Claim Missing Document
Check
Articles

KARAKTER REPRESENTASI S_n Fransiskus Fran, Megawati June, Helmi,
Bimaster : Buletin Ilmiah Matematika, Statistika dan Terapannya Vol 7, No 1 (2018): BIMASTER
Publisher : FMIPA Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (130.042 KB) | DOI: 10.26418/bbimst.v7i1.23584

Abstract

 Karakter merupakan trace pada setiap matriks representasi dari elemen grup. Karakter dikelompokkan menjadi karakter reducible dan karakter irreducible. Selain menggunakan matriks, karakter pada representasi                          dapat dihitung menggunakan tablo Young. Tablo Young digunakan untuk menentukan tabloid dari  partisi    untuk memperoleh nilai dimensi dan karakter dari  yang merupakan representasi reducible dari , sedangkan tablo Young standar digunakan untuk menentukan polytabloid dari  untuk memperoleh nilai dimensi dan karakter dari  yang merupakan representasi irreducible dari . Kata Kunci : grup permutasi, teori representasi, tablo Young
PENYELESAIAN LUAS BANGUN DATAR DAN VOLUME BANGUN RUANG DENGAN KONSEP DETERMINAN Shantika Martha, Doni Saputra Helmi
Bimaster : Buletin Ilmiah Matematika, Statistika dan Terapannya Vol 5, No 03 (2016): BIMASTER
Publisher : FMIPA Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (547.375 KB) | DOI: 10.26418/bbimst.v5i03.17539

Abstract

Luas bangun datar dan volume bangun ruang adalah bagian dari geometri. Ketika mencari luas bangun datar seperti segitiga, persegi, persegi panjang, jajar genjang, belah ketupat, layang-layang, trapesium dan volume bangun ruang seperti limas, balok, kubus dan prisma memiliki rumus masing-masing. Rumus-rumus yang ada memanfaatkan unsur-unsur seperti, sisi atau diagonal sisi untuk mencari luas bangun datar dan volume bangun ruang. Akan tetapi menjadi masalah apabila nilai dari unsur-unsur tersebut tidak diketahui sehingga diperlukan pendekatan lain seperti memanfaatkan sudut untuk mencari nilai dari sisi yang belum diketahui. Penelitian ini bertujuan untuk menyelesaikan luas bangun datar dan volume bangun ruang dengan konsep determinan. Luas dari bangun datar dan volume dari bangun ruang dapat dicari melalui hubungan aljabar dengan geometri dalam sistem koordinat kartesius. Selanjutnya menggunakan hubungan dari titik-titik pada koordinat kartesius dapat dibuat rumus untuk mencari luas bangun datar dan volume bangun ruang dengan konsep determinan. Langkah awal untuk membentuk rumus luas bangun datar diawali dengan mencari rumus luas segitiga yang kemudian digunakan untuk mencari luas dari bangun datar segi- . Dari ketiga titik koordinat segitiga dapat ditarik garis yang tegak lurus sumbu . Hasil proyeksi titik dari ketiga titik koordinat segitiga pada sumbu menghasilkan tiga titik baru. Ketiga titik yang dihasilkan dapat digunakan untuk membentuk tiga trapesium. Ketiga trapesium ini yang digunakan untuk membentuk rumus luas segitiga dengan konsep determinan. Sedangkan pada volume digunakan hasil kali titik, hasil kali silang dan panjang proyeksi untuk membentuk rumus volume bangun ruang dengan konsep determinan. Kata Kunci: Geometri Analitik, Aplikasi Determinan, Vektor
OPERASI MODIFIKASI ARITMATIKA INTERVAL TERHADAP INVERS MATRIKS INTERVAL Mariatul Kiftiah, Dodi Arianto, Helmi,
Bimaster : Buletin Ilmiah Matematika, Statistika dan Terapannya Vol 5, No 01 (2016): BIMASTER
Publisher : FMIPA Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (312.957 KB) | DOI: 10.26418/bbimst.v5i01.14565

Abstract

Penerapan dari teori matriks dapat digunakan untuk membantu dalam penyelesaian sistem persamaan linear, salah satunya dengan mencari invers suatu matriks. Secara umum entri-entri pada suatu matriks dapat berupa bilangan real ataupun kompleks, tetapi pada perkembangannya entri-entri matriks dapat berupa suatu interval. Interval itu sendiri merupakan himpunan bilangan-bilangan real yang ditunjukkan sebagai suatu pasangan berurut dan dinyatakan dalam suatu ketaksamaan. Penelitian ini bertujuan mengkaji operasi modifikasi aritmatika matriks interval, membuktikan sifat-sifat yang berlaku pada matriks interval serta menentukan invers perkalian dari matriks interval. Pada operasi aritmatika interval biasa tidak berlaku sifat distributif, tetapi pada operasi modifikasi aritmatika interval sifat distributif berlaku. Untuk menentukan invers dari suatu matriks interval A, pertama dicari determinan dari matriks interval tersebut. Selanjutnya menentukan transpose dari matriks kofaktor A sehingga didapat adjoint dari matriks interval A. Invers matriks interval A dapat dihitung dengan rumus (1/det(A))*adj(A). Jika matriks interval A mempunyai invers, maka invers matriks A dapat dinyatakan dengan simbol A-1 sehingga diperoleh AA-1 = AA-1 = I. Kata kunci : matriks interval, modifikasi aritmatika interval, invers.
PERBANDINGAN METODE SHEWHART X Ì… DENGAN METODE EXPONENTIALLY WEIGHTED MOVING AVERAGE DALAM MENDETEKSI PERGERAKAN RATA-RATA Helmi, Fadilah Turrahmah, Evy Sulistianingsih,
Bimaster : Buletin Ilmiah Matematika, Statistika dan Terapannya Vol 7, No 4 (2018): BIMASTER
Publisher : FMIPA Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (150.899 KB) | DOI: 10.26418/bbimst.v7i4.28284

Abstract

Diagram kendali merupakan teknik yang sering digunakan untuk melakukan kontrol terhadap variabilitas dan pergerakan rata-rata hasil produksi. Diagram kendali yang sering digunakan untuk melihat pergerakan rata-rata dalam hasil produksi yaitu diagram kendali Shewhart  dan diagram kendali Exponentially Weighted Moving Average ( EWMA). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada diagram kendali Shewhart  hasil  produksi Ring Piston terkendali. Diagram kendali Shewhart menunjukkan tidak terdapat titik-titik observasi yang berada diluar batas kendali. Sedangkan diagram kendali EWMA menunjukkan bahwa hasil produksi Ring Piston tidak terkendali. Terdapat titik-titik observasi yang berada diluar batas kendali pada saat menggunakan pembobot = 0,02. Namun, pada saat menggunakan pembobot  yang lebih besar yaitu 0,05, 0,1, 0,2, 0,5 dan  0,9 tidak terdapat titik observasi yang berada diluar batas kendali. Titik –titik observasi berada di dalam batas kendali yang menunjukkan bahwa proses produksi Ring Piston terkendali pada saat menggunakan pembobot yang lebih besar. Dari kedua analisis didapat kesimpulan bahwa diagram kendali EWMA lebih efektif dibandingkan diagram kendali  Shewhart  dalam mendeteki pergerakan rata-rata pada proses produksi Ring Piston Automobil.                                                                                                                                                                             Kata Kunci : EWMA, Diagram Kendali, Kualitas.
METODE AFFINE SCALING SEBAGAI ALTERNATIF PENYELESAIAN MASALAH PROGRAM LINEAR Helmi, Asep Teguh Suhanda, Shantika Martha,
Bimaster : Buletin Ilmiah Matematika, Statistika dan Terapannya Vol 5, No 01 (2016): BIMASTER
Publisher : FMIPA Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (400.997 KB) | DOI: 10.26418/bbimst.v5i01.14751

Abstract

Program linear adalah salah satu teknik riset operasi untuk menyelesaikan suatu perencanaan aktifitas yang  dibentuk dalam suatu model matematika agar tujuan yang diinginkan dapat tercapai. Penelitian ini bertujuan untuk mengenalkan cara menyelesaikan masalah program linear dengan menggunakan metode Affine Scaling. Dalam menyelesaikan permasalahan program linear menggunakan metode Affine Scaling terdapat tiga konsep dasar. Pertama menentukan titik interior awal melalui bagian dalam (interior) daerah layak ke arah solusi yang optimal. Kedua, titik interior bergerak kearah yang meningkatkan nilai fungsi tujuan. Ketiga, mengubah daerah layak untuk memindahkan titik solusi percobaan ke dekat pusatnya sehingga memungkinkan sebuah peningkatan saat konsep kedua diterapkan. Dalam metode Affine Scaling masalah program linear diubah ke dalam bentuk matriks dan vektor. Cara kerja metode Affine Scaling dimulai dari penentuan titik awal yang memenuhi persamaan Ax=b dengan x ≥ 0, x ϵRn dan A merupakan matriks koefisien dari fungsi kendala dan b merupakan matriks batas dari fungsi kendala, transformasi masalah program linear ke ruang transformasi, hitung pemusatan transformasi, arah gradien dan titik solusi baru. Titik solusi baru ditransformasikan lagi ke ruang awal. Iterasi pada metode Affine Scaling dapat dihentikan jika nilai fungsi tujuan telah memenuhi kondisi kurang dari atau sama dengan nilai fungsi tujuan yang telah diperoleh sebelumnya sehingga titik solusi yang optimal diperoleh. Kata kunci : Program Linear, Algoritma Titik Interior, Metode Affine Scaling
FRIEZE GROUP PADA SENI DEKORATIF MASJID Fransiskus Fran, Asri Rahmawati, Helmi,
Bimaster : Buletin Ilmiah Matematika, Statistika dan Terapannya Vol 7, No 1 (2018): BIMASTER
Publisher : FMIPA Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2966.046 KB) | DOI: 10.26418/bbimst.v7i1.23583

Abstract

Seni dekoratif adalah seni yang digunakan untuk memperindah bagian dari sebuah bangunan, tembok atau objek-objek tertentu. Seni tersebut sering ditemukan pada dinding, karpet dan atap masjid yang dapat membentuk sebuah pola khusus. Pola-pola yang terbentuk pada seni dekoratif ternyata dapat diidentifikasi menggunakan teori frieze group. Frieze group atau biasa juga disebut pola frieze merupakan subgrup dari grup simetri yang dibangun oleh translasi dalam satu arah. Himpunan isometri yang tidak kosong yang dinyatakan                          merupakan suatu grup dengan operasi komposisi fungsi dan disebut sebagai grup simetri. Isometri merupakan suatu fungsi yang mempertahankan jarak dari suatu bidang ke bidang itu sendiri. Isometri yang membangun pola frieze diantaranya translasi , refleksi horizontal , refleksi vertikal , rotasi   , dan glide . Pola frieze memiliki tujuh jenis pola yang dibangun dari kombinasi isometri yang ada. Tujuh pola frieze tersebut dapat diklasifikasikan  sebagai grup siklik  atau  dihedral. Berdasarkan teori-teori yang ada maka akan didapat mengenai hubungan antara frieze group dengan grup siklik dan dihedral. Selain itu juga akan didapat hasil identifikasi pola seni dekoratif masjid berdasarkan frieze group.Kata Kunci : pola frieze, isometri, grup simetri
METODE PROGRAM DINAMIS PADA PENYELESAIAN TRAVELING SALESMAN PROBLEM Shantika Martha, Hermianus Yunus, Helmi,
Bimaster : Buletin Ilmiah Matematika, Statistika dan Terapannya Vol 4, No 03 (2015): BIMASTER
Publisher : FMIPA Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (216.021 KB) | DOI: 10.26418/bbimst.v4i03.12428

Abstract

Traveling Salesman Problem (TSP) merupakan masalah pada graf dalam membentuk sebuah sirkuit untuk melewati semua simpul dengan total bobot dari sisi pembentuk sirkuit minimum. Program Dinamis merupakan salah satu metode yang dapat digunakan untuk menyelesaikan TSP. Program Dinamis adalah metode penyelesaian dengan menguraikan solusi menjadi beberapa tahap atau iterasi sedemikian hingga solusi dari persoalan tersebut dapat dipandang sebagai serangkaian keputusan yang saling berkaitan. Penelitian ini membahas tentang mengkaji penggunaan Program Dinamis pada penyelesaian TSP untuk menentukan sirkuit dengan bobot minimum dan melewati semua simpul dari graf. Berdasarkan arah dan bobotnya jika diambarkan dalam bentuk graf, TSP simetris merupakan jenis graf tidak berarah dan berbobot kemudian TSP asimetris adalah graf berarah dan berbobot. Penyelesaian TSP dapat menggunakan Program Dinamis rekursif maju dan rekursif mundur karena mempunyai solusi optimal yang sama. Hasil penyelesaian TSP menggunakan Program Dinamis dengan rekursif maju diperoleh berdasarkan solusi optimal dari iterasi ke-1 sampai iterasi ke-t. Sirkuit diperoleh dengan merekonstruksi simpul yang dilewati dari iterasi ke-1 sampai iterasi ke-t dan bobot minimum dari sirkuit tersebut berdasarkan solusi pada iterasi ke-t. Kata Kunci: rekursif maju, sirkuit
PERBANDINGAN KEEFEKTIFAN METODE MOVING AVERAGE DAN EXPONENTIAL SMOOTHING UNTUK PERAMALAN JUMLAH PENGUNJUNG HOTEL MERPATI Shantika Martha, Novianus, Helmi,
Bimaster : Buletin Ilmiah Matematika, Statistika dan Terapannya Vol 4, No 03 (2015): BIMASTER
Publisher : FMIPA Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (279.006 KB) | DOI: 10.26418/bbimst.v4i03.11639

Abstract

Peramalan adalah salah satu unsur yang sangat penting dalam pengambilan keputusan sebagai pedoman dalam pembuatan rencana penyediaan sarana dan prasarana dalam industri perhotelan. Permasalahan pada penelitian ini adalah bagaimana penggunaan metode peramalan Time series untuk meramalkan jumlah pengunjung hotel Merpati Pontianak. Metode yang digunakan adalah metode Moving Average dan metode Exponential Smoothing. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui penggunaan metode Moving Average dan metode Exponential Smoothing serta membandingkan keefektifan penggunaan metode Moving Average dan metode Exponential Smoothing untuk peramalan jumlah pegunjung hotel Merpati Pontianak. Metode peramalan yang menghasilkan nilai error terkecil merupakan metode yang efektif untuk meramalkan jumlah pengunjung hotel Merpati Pontianak. Hasil peramalan jumlah pengunjung hotel Merpati Pontianak untuk periode bulan Januari 2015 dengan menggunakan metode Single Exponential Smoothing dengan adalah 1.334 orang. Kata kunci: Moving Average, Exponential Smoothing, Time series
PORTOFOLIO MODEL MARKOWITZ DENGAN PENDEKATAN TWO-FUND THEOREM Evy Sulistianingsih., Febby Riang Lifa, Helmi,
Bimaster : Buletin Ilmiah Matematika, Statistika dan Terapannya Vol 2, No 1 (2013): BIMASTER
Publisher : FMIPA Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/bbimst.v2i1.1537

Abstract

Portofolio model Markowitz adalah portofolio efisien yang dibentuk dengan tujuan untuk meminimumkan standar deviasi yang merupakan ukuran risiko dari suatu portofolio. Bentuk umum penyelesaian portofolio model Markowitz dapat diselesaikan dengan pendekatan Two-Fund Theorem. Dari kumpulan portofolio efisien yang dibentuk dengan pendekatan Two-Fund Theorem, dipilih portofolio optimal yang merupakan portofolio efisien dari saham Media Nusa Citra Nusantara, Unilever Indonesia, United Tractor, dan Semen Gresik dengan bobot masing-masing saham berturut-turut adalah 0,0320; 0,3669; 0,5850; 0,0160 dan standar deviasi sebesar 0,03418. Kata Kunci : Portofolio,Model Markowitz,Two-Fund Theorem.
PERBANDINGAN APLIKASI CPM, PDM, DAN TEKNIK BAR CHART-KURVA S PADA OPTIMALISASI PENJADWALAN PROYEK Beni Irawan., Wahyu Amani, Helmi,
Bimaster : Buletin Ilmiah Matematika, Statistika dan Terapannya Vol 1, No 01 (2012): BIMASTER
Publisher : FMIPA Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/bbimst.v1i01.604

Abstract

Jurnal ini membahas perbandingan aplikasi CPM, PDM, teknik bar chart-kurva S pada optimalisasi penjadwalan proyek pembangunan gedung kantor Balai Penyuluhan Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan (BP3K) yang berlokasi di kecamatan Lumar di Kabupaten Bengkayang. Tujuannya adalah menganalisis lintasan kritis dan nilai optimal pada manajemen proyek tersebut. Untuk menganalisisnya digunakan ketiga metode tadi dan dicari metode mana yang paling optimal penggunaanya. Penelitian ini dilakukan dengan mengambil data time schedule dan rencana anggaran biaya yang diperoleh dari Cv Lumar Agro Mandiri yang menangani rencana penjadwalan proyek pembangunan gedung kantor BP3K pada bulan Juli 2010. Dari data tersebut dapat dihitung lintasan kritis dan nilai optimum dengan membuat tahap-tahap penyelesaiannya yaitu 1) menyusun daftar rencana kegiatan pelaksanaan pembangunan proyek, 2) menyusun network, 3) menyusun ke dalam model matematika, 4) menentukan perhitungan maju dan perhitungan mundur, serta perhitungan kelonggaran waktu, 5) menentukan lintasan kritis dan nilai optimum. Hasil perhitungan dari manajemen proyek tersebut dengan menggunakan CPM dan teknik bar chart-kurva S mendapatkan lintasan kritis 10 minggu dengan biaya Rp.328.415.302,09. Dengan menggunakan PDM lintasan kritis yang didapat 8,5 minggu dengan biaya Rp.314.742.302,09. Hasil penghitungan Cv Lumar Agro Mandiri yaitu lintasan kritis sekitar 12 minggu dengan biaya Rp. 347.557.000,00. Dengan demikian hasil dengan menggunakan PDM lebih menguntungkan dibandingkan dengan CPM dan teknik bar chart-kurva S. Hal ini dapat diketahui dari penghematan waktu 24 hari dan penghematan biaya sebesar Rp.32.814.697,91. Kata Kunci: CPM, PDM, bar chart, kurva S, lintasan kritis