Claim Missing Document
Check
Articles

PREDIKSI HARGA SAHAM JII MENGGUNAKAN TRANSFORMASI WAVELET DISKRIT DAUBECHIES Fransiskus Fran, Sari Setia Ningrum, Helmi,
BIMASTER Vol 8, No 4 (2019): BIMASTER
Publisher : BIMASTER

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (247.451 KB)

Abstract

Prediksi harga saham di dunia investasi menjadi hal yang sangat penting untuk kegiatan jual-beli saham. Harga saham berubah-ubah secara tidak pasti dipengaruhi beberapa faktor internal dan eksternal. Pergerakan harga saham dapat diprediksi dengan berbagai metode analisis runtun waktu. Pada umumnya, sebagian besar data runtun waktu bersifat tidak stasioner, sehingga proses analisis dapat menggunakan transformasi wavelet diskrit. transformasi wavelet diskrit ini mengubah data asli ke dalam domain wavelet untuk dianalisis. Filter wavelet yang digunakan berbasis wavelet Daubechies. Pada penelitian ini dilakukan analisis penerapan dari transformasi wavelet diskrit pada data runtun waktu dan memprediksi harga saham JII (Jakarta Islamic Index) menggunakan transformasi wavelet diskrit Daubechies. Langkah dalam proses memprediksi ini yaitu melakukan estimasi thresholding untuk mendapatkan model terbaik. Hasil penelitian menunjukan bahwa parameter minimax dengan fungsi hard thresholding maupun soft thresholding memperoleh model terbaik pada level resolusi pertama dan parameter adaptive dengan fungsi soft thresholding memperoleh model terbaik pada level kedua. Namun, model terbaik untuk memprediksi harga penutupan saham harian JII adalah dengan menggunakan parameter adaptive dengan nilai MAPE (Mean Absolute Percentage Error) sebesar 0,188662%.  Kata Kunci : estimasi thresholding, parameter minimax, parameter adaptive
INVERS MOORE PENROSE SEBAGAI INVERS MATRIKS Mariatul Kiftiah, Yuli Yanti, Helmi,
Bimaster : Buletin Ilmiah Matematika, Statistika dan Terapannya Vol 8, No 4 (2019): BIMASTER
Publisher : FMIPA Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (308.999 KB) | DOI: 10.26418/bbimst.v8i4.36731

Abstract

Pada umumnya invers matriks hanya dapat dicari untuk matriks persegi dan nonsingular dengan bentuk invers dari suatu matriks  yaitu . Untuk matriks singular dan nonsingular invers matriks berupa invers Moore Penrose yang dapat dicari dengan , dengan  merupakan invers Moore Penrose dari matriks , matriks  dan  merupakan matriks yang diperoleh dari baris tak nol dan kolom yang memuat satu utama dari matriks , setelah dilakukan operasi baris elementer. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji formula invers Moore Penrose dan menerapkan formula yang didapat pada pencarian invers matriks untuk solusi sistem persamaan linear. Hasil yang dipenuhi menyatakan bahwa invers Moore Penrose dari suatu matriks  akan didapat ketika  kata kunci: matriks, invers, invers Moore Penrose
PEWARNAAN SIMPUL, SISI, WILAYAH PADA GRAF DAN PENERAPANNYA Fransiskus Fran, Afriantini, Helmi,
BIMASTER Vol 8, No 4 (2019): BIMASTER
Publisher : BIMASTER

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (716.37 KB)

Abstract

Pewarnaan graf merupakan pemetaan warna-warna pada unsur graf. Terdapat 3 jenis pewarnaan yang digunakan pada pewarnaan graf yaitu pewarnaan simpul, pewarnaan sisi, dan pewarnaan wilayah. Pewarnaan graf dapat diterapkan untuk menyelesaikan masalah pada penjadwalan, pewarnaan peta, penugasan, dan lain sebagainya. Algoritma penyelesaian pada pembahasan pewarnaan graf ini menggunakan Algoritma Welch-Powell yaitu dengan mengurutkan simpul secara menurun berdasarkan derajat simpulnya dan mengurutkan sisi sesuai urutan jumlah sisi yang terhubung. Selanjutnya warnai simpul yang memiliki derajat tertinggi. Setelah simpul dengan derajat tertinggi diwarnai, maka warnai dengan warna yang berbeda simpul berikutnya sesuai urutan derajat namun yang bertetangga dengan simpul yang telah diwarnai. Pewarnaan wilayah diselesaikan dengan menggunakan konsep pewarnaan simpul. Jadwal pembagian loker pada suatu kantor babysitter diselesaikan menggunakan pewarnaan simpul, pembagian shift kerja paling efisien pada pabrik reparasi mobil diselesaikan menggunakan pewarnaan sisi, serta peta dan pemetaan pembangunan desa strategis di Kecamatan Tekarang, Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat diselesaikan menggunakan pewarnaan wilayah. Dari hasil penelitian diperoleh bahwa dari 8 orang anak yang dititipkan di kantor babysitter, diperlukan setidaknya 5 loker untuk diberikan kepada orangtua sesuai jadwal. Shift kerja minimum yang dibutuhkan untuk menyelesaikan reparasi 8 mobil dalam waktu satu pekan dengan 3 pos reparasi adalah 7 shift. Jumlah minimum warna yang diperlukan untuk mewarnai peta Kecamatan Tekarang adalah 3 warna, serta desa yang memiliki letak strategis yang perlu didahulukan untuk pembangunan daerah adalah Desa Sari Makmur dan Desa Sempadian. Kata Kunci : pewarnaan graf, penjadwalan, pewarnaan peta
ANALISIS KESTABILAN MODEL PENYEBARAN PENYAKIT KAKI GAJAH (FILARIASIS) (Data Kasus Kronis Filariasis di Kabupaten Sambas) Woro Budiartini Partiwi, Nurhajijah, Helmi,
Bimaster : Buletin Ilmiah Matematika, Statistika dan Terapannya Vol 8, No 1 (2019): BIMASTER
Publisher : FMIPA Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (518.2 KB) | DOI: 10.26418/bbimst.v8i1.30523

Abstract

Filariasis merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh infeksi cacing Filaria yang ditularkan melalui gigitan nyamuk. Penyakit ini tersebar luas di pedesaan dan perkotaan yang beriklim tropis serta dapat menyerang semua golongan tanpa mengenal usia dan jenis kelamin. Model matematika dalam penelitian ini mendeskripsikan tentang penyebaran penyakit Filariasis berdasarkan asumsi dan nilai parameter yang digunakan. Penelitian ini menggunakan model matematika yang terdiri dari empat subpopulasi pada populasi manusia yaitu manusia yang rentan terhadap penyakit , manusia yang terjangkit penyakit , manusia yang terinfeksi penyakit , dan manusia yang kebal terhadap penyakit  serta tiga subpopulasi pada populasi nyamuk yaitu nyamuk yang rentan terhadap penyakit , nyamuk yang terjangkit penyakit , dan nyamuk yang terinfeksi penyakit . Model matematika yang telah dibentuk selanjutnya dianalisis untuk mengetahui perilaku dari sistem dengan menggunakan simulasi numerik. Simulasi model matematika dan nilai parameter menunjukkan bahwa terdapat dua titik kesetimbangan yaitu titik kesetimbangan bebas penyakit yang bersifat stabil asimtotik dan titik kesetimbangan endemik penyakit yang bersifat tidak stabil. Analisis sensitivitas dari sistem dalam penelitian ini menunjukkan bahwa semakin besar keberhasilan pemberian obat pencegahan Filariasis pada manusia menyebabkan nilai bilangan reproduksi dasar kurang dari satu dan semakin kecil keberhasilan pemberian obat pencegahan Filariasis pada manusia menyebabkan nilai bilangan reproduksi dasar lebih dari satu. Kata Kunci : model matematika, Filariasis, bilangan reproduksi dasar
PERLUASAN INTERVAL NOL PADA ELIMINASI GAUSS UNTUK MENYELESAIKAN SISTEM PERSAMAAN INTERVAL LINEAR Fransiskus Fran, Sabandi, Helmi,
Bimaster : Buletin Ilmiah Matematika, Statistika dan Terapannya Vol 5, No 02 (2016): BIMASTER
Publisher : FMIPA Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (580.615 KB) | DOI: 10.26418/bbimst.v5i02.15880

Abstract

Sistem persamaan interval linear (SPIL) adalah  sistem persamaan linear yang memiliki koefisien-koefisien berupa interval.Untuk mencari solusi dari SPIL, sama halnya dengan SPL juga dapat menggunakan matriks, namun dalam SPIL matriks yang digunakan adalah matriks interval. Matriks interval merupakan perluasan dari matriks real dengan entri-entri pada matriks interval berupa interval. Penelitian ini bertujuan mengkaji perluasan dari interval nol, pembuktian sifat-sifat aritmatika interval yang berlaku, serta menentukan solusi dari SPIL. Dalam aritmetika interval, ã – ã 0 sehingga diperlukan perluasan interval nol agar ã - ã = dengan =[- y,y], y dan yang akan diterapkan pada eliminasi Gauss menggunakan aritmetika interval untuk mendapatkan matriks interval augmented yang lebih sederhana yang berbentuk matriks interval segitiga atas. Kemudian dilanjutkan mencari solusi dengan cara mensubstitusi balik sistem yang bersesuaian dari matriks interval augmented yang lebih sederhana, sehingga diperoleh solusi yang memenuhi sistem à yang memiliki lebar (width) lebih kecil dari pada solusi SPIL dengan eliminasi Gauss tanpa perluasan interval nol. Kata kunci: Perluasan Interval Nol, Matriks Interval, Eliminasi Gauss.
MODIFIKASI METODE DEKOMPOSISI ELZAKI (MMDE) UNTUK PENYELESAIAN PERSAMAAN DIFERENSIAL PARSIAL TAK LINEAR Fransiskus Fran, Ermawati, Helmi,
Bimaster : Buletin Ilmiah Matematika, Statistika dan Terapannya Vol 6, No 03 (2017): BIMASTER
Publisher : FMIPA Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (188.441 KB) | DOI: 10.26418/bbimst.v6i03.22109

Abstract

PDP tak linear dapat diselesaikan dengan MDE. Penyelesaian dengan MDE memerlukan perhitungan yang panjang, sehingga diperlukan MMDE untuk mengatasi hal tersebut. Tujuan penelitian ini adalah menyelesaikan PDP tak linear dengan MMDE. PDP tak linear dapat diselesaikan dengan MMDE apabila fungsi pada persamaan tersebut integrable,                         mempunyai lebih dari satu suku dan  yang diperoleh dari MDE mengandung suku berlawanan tanda dengan salah satu suku di . Penyelesaian dengan MMDE dimulai dengan penerapan sifat Transformasi Elzaki, kemudian substitusikan nilai awal. Selanjutnya, menentukan invers Transformasi Elzaki pada kedua ruas untuk memperoleh bagian  dengan  sebagai solusi dari ,  dan bagian lainnya digunakan sebagai solusi dari . Hasil pembahasan menunjukkan bahwa MMDE lebih efisien karena proses perhitungan menjadi lebih ringkas dari MDE. Kata Kunci : Transformasi Elzaki, Polinomial Adomian, Nilai awal
GRUP WALLPAPER PADA KREASI SENI DEKORATIF KHAS DAYAK Fransiskus Fran, Rosalina Cindi Panamuan, Helmi,
Bimaster : Buletin Ilmiah Matematika, Statistika dan Terapannya Vol 7, No 4 (2018): BIMASTER
Publisher : FMIPA Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (21742.292 KB) | DOI: 10.26418/bbimst.v7i4.28025

Abstract

Perwujudan kebudayaan merupakan benda-benda yang diciptakan oleh manusia sebagai mahluk yang berbudaya, salah satunya adalah kreasi seni dekoratif khas Dayak. Kreasi seni dekoratif ini mengandung pola-pola kultural yang memiliki ciri khas dan makna yang berbeda-beda sesuai dengan pola-pola yang digunakan. Pola-pola berulang atau pola periodik yang terdapat pada kreasi seni dekoratif berkaitan erat dengan konsep grup simetri. Grup simetri dinotasikan dengan  merupakan himpunan isometri yang memetakan setiap titik pada bidang ke bidang itu sendiri dan tetap mempertahankan jarak dengan operasi komposisi fungsi. Terdapat empat tipe isometri yaitu translasi , rotasi , refleksi , dan refleksi glide  sebagai penentu kesimetrian yang dimiliki masing-masing pola. Grup simetri yang dibangun oleh dua translasi dengan arah yang berbeda disebut dengan grup wallpaper. Berdasarkan teori-teori yang ada ditelaah konsep dasar eksistensi tujuh belas grup yang terdapat pada grup wallpaper. Selain itu dilakukan juga identifikasi pola-pola kultural yang terdapat pada kreasi seni dekoratif berdasarkan grup wallpaper. Terdapat tepat tujuh belas grup pada grup wallpaper yang ditelaah berdasarkan jumlah refleksi pada point group . Hasil identifikasi untuk grup dengan order rotasi tertinggi  memiliki sumbu refleksi atau sumbu refleksi glide yang sejajar dan untuk order rotasi tertinggi  memiliki sumbu refleksi atau sumbu refleksi glide tegak lurus (saling berpotongan) yang menjadi pembeda grup terdapat pada letak rotocenter (titik pusat).Kata Kunci: pola wallpaper, isometri, grup simetri
METODE REGION APPROACH UNTUK KESEIMBANGAN LINTASAN Fransiskus Fran, Maria Pitriani Miki, Helmi,
Bimaster : Buletin Ilmiah Matematika, Statistika dan Terapannya Vol 5, No 03 (2016): BIMASTER
Publisher : FMIPA Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (201.307 KB) | DOI: 10.26418/bbimst.v5i03.16680

Abstract

Lintasan merupakan proses penempatan operasi kerja pada setiap stasiun kerja dalam suatu proses produksi. Tujuan keseimbangan lintasan adalah untuk menyeimbangkan beban kerja yang dialokasikan pada tiap-tiap stasiun kerja sehingga dapat mengurangi waktu menunggu yang ditentukan oleh operasi kerja yang paling lambat. Dalam penelitian digunakan metode Region Approach untuk mengelompokkan operasi kerja pada percetakan koran P ke dalam wilayah dan selanjutnya membentuk stasiun kerja. Hasil pengkajian menyatakan bahwa dengan adanya penerapan metode Region Approach untuk keseimbangan lintasan pada percetakan koran P diperoleh jumlah stasiun kerja sebelum dilakukan keseimbangan lintasan sebanyak 6, kemudian sesudah dilakukan keseimbangan lintasan jumlah stasiun kerja menjadi 3 sehingga terjadi perubahan pada persentase waktu menunggu (balance delay) yang mengalami penurunan dari 66% menjadi 33%, sementara efisiensi lintasan mengalami peningkatan dari 33% menjadi 67% yang menunjukkan tingkat keefisienan kerja. Waktu kelancaran proses produksi sebelum keseimbangan lintasan sebesar 222,40 menit, sedangkan setelah keseimbangan lintasan sebesar 87,28 menit. Kata kunci: Keseimbangan Lintasan, Region Approach, Stasiun Kerja
PENERAPAN MODEL LIGHTHILL WHITHAM RICHARD (LWR) PADA JALAN TANJUNGPURA PONTIANAK MENGGUNAKAN PENDEKATAN MERGING DAN DIVERGING Woro Budiartini Partiwi, Yuni Sarah, Helmi,
Bimaster : Buletin Ilmiah Matematika, Statistika dan Terapannya Vol 8, No 2 (2019): BIMASTER
Publisher : FMIPA Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2263.403 KB) | DOI: 10.26418/bbimst.v8i2.32406

Abstract

Masalah arus lalu lintas di jalan raya dapat dipengaruhi oleh kecepatan, kepadatan, arus lalu lintas, posisi kendaraan dan waktu yang dinyatakan sebagai variabel-variabel yang ada di jalan raya. Arus lalu lintas dapat dimodelkan berdasarkan variabel-variabel yang ada di jalan raya disebut sebagai variabel dasar makroskopik pada lalu lintas. Salah satu model yang dapat digunakan pada model makroskopik adalah model Lighthill Whitham Richard. Variabel  makroskopik yang digunakan pada model LWR yaitu kecepatan (v), kepadatan ( ), dan arus (q). Selanjutnya menggunakan metode masalah Riemann sehingga didapat model arus total merging dan diverging. Penelitian ini diterapkan pada  jalan Tanjungpura untuk menghitung arus total merging dan diverging pada pukul 06.30-07.30 WIB, 13.00-14.00 WIB, dan 16.00-17.00 WIB. Berdasarkan hasil simulasi diperoleh kepadatan lalu lintas pada jalan Tanjungpura meningkat pada pukul 06.45 WIB dan 16.12 WIB. Kata Kunci: Arus Lalu Lintas, Masalah Riemann, Tingkat Kepadatan
BILANGAN TERHUBUNG PELANGI PADA GRAF PLANTER DAN GRAF GURITA Fransiskus Fran, Yupensius Joko, Helmi,
Bimaster : Buletin Ilmiah Matematika, Statistika dan Terapannya Vol 8, No 1 (2019): BIMASTER
Publisher : FMIPA Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (374.11 KB) | DOI: 10.26418/bbimst.v8i1.30508

Abstract

Pewarnaan pelangi yaitu pewarnaan sisi pada  yang menyebabkan graf  terhubung pelangi dengan sisi yang bertetangga dapat memiliki warna yang sama. Bilangan terhubung pelangi pada graf , dinotasikan  yaitu bilangan bulat positif terkecil  sehingga  mempunyai suatu pewarnaan  pelangi. Berikut ini membahas tentang bilangan  pada graf planter dan graf gurita. Graf planter  merupakan graf yang dibentuk dari penjumlahan graf kipas dan graf cycle. Graf gurita    merupakan graf yang dibentuk dari penjumlahan graf kipas dan graf bintang. Kemudian diperoleh bahwa  pada graf planter adalah , ,  dan  pada graf gurita  adalah , . Kata Kunci : bilangan terhubung pelangi, graf planter   , graf gurita   .