; Yayan Hendrayana; Ilham Adhya
Wanaraksa Vol 13, No 01 (2019)
Publisher : Fakultas Kehutanan Universitas Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25134/wanaraksa.v13i01.4649

Abstract

ABSTRAK. Mengingat peran penting hutan dalam menyerap karbon dari udara, maka perlu dilakukan banyak penelitian untuk mendukung pengembangan lebih lanjut penyerapan karbon dalam biomassa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi cadangan karbon pada tegakan pinus di Blok Pasir Batang Kawasan Taman Nasional Gunung Ciremai. Metode yang digunakan adalah non destructive sampling yaitu cara pengambilan sampel yang ramah lingkungan. Terdapat pohon pinus di areal seluas 30 hektar sebanyak 24.060 batang. Diameter tegakan umur 25 tahun pohon pinus sekitar 28,32 cm dengan kerapatan relatif tinggi 0,027 individu/m2 sama dengan 267,3 individu/hektar. Perkiraan volume tegakan per hektar adalah 708,07 m3/hektar. Volume seluruh tegakan adalah 21.242,1 m3. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa jumlah biomassa tegakan di seluruh petak contoh adalah 36,04 ton/hektar atau total luasan 1.081,2 ton. Jumlah karbon dalam satu satuan luas adalah 16,9 ton/hektar atau seluruhnya 508,1 ton.Kata kunci: Biomassa, Metode non-destruktif , Penyerapan karbon, Pinus,
Co-Authors Ade Muhammad Irsyad Habibi Agus Yuniawan Isyanto Agustiana, Hendri Syulis Agustiana, Reki Ai Nurlaila Ai Nurlaila Ai Nurlaila, Ai Akbar, Muhamad Fathoni Alfandi, Ivan Ali Jabar Rangga Wijaya Alimah, Elma Althaaf, Naufal Althaf, Naufal Alwi Zulva Maulida Amellya Clanandika Aminudin, Sukron Anggayuda Pratama , Bayu Angrita Anggrita Anjani, Lidia Tamia Bain, Unan Nur Bima Aria Indra Prahasta Chandra, Rufidi Danda Priyana Dede Kosasih Deni Deni Deni Deni Dian Teja Permana Dzulfannazhir, Fauzan Erwin Nurfansyah Fahrul Shobarudin Syahban Fahrul Shohbarudin Syahban Fauzian, Mardiatul Febri Ramdani Friana, Danda Fujiman, Heris Hamdani, Muhammad Habib Helfia Noor Khotimah Herdin, Nurdin Dwinoer Hermawan, Riki Hidayat, Farhan Hidayat, Feri Hidayatullah, Robby Ardiansah Ibnu Fajar Sistiadi Ibrahim, Maulana Ida Ayu Putu Sri Widnyani Ika Karyaningsih Ilham Adhya ISMAIL, AGUS YADI Jaya, Genta Adha Jaya, Ramdhan Risnur Julianti, Gina Kartika Sari Khairunisa Amalia Kristanto, Martinus Ari Mandurroh, Resti Sri Mardiatul Fauzian Martinus Ari Kristanto Maulida, Alwi Zulfa Mawangi, Rindi Nasihin, Iing Naufal Althaaf Nina Herlina Nina Herlina NINA HERLINA Nugraha, Amalia Nugraha, Yogha Adhie Nurdin Nurdin Nurdin Nurdin Nurdin Nurdin Nurlaela, Ai Pangestu, Aistu Nur Cahya Pasha, Listi Surenra Pebriyanty, Santy Pratama, Reynaldi Purnama, Asep Iman Rahman Hidayat Saputra Ramadhan, Mohamad Fajri Rani Mardiani Hardinah Restri Sri Maduroh Rhaisya Hayatul Hamidah Richard, Fahri Syach Ridwan Purnama, Ridwan Rio Senjaya Akbar Rizal Rusdianto Rufidi Chandra Shobarudin Syahban, Fahrul SITI MARYAM Siti Tamala Sofyan, Hadiyan Nur Sonya Maalaysali Haqq, Melia sri ayu andayani, sri ayu Supartono, Toto Suswanto Suswanto Suswanto, Suswanto Syahban, Fahrul Shobarudin Trisno Trisno Unan Nur Abain Waniatri, Wina Wendra Wendra Windayani, Silma Yadi Ismail, Agus Zillan Zalila