Claim Missing Document
Check
Articles

OPTIMASI RATA-RATA PRODUKSI PADI KALIMANTAN BARAT MENGGUNAKAN PEMROGRAMAN KUADRATIK METODE WOLFE Yudhi, Anni Larita, Helmi,
Bimaster : Buletin Ilmiah Matematika, Statistika dan Terapannya Vol 7, No 3 (2018): BIMASTER
Publisher : FMIPA Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (120.08 KB) | DOI: 10.26418/bbimst.v7i3.26324

Abstract

Kebutuhan pangan Indonesia yang sebagian besar bertumpu pada komoditas beras menyebabkan perlunya optimasi produksi padi agar kebutuhan pangan penduduk dapat tercukupi. Salah satu metode optimasi yang dapat digunakan adalah Pemrograman Kuadratik metode Wolfe. Proses optimasi menggunakan Pemrograman Kuadratik metode Wolfe meliputi pembentukan model Pemrograman Kuadratik terdiri dari fungsi tujuan dan kendala dan membentuk fungsi tujuan baru yang linear dan kendala baru berupa syarat Karush Kuhn Tucker (KKT). Fungsi tujuan baru yang linear diminimumkan menggunakan Phase I pada metode Simpleks Two-Phase dan solusi yang diperoleh dari meminimumkan fungsi tujuan linear disubstitusikan ke fungsi tujuan awal sehingga diperoleh solusi optimal untuk permasalahan sebenarnya. Pada penelitian ini dibahas mengenai model Pemrograman Kuadratik, langkah-langkah, dan hasil optimasi rata-rata produksi padi Kalimantan Barat menggunakan Pemrograman Kuadratik metode Wolfe dengan 14 variabel keputusan berupa luas panen dan 14 kendala berupa luas panen yang tidak melebihi luas tanam maksimal dari 12 kabupaten dan dua kota di Kalimantan Barat. Rata-rata produksi padi Kalimantan Barat optimal yang diperoleh dalam penelitian ini adalah 323,8276658 kw/Ha. Kata Kunci : optimasi, Pemrograman Kuadratik, metode Wolfe
PERBANDINGAN HASIL PEMBENTUKAN POHON KLASIFIKASI METODE CHAID DAN IMPROVED CHAID Yudhi, Chici Damayanti, Dadan Kusnandar,
Bimaster : Buletin Ilmiah Matematika, Statistika dan Terapannya Vol 7, No 4 (2018): BIMASTER
Publisher : FMIPA Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (340.213 KB) | DOI: 10.26418/bbimst.v7i4.28655

Abstract

Metode CHAID merupakan teknik klasifikasi yang mengelompokkan data untuk menganalisis keterkaitan antara variabel dependen dan variabel independen dalam bentuk pohon klasifikasi. Metode Improved CHAID merupakan pengembangan dari metode CHAID yakni mengkolaborasikan tabel kontingensi dengan Tschuprow’s T. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan hasil klasifikasi kedua metode tersebut. Langkah untuk mengerjakan metode CHAID adalah melakukan uji Chi-Square dilanjutkan dengan koreksi Bonferroni dan pembentukan pohon klasifikasi. Sedangkan metode Improved CHAID diawali dengan melakukan perhitungan Tschuprow’s T kemudian koreksi Bonferroni dan pembentukan pohon klasifikasi. Metode penelitian ini diaplikasikan pada data hasil usaha tani masyarakat Desa Sebubus Kecamatan Paloh Kabupaten Sambas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode CHAID dan Improved CHAID menghasilkan pohon klasifikasi yang berbeda. Hasil pohon klasifikasi metode Improved CHAID lebih sederhana dengan nilai akurasi yang tinggi.Kata kunci: CHAID, Improved CHAID, Pohon Klasifikasi, Tschuprow’s T
KONTROL OPTIMAL PADA MODEL EPIDEMI TIPE SEIT DENGAN METODE PRINSIP MINIMUM PONTRYAGIN Yudhi, Laila Tul Machfiroh, Helmi,
Bimaster : Buletin Ilmiah Matematika, Statistika dan Terapannya Vol 8, No 3 (2019): BIMASTER
Publisher : FMIPA Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (304.379 KB) | DOI: 10.26418/bbimst.v8i3.34177

Abstract

Model epidemi pada penelitian ini dibagi menjadi empat sub-populasi, yaitu sub-populasi susceptible , sub-populasi exposed , sub-populasi infective , dan sub-populasi treatment . Dari keempat sub-populasi tersebut kemudian dibentuk model epidemi tipe SEIT. Model yang terbentuk kemudian diberikan kontrol, yaitu kontrol pengobatan untuk sub-populasi exposed  dan sub-populasi infective . Pemberian kontrol bertujuan untuk meminimalkan jumlah individu exposed dan individu infective. Prinsip minimum Pontryagin merupakan salah satu metode untuk mendapatkan kontrol yang optimal dari suatu sistem. Hasil penelitian ini menunjukkan keefektifan kontrol dalam mengendalikan penyebaran suatu penyakit sehingga dapat mengurangi jumlah individu infective dan meminimumkan biaya pengobatan. Kata kunci : model epidemi tipe SEIT, kontrol optimal, prinsip minimum Pontryagin
PENYELESAIAN MULTIPLE TRAVELLING SALESMAN PROBLEM (MULTI-TSP) DENGAN METODE ORDER CROSSOVER DALAM ALGORITMA GENETIKA (Studi Kasus: Data Pelanggan Agen Surat Kabar di Kota Singkawang) Yudhi, Synthia Wulandari Helmi
Bimaster : Buletin Ilmiah Matematika, Statistika dan Terapannya Vol 8, No 2 (2019): BIMASTER
Publisher : FMIPA Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (550.259 KB) | DOI: 10.26418/bbimst.v8i2.31310

Abstract

Pendistribusian surat kabar oleh beberapa orang salesman pada suatu agen perlu meminimalisir rute yang ditempuh dari depot tertentu (agen surat kabar) menuju ke alamat pelanggan sehingga dapat diantar tepat waktu. Permasalahan dalam penentukan rute oleh beberapa orang salesman merupakan kasus dari Multiple Travelling Salesman Problem (Multi-TSP). Kasus Multi-TSP dapat diselesaikan dengan menggunakan Algoritma Genetika (AG). Algoritma genetika merupakan metode pencarian yang menggunakan tahapan operasi genetik dan seleksi alam. Pada proses penentukan rute terpendek dengan AG diperlukan langkah-langkah pembentukan populasi awal, penentuan nilai fitness, melakukan proses seleksi, melakukan operasi genetik (crossover dan mutasi), dan terbentuk individu baru. Proses AG menggunakan representasi permutasi untuk pendefinisian gen dalam pembentuk kromosom, pembentukan generasi awal menggunakan random generator, perhitungan nilai fitness. Proses seleksi dengan metode seleksi Roulette Wheel, operasi genetik (Order Crossover dan Swapping Mutation), sehingga diperoleh individu baru. Hasil simulasi dari agen surat kabar dengan probabilitas crossover sebesar 0,5 dan probabilitas mutasi sebesar 0,01 yang dilakukan oleh empat orang loper surat kabar ke 30 alamat pelanggan diperoleh rute terpendek dengan jarak 64,03 km pada generasi pertama. Kata Kunci : Rute Terpendek, Pelanggan Surat Kabar, Optimasi Kombinatorial
ANALISIS AKIBAT INTEGRAL CAUCHY Yudhi, Ricky Antonius, Helmi,
Bimaster : Buletin Ilmiah Matematika, Statistika dan Terapannya Vol 7, No 1 (2018): BIMASTER
Publisher : FMIPA Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (117.602 KB) | DOI: 10.26418/bbimst.v7i1.23854

Abstract

Analisis kompleks salah satu cabang matematika yang berperan penting di bidang matematika terapan, teknik, fisika dan bidang lainnya. Integral Cauchy merupakan bagian di analisis kompleks yang membantu dalam menyelesaikan rumitnya perhitungan integral. Integral Cauchy merupakan suatu metode yang hanya sebatas integral terhadap lintasan tertutup. Pada penelitian ini mengkaji tentang eksistensi Integral Cauchy dan memaparkan teorema-teorema akibat integral Cauchy. Teorema-teorema akibat integral Cauchy yang dipaparkan adalah teorema Morera, teorema ketaksamaan Cauchy, teorema Liouville, teorema dasar aljabar, teorema Nilai rata-rata Gauss, teorema modulus maksimum, teorema modulus minimum, dan teorema rumus integral Poisson untuk suatu lingkaran. Kata Kunci: Integral Lintasan Tertutup, Integral Cauchy.
MODEL MIKROSKOPIK DAN MAKROSKOPIK PENYEBARAN HIV-AIDS Yudhi, Ady Febrisutisyanto, Mariatul Kiftiah,
Bimaster : Buletin Ilmiah Matematika, Statistika dan Terapannya Vol 7, No 3 (2018): BIMASTER
Publisher : FMIPA Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1549.593 KB) | DOI: 10.26418/bbimst.v7i3.26063

Abstract

AIDS adalah penyakit yang menyerang sistem kekebalan tubuh manusia yang disebabkan oleh virus HIV dan tersebar dilebih dari 100 negara di dunia. Penyebaran HIV-AIDS dapat diinterpretasikan menggunakan persamaan diferensial dalam bentuk model matematika. Model matematika yang dibentuk dalam penelitian ini terbagi menjadi dua yaitu, model mikroskopik dan makroskopik. Model mikroskopik penyebaran HIV-AIDS terdiri dari laju perubahan posisi dan laju perubahan kondisi kesehatan individu. Laju perubahan posisi dipengaruhi oleh proses Wiener dan laju perubahan kondisi kesehatan individu dipengaruhi oleh fungsi potensial  dan fungsi interaksi antar individu . Dari model mikroskopik yang dibentuk, selanjutnya ditransformasikan menjadi persamaan kinetik menggunakan Mean-Field Limit. Model makroskopik penyebaran HIV-AIDS dimulai dengan membagi populasi menjadi tiga sub-populasi, yaitu sub-populasi susceptible, sub-populasi infected dan sub-populasi AIDS cases. Dari model makroskopik yang terbentuk diperoleh dua titik ekuilibrium yaitu titik ekuilibrium   dan . Dari hasil analisis kestabilan sistem disekitar titik ekuilibrium diperoleh sistem di sekitar titik ekuilibrium  dan  stabil asimtotik. Kata kunci: Model Mikroskopik, Model Makroskopik, Mean-Field Limit, Kestabilan
TEOREMA TITIK TETAP PADA RUANG METRIK CONE Yudhi, Syamsul Akbar, Mariatul Kiftiah,
Bimaster : Buletin Ilmiah Matematika, Statistika dan Terapannya Vol 5, No 02 (2016): BIMASTER
Publisher : FMIPA Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (385.733 KB) | DOI: 10.26418/bbimst.v5i02.15883

Abstract

Ruang metrik (X,d) merupakan suatu himpunan X yang dilengkapi dengan metrik d dan  memenuhi aksioma-aksioma pada ruang metrik. Salah satu perluasan dari ruang metrik adalah ruang metrik cone. Ruang metrik cone (X,dp ) merupakan suatu himpunan X yang dilengkapi dengan metrik cone dp pada X. Dalam ruang metrik cone didefinisikan konsep titik tetap. Titik x disebut titik tetap pada pemetaan T jika diberikan suatu titik x anggota himpunan tak kosong sedemikian sehingga Tx= x. Jika diberikan (X,dp) suatu ruang metrik cone lengkap dengan suatu pemetaan kontraktif T, maka T memiliki titik tetap yang tunggal yaitu Tx*= x* . Akibatnya, suatu himpunan B(x0,c) yaitu himpunan persekitaran dengan titik pusat x0 dan jari-jari c memiliki titik tetap tunggal. Selanjutnya, perluasan dari pemetaan kontraktif pada ruang metrik cone lengkap juga memiliki titik tetap tunggal. Kata kunci: Ruang metrik, ruang metrik cone, titik tetap, pemetaan kontraktif
ANALISIS METODE NEWTON-RAPHSON GANDA ORDE KONVERGENSI EMPAT DALAM MENYELESAIKAN SISTEM PERSAMAAN NONLINEAR Yudhi, Devitriani, Mariatul Kiftiah,
Bimaster : Buletin Ilmiah Matematika, Statistika dan Terapannya Vol 8, No 2 (2019): BIMASTER
Publisher : FMIPA Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (298.414 KB) | DOI: 10.26418/bbimst.v8i2.31648

Abstract

Sistem persamaan nonlinear merupakan kumpulan dari beberapa persamaan nonlinear. Metode yang sering digunakan untuk menyelesaikan sistem persamaan nonlinear salah satunya adalah metode numerik dalam bentuk metode iterasi yang menghasilkan penyelesaikan berupa nilai hampiran. Metode Newton-Raphson Ganda merupakan metode iterasi dua langkah yang digunakan untuk mencari akar-akar persamaan nonlinear dengan orde konvergensi empat. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis metode Newton-Raphson Ganda orde konvergensi empat untuk menyelesaikan sistem persamaan nonlinear. Langkah-langkah untuk mencari solusi sistem persamaan nonlinear dengan menggunakan metode ini adalah mencari nilai An sebagai solusi dari iterasi ke-n dengan ‖En ‖<Eδ. Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode tersebut dapat menyelesaikan sistem persamaan nonlinear dengan orde konvergensi empat. Kata Kunci: Metode Iterasi Dua Langkah, Metode Newton-Raphson, Orde Konvergensi
OPTIMASI KEUNTUNGAN PRODUKSI DENGAN ALGORITMA TITIK INTERIOR (Studi Kasus: Memaksimalkan Keuntungan Produksi Lidah Buaya I Sun Vera) Yudhi, Dian Febrianti, Mariatul Kiftiah,
Bimaster : Buletin Ilmiah Matematika, Statistika dan Terapannya Vol 8, No 2 (2019): BIMASTER
Publisher : FMIPA Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (664.274 KB) | DOI: 10.26418/bbimst.v8i2.32158

Abstract

Program linear merupakan metode matematika dalam mengalokasikan sumber daya terbatas untuk mencapai suatu tujuan seperti memaksimumkan keuntungan atau meminimumkan biaya produksi. Metode yang dapat menyelesaikan masalah pemograman linear adalah algoritma titik interior yang pertama kali dikenalkan oleh Karmarkar. Algoritma titik interior merupakan suatu metode yang memotong atau menembus titik dalam dari daerah fisibel untuk mencapai solusi yang optimum. Penelitian ini bermaksuduntuk mengetahui komposisi jumlah dari masing-masing produk yang harus diproduksi, sehingga dapat memaksimalkan keuntungan pada UKM I Sun Vera. Dari tiga kasus kombinasi bahan yang dibutuhkan, dalam memproduksi lidah buaya yang memperoleh keuntungan paling maksimal dihasilkan pada kasus pertama. Hasil dari perhitungan dengan algoritma titik interior menunjukkan bahwa keuntungan optimal sebesar Rp. 23.440.000,00/bulan dengan memproduksi minuman lidah buaya sebanyak 1.400 unit/1,5 kilogram, coklat lidah buaya sebanyak 1.500 unit/200 gram, dodol lidah buaya sebanyak 1.500 unit/200 gram, dan jelly lidah buaya sebanyak 1.500 unit/200 gram. Kata Kunci :program linear, komposisi, daerah fisibel
PENYELESAIAN MODEL IMUNOLOGI SELULER PADA TUBERKULOSIS DENGAN METODE EXTENDED RUNGE KUTTA ORDE EMPAT DAN RUNGE KUTTA ORDE EMPAT Yudhi, Ria Risca Pratiwi, Helmi,
Bimaster : Buletin Ilmiah Matematika, Statistika dan Terapannya Vol 8, No 3 (2019): BIMASTER
Publisher : FMIPA Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (588.42 KB) | DOI: 10.26418/bbimst.v8i3.33763

Abstract

Metode Extended Runge Kutta adalah metode perluasan dari metode Runge Kutta. Metode Extended Runge Kutta merupakan salah satu metode numerik yang dapat menyelesaikan permasalahan nilai awal pada persamaan diferensial biasa linear maupun nonlinear dengan tingkat ketelitian yang cukup tinggi. Sehingga menghasilkan nilai galat atau error yang lebih kecil dari metode Runge Kutta.  Tujuan penelitian ini untuk menyelesaikan model imunologi seluler pada tuberkulosis dengan metode Extended Runge Kutta orde empat. Model imunologi seluler pada tuberkulosis berbentuk sistem persamaan diferensial biasa nonlinear yang terdiri dari empat variabel tak bebas yaitu dengan nilai awal makrofag tak terinfeksi ( ) adalah 0.7, makrofag terinfeksi ( ) adalah 0.2 , bakteri Mtb atau Mycobacterium Tuberculosis (B) adalah 0, dan sel T (T) adalah 0. Dari hasil analisis, diperoleh bahwa nilai solusi dan nilai galat yang diperoleh dari metode Extended Runge Kutta orde empat pada variabel bakteri Mtb (B) lebih kecil dari metode Runge Kutta orde empat.Kata kunci: Runge Kutta, Extended Runge Kutta, Persamaan Diferensial Biasa Nonlinear.
Co-Authors Aan Febriansyah Al Azizi, Fudhail Azzam Thoriqi Aljona, Sarah Amalia Wigati Aminuyati Ammar, Farid Ananda Sapitri, Anjelalica Andi Hairil Alimuddin Andri Royani Anggelina, Florensi Silva Anggraeni, Rosiana Angraini, Wanda Apriliandi Apriliandi Arin Yerliansyah Arya Pratama, Putra Handika Bayu Prihandono BENI, YAKOBUS Danang Try Purnomo Debataraja, Naomi Nessyana Dedek Noviyani Desi Ayu Wulandari Dessy Natalia Dhea Prameswari Egi Riansyah Eko Sulistyo Evi Novian Evi Noviani FAJRIN NURSETYA DESI Fansiskus Fran Fauzan, M Nur Febriyanto, Ferdy Feby Fitria Ramadhita Feriliani Maria Nani Firman Saputra Fitriani Fitriani Fran, Fransiskus Frananta Maha Fransiskus Fran Fransiskus Fran Hasanuddin Hasanuddin Helmi Helmi Helmi Helmi Helmi Hendra Perdana Huda, Nur’ainul Miftahul Humaira Ichlashi Amaliah Ilham, Muhamad Ilham Irfant Bayu Pratama Irvandi, Firzakalpa Syafiq Iskandar, Rais Khairun Nisa Khariyyah, Lina Laksono Trisnantoro Lili Oktaviana Limanto, Vincent Lita Novianti Lovi Dwi Purnamasari Luluk Hendriyana Mahmul Mahmul Maisurah Maisurah Mareta, Nadia Mariatul Kiftiah Martha, Shantika Maulydiana Septiani Mawarni, Selkia Meiliana Meiliana Meliana Pasaribu Mochammad Imron Awalludin Mudinillah, Adam Muhammad Adiyan Septianda Muhardi Naomi Nessyana Debataraja Neva Satyahadewi Nilamsari Kusumastuti Nopiani Nopiani Novitasari Novitasari Nurfitriana Nurfitriana Nurtaniyahya, Ilham Nurul Fadhilah NUR’AINUL MIFTAHUL HUDA Ocsirendi Okta Rina, Tiara Paranditus Paranditus Paranditus, Paranditus Pratama, Anjeryan Sapta Puteri Islamega Taufani Rabitah Al-Alawiyah ratih ratih Renisa Auditaputri Rian Prasetio Riki Afriansyah Risko, Risko Sahrial Sakti Simanjuntak, Junjungan Dwipa Sandi, Sabinus Saputra, Irpan Selah Siti Nur Amanah Suhardi Tantri, Eliana Tesah Aldi Parani Tri Desrehan, Sagit Tripina, Maria Try Purnomo , Danang Uray Agustian Wahyu Fahrizal Windarti, Ayu Yanitami, Alvi Yuli Rahayu Yuliardi Kurniawan Yundari, Yundari Yundari, Yundari Yuni Wulandari Yusnanda Yusnanda Zanu Saputra Zettira Septiani