Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

Pemberdayaan Bahasa Banjar Melalui Pemasyarakatan Bahasa Indonesia Heppy Lismayanti; Mintowati Mintowati; Anas Ahmadi
BRILIANT: Jurnal Riset dan Konseptual Vol 5, No 3 (2020): Volume 5 Nomor 3, Agustus 2020
Publisher : Universitas Nahdlatul Ulama Blitar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (199.955 KB) | DOI: 10.28926/briliant.v5i3.480

Abstract

Kemiripan Bahasa Indonesia dan Bahasa Banjar terletak pada aspek fonetik dan aspek pragmatik. Artikel ini berusaha menemukan dan mencari kosa kata bahasa Banjar dan bahasa Indonesia. Pendekatan yang digunakan untuk menganalisis masalah ini ialah sosiloinguistik yang berusaha menggali hubungan sosial dan sistem bahasa Banjar dan bahasa Indonesia. Hasil penelitian menunjukkan dua aspek kemiripaan bahasa Banjar dengan bahasa Indonesia. Pertama kemiripan Bahasa Banjar dan Bahasa Indonesia secara Semantik dengan Perbedaan Makna, yaitu proses pengucapan dan grafem huruf yang benar-benar mirip namun memiliki makna yang jauh berbeda. Aspek kedua yaitu persamaan kosa kata Bahasa Banjar dan Bahasa Indonesia sebagian fonetik dengan arti yang sama.
FOREIGN LANGUAGE PLANNING AND POLICY IN INDONESIA: PROBLEMS AND CHALLENGES M. Kharis; Suwarno Imam Samsul; Mintowati Mintowati; Anas Ahmadi
ISLLAC : Journal of Intensive Studies on Language, Literature, Art, and Culture Vol 4, No 2 (2020)
Publisher : Jurusan Sastra Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Studies on foreign language planning and policy are still scarce because their determination is a complex process and related to various forces and interests. Foreign languages become international communication and a medium of intellectual and social actualization. However, foreign language competences are still a problem for most academics for international publication. Thus, policies and planning for foreign language are essential requirements to answer the challenges of this era and in the context of self-development.Keywords: Planning, policy, foreign language learning
Planning and Policy on Children's Literature in Indonesia Encik Savira Isnah; Sujinah Sujinah; Anas Ahmadi; Mintowati Mintowati
ISLLAC : Journal of Intensive Studies on Language, Literature, Art, and Culture Vol 4, No 2 (2020)
Publisher : Jurusan Sastra Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Studies on the planning and policy of children's literature are still rarely found in scientific papers. This is because the process of forming a literary policy is a process that is not easy. After all, it is associated with various matters and layers of needs. On the other hand, literary planning and policy are usually included in the language education policy, not having its land. Today, children's literature has become a means of education and communication to children throughout the world. Children's literature is also an essential part of the delivery of language (mother, national, and foreign) and ideology to children. The love of children's literature has only use as a business area for the book industry without a full review of content. Thus, the policy and planning on children's literature become vital, given the children of the next generation of language, culture, and nation.
ANALISIS CAMPUR KODE OLEH TOKOH-TOKOH DALAM FILM LA HILA DONGGO KARYA ARY IPAN Busairi Sakban; Mintowati Mintowati; Dianita Indrawati
MABASAN Vol. 14 No. 2 (2020): Mabasan
Publisher : Kantor Bahasa Nusa Tenggara Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26499/mab.v14i2.344

Abstract

Campur kode dalam film tentu menarik untuk dikaji. Salah satunya film La Hila Donggo yang berasal dari Bima, diangkat dari cerita daerah setempat dengan memadukan unsur bahasa Bima dengan bahasa Indonesia serta memiliki nilai-nilai yang patut dipelajari. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bentuk campur kode dalam film La Hila Donggo serta faktor penyebab terjadinya campur kode. Penulisan artikel ini menggunakan jenis penelitian deskriptif kualitatif dengan metode penelitian yang digunakan yaitu metode simak dan menggunakan teknik catat untuk memperoleh data lisan. Adapun analisis data menggunakan metode padan dengan menggunakan teknik hubung banding menyamakan. Langkah-langkah dalam analisis data yaitu, menampilkan data bentuk campur kode, menganalisis bentuk campur kode, mengklasifikasikan bentuk campur kode, menyamakan bentuk campur kode yang sesuai dengan artinya, dan menarik kesimpulan bentuk campur kode. Adapun hasil penelitian ini ditemukan 28 bentuk campur kode ke dalam mencakup kata 17 data seperti, ori,santabe, ina, nami, nahu, mada, nggomi, ompu. Kemudian frasa 7 data seperti, dou Donggo, dana Mbojo, ana mone, lenga mada. Selanjutnya, klausa 4 data seperti, hademu nahu lenga, lao nggomi, nahu eda, lembo ade ana. Selanjutnya, adapun faktor yang menyebabkan terjadinya campur kode yang terjadi dalam film La Hila Donggo meliputi, (a) faktor kebahasaan, (b) faktor kebiasaan, dan (c) faktor sikap penutur.
Kemampuan Bahasa Jepang Dasar Mahasiswa Dalam Literasi Membaca Dengan Bacaan Menggunakan Visualisasi Gambar Masilva Raynox Mael; Didik Nurhadi; Kisyani Kisyani; Mintowati Mintowati
Jurnal Pendidikan Bahasa Jepang Undiksha Vol. 8 No. 1 (2022)
Publisher : Undiksha Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jpbj.v8i1.42484

Abstract

Students' reading literacy in this case understanding, reflecting, and retelling a reading is one of the factors to determine the level of language mastery for foreign language students. This study, it is discussed the basic Japanese language skills of first-year students of the Japanese Language Education study program, Surabaya State University associated with their Japanese reading literacy using Japanese reading with topics about mythical animals in Indonesia equipped with image visualization. The purpose of this study was to determine the level of basic Japanese mastery of students in terms of understanding and retelling readings based on JF Standards. The method in this research is descriptive qualitative, whose data is taken from a questionnaire on self-evaluation distributed to 25 students in the Shokyu Dokkai course. From the results of this study, it is known that the Japanese language skills of these first-year students based on the JF Standard are on average at level A2. With this result, it is hoped that it can be used as a reference for treatment in further learning
FITUR LEKSIKAL DALAM TEKS PIDATO KENEGARAAN JOKO WIDODO TAHUN 2020 YANG MENCERMINKAN IDEOLOGI Nurhayati Nurhayati; Mintowati Mintowati; Agusniar Dian Safitri
Jurnal Education and Development Vol 10 No 3 (2022): Vol.10. No.3 2022
Publisher : Institut Pendidikan Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (411.4 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis fitur leksikal dalam teks pidato kenegaraan Joko Widodo tahun 2020 yang mencerminkan ideologi. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif dengan menggunakan kajian analisis wacana kritis model Roger Fowler Dkk. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik dokumentasi dan teknik catat. Penelitian ini menghasilkan fitur leksikal yang mencerminkan ideologiadalahPola klasifikasi:1 kata, kata ideologis : 3 kata, ekspresi eufemistik : 1 kata, Kata formal 26, informal, 2, Kata positif 5, negatif 0, Metafora 2, kata formal 26 kata, informal: 2 kata. Sementara itu ideologi yang muncul adalah adalah citra diri positif yang optimis dalam menghadapi pandemi. Hal ini ditanamkan kepada seluruh khalayak untuk yakin dan terus bergerak melakukan lompatan-lompatan besar untuk mengantarkan Indonesia maju.
Fostering And Developing Islamic Boarding School (Pesantren) Literature In East Java Furoidatul Husniah; Mintowati Mintowati; Anas Ahmadi
Pancaran Pendidikan Vol 8, No 4 (2019)
Publisher : The Faculty of Teacher Training and Education The University of Jember Jember, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (331.747 KB) | DOI: 10.25037/pancaran.v8i4.256

Abstract

Islamic Boarding School (Pesantren) literature becomes an increasingly interesting discourse in literary events in Indonesia. The fostering and developing Pesantren literature in East Java has been done as an effort to revitalize Pesantren literature. The research method used was qualitative with data in the form of activities, documents that indicated as an effort to foster language, and the development of Pesantren literature, especially in East Java. The data were collected through documentation and then analyzed by reading, classifying, analyzing, and interpreting efforts that have been documented in the context of fostering and developing Islamic boarding school (Pesantren) literature. The results of this paper showed the great number of pesantren students’ (santri) works that have been published by well-known publishers in Indonesia, the relationship of santri who were members of the community as well as halaqoh, and also fostering santri in Pesantren to express themselves in writing literature work. Meanwhile, efforts to develop Pesantren literature led to its literary themes that extended to social and national themes, the transfer of novels to films, and also the existence of a synergy of actors (Minister of Religion, Kyai, students (santri), Language Agency of East Java) to plan Pesantren literature towards change by exploring nationalism and building nationality.
Upaya Baru Peningkatan Literasi Milenial: Studi Fenomenologi Album di Belantara Kata Karya Band Ruangbaca Hilda Hilaliyah; Mintowati Mintowati; Mulyono Mulyono
Jurnal Onoma: Pendidikan, Bahasa, dan Sastra Vol. 10 No. 1 (2024)
Publisher : Universitas Cokroaminoto Palopo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30605/onoma.v10i1.3178

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah Pertama, untuk mendeskripsikan fenomenologi Band Ruangbaca yang berupaya untuk mengampanyekan atau meningkatkan budaya literasi. Kedua, fenomena budaya literasi dalam kumpulan lirik lagu pada Album di Belantara Kata yang terdiri dari sebelas lagu oleh Ruangbaca. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan deskriptif-kualitatif. Teknik pengumpulan data adalah teknik baca-catat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) ada fenomena upaya mengampanyekan atau meningkatkan budaya literasi di masyarakat melalui lagu. 2) latar belakang terciptanya lirik lagu dalam Album di Belantara Kata sangat berpengaruh dengan upaya mereka meningkatkan minat literasi masyarakat dengan penggunaan kata perpustakaan, buku, manusia, dan hubungan diantara ketiganya.
Inovasi Pembelajaran Bahasa dengan Menggunakan Metode Fonik Bagi Anak Autis Isroyati Isroyati; Kisyani Kisyani; Mintowati Mintowati; Bambang Yulianto; Syamsul Sodiq; Haris Supratno
Jurnal Onoma: Pendidikan, Bahasa, dan Sastra Vol. 10 No. 2 (2024)
Publisher : Universitas Cokroaminoto Palopo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30605/onoma.v10i2.3739

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat implementai penggunaan metode fonik dalam pembelajaran bahasa terutama membaca bagi anak autis, Memberikan pemahaman tentang konsep metode fonik sebagai pendekatan pembelajaran bahasa yang fokus pada hubungan antara fonem dan huruf atau grafem yang mewakilinya. Inovasi dalam proses pembelajaran bahasa terutama membaca bagi anak autis memang sangat di butuhkan dalam pembelajaran di kelas. Keterlambatan membaca pada siswa autis merupakan gejala yang tidak dapat disepelekan. Proses membaca menjadi sangat penting, ketika siswa menerima informasi penting pada saat mereka akan duduk dibangku sekolah dasar di rumah autis Depok. Metode penelitian yang digunakan adalah metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Siklus sebanyak 3 siklus, yaitu prasiklus, siklus 1 dan siklus 2. Metode fonik digunakan pada siklus 1 dan 2. Responden merupakan siswa yang berada di Rumah autis Depok di kelas SKF A (usia 7 hingga 8 tahun). Sebanyak 7 anak menjadi responden. Pemilihan anak berdasarkan kemampuan membaca yang masih dibawah rata-rata. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa siswa mengalami kenaikan kemampuan membaca sebanyak 5 anak dengan perubahan Sebanyak 2 anak masih memerlukan bimbingan lebih lanjut. Terdapat kenaikan hasil membaca dari prasiklus ke siklus 2 sebanyak 6.62 poin. Siswa memelukan latihan membaca di rumah, dengan bantuan para orang tua, hal ini perlu dilakukan agar siswa mengingat kembali bunyi suara dari huruf ⁸yang sama. Kegiatan ini banyak membantu siswa lebih mengenal bunyi huruf yang lebih luas.
Taksonomi Fungsi Lanskap Linguistik Taman Ayodia dan Taman Puring Jakarta Selatan Hilda Hilaliyah; Mulyono Mulyono; Mintowati Mintowati; Agusniar Dian Savitri; Djodjok Soepardjo
Ranah: Jurnal Kajian Bahasa Vol 13, No 1 (2024): Ranah: jurnal Kajian Bahasa
Publisher : Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26499/rnh.v13i1.7063

Abstract

Ayodia Park and Puring Park are one of the parks located in DKI Jakarta. In the park there are many linguistic landscapes that can be studied and analyzed in the midst of English globalization. The Indonesian language is present as the national language for the development and education it deserves. This research aims to study the use of language for markers on two parks in the Capital viewed from information and symbolic functions. This method of research is qualitatively descriptive using the approaches of Spolsky and Coper (1997) as well as Landry and Bourhis (1991). The results of the research showed that the use of markers in Ayodia Park and South Jakarta Puring Park has several boards, namely officials, zone labels, regulations, ban boards and warning boards. These boards use a variety of materials, ranging from cement, zinc, fiber, posters with a combination of attractive colors, like red, white, green, orange, and yellow. The language used is mostly Indonesian, there are also some monolinguistic and bilingual boards. From the overall analysis it is known that of several elements of LL Sapolsky and Cooper namely (1) street signs, (2) advertising signes, (3) warnings and prohibitions, (4) the names of buildings, (5) information sign, (6) warning sign, (7) objects, and (8) graffiti used in Puring Park and Ayodya Park. These eight elements have very important functions and utilities for the users of the public area, that is, the general public. By using and managing these linguistic landscape elements well, parks like Puring Park and Ayodya Park can be a pleasant, informative, and safe environment for its visitors. AbstrakTaman Ayodia dan Taman Puring adalah salah satu taman yang terletak di DKI Jakarta. Dalam taman terdapat banyak lanskap linguistik yang dapat dikaji dan dianalisis di tengah pengglobalisasian bahasa Inggris. Bahasa Indonesia hadir sebagai bahasa nasional untuk pembangunan dan pendidikan yang sudah sepatutnya. Penelitian ini bertujuan mengkaji penggunaan bahasa untuk papan penanda pada dua taman di Ibu Kota dilihat dari fungsi informasi dan simbolik. Metode penelitian ini kualitatif deskriptif dengan menggunakan pendekatan Spolsky dan Coper (1997) serta Landry dan Bourhis (1991). Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan papan penanda di Taman Ayodia dan Taman Puring Jakarta Selatan terdapat beberapa papan, yaitu papan peresmian, papan tanda pelabelan zona area, papan peraturan, papan larangan, dan papan peringatan. Papan ini menggunakan berbagai material, mulai dari semen, seng, fiber, poster dengan kombinasi warna-warna yang mengundang atensi, seperti merah, putih, hijau, orange, dan kuning. Bahasa yang digunakan lebih banyak berbahasa Indonesia, ada pula beberapa papan yang monolinguistik dan bilingual. Dari keseluruhan analisis diketahui bahwa dari beberapa elemen LL Sapolsky dan Cooper yaitu (1) tanda jalan, (2) tanda iklan, (3) peringatan dan larangan, (4) nama-nama gedung, (5) tanda informasi, (6) tanda peringatan, (7) objek, dan (8) grafiti digunakan di Taman Puring dan Taman Ayodya. Kedelapan elemen ini memiliki fungsi dan kegunaan yang sangat penting bagi pengguna area publik yaitu masyarakat luas. Dengan memanfaatkan dan mengelola elemen-elemen lanskap linguistik ini dengan baik, taman seperti Taman Puring dan Taman Ayodya dapat menjadi lingkungan yang menyenangkan, informatif, dan aman bagi pengunjungnya.