rina aulia barus
Centre for Aceh’s Cattle Development, Indrapuri, Aceh Besar

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

ROBUST PREDICTION OF MEAT QUALITY ATTRIBUTES USING NEAR INFRARED SPECTROSCOPY Iskandar, Cut Dahlia; Zainuddin, Z; Munawar, Agus Arip; Barus, Rina Aulia
Jurnal Kedokteran Hewan Vol 17, No 1 (2023): March
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21157/j.ked.hewan.v17i1.30204

Abstract

The main purpose of this present study is to evaluate the ability of near infrared technology as an alternative method in determining and assessing quality parameters of meat product where in this case is frozen beef. At first, beef samples from chest and legs parts were sliced and taken at the amount of 100g per sample to be frozen. Then spectra data of beef samples were obtained using near infrared spectrophotometer (PSD IR i16) in wavelength range from 1000 to 2500 nm with optical gain 4x. Actual protein contents were obtained by Kjeldahl method and measured in triplicate. The near infrared spectra data were enhanced and improved by means of mean centering (MC) and baseline shift correction (BSC) methods. The results showed that protein content of frozen beef samples can be predicted rapidly with maximum correlation coefficient is 0.91. Heat properties of beef samples changes exponentially during freezing and thus, optimum freezing temperature and time can be predicted as well. Based on those obtained results, it may conclude that near infrared technology can assess frozen beef qualities rapidly and effectively.
Gambaran Histologis Tubulus Seminiferus Kambing Kacang Jantan Lokal Pascapemberian Suplemen Daun Katuk Ferasyi, Teuku Reza; Budiman, Hamdani; Akmal, Muslim; Melia, Juli; R, Razali; Novita, Andi; Barus, Rina Aulia; Suprayogi, Agik
Jurnal Kedokteran Hewan Vol 8, No 1 (2014): March
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21157/j.ked.hewan.v8i1.1261

Abstract

Penelitian ini mengetahui pengaruh pemberian tepung atau ekstrak alkohol daun katuk terhadap perubahan histologis testis kambing kacang lokal jantan. Dalam penelitian ini digunakan 15 ekor kambing dengan umur sekitar 1,5 tahun. Semua hewan penelitian terlebih dahulu diaklimatisasi selama 2 minggu terhadap lingkungan penelitian. Hewan-hewan tersebut dibagi menjadi 3 kelompok yang masing-masing terdiri atas 5 ekor kambing. Kelompok P0 (kontrol) telah hanya diberikan air distilasi. Pada kelompok P1, diberikan perlakuan berupa suplementasi tepung daun katuk dan untuk kelompok P2 diberikan ekstrak alkohol daun katuk. Semua perlakuan diberikan secara oral sebanyak dua kali per hari (pada pagi dan sore hari) selama 35 hari berturut-turut. Setiap kambing percobaan diberikan pakan yang terdiri atas daun-daunan dan rumput, serta disediakan akses untuk memperoleh air minum secara ad libitum. Pada akhir waktu penelitian, seluruh hewan dikastrasi dan bagian tubulus seminiferus dari testis diambil dan diproses lebih lanjut untuk evaluasi secara histologis. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa terdapat indikasi peningkatan produksi spermatid dan spermatosit pada Kelompok P1 dan P2. Dengan demikian disimpulkan bahwa pemberian suplemen daun katuk dapat meningkatkan produksi spermatid dan spermatosit kambing kacang lokal jantan.
KEHADIRAN FOLIKEL DOMINAN PADA SAAT INISIASI SUPEROVULASI MENURUNKAN RESPONS SUPEROVULASI SAPI ACEH siregar, tongku nizwar; eldora, maikhar gita; melia, juli; panjaitan, budianto; y, yusmadi; barus, rina aulia
Jurnal Kedokteran Hewan Vol 6, No 2 (2012): September
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21157/j.ked.hewan.v6i2.274

Abstract

Penelitian ini bertujuan mengetahui respons superovulasi dan pengaruh kehadiran folikel dominan pada saat inisiasi superovulasi sapi aceh yang diinduksi superovulasi dengan follicle stimulating hormone (FSH). Dalam penelitian ini digunakan 7 ekor sapi aceh betina yang telah didiagnosis sehat reproduksinya, umur 5-8 tahun, mempunyai berat 150-250 kg, dan mempunyai minimal dua siklus reguler. Seluruh sapi disuperovulasi dengan FSH dosis menurun pada hari ke-9 siklus estrus (3-3, 2-2, 1-1, dan 0,5-0,5) ml. Kehadiran atau ketiadaan folikel dominan pada saat inisiasi superovulasi diobservasi melalui penggunaan ultrasonografi (USG). Sapi yang mempunyai folikel kecil (3-8 mm) berjumlah 10 folikel dikategorikan mempunyai folikel dominan, sedangkan sapi yang mempunyai folikel kecil (3-8 mm) 10 folikel dikategorikan tidak mempunyai folikel dominan. Koleksi embrio dilakukan pada hari ke-7 setelah inseminasi secara non surgical menggunakan kateter Foley. Sapi yang disuperovulasi tanpa kehadiran folikel dominan menghasilkan korpus luteum (6,7+0,58 vs 4,5+1,73),folikel anovulasi (9,7+8,0 vs 19,5+6,8), total embrio (11,0 vs 3,0), dan embrio kualitas baik (6,0 vs 2,0) dibandingkan dengan sapi yang disuperovulasi dengan kehadiran folikel dominan. Dapat disimpulkan bahwa induksi superovulasi dengan FSH dengan kehadiran folikel dominan pada saat inisiasi superovulasi menurunkan respons superovulasi sapi aceh.