Claim Missing Document
Check
Articles

KEKONVERGENAN BARISAN PADA RUANG METRIK MODULAR Desi Indriyani; Mariatul Kiftiah; Helmi Helmi
Bimaster : Buletin Ilmiah Matematika, Statistika dan Terapannya Vol 8, No 4 (2019): Bimaster : Buletin Ilmiah Matematika, Statistika dan Terapannya
Publisher : FMIPA Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (415.865 KB) | DOI: 10.26418/bbimst.v8i4.35884

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji konsep ruang metrik, ruang modular dan ruang metrik modular. Ruang metrik adalah pasangan (X,d)   dengan X  merupakan himpunan tak kosong dan d adalah suatu metrik di X  . Konsep ruang metrik dikembangkan menjadi ruang metrik yang dibangun oleh modular disebut dengan ruang metrik modular. Modular yang dinotasikan dengan p   adalah suatu fungsi yang memenuhi aksioma-aksioma tertentu pada ruang linear. Suatu himpunan yang merupakan subruang linear dengan p(lamdaf) berhingga untuk f adalah anggota ruang linear dan lamda>0 disebut sebagai ruang modular yang dinotasikan dengan Yp  . Ruang metrik modular adalah pasangan (Xw,dw) dengan Xw   merupakan himpunan metrik modular omega   dan  dw adalah metrik di Xw. Selain mengkaji konsep ketiga ruang, penelitian ini juga membahas kekonvergenan barisan pada masing-masing ruang. Pada ruang modular, suatu barisan  dikatakan konvergen ke x  jika p(xn-x)<epsilon  . Pada ruang metrik, suatu barisan  dikatakan konvergen ke x   jika d(xn,x)<epsilon  . Sedangkan di ruang metrik modular, barisan  dikatakan konvergen ke x jika w(xn,x)<=epsilon.
METODE ALTERNATIF DALAM MENENTUKAN DETERMINAN MATRIKS n×n Eka Fitriyani; Helmi Helmi; Eka Wulan Ramadhani
Bimaster : Buletin Ilmiah Matematika, Statistika dan Terapannya Vol 7, No 4 (2018): Bimaster : Buletin Ilmiah Matematika, Statistika dan Terapannya
Publisher : FMIPA Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/bbimst.v7i4.28615

Abstract

Setiap matriks persegi memiliki suatu skalar yang disebut determinan. Jika  dengan  adalah sebuah matriks persegi dengan elemen , determinan yang dinyatakan oleh  merupakan jumlah semua hasil kali elementer bertanda dari matriks A. Ada beberapa metode yang dapat digunakan untuk menentukan determinan dari suatu matriks, salah satunya adalah metode Salihu. Metode Salihu merupakan metode yang berdasarkan pada pengembangan metode kondensasi Dodgson. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji metode Salihu dan menentukan determinan suatu matriks menggunakan metode tersebut. Metode Salihu ini mereduksi determinan matriks A menjadi determinan matriks berordo . Langkah pertama dalam menentukan determinan matriks kompleks dengan metode Salihu adalah dengan menentukan empat determinan unik yang dinyatakan oleh  berordo  dan satu determinan interior yang dinyatakan oleh  berordo  dari matriks A. Selanjutnya, menghitung nilai determinan matriks A dengan rumus , dengan syarat . Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa metode Salihu merupakan salah satu metode alternatif untuk menentukan determinan dari suatu matriks berordo nxn, n>=3 . Kata Kunci: Permutasi, Metode Kodensasi Dodgson 
VISUALISASI VARIASI MOTIF SONGKET SAMBAS MENGGUNAKAN METODE L-SYSTEM DAN HIMPUNAN JULIA Nurul Faseha; Helmi Helmi; Mariatul Kiftiah
Bimaster : Buletin Ilmiah Matematika, Statistika dan Terapannya Vol 8, No 4 (2019): Bimaster : Buletin Ilmiah Matematika, Statistika dan Terapannya
Publisher : FMIPA Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1173.842 KB) | DOI: 10.26418/bbimst.v8i4.36748

Abstract

Songket Sambas merupakan salah satu seni budaya Indonesia yang menjadi ciri masyarakat Sambas. Songket Sambas memiliki motif yang menonjol yaitu motif pucuk rebung dihias dan ditaburi motif flora dan fauna. Pola simetris dan pengulangan bentuk pada motif songket dapat digambarkan secara fraktal. Fraktal adalah suatu bentuk geometris yang dapat dipisahkan ke dalam beberapa bagian, dimana masing-masing bagian itu merupakan versi kecil yang berulang. Motif fraktal dapat dibentuk dengan hitungan matematis dan divisualisasi menjadi gambar tertentu menggunakan metode L-System dan himpunan Julia. L-System dibangkitkan dengan segmen garis. Sedangkan himpunan Julia dibangkitkan dengan memanfaatkan bentuk rekursif dari suatu fungsi kuadrat yang melibatkan variabel dan parameter bilangan kompleks. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh motif fraktal songket Sambas tabur awan menggunakan metode L-System dan himpunan Julia. Hasil dari penelitian ini diperoleh bahwa songket Sambas tabur awan dapat dibentuk dari delapan motif untuk metode L-System dan satu motif himpunan Julia. Kata kunci: fraktal, songket, L-System, himpunan Julia
PENERAPAN ANALISIS FOURIER UNTUK MENENTUKAN PERIODE DAN PREDIKSI SUHU UDARA (Studi Kasus: Data Suhu Udara Kota Pontianak) Maulydiana Septiani; Helmi Helmi; Yudhi Yudhi
Bimaster : Buletin Ilmiah Matematika, Statistika dan Terapannya Vol 8, No 2 (2019): Bimaster : Buletin Ilmiah Matematika, Statistika dan Terapannya
Publisher : FMIPA Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/bbimst.v8i2.31649

Abstract

 Suhu udara merupakan salah satu unsur iklim yang penting untuk diamati. Perubahan pada suhu udara memiliki berbagai dampak terhadap kehidupan masyarakat di bidang pertanian, transportasi dan sebagainya. Suhu udara dapat diprediksi dengan menggunakan metode aproksimasi Deret Fourier. Persamaan aproksimasi Deret Fourier membutuhkan periode sebagai salah satu variabel dan metode yang dapat digunakan untuk mencari periode yaitu Transformasi Fourier Cepat. Hasil penelitian yang diperoleh yaitu periode suhu udara di Kota Pontianak tahun 2008 sampai dengan 2017 sebesar 12 bulan. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa kenaikan dan penurunan suhu udara berulang setiap 12 bulanan. Hasil prediksi suhu udara dengan aproksimasi Deret Fourier berorde enam pada tahun 2018 yaitu suhu udara maksimum mencapai . Berdasarkan Peraturan Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika Nomor Keputusan 009 Tahun 2010 mengenai definisi suhu udara ekstrim, maka hasil prediksi tersebut menunjukkan bahwa suhu udara di Kota Pontianak tidak ekstrim atau masih dalam kondisi normal.                                           Kata Kunci: Aproksimasi, Deret Fourier, Transformasi Fourier.
DETEKSI TEPI TINGKAT TRANSPARAN BATU PERMATA Cahyo Mauludin; Helmi Helmi; Ilhamsyah Ilhamsyah
Bimaster : Buletin Ilmiah Matematika, Statistika dan Terapannya Vol 6, No 01 (2017): Bimaster : Buletin Ilmiah Matematika, Statistika dan Terapannya
Publisher : FMIPA Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/bbimst.v6i01.19631

Abstract

Citra digitalmerupakan gambar dua dimensi yang tersimpan dalam file komputer. Dalam citradigital terdapat objek-objek dengan skala keabuan yang berbeda-beda darilatarnya. Perbedaan skala keabuan tersebut memiliki nilai yang dapat diolahuntuk memperoleh tepian objek dengan pengolahan citra digital. Pengolahan citradigital untuk memperjelas deskripsi objek dapat digunakan deteksi tepi. Deteksitepi pada citra digital dapat dilakukan dengan metode Sobel dan disempurnakan dengan mencarithreshold yang optimal untuk memperjelas hasil deteksi tepi. Dalam penelitianini, digunakan batu permata sebagai citra objek untuk melakukan analisistingkat transparannya. Penerapan metode Sobel dilakukan pada citra batu permatadengan proses pertama yaitu memasukan citra objek yang tersimpan dalam filekomputer. Kedua, melakukan proses segmentasi citra. Ketiga, mengoperasikancitra dasar dengan operator Sobel. Keempat, menentukan threshold. Terakhir,menentukan hasil akhir pendeteksian tepian objek citra digital yakni mengubahnilai piksel pada citra dasar yang telah dioperasikan dengan operator Sobel.Proses yang dilakukan pada citra batu permata menghasilkan threshold yangoptimal adalah 119 pada citra R, 117 pada citra G dan 117 pada citra B.Selanjutnya dipilih citra digital yang lain berupa citra dari batu permata.Pendeteksian tepian objek pada batu permata bertujuan untuk memperoleh tingkattransparan sehingga dapat memperkirakan nilai jual dengan mengabaikan faktorpenilaian lain. Pada batu1 diperoleh tingkat transparan sebesar 86,1943%, padabatu2 diperolehtingkattransparan sebesar 95,8140% dan pada batu3 diperoleh tingkat transparansebesar 80,7610%. Dengan kata lain, Batu1, Batu2 dan Batu3 termasuk dalam jenistransparent.Kata Kunci :Citra Digital, Metode Sobel, Global Thresholding
METODE MAXIMUM LIKELIHOOD DALAM PENAKSIRAN MODEL SPATIAL AUTOREGRESSIVE (Studi Kasus: Indeks Pembangunan Manusia Seluruh Provinsi di Indonesia pada Tahun 2016) Henny Priandini Amalia; Yundari Yundari; Helmi Helmi
Bimaster : Buletin Ilmiah Matematika, Statistika dan Terapannya Vol 8, No 3 (2019): Bimaster : Buletin Ilmiah Matematika, Statistika dan Terapannya
Publisher : FMIPA Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/bbimst.v8i3.33585

Abstract

Indeks Pembangunan Manusia (IPM) adalah suatu indikator tingkat kualitas hidup manusia melalui berbagai faktor yang mempengaruhi. Pembangunan manusia terus mengalami kemajuan seiring dengan meningkatnya Indeks Pembangunan Manusia (IPM). Data IPM setiap tahunnya pasti berbeda-beda, hal ini memungkinkan adanya saling ketergantungan dari faktor-faktor yang mempengaruhi IPM dengan terjadinya korelasi antardaerah. Permasalahan ini dapat dimodelkan dalam bentuk pemodelan spasial. Salah satu pemodelan spasial adalah model Spatial Autoregressive (SAR). Pada penelitian ini dilakukan pemodelan SAR dengan tujuan untuk menganalisis adanya dependensi spasial dari beberapa lokasi dan pengaruh faktor-faktor dari suatu variabel independen. Pada estimasi model SAR digunakan metode Maximum Likelihood dan diterapkan pada kasus IPM seluruh provinsi di Indonesia pada tahun 2016. Hasil penelitian diperoleh bahwa terdapat dependensi lag spasial antarprovinsi yang berarti provinsi yang berdekatan memiliki nilai yang cenderung mirip. Uji dependensi spasial dilakukan pada matriks pembobot dengan metode queen contiguity dan diperoleh nilai p-value signifikan pada 5%. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat dependensi spasial antarprovinsi. Berdasarkan model yang telah diperoleh untuk masing-masing tetangga, disimpulkan bahwa semakin banyak jumlah tetangga sangat berpengaruh terhadap nilai estimasi persentase indeks pembangunan manusia seluruh provinsi di Indonesia pada tahun 2016. Kata Kunci : Regresi Spasial, Dependensi Spasial, IPM, Spatial Autoregressive. 
DETERMINAN DAN INVERS MATRIKS BLOK 2×2 Ilhamsyah Ilhamsyah; Helmi Helmi; Fransiskus Fran
Bimaster : Buletin Ilmiah Matematika, Statistika dan Terapannya Vol 6, No 03 (2017): Bimaster : Buletin Ilmiah Matematika, Statistika dan Terapannya
Publisher : FMIPA Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (172.265 KB) | DOI: 10.26418/bbimst.v6i03.21860

Abstract

Matriks blok merupakan matriks persegi yang diblok dengan memberi garis vertikal dan horizontal sehingga menjadi submatriks dengan ukuran yang lebih kecil. Matriks blok dapat diaplikasikan dalam mencari determinan dan invers dari suatu matriks persegi. Jika suatu matriks persegi  yang determinannya tidak sama dengan nol dan memenuhi , dengan merupakan matriks tak singular maka  merupakan invers dari Penelitian ini bertujuan untuk mencari determinan dan invers matriks persegi  dengan menggunakan matriks blok. Langkah pertama untuk mencari invers matriks persegi yaitu dengan memblok matriks tersebut menjadi matriks berukuran  dengan submatriks  dan . Dengan memisalkan submatriks  dan dari matiks  merupakan matriks persegi. Selanjutnya mencari determinan dari submatriks  dan  atau determinan dari submatriks  dan . Jika determinan dari matriks dan  sama dengan nol maka matriks  diblok ulang dengan submatriks  dan  merupakan matriks persegi. Kemudian dicari determinan dan invers dari submatriks  atau determinan dari submatriks  Setelah didapat invers dari matriks  atau dicari invers dari matriks  dengan menggunakan teorema Komplemen Schur sehingga didapat  Hasil penelitian ini menunjukan bahwa matriks taksingular dapat dicari determinan dan inversnya dengan cara memblok matriks tersebut menjadi matriks yang lebih kecil dengan salah satu dari submatriks  memiliki determinan yang tidak sama dengan nol. Kata kunci: determinan matriks, invers matriks dan komplemen schur 
RUANG FUNGSI L^2 SEBAGAI RUANG HILBERT Ade Rismayanti; Mariatul Kiftiah; Helmi Helmi
Bimaster : Buletin Ilmiah Matematika, Statistika dan Terapannya Vol 8, No 4 (2019): Bimaster : Buletin Ilmiah Matematika, Statistika dan Terapannya
Publisher : FMIPA Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (528.026 KB) | DOI: 10.26418/bbimst.v8i4.35874

Abstract

Ruang vektor yang dilengkapi dengan aksioma inner product disebut ruang inner product (pre-Hilbert). Ruang pre-Hilbert dikatakan lengkap jika setiap barisan Cauchy di dalamnya konvergen. Ruang pre-Hilbert yang lengkap adalah ruang Hilbert. Diberikan ruang fungsi   L^2 adalah himpunan semua fungsi bernilai kompleks yang mempunyai integral mutlak kuadrat berhingga  dan  merupakan suatu ruang vektor. Ruang fungsi L^2 yang dilengkapi inner product  membentuk ruang pre-Hilbert. Dalam penelitian ini ditunjukkan bahwa ruang fungsi  tersebut merupakan ruang Hilbert. Dari sifat kelengkapan dapat ditunjukkan setiap barisan Cauchy  di dalam ruang fungsi  konvergen maka ruang fungsi merupakan  ruang Hilbert.Kata kunci: Pre-Hilbert, Hilbert, ruang fungsi .
PENCARIAN LINTASAN TERPENDEK MENUJU RUMAH SAKIT DI PONTIANAK MENGGUNAKAN ALGORITMA DJIKSTRA, FLOYD WARSHALL DAN A STAR Lita Novianti; Helmi Helmi; Yudhi Yudhi
Bimaster : Buletin Ilmiah Matematika, Statistika dan Terapannya Vol 8, No 1 (2019): Bimaster : Buletin Ilmiah Matematika, Statistika dan Terapannya
Publisher : FMIPA Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (407.245 KB) | DOI: 10.26418/bbimst.v8i1.30524

Abstract

Seseorang yang mengalami kecelakaan lalu lintas tak jarang memerlukan pertolongan apabila mengalami kejadian gawat darurat. Kejadian gawat darurat adalah keadaan seseorang yang membutuhkan pertolongan segera. Pertolongan gawat darurat memiliki dua komponen utama yaitu fase pra rumah sakit dan fase rumah sakit. Pertolongan penderita yang mengalami kondisi gawat darurat pra rumah sakit yaitu kecepatan menemukan korban, kecepatan meminta pertolongan, kualitas pertolongan di tempat kejadian dan penanganan dalam perjalanan ke rumah sakit. Penanganan fase pra rumah sakit berupa sistem transportasi pasien menuju fasilitas pelayanan gawat darurat diperlukan suatu lintasan terpendek untuk mencapai lokasi. Permasalahan lintasan terpendek merupakan permasalahan optimasi yang dapat dimodelkan ke dalam graf dan dapat diselesaikan menggunakan algoritma. Tujuan penelitian ini adalah (i) untuk menentukan lintasan terpendek menuju rumah sakit yang memiliki fasilitas pelayanan Unit Gawat Darurat dan menerima pelayanan kesehatan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial, (ii) membandingkan hasil pencarian lintasan terpendek pada algoritma Djikstra, Floyd Warshall dan A Star sehingga diperoleh algoritma yang tepat. Langkah-langkah pencarian lintasan terpendek yaitu (i) membuat graf berarah dan berbobot lintasan Unit Gawat Darurat rumah sakit di Pontianak, (ii) menemukan penyelesaian dari penerapan algoritma Djikstra, (iii) menemukan penyelesaian dari penerapan algoritma Floyd Warshall, (iv) menemukan penyelesaian dari penerapan algoritma A Star, (v) menentukan lintasan terpendek yang direkomendasikan. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh lima lintasan terpendek dimana empat lintasan adalah sama dan satu lintasan berbeda. Pencarian lintasan paling terpendek untuk menuju lima titik tujuan Unit Gawat Darurat rumah sakit yaitu dengan menggunakan algoritma Djikstra dan algoritma Floyd Warshall.    Kata Kunci : Lintasan terpendek, algoritma, Djikstra, Floyd Warshall,  A Star
PERBANDINGAN METODE ASM, STEPPING STONE DAN METODE MODI PADA BIAYA ANGKUT TRANSPORTASI (Kasus Studi: Data Pendistribusian Raskin Perum Bulog Divre Kalimantan Barat Tahun 2018 Pada Bulan Januari-September) Fitri Fitri; Helmi Helmi; Mariatul Kiftiah
Bimaster : Buletin Ilmiah Matematika, Statistika dan Terapannya Vol 8, No 3 (2019): Bimaster : Buletin Ilmiah Matematika, Statistika dan Terapannya
Publisher : FMIPA Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (454.986 KB) | DOI: 10.26418/bbimst.v8i3.33172

Abstract

Dalam mendistribusikan barang ke berbagai tujuan sebagai salah satu bagian dari operasional perusahaan, tentu membutuhkan biaya transportasi yang besar. Perencanaan yang matang diperlukan agar biaya transportasi yang dikeluarkan seminimal mungkin. Perum Bulog Divre Kalimantan Barat sebagai pelaksana program Raskin untuk beberapa wilayah di Kalimantan Barat yaitu Divre Kota Pontianak, Subdivre Singkawang, Subdivre Ketapang, Subdivre Sintang, Subdivre Sanggau, dan Subdivre Putussibau dibawah koordinasi Divre Kalimantan Barat mengeluarkan dana yang cukup besar untuk kegiatan pendistribusian. Pengeluaran biaya angkut transportasi yang dikeluarkan Perum Bulog Divre Kalimantan Barat sebesar Rp. 2.236.337.070,-. Metode transportasi yang digunakan untuk memecahkan permasalahan transportasi pada penelitian ini adalah metode ASM, metode Stepping Stone dan metode Modi. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan metode ASM, metode Stepping Stone dan metode Modi dalam meminumumkan biaya angkut transportasi pendistribusian Raskin Perum Bulog Divre Kalimantan Barat. Langkah-langkah dalam pemecahan pencarian solusi optimal pada masalah transportasi ini dengan membuat tabel transportasi dari data yang sudah dikumpulkan. Mencari solusi optimal menggunakan metode ASM, metode Stepping Stone dan metode Modi. Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh besarnya biaya angkut transportasi menggunakan metode ASM,  Stepping Stone dan metode Modi menghasilkan biaya transportasi yang sama sebesar Rp. 2.046.604.020,-,  sehingga menghemat biaya pendistribusian sebesar Rp. 189.733.050,- atau sama dengan 8,48% berkurangnya dari biaya distribusi yang dikeluarkan Perum Bulog. Perusahaan dapat menghemat biaya dengan cara pengalokasian yang tepat.Kata kunci: Riset Operasi,  Metode Vogel, Raskin