Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Demandia : Jurnal Desain Komunikasi Visual, Manajemen Desain, dan Periklanan

CONSTRUCTION OF SIGNS AND MYTHS IN PRE-WEDDING PHOTOGRAPHY Wahyu Lukito; Intan Rizky Mutiaz; Yasraf Amir Piliang
Desain Komunikasi Visual, Manajemen Desain dan Periklanan (Demandia) Vol 01, No 02 (September 2016) demandia - Jurnal Desain Komunikasi Visual, Manajemen Desain dan Peri
Publisher : Telkom University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25124/demandia.v1i02.280

Abstract

In pre-wedding photograph there are visual signs those break conventional codes, then create unconventional concepts, which have potentials to create unconventional myth on pre-wedding photograph. The objectives of this research are to identify visual signs, unconventional codes and concepts on pre-wedding photograph. Through the observation toward some pre-wedding photograph samples those taken purposively base on have unconventional codes trend, analyze with photography semiotic toward pre-wedding photograph which uploaded in vendor's Instagram account within a certain period, describe unconventional code those create unconventional concepts which have potential to create unconventional myth on pre-wedding photograph. The unconventional codes created through breaking conventional codes process on them. The breaking process through modifies the visual signs, which not generally applied on pre-wedding photographs. And also the breaking process creates unconventional concepts on pre-wedding photograph, which have potential to create unconventional myth for long time to go. Keywords: Code, Myth, Pre-wedding, Photography, Sign
ANALISIS SUBSTANSI: ADAPTASI IDIOM VISUAL ALBUM MUSIK METAL KOIL-FIRST INSTALLMENT Rendy Pandita Bastari; Idhar Resmadi; Wahyu Lukito
Desain Komunikasi Visual, Manajemen Desain dan Periklanan (Demandia) Vol 7 No 1 (2022): demandia - Jurnal Desain Komunikasi Visual, Manajemen Desain dan Periklanan
Publisher : Telkom University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25124/demandia.v7i1.4160

Abstract

Secara perlahan subkultur menjadi sistem yang dianut oleh golongan tertentu yang kemudian dilawan kembali oleh sebuah pergerakan dari golongan itu sendiri. Mekanisme marjinalisasi dan alienasi tetap memegang peranan dalam terjadinya sebuah pergerakan. Hal tersebut pun terjadi dalam subkultur Metal, di mana pada saat ini sudah ada beragam musik metal dengan tema dan visualisasi yang jauh berbeda semenjak pertama. Studi sebelumnya menunjukkan beberapa gaya visual yang mengadaptasi gaya visual abad pertengahan, dan mitologi kuno. Ideologi dari seniman tersirat dalam visualisasi gaya tersebut berdasarkan hasil studi. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap makna dan gaya visual dari album Koil – First Installment karena musik metal gaya Koil dengan visualisasi tertentu memiliki idealisme yang membedakan musik Koil dengan musik metal lainnya yang sejenis. Metode yang digunakan dalam studi ini adalah analisis kualitatif deskriptif dengan validasi melalui wawancara kepada seniman perancang visual album ini Patra Aditia, data visual, dan studi pustaka. Hasil dari penelitian ini adalah adanya adaptasi idiom visual budaya populer Jepang, yang berangkat dari gagasan Koil pada album sebelumnya “senyawa mesin”. Selain itu gagasan ini merupakan hasil kultivasi masa kecil seniman di mana akses budaya populer Jepang begitu terbuka. Figur robot dari album ini menunjukkan adanya hal yang feasible dari hal yang imajiner. Kata kunci: idiom visual, subkultur, Koil, musik metal, sampul album