Claim Missing Document
Check
Articles

Tindak Tutur Ekspresif pada Penulisan Utas Mengenai Politik, Ekonomi dan Sosial Gallant Karunia Assidik; Shindy Tresna Vinansih; Erry Widya Kustanti
Jurnal Onoma: Pendidikan, Bahasa, dan Sastra Vol. 9 No. 1 (2023)
Publisher : Universitas Cokroaminoto Palopo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30605/onoma.v9i1.2120

Abstract

Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan tindak tutur ekspresif pada penulisan utas di twitter mengenai politik, ekonomi, dan sosial. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif deskriptif. Sumber data dalam penelitian ini, yaitu utas yang ditulis oleh warganet di twitter mengani topik politik, ekonomi, sosial, dan budaya. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik simak-catat. Adapun teknik analisis menggunakan padan pragmatis. Berdasarkan Hasil analisis data pada 20 utas, ditemukan delapan bentuk tindak tutur ekspresif yang digunakan pembuat utas yaitu menyatakan rasa marah, menyatakan sindiran, menyatakan rasa takut, menyatakan kritikan, menyatakan keheranan, menyatakan pujian, menyatakan kesedihan, dan menyatakan terima kasih. Tindak tutur mengungkapkan rasa marah dengan memanfaatkan bentuk bahasa perbandingan dan kata yang bermakna negatif. Tindak tutur ekspresif menyatakan sindiran ditandai dengan adanya merupakan tuturan yang berlawanan dengan fakta. Tindak tutur ekspresif menyatakan rasa takut ditandai dengan penanda lingual bahaya dan waspada. Tindak tutur mengungkapkan pujian ditandai dengan penggunaan bentuk bahasa yang memiliki makna positif. Tindak tutur yang menyatakan keheranan ditandai dengan kata tanya mengapa dan penggunaan tanda tanya pada akhir kalimat. Tindak tutur ekspresif yang menyatakan kesedihan ditandai dengan penanda lingual berupa kata broke atau hancur. Tindak tutur ekspresif terima kasih ditandai dengan adanya penanda lingual berupa kata terima kasih.
Hubungan Tingkat Kecemasan dengan Kualitas Tidur Warga Binaan yang Sedang Menjalani Masa Tahanan Di Rutan Ali Imron Al-Ma'ruf; Gallant Karunia Assiddik; Dipa Nugraha
Prosiding University Research Colloquium Proceeding of The 16th University Research Colloquium 2022: Bidang MIPA dan Kesehatan
Publisher : Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kehidupan di dalam penjara mengakibatkan warga binaan mengalami masalah psikologis. Beberapa masalah psikologis yang sering di temui adalah kecemasan dan kualitas tidur. Cemas adalah perasaan yang tidak santai karena adanya ketidaknyamanan yang disertai oleh suatu respon. Selain itu, dampak kecemasan dapat bermanifestasi pada fisik dan psikologis salah satunya adalah gangguan tidur. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara tingkat kecemasan dengan kualitas tidur warga binaan yang sedang menjalani masa tahanan di Rutan Kelas 2a Kota Pekalongan. Penelitian ini melibatkan warga binaan sebanyak 119 responden, teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling dengan kriteria inklusi meliputi warga binaan Rutan Kelas 2A Kota Pekalongan dan responden berusia >17 tahun baik laki-laki maupun perempuan. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain penelitian menggunakan deskripsi korelasi, pendekatan cross sectional. Alat ukur menggunakan kuesioner Taylor Manifest Anxiety Scale dan Kuesioner Kualitas Tidur. Analisa data menggunakn uji chi square corelation. Hasil penelitian ini menunjukan adanya hubungan antara tingkat kecemasan dengan kualitas tidur warga binaan (pvalue = 0,044). Selain itu, hasil penelitian menujukan mayoritas kecemasan sedang dan kualitas tidur cukup pada warga binaan. Hasil penelitian menunjukan mayoritas tingkat kecemasan sedang dan kualitas tidur cukup. Selain itu, hasil penelitian menunjukan adanya hubungan antara tingkat kecemasan dengan kualitas tidur warga binaan. Berdasarkan hasil penelitian maka perlunya memperhatikan kondisi fisik maupun psikis pada warga binaan sebagai bentuk upaya untuk menjaga kesehatan mental warga binaan yang sedang menjalani masa tahanan di rutan khususnya.
Analisis Semiotika Motivasi Mendalam pada Lirik Lagu Dunia Sementara Akhirat Selamanya #2 Karya Derry Sulaiman Vrisca Putri Nur Sholekhah; Lely Aprillia Arin Dhita; Anjas Rusdiyanto Soleh; Gallant Karunia Assidik; Sri Waljinah
Prosiding University Research Colloquium Proceeding of The 10th University Research Colloquium 2019: Bidang Pendidikan, Humaniora dan Agama
Publisher : Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Artikel ini berisi tentang analisis semiotika motivasi mendalampada lirik lagu dunia sementara akhirat selamanya # 2 karyaderry sulaiman (kajian semiotika Ferdinand de Saussure), didalam penelitian ini akan mengunakan metode semiotikapemikiran dari Saussure. Untuk teori Saussure sendiridijelaskan bahwa tanda memiliki unsur yang salingberhubungan anata dunia eksternal yang sesungguhnya denganlirik lagu sangat kuat, karena yang ada di dalam lyric laguAnalisis semiotika motivasi mendalam pada litik lagu duniasementara akhirat selamanya #2 karya derry sulaiman yangsangat membangun dan memotivasi ntuk lebih mengingatdengan akhirat bahwa akhirat itu selamanya dan duniasementara,lirik yang sanagat memotivasi untuk selalumengungat akhirat selamanya.’’wahai manusia jangan engkautertipu daya oleh dunia yang fana sebagai tempat pujian bagikita dunia sementara akhirat selamanya”. Kemudian teknikanalisis data yang digunakan yaitu analisis data yang digunakanyaitu analisis dengan menggunakan teori semiotika ferdinan deSaussure. Model teori dari Saussure lebih memfokuskanperhatian langsung kepada tanda itu sendiri. Dalam penelitianterhadap lirik lagu “’’wahai manusia jangan engkau tertipudaya oleh dunia yang fana sebagai tempat pujian bagi kita duniasementara akhirat selamanya” ini, penelitian membuatinterprestasi dengan membagi keseluruhan lirik lagu menjadibeberapa bait dan selanjutnya pebait akan dianalisis denganmenggunakan teori semiotika dari Saussure.
Kontribusi Ekranisasi Sastra Dalam Penulisan Resensi Bagi Siswa Sma Di Karanganyar Jawa Tengah Ali Imron Al-Ma’ruf; Gallant Karunia Assiddik
Prosiding University Research Colloquium Proceeding of The 16th University Research Colloquium 2022: Bidang Pendidikan, Humaniora dan Agama
Publisher : Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

In recent decades, the extenuation of literature or the conversion of literature into film is a mass media that is very popular with the public, especially students. On the other hand, literature learning in Indonesia, on average, has yet to be a lesson that students are interested in. Many students feel dislike literature lessons. Through literature, students can learn in many ways, including character education and film review writing. Therefore, examining the contribution of utilizing literary exclusion in developing film review writing through academic learning is necessary. The purpose of this study is to describe the following: (1) The contribution of exploring Indonesian literature as a medium for developing film/cinema review writing among high school students, (2) The response of the student community to the contribution of literary ekranization as a medium for learning literature in schools, (3) Implementing academic learning with literary ekranization media in developing film review writing for high school students. This research uses the qualitative descriptive method. A qualitative approach is used to obtain data in greater depth and describe phenomena in the field objectively. The data of this study is in the form of qualitative data, namely data in the form of words, sentences, and discourses or images in films resulting from literary excranization. Data sources include the film Saat Cinta Bertasbih, resource persons, Indonesian teachers and students, and documents. Data were collected through observation techniques by watching the film Saat Cinta Bertasbih, in-depth interviews with students and teachers, and document analysis. Data analysis is carried out by the semiotic model reading method, including heuristic and hermeneutic readings. The results showed: (1) The ekranization of Indonesian literature has a significant contribution to academic learning in order to develop student's skills in writing film reviews; (2) The enthusiasm of the high school student community towards the explanatory literature as a medium for learning literature in schools is very evident, it is evident that all students are fully involved in watching the film When Love Is Celebrated; (3) Learning by utilizing the literary excranization of the novel Saat Cinta Bertasbih as a medium in the development of film review writing is carried out through seven steps. In summary, students were asked to sit back and watch a screening of the film When Love Is Prayed, and then the students wrote a film review. The majority of students can write a good When Love Is Good
Representasi Makna Semantik pada Iklan Minuman di Media Sosial Nindya Puspita Dewanti; Gallant Karunia Assidik
Jurnal Onoma: Pendidikan, Bahasa, dan Sastra Vol. 10 No. 1 (2024)
Publisher : Universitas Cokroaminoto Palopo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30605/onoma.v10i1.3215

Abstract

Representasi makna dapat menggunakan ilmu semantik yang memiliki objek kajian berupa makna-makna dari tanda-tanda bahasa. Penelitian ini berfokus pada makna denotatif, makna konotatif dan gaya bahasa sebagai objek kajian berupa kombinasi yang efektif antara elemen ujaran yang mampu mempelajari makna kata dan gaya bahasa untuk menyampaikan pesan secara efektif. Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan dan representasikan makna kata berdasarkan ada tidaknya nilai kata pada makna denotatif dan konotatif, serta gaya bahasa berdasarkan langsung tidaknya sebuah makna yang meliputi metafora, sinekdoke, personifikasi, dan hiperbolan yang ada pada audio visual iklan minuman di media sosial. Data dan subjek dalam penelitian ini menggambil berupa ujaran pada video iklan minuman yang memanfaatkan aplikasi Instagram dan Youtube. Metode penelitian menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan teknik pilah, simak, baca, dan catat. Metode analisis data menggunakan metode agih dan padan. Hasil penelitian ini mengideskripsikan adanya sebelas data makna denotatif, sebelas data makna konotatif, dan empat data gaya bahasa yang mempunyai istilah kata serta nilai makna. Kesimpulannya bahwa makna denotatif, makna konotatif, dan gaya bahasa dalam iklan minuman yang beredar di media sosial dapat memberikan pengaruh yang signifikan terhadap persepsi dan interpretasi khalayak terhadap produk atau merek tersebut.
Fenomena Pelanggaran Kesantunan Berbahasa pada Komentar Akun Twitter @Kikysaputri Affri Sasanti Dwihana Dwihana; Gallant Karunia Assidik Assidik
Jurnal Onoma: Pendidikan, Bahasa, dan Sastra Vol. 10 No. 1 (2024)
Publisher : Universitas Cokroaminoto Palopo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30605/onoma.v10i1.3321

Abstract

Media sosial sebagai wadah untuk bersosialisasi dalam dunia maya, salah satunya Twitter yang sangat digemari oleh warganet untuk mencurahkan keluh kesah dan rata-rata warganet gemar untuk berkomentar pada akun komika salah satunya komika Kiky Saputri yang akhir-akhir ini menjadi sorotan media. Tujuan penelitian ini yaitu mendeskripsikan komentar-komentar akun Twitter @kikysaputri yang mengandung pelanggaran prinsip kesantunan berbahasa, sedangkan jenis dan metode penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif kualitatif dengan metode dekriptif yang dimana metode ini digunakan untuk mengumpulkan data, lalu, teknik yang dipakai dalam penelitian ini adalah SBLC (Simak, Bebas, Libat, Cakap). Hasil yang diperoleh dalam penelitian fenomena pelanggaran kesantunan berbahasa pada komentar akun Twitter @kikysaputri ini telah ditemukan data-data yang mengandung pelanggaran prinsip kesantunan berbahasa data paling dominan yaitu pada pelanggaran maksim penghargaan sejumlah tiga belas, sepuluh pelanggaran maksim kebijaksanaan, lalu data terendah adalah pelanggaran maksim kesepakatan yang berjumlah satu.
Pelanggaran Prinsip Kesantunan Berbahasa Warganet pada Kolom Komentar Akun Instagram @aniesbaswedan Mega Ayu Lestari; Gallant Karunia Assidik
Jurnal Onoma: Pendidikan, Bahasa, dan Sastra Vol. 10 No. 1 (2024)
Publisher : Universitas Cokroaminoto Palopo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30605/onoma.v10i1.3337

Abstract

Tujuan penelitian ini yakni (1) mendeskripsikan bentuk pelanggaran prinsip kesantunan berbahasa warganet dalam kolom komentar akun media sosial Instagram @aniesbaswedan dan (2) mendeskripsikan penyebab pelanggaran prinsip kesantunan berbahasa warganet dalam kolom komentar akun instagram @aniesbaswedan. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif. Penelitian kualitatif menghasilkan data deskriptif berupa kata tertulis ataupun kata lisan. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik simak catat. Teknik analisis data dalam penelitian ini yaitu mengumpulkan data dari setiap komentar postingan instagram @aniesbaswedan, menganalisis dan mendeskripsikan data yaitu dengan memaparkan serta menggambarkan hasil, menyesuaikan dengan teori-teori yang didapatkan dari hasil menelaah artikel serta karya ilmiah lainnya. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan maksim yang paling dominan ialah maksim penghargaan sebanyak 35 data, berikutnya disusul dengan maksim kebijaksanaan 26 data, kemudian maksim pemufakatan sejumlah 22 data, maksim kesimpatian 18 data, maksim kedermawanan sejumlah 11 data dan yang terakhir maksim kesederhanaan paling sedikit 10 data. Faktor-faktor terjadinya pelanggaran prinsip kesantunan yaitu; (a) mengkritik menggunakan kata-kata kasar, (b) protektif terhadap pendapat, (c) rasa emosi penutur, (d) memojokkan lawan tutur, dan (e) menuduh lawan tutur.Kata Kunci: pelanggaran kesantunan, maksim, komentar, instagram, @aniesbaswedan
Pola Ilokusi Juragan pada Asisten Rumah Tangga di Kawasan Perumahan Indra-Indah Kecamatan Colomadu Fachrul Ramadhan; Gallant Karunia Assidik
Jurnal Onoma: Pendidikan, Bahasa, dan Sastra Vol. 10 No. 1 (2024)
Publisher : Universitas Cokroaminoto Palopo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30605/onoma.v10i1.3407

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bentuk tindak tutur ilokusi juragankepada asisten rumah tangga dikawasan perumahan Indra-Indah Kecamatan Colomadu. Jenis penelitian yang dilakukan berupa penelitian deskriptif kualitatif. Komunikasi antara juragan ketika berinteraksi kepada asisten rumah tangga melibatkan berbagai bentuk tindak tutur ilokusi sehingga menjadi objek penelitian yang dapat dikaji secara komprehensif. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik simak catat melalui wawancara, teknik simak bebas cakap melalui observasi, dan melalui dokumentasi secara langsung kepada subjek. Metode analisis data dengan menggunakan metode padan intralingual. Hasil penelitian ini menunjukkan penggunaan tindak tutur ilokusi dalam komunikasi antara juragan dan asisten rumah tangga paling banyak yaitu: Bentuk tindak tutur ilokusi yang ditemukan dalam interaksi komunikasi juragan pada pembantu rumah tangga di kawasan Perumahan Indra-Indah diantaranya: Pertama, jenis tindak tutur ilokusi direktif sebanyak 36% data dengan fungsi memerintah, memohon, menasihati, dan merekomendasikan. Kedua, tindak tutur komisif sebanyak 31% data dengan fungsi menawarkan dan berjanji. Ketiga, tindak tutur asertif sebanyak 20% data dengan fungsi menyarankan, mengeklaim, mengeluh, dan. Keempat, tindak tutur ekspresif sebanyak 13% data dengan fungsi menyalahkan, memuji, memberi selamat, dan meminta maaf. Data pola ilokusi juragan kepada asisten rumah tangga didominasi tuturan ilokusi jenis direktif sebanyak 36% data. Sedangkan data terendah yaitu tindak tutur ilokusi ekspresif sebanyak 13% data.
Kesalahan morfologi siswa di sekolah menengah pertama dan pemanfaatannya sebagai modul ajar bahasa Indonesia Rindy Aswin Pertiwi; Gallant Karunia Assidik
Diglosia: Jurnal Kajian Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya Vol 7 No 1 (2024)
Publisher : Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/diglosia.v7i1.909

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah (1) mengungkapkan jenis dan faktor penyebab kesalahan morfologi pada penulisan teks narasi siswa kelas VII SMP PGRI 13 Gondangrejo tahun 2023/2024, (2) mengungkapkan pemanfaatannya sebagai modul ajar bahasa Indonesia. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif. Data penelitian ini yakni kesalahan morfologi dalam teks narasi siswa kelas VII SMP PGRI 13 Gondangrejo. Teknik baca catat, dan wawancara digunakan dalam penelitian ini. Teknik baca dengan membaca isi teks tersebut untuk mencari kesalahan morfologi. Teknik catat digunakan untuk mencatat kesalahan morfologi sesuai indikator yang telah dibuat sebelumnya. Teknik wawancara digunakan untuk mengungkapkan penyebab terjadinya kesalahan. Metode analisis data dengan meredukasi data, menyajikan data, dan menarik kesimpulan. Hasil penelitian ini diperoleh 53 kasus kesalahan pada teks narasi di antaranya 30 kesalahan afiksasi, meliputi 3 pelesapan prefiks meN-, 8 pelesapan prefiks ber-, 5 pepelesapan fonem /n/ pada sufiks -nya, 3 penyingkatan prefiks meng-,enulisan prefiks meN-, 4 kesalahan penulisan prefiks di-, 2 kesalahan penulisan sufiks -kan, 3 kesalahan penulisan konfiks di-kan, 13 kesalahan reduplikasi, dan 10 kesalahan komposisi/pemajemukan. Terjadinya kesalahan morfologi oleh siswa kelas VII SMP PGRI 13 Gondangrejo dipengaruhi oleh faktor peserta didik dan guru. Temuan penelitian ini dapat dimanfaatkan sebagai modul ajar bahasa Indonesia.
Language Errors in Persuasive Speech Texts of Junior High School Students Tifani Puspa Kristalliana; Gallant Karunia Assidik
Journal La Sociale Vol. 5 No. 3 (2024): Journal La Sociale
Publisher : Borong Newinera Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37899/journal-la-sociale.v5i3.1218

Abstract

The persuasive speech material of grade IX students from SMP Negeri 1 Widodaren was examined for grammatical errors. This study examines whether scientific language adheres to standardized principles using a descriptive qualitative analysis. Information is gathered via the process of seeing, documenting, and analyzing. The data revealed that the syntactic errors include both errors in phrase structures and sentence fields. The phrase structure was misused in a total of 9 instances, with 5 mistakes involving inappropriate prepositions, 4 errors involving excessive or redundant elements, 4 errors involving double sharpening, 3 errors involving excessive superlative forms, and 1 error involving wrong arrangement. The sentence field had eight instances of phrase ambiguity errors, four faults involving foreign words, and two errors where predicates were placed incorrectly. The sentence field had a total of 8 instances of ambiguity errors, 4 instances of foreign word mistakes, and 2 instances of predicates-inserted-tear errors. Based on conversations with Indonesian language teachers and many grade IX students, the linguistic errors found in persuasive speech texts for SMP Negeri 1 Widodaren students cannot be attributed to a single reason. The mistakes are caused by internal variables, such as the mastery of the mother language and the correctness of the learner, as well as external ones, such as a lack of vocabulary, comprehension of effective sentences, reading motivation, and a bad class atmosphere.