Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search

Kemampuan Bahasa Jepang Dasar Mahasiswa Dalam Literasi Membaca Dengan Bacaan Menggunakan Visualisasi Gambar Masilva Raynox Mael; Didik Nurhadi; Kisyani Kisyani; Mintowati Mintowati
Jurnal Pendidikan Bahasa Jepang Undiksha Vol. 8 No. 1 (2022)
Publisher : Undiksha Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jpbj.v8i1.42484

Abstract

Students' reading literacy in this case understanding, reflecting, and retelling a reading is one of the factors to determine the level of language mastery for foreign language students. This study, it is discussed the basic Japanese language skills of first-year students of the Japanese Language Education study program, Surabaya State University associated with their Japanese reading literacy using Japanese reading with topics about mythical animals in Indonesia equipped with image visualization. The purpose of this study was to determine the level of basic Japanese mastery of students in terms of understanding and retelling readings based on JF Standards. The method in this research is descriptive qualitative, whose data is taken from a questionnaire on self-evaluation distributed to 25 students in the Shokyu Dokkai course. From the results of this study, it is known that the Japanese language skills of these first-year students based on the JF Standard are on average at level A2. With this result, it is hoped that it can be used as a reference for treatment in further learning
THE CONTRASTIVE ANALYSIS OF EPISTEMIC MODALITIES AND JAPANESE AND INDONESIAN EVIDENTIALITIES IN THE KOKORO NOVEL BY NATSUME SOSEKI Irma Qurrota A’yun; Roni .; Didik Nurhadi
Jurnal Education and Development Vol 8 No 2 (2020): Vol.8.No.2.2020
Publisher : Institut Pendidikan Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (121.638 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengontraskan modalitas epistemik dan evidentialitas bahasa Jepang dan bahasa Indonesia. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif dengan pendekatan kontrastif dan deskriptif, yang membandingkan konstruksi dua bahasa (perbedaan dan persamaan) dengan data berupa deskripsi. Data penelitian berupa kalimat yang mengandung modalitas epistemik dan evidentialitas bahasa Jepang pada novel “Kokoro” versi asli berbahasa Jepang serta kalimat yang mengandung modalitas epistemik dan evidentialitas bahasa Indonesia pada novel “Rahasia Hati”; versi terjemahan bahasa Indonesia dari novel “Kokoro”. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu melalui dokumentasi, kemudian baca dan catat, lalu dianalisis dengan cara reduksi, kategorisasi, sintesisasi, dan hipotesis kerja. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perbedaan muncul terutama pada penandaan modalitas. Satu modalitas bahasa Indonesia bisa dipadankan dengan banyak modalitas bahasa Jepang, seperti ‘mungkin’ yang bisa dipadankan dengan ‘kamoshirenai’, ‘darou’, dan ‘deshou’. Selain itu, pada modalitas evidentialitas subjenis “reported”, penandaan modalitas dalam bahasa Jepang dapat ditunjukkan dengan ‘to iu’ dan ‘tte’, sedangkan dalam bahasa Indonesia tidak dapat ditunjukkan adanya penandaan modalitas (Ø). Kemudian untuk persamaan antara keduanya, muncul dari makna modalitas, yang mana antara modalitas bahasa Jepang dan bahasa Indonesia memiliki makna yang sama pada tiap jenis modalitas, hanya bentuk penandaan modalitasnya saja yang berbeda.
MAKNA AFEKTIF TINDAK TUTUR EKSPLISIT DALAM DRAMA JEPANG OUROBOROS EPISODE 1-2 Diah Isti Fauziah Wardha; Didik Nurhadi; Roni .
Jurnal Education and Development Vol 9 No 3 (2021): Vol.9.No.3.2021
Publisher : Institut Pendidikan Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (368.637 KB)

Abstract

Makna Afektif merupakan makna yang muncul akibat reaksi pendengar atau pembaca terhadap penggunaan kata atau kalimat. Selain itu, penulis juga menggunakan kalimat eksplisit sebagai objek penelitian makna yang muncul dalam sebuah drama Jepang yang berjudul Ouroboros yang mempunyai latar belakang mengenai dunia kepolisian, kriminal dan juga keluarga. Dalam penelitian ini, akan diangkat dua rumusan masalah yaitu (1) Bagaimana tindak tutur kalimat eksplisit dalam drama Ouroborosu episode 1-2 dan (2)Bagaimana makna afektif dalam kalimat eksplisit pada drama Ouroboros episode 1-2. Beberapa aspek diatas akan dianalisis dengan kajian pragmatik yang mempunyai tujuan untuk mengetahui kalimat eksplisit dalam Bahasa Jepang dan mengetahui makna afektif dari respon lawan tutur.
STRATEGI KETIDAKSOPANAN DALAM TINDAK UJAR PADA KOLOM ULASAN PENGGUNA SITUS BERITA YAHOO JEPANG Putri Zizi Yuliani; Djodjok Soepardjo; Didik Nurhadi
Jurnal Education and Development Vol 9 No 3 (2021): Vol.9.No.3.2021
Publisher : Institut Pendidikan Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (430.49 KB)

Abstract

Ketidaksopanan merupakan konsep paralel kesopanan yang sering ditemukan dalam kegiatan berkomunikasi. Ketidaksopanan dapat dijadikan sebagai sebuah strategi dalam komunikasi untuk mencapai tujuan tertentu. Jenis komunikasi tersebut bermacam-macam, di antaranya adalah komunikasi yang dimediasi oleh komputer, contohnya adalah komunikasi pada sebuah situs di internet. Penulis dalam penelitian ini menggunakan tindak ujar yang mengandung ketidaksopanan dalam kolom ulasan berita Yahoo News Jepang. Rumusan masalah yang diangkat ada dua, yakni (1) Bagaimana jenis tindak ujar pada kolom ulasan Yahoo News Jepang dan (2) Bagaimana strategi ketidaksopanan yang digunakan dalam tindak ujar pada kolom ulasan Yahoo News Jepang tersebut. Penelitian ini menggunakan kajian pragmatik untuk mengetahui strategi ketidaksopanan yang cenderung digunakan pengguna Yahoo News Jepang.
Pemerolehan Morfologi Bahasa Jepang pada Anak Hasil Pernikahan Lintas Negara Ernayati Gusruh; Didik Nurhadi; Roni Roni
Journal of Japanese Language Education and Linguistics Vol 6, No 1 (2022): Februari
Publisher : Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18196/jjlel.v6i1.12394

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pemerolehan morfologis bahasa Jepang baik dalam bentuk kata, proses morfologis serta situasi yang melatar belakangi pemerolehan morfologis pada anak bilingual yang berusia 4,3 tahun dan 6,2 tahun. Jenis penelitian yang digunakan adalah kualitatif deskritif. Subjek penelitian adalah keluarga bilingual Jepang-Indonesia dan yang menjadi objek penelitian adalah Haru yang berusia 4 tahun 3 bulan dan Ataya 6 tahun 2 bulan. Hasil penelitian ini disimpulkan bahwa; Pemerolehan dan proses morfologis bahasa Jepang pada  anak yang berusia 4,3 tahun  (Haru)  kata yang diproduksinya sudah bertambah banyak, walapun kebanyakan adalah morfem  bebas, bisa mengunakan tiga atau lebih, terdapat proses morfologi,  Sedangkan anak yang berusia 6 tahun 2 bulan (Ataya)  perbendaharaan kata sudah  semakin banyak, terdapat morfem bebas dan  morfem terikat. Sudah bisa mengucapkan kalimat dengan sempurna, terdapat afiksasi.
Penggunaan Shuujoshi Kana dan Na oleh Tokoh Midoriya dalam Anime Boku No Hero Academia Dai San Ki (Kajian Sosiolinguistik) Nur Romadloniyah; Didik Nurhadi
Jurnal Bahasa Jepang Taiyou Vol. 2 No. 1 (2021): Jurnal Taiyou
Publisher : Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (473.775 KB) | DOI: 10.22236/taiyou.v2i1.7263

Abstract

In Japan, the use of a male and female language are still regularly used by Japanese society itself. The use of a male and female language in Japanese society is caused not as it were by contrasts in gender or social status, but too impacted by the concepts of ‘insider’ (uchi) and ‘outsider’ (soto) which are connected to distinguish the scope of Japanese society itself. One of the characteristics of recognising the difference between a male and female language is the use of the final particle (shuujoshi) at the conclusion of sentence. Shuujoshi is used by speakers to specific the emotions they need to convey to listeners. This research examines three issues, 1) which word classes are taken after by shuujoshi kana and na, 2) how to use shuujoshi kana and na, 3) what social factors impact the use of shuujoshi by Midoriya within the anime Boku no Hero Academia Dai San Ki. To answer the first issues, Sudjianto and Dahidi’s (2012) theory is used, for the second problem, Chino’s (2008) theory is used, meanwhile the third problem uses Chaer and Agustina’s (2004) theory. The results of the first problem show that shuujoshi kana by Midoriya in anime Boku no Hero Academia Dai San Ki follows doushi, keiyoushi, meishi, fukushi, jodoushi, and joshi, and for shuujoshi na follows doushi, keiyoushi, meishi, jodoushi, and joshi. Furthermore, the use of shuujoshi kana by Midoriya in anime Boku no Hero Academia Dai San Ki was found with results, showing uncertainty: “I wonder” with the amount of data as much as 8, showing question to someone: “I wonder” with the amount of data as much as 4, and showing indirect hopes or wishes: “I wonder” with the amount of data as much as 4, while the use of shuujoshi na by Midoriya in anime Boku no Hero Academia Dai San Ki was found with results, showing a sense with the amount of data as much as 4, asking others to agree with the amount of data as much as 4, refine the impact of an confirmation with the amount of data as much as 5, and showing the prohibition with the amount of data as much as 6. Then the social factors that impact the use of shuujoshi kana and na by Midoriya in anime Boku no Hero Academia Dai San Ki are: 1) the speaker’s social character, to be specific Midoriya is the student of the U.A. Academy (1-A), 2) the listener’s social identity, namely Midoriya’s classmate, Midoriya’s close friend, and criminals, 3) the environment where the discourse occasion took put, specifically U.A. Academy, U.A. Academy’s residence, the forest training camp, and the exam location.
TIPOLOGI BENTUK UNGKAPAN PADA PARAGRAF PENDAHULUAN BACAAN BAHASA JEPANG Didik Nurhadi
Paramasastra : Jurnal Ilmiah Bahasa Sastra dan Pembelajarannya Vol. 7 No. 1 (2020): Vol.7 No.1 Bulan Maret 2020
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/paramasastra.v7n1.p1

Abstract

Artikel ini bertujuan untuk menguraikan karakteristik-karakteristik bagian pendahuluan teks bacaan bahasa Jepang melalui sudut pandang bentuk ungkapan. Pemilihan topik pembicaraan dalam artikel ini dilatarbelakangi pemahaman bacaan dan kemampuan menulis karangan mahasiswa asing pembelajar Bahasa Jepang dapat dikategorikan belum baik. Penulis berasumsi bahwa kesulitan mahasiswa pembelajar bahasa Jepang dari Indonesia disebabkan karena pemahaman menyangkut karakteristik bagian pendahuluan teks bahasa Jepang. Artikel ini diharapkan dapat meningkatkan pemahaman struktur teks bahasa Jepang khususnya menyangkut seluk beluk bentuk ungkapan yang mengisi paragraph pendahuluan. Pemahaman terhadap hal ini diharapkan pula dapat meningkatkan kemampuan berbahasa Jepang khususnya kemampuan mengarang dan memahami bacaan bahasa Jepang. Penyelidikan dalam artikel ini menggunakan bahan-bahan bacaan dari buku pembelajaran yang digunakan di Indonesia. Metode analisis data penelitian menggunakan teknik-teknik analisis penelitian kualitatif melalui pendeskripsian masalalah penelitian dengan mengklasifikasikan karakteritik paragraf pendahuluan bacaan bahasa Jepang. Hasil penyelidikan menyimpulkan bahwa tipologi bentuk ungkapan dalam paragraf pendahuluan pada materi bacaan bahasa Jepang diklasifikasikan dalam lima kategori, yakni klasifikasi handanhyougen ni yoru kaishibu ˜pendahuluan teks yang dibangun melalui pernyataan-pernyataan, gimon hyougen ni yoru kaishibu ˜paragraf pendahuluan yang dibangun melalui pernyataan berupa pertanyaan, denbunhyougen ni yoru kaishibu ˜pendahuluan yang dibangun dengan pernyataan kutipan, informasi dari pihak lain, yobikake hyougen ni yoru kaishibu ˜pendahuluan yang dibangun melalui pernyataan berupa sapaan kepada pembaca, dan genzai kakokei niyoru kaishibu ˜pendahuluan teks yang dibangun atas dasar waktu kejadian.
ANALISIS MUATAN TEMATIK DALAM KONSTRUKSI PEMBELAJARAN MENULIS PENTIGRAF PADA KOMUNITAS SASTRA 3 INDONESIA Ardi Wina Saputra; Kisyani Laksono .; Maria Mintowati; Didik Nurhadi
KLAUSA (Kajian Linguistik, Pembelajaran Bahasa, dan Sastra) Vol 6 No 1 (2022): KLAUSA Vol 6 No 1 Year 2022
Publisher : Ma Chung Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (955.076 KB) | DOI: 10.33479/klausa.v6i01.488

Abstract

Menulis merupakan salah satu keterampilan berbahasa yang perlu diajarkan untuk mengembangkan pola pikir kritis dan kreatif. Belajar menulis tidak hanya dilakukan pada ranah pendidikan formal, tapi juga bisa dilakukan pada ranah pendidikan non formal seperti komunitas sastra. Seiring dengan perkembangan zaman, komunitas sastra bertransformasi menjadi komunitas sastra digital. Dalam komunitas sastra digital, terdapat pembelajaran menulis kreatif. Penelitian ini bertujuan untuk menemukan konstruksi pembelelajaran menulis pentigraf pada Komunitas Sastra 3 Indonesia melalui analisis muatan tematik. Lokus dalam penelitian ini adalah Komunitas Sastra 3 Indonesia. Metode penelitian adalah metode cyberpragmatic. Sumber data dalam penelitian ini adalah percakapan dalam Whats App Group Komunitas Sastra Digital “Sastra 3 Indonesia”. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik simak. Analisis data yang digunakan adalah analisis muatan tematik dan analisis cyberpragmatic. Penelitian ini menghasilkan lima poin yang mengontsruksi pembelajaran menulis pentigraf, yaitu (1) konstruksi pembelajaran menulis pentigraf dimulai dari pembuatan misi bersama yaitu proyek kitab pentigraf, (2) adanya motivasi untuk menyelesaikan misi bersama tersebut, (3) pemberian contoh dari pengajar, dalam hal ini ketua komunitas, (4) adanya keberanian untuk mencoba menulis pentigraf dari pentigrafis, dan (5) adanya masukan berupa komentar untuk merespons pentigraf yang telah ditulis.
Content and Language Integrated Learning (CLIL) dalam Kurikulum ABEKA Sekolah Internasional Nardiansyah Kamumu; Kisyani Laksono; Maria Mintowati; Didik Nurhadi; Djodjok Soepardjo; Roni Roni
Gema Wiralodra Vol. 13 No. 2 (2022): Gema Wiralodra
Publisher : Universitas Wiralodra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31943/gw.v13i2.228

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pendekatan CLIL (Content and Language Integrated Learning) dalam kurikulum ABEKA Sekolah Internasional. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif menggunakan metode pengumpulan data library research (penelitian kepustakaan). Pengumpulan data penelitian kepustakaan diarahkan kepada pencarian data atau informasi melalui dokumen, foto, gambar, serta dokumen elektronik yang dapat diakses melalui website dan sumber studi literatur dari informan yang memiliki pengetahuan yang relevan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa melalui pendekatan CLIL pada kurikulum ABEKA sekolah internasional, guru mata pelajaran Science misalnya, mengajar Science menggunakan bahasa Inggris. Proses belajar, penugasan/project, hingga Mid Term/UTS, dan Final Test/UAS menggunakan bahasa Inggris. Soal-soal pada mata pelajaran Science dikaitkan dengan cerita Alkitab, sebab kurikulum ABEKA berorientasi pada Alkitab sebagai kitab suci agama Kristen. Dalam pendekatan CLIL yang digunakan pada kurikulum ABEKA di Kalimantan Christian School, para siswa lebih terlatih berkomunikasi menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa pengantar dibandingkan dengan berkomunikasi menggunakan bahasa Indonesia. Pada sisi lain, penggunaan bahasa Indonesia oleh para siswa sangat minim. Bahasa Indonesia hanya digunakan pada beberapa mata pelajaran yang menggunakan kurikulum nasional di tingkat SD dan SMP, salah satunya mata pelajaran bahasa Indonesia.
PRODUKSI FON ANAK DOWN SYNDROME DALAM BELAJAR BAHASA elva Febriana Anggraeny; Mintowati; Kisyani Laksono; Didik Nurhadi
Buana Bastra Vol 9 No 2 (2022): JURNAL ILMIAH BUANA BASTRA
Publisher : Universitas PGRI Adi Buana Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36456/bastra.vol9.no2.a6576

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskrisikan dan menjelaskan produksi fon anak down syndrome dalam belajar bahasa. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif berjenis deskriptif. Penelitian ini menggunakan data berupa ujaran anak penyandang down syndrome yang diambil dengan teknik pancing, catat, rekam, dan transkripsi fonetis. Keberhasilan memproduksi fon subjek down sindrome pada rentang usia 10 sampai dengan 12 tahun berdasarkan tingkat rektardasi mental, masa terapi belajar bahasa adalah semakin tinggi tingkat kecerdasan anak, maka tingkat keberhasilan produksi fon akan semakin tinggi. Semakin rendah tingkat kecerdasan dan semakin singkat masa terapi belajar bahasa, tingkat keberhasilan produksi fon akan semakin rendah.