Claim Missing Document
Check
Articles

Found 25 Documents
Search

PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK ETANOL DAUN KEMANGI (Ocimum citriodorum) TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI Shigella disentriae aini, aini; hardani, Hardani
MEDIA OF MEDICAL LABORATORY SCIENCE Vol 1, No 1 (2017): MEDIA OF MEDICAL LABORATORY SCIENCE
Publisher : Politeknik Medica Farma Husada Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pemberian Ocimum citriodorum daun kapsul pada pertumbuhan bakteri Shigella disentriae. Penelitian ini telah dilakukan di laboratorium mikrobiologi Politeknik Medika Farma Husada Mataram pada bulan Oktober 2016. Rancangan percobaan penelitian ini adalah rancangan acak lengkap dengan lima konsentrasi: 2%, 4%, 6%, 8%, 10%. Parameter yang diamati bakteri Shigella disentriae dengan menghitung diameter zona yang diblokir dengan 24 jam. Hasil penelitian menunjukkan 18,8 mm diameter zona terbesar yang dihasilkan dengan konsentrasi 10%. Diameter zona terkecil dengan diameter 12 mm yang dihasilkan sebesar 4%.
VALIDASI METODE DAN JAMINAN MUTU PENGUJIAN SILVER (Ag) METODE SPECKTROFOTOMETRI SEBAGAI PENGUJIAN ALTERNATIF PADA INDUSTRI AIR MINUM DALAM KEMASAN (AMDK) Aini, Aini
MEDIA OF MEDICAL LABORATORY SCIENCE Vol 2, No 2 (2018): Media of Medical Laboratory Science
Publisher : Politeknik Medica Farma Husada Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pesatnya perkembangan industry air minum dalam kemasan membutuhkan pengujian yang mudah dilakukan dan memberikan hasil yang valid. Validasi dilakukan untuk mengetahui kelayakan suatu metode baru atau metode yang dimodifikasi.  Jaminan mutu adalah keseluruhan proses yang direncanakan yang diterapkan dalam pengujian sehingga mmberikan kepuasan pada pengguna data.. Tujuan dari penelitian ini adalah  sebagai validasi metode dan jaminan mutu terhadap pengujian  silver dalam air. Menurut SNI 3554 2015 cara uji untuk ion silver adalah dengan menggunakan metode AAS (automatic absorban spektrofotometri)  sedangkan dalam penelitian ini menggunakan spektrofotometer HACH DR 3900 . Hasil dari penelitian ini diperoleh nilai linearitas metode berdasarkan kurva baku sebesar 0, 996  yang artinya memenuhi persyaratan SNI ≥ 0,99. Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini memenuhi persyaratan karena hasil pengujian berada diantara nilai BPA dan BPB yaitu dengan . nilai BPA sebesar 516.712 dan nilai BPB sebesar   478.837. Pengukuran persen recovery yang diperoleh nilai  98.848 %  sampai 102.07 % sehingga memenuhi  persyaratan SNI untuk persen recovery adalah 85% sampai dengan 115%. Nilai untuk presisi diperoleh relative standart deviation dengan nilai 1.902 yang memenuhi pesyaratan karena kurang dari 2%. 
Hubungan Antara Kadar Laju Endap Darah (LED) Dengan Kadar C-Reaktiv Protein (CRP) Pada Penderita Tuberkulosis (TBC) Di Wilayah Kerja Puskesmas Alas Barat aini aini aini; Nurmawan Nurmawan; Jumari Ustiawaty
Jurnal Analis Medika Biosains (JAMBS) Vol 7, No 1 (2020): JURNAL ANALIS MEDIKA BIOSAINS (JAMBS)
Publisher : Poltekkes Kemenkes Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32807/jambs.v7i1.169

Abstract

Tuberculosis is a disease caused by rod-shaped bacteria (basil) with another name Mycrobacterium tuberculosis. Mycrobacterium tuberculosis enters the body then causes inflammation, inflammation and bacterial invasion which then induces liver cells to synthesize acute phase C-reactive protein protein (CRP). CRP will increase sharply after inflammation, as well as the formation of aggregates derived from the acute phase protein hormone which causes an increase in the Erythrocyte sedimentation rate (ESR)). The purpose of this study was to determine the relationship Erytrocyte sedimentation rate (ESR) and levels of C-Reactiv protein (CRP) in tuberculosis (TBC) patients. This research is an analytical descriptive study using cross sectional. Data collectors are done using the Non Random Accidental Sampling technique. The number of respondents in this study were 11 people with tuberculosis. Based on the results of this study it is known that TBC patients with smear negative as much as 7 people (63.6%) and TB patients with positive smear as much as 4 people (36.4%), both in TB patients with negative smear and positive smear both have levels of ESR not normal with an average ESR level in positive smear of 101.3 mm / hour and the average ESR level in smear negative is 20.8 mm / hour. All TBC patients with smear positive CRP levels (not normal) with an average mean value of CRP of 36 mg / L or an average CRP level in TBC smear negative patients of 0.9 mg / L. Based on the Pearson test results between levels of erythrocyte sedimentation rate (ESR) with C-Reactive protein (CRP) in tuberculosis (TBC) patients obtained a value of p <0.01 (0.000 <0.01). This shows a strong relationship between LED and CRP levels in TB patients
Aktivitas Antibakteri Ekstrak Biji Areca catechu L. Dalam Menghambat Pertumbuhan Salmonella typhi Mega Selpiah; aini aini; Jumari Ustiawaty
Jurnal Analis Medika Biosains (JAMBS) Vol 8, No 1 (2021): JURNAL ANALIS MEDIKA BIOSAINS (JAMBS)
Publisher : Poltekkes Kemenkes Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32807/jambs.v8i1.210

Abstract

Demam tifoid merupakan penyakit yang disebabkan oleh infeksi bakteri Salmonella typhi yang merupakan penyakit endemik yang dapat menyerang banyak orang dan masih menjadi masalah kesehatan di daerah tropis terutama di negara-negara berkembang termasuk Indonesia. Berbagai upaya pencegahan, pengobatan dan terapi yang telah dilakukan untuk mengurangi permasalahan infeksi bakteri. Alternatif baru yang terus diteliti dan dikembangkan adalah pengobatan menggunakan tanaman herbal. Salah satu tanaman yang dapat dimanfaatkan sebagai alternatif dalam pengobatan infeksi bakteri adalah tumbuhan pinang (Areca catechu L.) yang memiliki kandungan senyawa sebagai antibakteri seperti alkaloid, flavonoid dan tanin. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui aktivitas antibakteri ekstrak biji buah pinang (Areca catechu L.) dalam menghambat pertumbuhan Salmonella typhi, untuk menentukan Konsentrasi Hambat Minimum (KHM) dan Konsentrasi Bunuh Minimum (KBM) ekstrak biji buah pinang (Areca catechu L.) dalam menghambat pertumbuhan Salmonella typhi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah dilusi cair yang digambarkan sebagai efek bakteriostatik dan dilusi padat yang digambarkan sebagai efek bakterisidal. Jenis penelitian ini adalah eksperimental laboratories dengan desain the post only control group desain dengan menggunakan analisa data uji statistik versi 16. Hasil penelitian ini adalah ekstrak biji buah pinang (Areca catechu L.) mampu menghambat pertumbuhan Salmonella typhi. Konsentrasi Hambat Minimum (KHM) ekstrak biji buah pinang (Areca catechu L.) didapatkan pada konsentrasi 1%. Konsentrasi Bunuh Minimum (KBM) ekstrak biji buah pinang (Areca catechu L.) tidak didapatkan karena pada semua media Nutrient agar terdapat pertumbuhan bakteri. Adanya pertumbuhan bakteri tersebut memberikan makna bahwa ekstrak biji buah pinang (Areca catechu L.) hanya mampu menghambat (bakteriostatik) namun tidak mampu membunuh 
Profil differential count pada penderita hepatitis B di RSUD Patut Patuh Patju Kabupaten Lombok Barat aini aini aini; Ika Nurfajri Mentari; Laelatur Zahrah
Jurnal Analis Medika Biosains (JAMBS) Vol 9, No 1 (2022): JURNAL ANALIS MEDIKA BIOSAINS (JAMBS)
Publisher : Poltekkes Kemenkes Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32807/jambs.v9i1.253

Abstract

Hepatitis B merupakan penyakit sistemik yang menyerang organ hati yang disebabkan oleh virus Hepatitis B, penyakit ini bersifat menular. Hepatitis masih menjadi masalah kesehatan di dunia terutama di Negara berkembang termasuk Indonesia. Hepatitis B dapat dideteksi dengan pemeriksaan immunokromatografi dan dilanjutkan dengan pemeriksaan differential count. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui profil differential count / hitung jenis leukosit pada penderita Hepatitis B. Penelitian ini bersifat Deskriptif Observasional Analitik dengan menggunakan desain penelitian Cross Sectional Analitik. Penelitian dilakukan di RSUD Patut Patuh Patju terhadap 48 sampel pasien hepatitis dengan HBsAg positif. Hasil yang didapat berupa pemeriksaan Differential count untuk jenis leukosit yang normal Basofil 46 orang (95,83%) Eosinofil 12 orang (25%) Neutrofil 19 orang (39,59%) Limposit 9 orang (18,75%) Monosit 35 orang (72,91%). Untuk jenis basofil tidak mengalami penurunan frekuensi 0 (0%), dan yang mengalami penurunan eosinofil 26 orang (54,16 %) neutrofil 1 orang (2,08%) limposit 39 orang (81,25 %) monosit 1 orang (2,08 %) .Jenis leukosit yang mengalami peningkatan basofil 2 orang (4,16%) eosinofil 10 orang (20,83 %) neutrofil 28 (58,33 %) limposit 0 (0%) monosit 12 orang (25 %). 
Efektivitas Hemodialisa Berdasarkan Parameter Hemoglobin, Eritrosit, Dan Hematokrit Pada Penderita Gagal Ginjal Kronik aini aini aini
Jurnal Analis Medika Biosains (JAMBS) Vol 7, No 2 (2020): JURNAL ANALIS MEDIKA BIOSAINS (JAMBS)
Publisher : Poltekkes Kemenkes Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32807/jambs.v7i2.198

Abstract

Various diseases that cause kidney dysfunction that cause problems in the body such as the accumulation of metabolic waste, decreased hormone production that can cause chronic kidney failure. Hemodialysis is used to replace damaged kidney function, in patients with kidney failure who undergo hemodialysis will experience anemia (80-95%). This study aims to determine the effectiveness of hemodialysis in patients with chronic renal failure. This study uses an observational analytic method using primary data with a total sample of 30 respondents. This research was conducted in May at the Asy-Syifa Regional Hospital in West Sumbawa. Statistic test uses Wilcoxon because it is found that the data is not normally distributed, that is <0.05. The results of this study indicate that there is an increase in hemoglobin levels, hematocrit values, and the number of erythrocytes after hemodialysis.
PEMERIKSAAN GOLONGAN DARAH SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN PEMAHAMAN SISWA TENTANG KEBUTUHAN DAN KEBERMANFAATAN DARAH Hardani Hardani; Baiq Ayu Aprilia Mustariani; Adriyan Suhada; Aini Aini
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol. 2, No. 1: Juni 2018
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (137.999 KB) | DOI: 10.31764/jmm.v2i1.1330

Abstract

Abstrak: Darah merupakan salah satu komponen paling penting yang ada dalam tubuh, mengingat fungsinya  sebagai alat transportasi. Kekurangan darah di dalam tubuh dapat memacu sejumlah penyakit  dimulai dari anemia, hipotensi, serangan jantung, dan beberapa penyakit lainnya. Beberapa kasus lain seperti kecelakaan, luka bakar dan proses persalinan juga memerlukan tranfusi darah akibat tingginya kemungkinan pendarahan. Terdapat dua jenis penggolongan darah yang paling penting adalah penggolongan A-B-O dan Rhesus (faktor Rh). Transfusi darah dari golongan yang tidak kompatibel dapat menyebabkan reaksi transfusi imunologis yang berakibat anemia hemolisis, gagal ginjal, syok, dan kematian. Banyak diantara kita belum mengetahui jenis golongan darah yang kita miliki. Kasus ini menjadi sangat krusial ketika individu tersebut mengalami musibah, seperti kecelakaan yang mengakibatkan darah banyak keluar. Tindakan penanganan pasien menjadi terlambat, karena individu ini belum mengetahui jenis golongan darah yang ia miliki. Berdasarkan hasil observasi dengan siswa, Kepala Sekolah dan guru-guru Madrasah Aliyah NW Bagik Polak, dapat disimpulkan bahwa sebagian besar siswa di sekolah ini belum mengetahui golongan darah yang ia miliki. Kejadian ini  menjadi dasar kami untuk melakukan pengabdian kepada masyarakaat dalam hal ini siswa untuk mengecek golongan darah yang mereka miliki.Abstract:  Blood is one of the most important components in the body, given its function as a means of transportation. Blood deficiency in the body can spur some diseases starting from anemia, hypotension, heart attack, and some other diseases. Some other cases such as accidents, burns, and childbirth also require blood transfusions due to the high likelihood of bleeding. There are two most important types of blood type which are the A-B-O and Rhesus (RH) classification. Incompatible blood transfusions can cause immunological transfusion reactions that result in hemolysis anemia, renal failure, shock, and death. Many of us do not know the type of blood group we have. This case became very crucial when the individual suffered a calamity, such as accidents that caused many types of blood to come out. The patient's treatment was delayed, as the individual did not know what type of blood he had. Based on the results of the observation with the students, the principal, and teachers of Madrasah Aliyah NW Bagik Polak, it can be concluded that most students in this school do not know the blood type he has. This incident is the basis for our devotion to the community in this case students to check the blood group they have.
Screening of Lactobacillus Inhibitor Alpha Glucosidase Activity from Nira in Hyperglycemic Mice Roushandi Asri Fardhani; Aini Aini
Jurnal Biologi Tropis Vol. 21 No. 3 (2021): September - Desember
Publisher : Biology Education Study Program, Faculty of Teacher Training and Education, University of Mataram, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jbt.v21i3.2944

Abstract

Hyperglycemia is a condition of increasing blood glucose levels exceeding the normal value in patients with Diabetes mellitus (DM). This study is a screening to describe that respon of hyperglycemic mice to the administration of lactobacillus isolated from sap as an alpha glukosidase inhibitor. The final aim of this study was to measure the activity of alpha glukosidae inhibitor from lactobacillus isolated from sap in hyperglycemic wistar rats.  The cultivation of de man rogosa sharpe Agar (MRSA) and the isolated lactobacillus was carried out using the pout plate methode.Lactobacillus isolated from sap produced in West Lombok district was carried out  given to white rats for treatment. This study is a quasi-experimental study using 25 hyperglycemic white rats divided into 5 (five) treatments. The mean blood sugar levels after alloxan induction were 374.6, 347.5, 373.2, 348.4. The mean blood sugar levels at P1, P2 and P3 respectively from the first day to the third day were P1 247.2, 225.8, 209.6, P2 was 241.2, 141.8, 99.6 and P3 were 138,8, 112, 84.6.
Metabolite Activity of Endophy Fungi Isolated from Betle Leaf (Piper betle) Against Candida Albicans Aini Aini; Edi Kurniawan; Sumiatun Sumiatun
Jurnal Biologi Tropis Vol. 22 No. 1 (2022): January - March
Publisher : Biology Education Study Program, Faculty of Teacher Training and Education, University of Mataram, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jbt.v22i1.3246

Abstract

Betle (Piper betle) is a type of plant producing antimicrobial substances and secondary metabolites that are potentially used for the production of new drugs. Candidiasis is a disease caused by Candida albicans and causes diseases of the mucosa of the mouth, digestive tract, and vagina. The study aimed to isolate the betle leaf endophyte fungus (Piper betle L.) and find out the activity of its metabolites against Candida albicans. The research was conducted at the Laboratory of Plant Physiology and Biotechnology, Faculty of Agriculture, University of Mataram. The research method used was descriptive observation. The purpose of this study was to isolate endophytic fungi and their activity against Candida albicans from beetle leaves. The yield of endophytic fungal secondary metabolites was obtained by fermentation method, and the activity of Candida albicans was detected by diffusion method. Isolation test obtained from R&D hospital NTB Province. The research results obtained the endophytic fungi isolated from beetle leaves (Piper betle L.) and obtained the identification results of the fungus Cephalosporium.
Penyuluhan Penanganan Penyakit Scabies di Yayasan Pondok Pesantren Ma. Ishlahil Athfal Rumak Lombok Barat Edy Kurniawan; Aini Aini; Sri Rahmawati
Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA Vol 2 No 2 (2019)
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (254.825 KB) | DOI: 10.29303/jpmpi.v2i1.320

Abstract

pengetahuan kepada seluruh siswa tentang penyakit kulit skabies meliputi pengertian, gejala, tanda, cara penularan, dan pengobatan serta pencegahannya. Manfaat diselenggarakannya kegiatan ini untuk meningkatkan pemahaman siswa/masyarakat pesantren tentang penyakit scabies dan mampu menerapkan pola hidup sehat serta lingkungan bersih dalam kehidupan sehari-hari. Kegiatan penyuluhan ini merupakan suatu upaya untuk menangani permasalahan penyakit kulit yang sering terjadi di lingkungan pondok pesantren MA. Ishlahil Athfal dengan target sasaran adalah guru dan siswa. Langkah-langkah pelaksanaan kegiatan adalah melakukan pertemuan dengan kepala sekolah dan perwakilan guru Pondok Pesantren Ma. Ishlahil Atfhfal Rumak Lombok Barat guna meminta izin melakukan kegiatan penyuluhan dan membicarakan masalah teknis pelaksanaan. Dari hasil diskusi didapatkan kesepakatan kegiatan penyuluhan dilaksanakan pada hari sabtu, 23 maret 2019 pukul 09.00 s/d selesai dengan target siswa kelas XII sebanyak 31 orang dengan tema Penyuluhan penanganan penyakit kulit (skabies). Kegiatan penyuluhan berjalan dengan lancar dimana para siswa sangat antusias dalam memperhatikan materi yang disampaikan, ada beberapa pertanyaan yang ternyata juga diajukan oleh para siswa karena rasa keingintauannya. Para siswa cukup terkejut dan takut saat melihat beberapa contoh penyakit kulit skabies yang ada dalam presentasi kami. Oleh karena itu penyuluhan tentang penyakit kulit skabies ini mampu memberikan tambahan pengetahuan bagi para siswa sehingga mereka dapat mencegah terinfeksi dan penularan penyakit skabies tersebut. Keywords: Penyakit Scabies; Penyuluhan; Penanganan