Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search
Journal : Jurnal Kewarganegaraan

Implementasi Nilai-Nilai Budaya Sunda dalam Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan di Madrasah Aliyah Negeri Purwakarta Fazli Rachman; Rd. Sugara Mochamad Haddad; T Heru Nurgiansah
Jurnal Kewarganegaraan Vol 6 No 1 (2022): 1 Januari - 30 Juni 2022 (In Press)
Publisher : UNIVERSITAS PGRI YOGYAKARTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (888.002 KB) | DOI: 10.31316/jk.v6i1.2295

Abstract

Artikel diperoleh dari penelitian yang bertujuan untuk mengetahui bagaimana nilai-nilai budaya Sunda diintegrasikan dalam pembelajaran PPKn. Nilai-nilai budaya Sunda yang menjadi perhatian dalam penelitian ini adalah falsafah dasar catur silih, yaitu silih asah, silih asih, silih asuh dan silih wawangi. Pergeseran menjauh dari nilai-nilai budaya yang rasakan hampir seluruh elemen bangsa. Etnopedagogi merupakan pendekatan pendidikan berbasis budaya kearifan lokal. Secara bottom-up mendukung tercapainya tujuan praksis PPKn yang bersifat cultural up root. Artikel dihasilkan dari penelitian kualitatif, berdesain deskriptif. Teknik wawancara, observasi dan studi dokumentasi digunakan untuk memperoleh data penelitian. Validitas data dilakukan dengan memperpanjang pengamatan. Data yang diperoleh kemudian dianalisis dengan menggunakan model interaktif. Pembelajaran PPKn di Madrasah Aliyah Negeri Purwakarta falsafah fundamental budaya sunda yaitu catur silih. Catur silih diimplementasikan dalam pembelajaran PPKn pembelajaran mandiri, maupun dalam kelompok belajar. Catur silih diterapkan pembelajaran menjadi proses habituasi karakter peduli sosial siswa. Pendekatan catur silih memiliki karakteristik pembelajaran gotong royong. Penerapan catur silih dalam pembelajaran PPKn meningkatkan peran siswa sebagai tutor sebaya kepada siswa lain. Sehingga proses pembiasaan karakter peduli sosial lebih efektif dan efisien. Aktivitas yang multi treatment sedapat mungkin diupayakan untuk memaksimalkan meningkatkan pengetahuan, sikap dan keterampilan kewarganegaraan yang diperoleh dari pembelajaran PPKn
Muatan Ideologi Pancasila Dalam Pembangunan Ekonomi Pariwisata Indonesia Adhitia Pahlawan Putra; M. Setyo Nugroho; Kusrawan Kusrawan; Andi Bahri S.; T Heru Nurgiansah
Jurnal Kewarganegaraan Vol 6 No 1 (2022): 1 Januari - 30 Juni 2022 (In Press)
Publisher : UNIVERSITAS PGRI YOGYAKARTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (543.88 KB) | DOI: 10.31316/jk.v6i1.2609

Abstract

AbstrakPariwisata di Indonesia telah dikembangkan sejak awal tahun 1950-an, namun hingga kini masih sedikit kajian yang membahas kesinambungan historis pariwisata Indonesia serta bagaimana ideologi Pancasila dijadikan materi muatan dalam pembangunan dari waktu ke waktu. Kekosongan kajian ini menjadi dasar untuk membahas perkembangan parwisata pada lima era pemerintahan di Indonesia, yaitu era Soekarno, era Seharto, era Reformasi, era SBY, sampai tiba era Joko Widodo. Metode yang digunakan dalam artikel ini adalah metode hermeneutika filosofis, dengan unsur-unsur: interpretasi, deskripsi, dan komparasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ideologi Pancasila secara konsisten digunakan dalam prroyeksi pembangunan pariwsata Indonesia. Meskipun era kepemimpinan berganti karena berbagai problematika sosial-politik, namun materi muatan ideologi Pancasila dijadikan konstruksi kebijakan untuk membangun kredibilitas pariwisata Indonesia di mata publik internasional.Kata Kunci: pariwisata, pancasila, kebijakan, pembangunan. AbstractTourism in Indonesia has been developed since the early 1950s, but until now there are still few studies that discuss the development of Indonesian tourism and how the Pancasila ideology is used as content material in development from time to time. The void of this study becomes the basis for discussing the development of tourism in five eras of government in Indonesia, namely the Soekarno era, the Suharto era, the Reformation era, the SBY era, until the Joko Widodo era. The method used in this article is a philosophical hermeneutic method, with the following elements: interpretation, description, and comparison. The results show that the Pancasila ideology is consistently used in the projection of Indonesian tourism development. Although the era of leadership changed due to various socio-political problems, the material containing the Pancasila ideology was used as a policy construction to build the credibility of Indonesian tourism in the eyes of the international public.Keywords: tourism, Pancasila, policy, development.
Pemilihan Umum di Indonesia dalam Perspektif Pancasila Arif Prasetyo Wibowo; Eka Wisnu Wardhana; T Heru Nurgiansah
Jurnal Kewarganegaraan Vol 6 No 2 (2022): Desember 2022
Publisher : UNIVERSITAS PGRI YOGYAKARTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (350.709 KB) | DOI: 10.31316/jk.v6i2.3295

Abstract

AbstrakPelaksanaan pemilihan umum di Indonesia terus dibenahi agar sesuai dengan amanat konstitusi. Dimulai pada tahun 1955 sampai terakhir 2019. Pemilihan umum merupakan salah satu perwujudan dari sistem demokrasi yang dianut negara Indonesia. Hal ini sejalan dengan mandat sila keempat Pancasila. Tujuan penulisan artikel ini adalah untuk mengetahui sejarah perkembangan pemilihan umum di Indonesia dalam perspektif Pancasila. Metode yang digunakan adalah literatur review berdasarkan artikel relavan yang diterbitkan di jurnal nasional terakreditasi dan jurnal internasional bereputasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa pelaksanaan pemilihan umum di Indonesia sudah dilaksanakan sebagaimana mestinya. Perbaikan demi perbaikan terus dilakukan agar ke depan saat pelaksanaan pemilihan umum tahun 2024 dapat berjalan lancar.Kata Kunci: Pemilihan Umum, Demokrasi, Pancasila AbstractThe implementation of general elections in Indonesia continues to be improved to be in accordance with the mandate of the constitution. It started in 1955 until the last of 2019. The general election is one of the manifestations of the democratic system adopted by the Indonesian state. This is in line with the mandate of the fourth precept of Pancasila. The purpose of writing this article is to find out the history of the development of general elections in Indonesia from the perspective of Pancasila. The method used is literature review based on relavan articles published in accredited national journals and reputable international journals. The results showed that the implementation of general elections in Indonesia has been carried out as it should be. Improvements for the sake of improvement continue to be made so that in the future the implementation of the 2024 general elections can run smoothly.Keywords: General Elections, Democracy, Pancasila
Kajian Nilai-Nilai Karakter Kearifan Lokal Masyarakat Sunda dalam Membentuk Sikap Moral Kewarganegaraan Febri Fajar Pratama; T Heru Nurgiansah; Raisa Rafifiti Choerunnisa
Jurnal Kewarganegaraan Vol 6 No 2 (2022): Desember 2022
Publisher : UNIVERSITAS PGRI YOGYAKARTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (260.062 KB) | DOI: 10.31316/jk.v6i2.3449

Abstract

AbstrakMasyarakat Sunda kental dengan nuansa nilai-nilai filosofis kehidupan yang di dalamnya mencakup aspek hubungan antara Tuhan, manusia, dan alam. Kearifan masyarakat Sunda tersebut dapat tercermin dari laku lampah, papatah atau paribasa, dan kabuyutan yang terikat dengan sistem tritangtu. Nilai-nilai karakter masyarakat Sunda yang ingin dikaji dalam penelitian ini berfokus pada karakter cageur, bageur, pinter, bener, singer. Kelima karakter tersebut dianggap dapat menjadi pembentuk sikap moral kewarganegaraan yang meliputi tiga muatan utama pendidikan kewarganegaraan, yakni: (1) Civic Knowledge; (2) Civic Skill; dan (3) Civic Disposition. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengkaji karakter kearifan lokal masyarakat Sunda dalam membentuk sikap moral kewarganegaraan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu studi etnopedagogi melalui pendekatan kualitatif deskriptif dengan menganalisis data sekunder yang bersumber dari artikel jurnal dan buku. Hasil dari kajian ini mengungkapkan bahwa karakter kearifan lokal masyarakat Sunda memiliki makna yang sangat dalam. Setiap karakternya dapat merepresentasikan prilaku ideal sikap moral warga negara.Kata Kunci: Moral kewarganegaraan, Kearifan Lokal, Masyarakat Sunda. AbstractSundanese society is identical with nuances of philosophical values of life which include aspects of the relationship between God, humans, and nature. The wisdom of the Sundanese people can be reflected in the practice of lampah, papatah or paribasa, and kabuyutan which are tied to the tritangtu system. The character values of the Sundanese people who want to be studied in this study focus on the characters of cageur, bageur, pinter, bener, singer. The five characters are considered to be able to form the moral attitude of citizenship which includes three main contents of civic education, namely: (1) Civic Knowledge; (2) Civic Skills; and (3) Civic Disposition. The purpose of this study is to examine the character of the local wisdom of the Sundanese people in shaping the moral attitude of citizenship. The method used in this research is an ethnopedagogical study through a descriptive qualitative approach by analyzing secondary data sourced from journal articles and books. The results of this study reveal that the character of local wisdom of the Sundanese people has a very deep meaning. Each character can represent the ideal behavior of citizens' moral attitudes.Keywords: Moral Citizenship, Local Wisdom, Sundanese People.