Claim Missing Document
Check
Articles

Found 28 Documents
Search

Perbaikan Tata Letak Gudang dengan Association Rule Mining dan Dedicated Storage Policy di PT Andika-Indramayu Fani Angelia; Santoso Santoso; Kartika Suhada
Journal of Integrated System Vol. 3 No. 2 (2020): Journal of Integrated System Vol. 3 No. 2 (Desember 2020):
Publisher : Universitas Kristen Maranatha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.28932/jis.v3i2.2902

Abstract

PD Andika adalah perusahaan yang menjual berbagai macam produk jadi, seperti alat tulis kantor, bahan pokok, kosmetik, makanan, minuman,obat, rokok, dan kebutuhan sehari-hari lainnya. Perusahaan ini memiliki gudang penyimpanan produk yang cukup luas dan terdiri dari 2 lantai. Akan tetapi, produk-produk yang ada di dalamnya tampak kurang tertata dengan rapi, dimana area gang ditempati oleh beberapa produk sehingga tidak dapat dilalui oleh trolley dan kategori produk yang sering dibeli oleh konsumen secara bersamaan diletakkan berjauhan. Hal tersebut dikarenakan penempatan produk dilakukan secara random, sehingga menyebabkan jarak pengambilan produk lebih jauh dan total waktu yang dibutuhkan menjadi lebih lama. Di samping itu juga terjadi masalah rusaknya dus kemasan produk akibat dimakan rayap, karena dus langsung diletakkan di atas lantai tanpa alas sehingga menyebabkan lembab. Metode yang diusulkan untuk memperbaiki tata letak saat ini adalah Dedicated Storage, dimana produk diletakkan pada tempat penyimpanan yangpasti dan tidak bercampur dengan barang lainnya. Metode ini juga dikaitkan dengan association rule mining untuk mencari korelasi antar kategori produk dan mengetahui kategori produk yang sering dibeli bersamaan oleh pelanggan. Manfaat penerapan tata letak usulan dari sisi kuantitatif adalah total jarak perpindahan produk yang semula sebesar 5.436,671 m per 6 bulan berkurang menjadi 1.231,788 m atau terjadi penghematan sebesar 4.204,883m atau 77,34 %. Dari sisi kualitatif, pengambilan produk menjadi lebih mudah karena digunakannya alat material handling berupa trolley barang serta produk sudah memiliki tempat penyimpanan yang pasti sehingga memudahkan dalam penyimpanan dan pengambilan produk-produk yang dibutuhkan. Dalam upaya menghindari gangguan rayap akibatlembabnya kardus kemasan produk, diusulkan penggunaan alas berupa kardus berukuran 90 x 90 cm dengan ketebalan 2 cm yang dimilikiperusahaan. Kata Kunci : association rule mining, dedicated storage policy, jarak perpindahan, tata letak
Algoritma Penjadwalan Distribusi Barang Berbasis Teknik Backward Scheduling (Studi Kasus: PT Ultra Jaya Milk Industry & Trading Company Tbk.) Kartika Suhada; David Try Liputra; Vivi Arisandhy; Tomy Jeremy
Journal of Integrated System Vol. 3 No. 2 (2020): Journal of Integrated System Vol. 3 No. 2 (Desember 2020):
Publisher : Universitas Kristen Maranatha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.28932/jis.v3i2.2994

Abstract

Backward scheduling adalah metode penjadwalan yang dilakukan secara urutan terbalik, dimana batas waktu penyelesaian (due date) sebagai titik awal penjadwalan. Penelitian terkait penggunaan metode tersebut telah banyak dilakukan. Penelitian sebelumnya banyak yang membahas penerapan metode penjadwalan, namun lebih difokuskan pada aktivitas produksi. Penelitian ini membahas penerapan metode backward scheduling untuk aktivitas distribusi. Objek penelitian adalah PT Ultra Jaya Milk Industry & Trading Company, Tbk. yang menghadapi permasalahan keterlambatan pengiriman barang. Javia dkk. (Javia dkk., 2019) telah berhasil mengembangkan algoritma yang dapat mengurangi jumlah keterlambatan tersebut, tetapi hasilnya belum cukup signifikan. Oleh karena itu dalam penelitian ini akan dirancang suatu algoritma penjadwalan distribusi barang yang dapat meminimasi jumlah keterlambatan dan total biaya keterlambatan yang timbul. Penerapan algoritma usulan dibandingkan algoritma Javia dkk. menghasilkan pengurangan dalam beberapa hal, yaitu: kebutuhan moda sebanyak 6 unit, jumlah kota yang mengalami keterlambatan pengiriman sebanyak 2 kota, jumlah moda yang terlambat sebanyak 3 unit, dan jumlah muatan yang terlambat sebanyak 18 pallet. Selain itu, durasi keterlambatan untuk 3 kota besarnya sama, namun untuk 2 kota lainnya tidak mengalami keterlambatan. Biaya penalty yang timbulpun berkurang sebesar Rp7,104,000,- atau 3.928%. Kata kunci: penjadwalan, distribusi barang, backward scheduling
Usulan Job Scheduling untuk Meminimasi Jumlah Job Tidak Terselesaikan dan Frekuensi Setup Mesin (Studi Kasus PT Mulia Lestari, Bandung) Nathan Rafael Suherlin; Kartika Suhada
Journal of Integrated System Vol. 5 No. 2 (2022): Journal of Integrated System Vol. 5 No. 2 (Desember 2022)
Publisher : Universitas Kristen Maranatha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.28932/jis.v5i2.5388

Abstract

PT Mulia Lestari adalah perusahaan yang bergerak di bidang tekstil. Saat ini perusahaan mengalami masalah, yaitu banyaknya penyelesaian order yang tidak tepat waktu dan banyaknya frekuensi setup yang dibutuhkan untuk menyelesaikan order. Metode penjadwalan yang diterapkan saat ini adalah perusahaan mengumpulkan order dalam satu bulan terlebih dahulu dan menjadwalkan order yang masuk terlebih dahulu secara mingguan. Penelitian ini mengusulkan tiga alternatif metode penjadwalan yang sebaiknya diterapkan perusahaan, yaitu pendekatan metode Shortest Processing Time, pendekatan metode Longest Processing Time dan Metode Permintaan Terbanyak. Dalam pembuatan Gantt Chart metode penjadwalan saat ini dan usulan akan dilakukan langkah-langkah awal, yaitu mengelompokkan job berdasarkan mesin yang sejenis, mengurutkan job berdasarkan ready time job tercepat di masing-masing jenis mesin, mengurutkan job berdasarkan due date tercepat di masing-masing jenis mesin. Selanjutnya dilakukan penjadwalan dengan metode saat ini, pendekatan metode SPT, pendekatan metode LPT dan permintaan terbanyak. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi kelemahan dari metode penjadwalan yang diterapkan saat ini, mengusulkan metode yang sebaiknya diterapkan dan mengemukakan manfaat yang dapat diperoleh dengan menerapkan metode usulan. Tujuan penelitian adalah untunk mengindentifikasi kelemahan, mengusulkan metode penjadwalan dan mengetahui manfaat yang dapat diperoleh. Hasil menunjukkan ketiga metode alternatif menghasilkan berturut-turut 6 jobs, 5 jobs dan 2 jobs yang tidak terselesaikan serta dibutuhkan frekuensi setup berturut-turut sebanyak 118 kali, 120 kali dan 62 kali. Manfaat yang dapat diperoleh perusahaan dengan menerapkan metode penjadwalan usulan adalah terjadi pengurangan jumlah job yang tidak terselesaikan sebanyak 67% dan penurunan frekuensi setup sebanyak 39%.
Usulan Penentuan Supplier dengan Metode Analytic Hierarchy Process (AHP) dan Visekriterijumsko Kompromisno Rangiranje (VIKOR) di CV Cok Ko Tengok Joel Sanjaya Sipayung; David Try Liputra; Kartika Suhada
Journal of Integrated System Vol. 6 No. 2 (2023): Journal of Integrated System Vol. 6 No. 2 (Desember 2023)
Publisher : Universitas Kristen Maranatha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.28932/jis.v6i2.6501

Abstract

CV Cok Ko Tengok adalah perusahaan yang bergerak di bidang konveksi. Produk perusahaan adalah kaos dan jaket. Bahan baku utama yang digunakan adalah kain, dimana perusahaan melakukan pemesanan kepada 4 supplier, namun perusahan seringkali bekerja sama dengan Supplier 1 dan Supplier 2. Dasar pertimbangan pemilihan supplier adalah periode waktu kerja sama yang telah lama. Permasalahan yang terjadi di perusahaan, yaitu kualitas bahan baku yang kurang baik dan keterlambatan pengiriman bahan baku dari supplier. Oleh karena itu penulis bermaksud mengkaji ketepatan pemilihan kedua supplier tersebut melalui penentuan kriteria dan subkriteria serta menentukan supplier mana yang sebaiknya dipilih perusahaan. Untuk menyelesaikan permasalahan yang dihadapi oleh perusahaan, ada dua metode yang digunakan, yaitu: AHP dan VIKOR. Metode AHP digunakan untuk menentukan bobot dari kriteria dan subkriteria dan metode VIKOR digunakan untuk menentukan ranking supplier. Berdasarkan pengolahan data kriteria terpenting adalah kualitas sedangkan subkriteria terpenting adalah tempo pembayaran. Urutan ranking supplier terbaik adalah Supplier 3. Untuk usulan yang diberikan, perusahaan dapat menerapkan single supplier dengan menggunakan Supplier 3.
Perancangan Stasiun Menyetrika yang Ergonomis untuk Penyedia Jasa Penatu Rumahan dengan Pendekatan Antropometri dan Quality Function Deployment Leony, Florence; Halim, Winda; Suhada, Kartika; Tjahjadi, Kevin
Jurnal Rekayasa Sistem Industri Vol. 14 No. 1 (2025): Jurnal Rekayasa Sistem Industri
Publisher : Universitas Katolik Parahyangan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26593/jrsi.v14i1.7912.60-75

Abstract

Laundry services are still used by many people, indicated by its existence, especially in office areas and universities. Not only they offer clothes washing but also ironing such that the clothes are ready to wear directly by consumers. Ironing is a process that requires the longest time so that the workload of the operators is heavier than operators in other work stations. As repetitive force is required in controlling the iron, they need supportive facilities to lessen the burden to the body. Moreover, the narrow working space especially for small, medium enterprises (SMEs) does not allow them to take a seat for while working, leading to fatigue and sores. Motivated by this, through this research we designed an ergonomic facility for ironing work station in laundry shops. We employed Quality Function Deployment method for product development that takes what kind of support the customer needs into account, as well as anthropometry approach to ensure the comfort of the user. Design process consists of four common steps of Ulrich and Eppinger, namely planning, concept development, system-level design, and detail design, while the latter step of testing and refinement was not employed as the product is in the form of 3D prototype. The pilot study found complaints from ironing station operators of several stores due to the inadequate facilities. In this research, the design process involved uncovering main requirements along with supporting needs which are then translated into an ergonomic and multifunctional ironing facility for laundry services belonging to SMEs as the user-centric solution. That is, space saving and comfortable for the operators as well as reduce the risk of musculoskeletal disorder.
Peningkatkan Pengetahuan Mengenai Eco Enzyme Bagi Komunitas Pendidik di Kota Bandung Pandanwangi, Ariesa; Putri, Aulia Wara Arimbi; Ratnadewi, Ratnadewi; Suhada, Kartika; Dewi, Belinda Sukapura
Aksiologiya: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 7 No 1 (2023): Februari
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30651/aks.v7i1.10217

Abstract

Dapur rumah tangga merupakan salah satu penghasil sampah organik terbesar dalam kehidupan sehari-hari. Sampah organik ini akan menjadi busuk dan menimbulkan bau busuk yang mencemari lingkungan, Permasalahan inilah yang akan dipecahkan dalam kegiatan pengabdian yang dilakukan oleh Ikatan Kekeluargaan Perempuan Maranatha(IKPM), yaitu berupa pelatihan pembuatan eco enzyme secara daring melalui aplikasi zoom kepada komunitas pendidik di kota Bandung sebanyak 29 orang. Kegiatan ini dilaksanakan menggunakan metoda participant action research, dan untuk mengetahui pemahaman peserta mengenai eco enzyme digunakan metode angket yang diisi oleh peserta sebagai responden dengan menggunakan skala likert. Secara umum, hasil dari kegiatan ini meningkatkan pemahaman peserta tentang eco enzyme secara mendalam  sebesar 74%, peningkatan pengetahuan cara pembuatan eco enzyme sebesar 71,3% dan peningkatan pengetahuan mengenai berbagai manfaat dari eco enzyme rata-rata sebesar 22,05%. Sebanyak 51,72% peserta ingin segera membuat eco enzyme. Kegiatan ini direkomendasikan agar dapat dipraktikkan di dalam komunitas-komunitas lainnya, sehingga masyarakat dapat bergerak menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat. 
Peningkatan Motorik Halus Pada Anak Balita Melalui Kegiatan Mewarnai Ariesa Pandanwangi; Aulia Wara Arimbi Putri; Ratnadewi, Ratnadewi; Kartika Suhada
Jurnal Pengabdian Masyarakat Aufa (JPMA) Vol. 7 No. 2 (2025): Vol. 7 No 2 Agustus 2025
Publisher : Universitas Aufa Royhan Di Kota Padangsidipuan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51933/jpma.v7i2.1990

Abstract

Orang tua kerap mengabaikan gerakan motorik halus pada balita untuk pertama kalinya yang disebut dengan tahapan coreng moreng. Tujuan pengabdian ini untuk meningkatkan kemampuan anak balita melalui kegiatan mewarnai. Metode yang dilakukan adalah metode partisipatory dengan pendekatan artistik. Tahapannya dibuat perencanaan bersama dengan orang tua, kemudian pelaksanaan dengan pendampingan orang tua dan pengabdi, evaluasi dengan pendekatan artistik. Ada 18 anak yang terlibat dalam kegiatan ini dengan rentang usia 1-5 tahun. Hasil nya objek visual yang diwarnai oleh anak 1-3 tahun memperlihatkan periode coreng moreng dengan warna yang kontras, sedangkan anak usia 4-5 tahun sudah dapat memperlihatkan kemampuannya dengan memberi warna pada bidang dengan warna yang merata. Kesimpulannya anak dapat dilatih secara terus menerus untuk meningkatkan kemampuan motorik halusnya, dan dibutuhkan pendampingan orang tua dalam hal ini.
Perancangan Fasilitas Produksi dan Penataan Stasiun Kerja untuk Meningkatkan Kapasitas Produksi Boneka di Pido’a Sepuh Collection Heryanto, Rainisa Maini; Arisandhy, Vivi; Suhada, Kartika; Santoso, Santoso; Liputra, David Try; Wawolumaja, Rudy; Frittandi, Frittandi; Rustandi, Jessica Octaviani; Carolina, Vania
Jurnal Pengabdian Masyarakat dan aplikasi Teknologi Vol. 4, No. 2: October 2025
Publisher : Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31284/j.adipati.2025.v4i2.7681

Abstract

Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) berperan dalam menciptakan lapangan kerja dan mendorong pertumbuhan ekonomi. Sebuah Perguruan Tinggi melalui kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) dapat mendukung peran UMKM tersebut. Pido’a Sepuh Collection, berlokasi di Bandung, merupakan UMKM yang bergerak dalam bidang pembuatan boneka dengan beragam jenis dan ukuran. Program Sarjana Teknik Industri bermaksud membantu UMKM ini dalam merancang fasilitas produksi dan penataan stasiun kerja agar kapasitas produksi setiap stasiun kerja dapat ditingkatkan dan pekerja dapat bekerja dengan nyaman. PkM dilakukan dalam empat tahapan utama yaitu tahapan kunjungan dan wawancara, dilanjutkan dengan tahapan survei lapangan untuk pengamatan dan pengumpulan data. Tahapan ketiga adalah perancangan fasilitas produksi dan usulan penataan stasiun kerja, dan tahapan terakhir adalah penerapan usulan dengan harapan terjadi peningkatan kapasitas produksi dan pembukaan lapangan kerja baru untuk masyarakat sekitar. Penataan stasiun kerja yang dilakukan dan perancangan fasilitas produksi yang diusulkan dapat meningkatkan kenyamanan operator dalam bekerja, karena stasiun kerja tertata lebih rapi. Selain itu, kapasitas produksi meningkat sebesar 21,43% untuk stasiun penggambaran dan pemotongan pola, 10,71% untuk stasiun penjahitan dan 22,38% untuk stasiun penjahitan mulut boneka.