Claim Missing Document
Check
Articles

Found 136 Documents
Search
Journal : Department of Naval Architecture

ANALISA PERAWATAN BERBASIS KEANDALAN PADA FUEL OIL SYSTEM KM. BUKIT SIGUNTANG DENGAN METODE RELIABILITY CENTERED MAINTENANCE (RCM) Martinus Arfendo Waroy; Untung Budiarto; Kiryanto Kiryanto
Jurnal Teknik Perkapalan Vol 4, No 1 (2016): JANUARI
Publisher : Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1012.445 KB)

Abstract

Meningkatnya jumlah kapal yang beroperasi menuntut pemilik untuk meningkatkan ketersediaan kapal. Salah satu cara untuk meningkatkan ketersediaan kapal adalah meningkatkan keandalan melalui upaya perawatan. Jika perawatan tidak dilakukan secara berkelanjutan, akan ada penurunan kinerja pada salah satu sistem kapal dan dapat berdampak ke sistem lainnnya. Salah satu sistem yang kritis dari sistem pendukung motor induk kapal adalah fuel oil system. Oleh karena itu untuk mengantisipasi kegagalan pada fuel oil system ini dapat dilakukan dengan cara analisa keandalan. Pelaksanaannya dengan cara mengidentifikasi bagaimana fuel oil system tersebut dapat mengalami kegagalan dan konsekuensi dari kejadian tersebut. Analisis sistem menggunakan metode analisa kualitatif dan kuantitatif. Analisia kualitatif dilakukan dengan metode Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) dan Fault Tree Analysis (FTA). Analisis kuantitatif dilakukan dengan simulasi Monte Carlo. Hasil penelitian menunjukan bahwa tingkat kekritisan dan probabilitas kegagalan pada sistem bahan bakar yaitu filter. Pada Simulasi diperoleh nilai ketersediaan sebesar 0,91 dan nilai MTTFF (Mean Time to First Failure) sebesar 4570,9555 jam. Dengan melakukan simulasi sistem dalam beberapa skenario,dapat dilihat ketersediaan sistem akan mengalami penurunan jika semakin banyak komponen standby mengalami kegagalan.
RANCANG BANGUN SISTEM REFRIGERATED SEA WATER (RSW) UNTUK KAPAL NELAYAN TRADISIONAL Heru Firmansyah; Untung Budiarto; Kiryanto Kiryanto
Jurnal Teknik Perkapalan Vol 1, No 2 (2013): April
Publisher : Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pada saat ini sistem pendingin telah banyak digunakan dibidang perkapalan, baik pada kapal niaga maupun kapal perikanan. Namun hal ini tidak ditemukan pada kapal nelayan tradisional jenis Cukrik, yang belum memiliki sistem pendingin khusus untuk menangani masalah penurunan kualitas hasil tangkapannya. Untuk mengatasi masalah tersebut perlu dilakukan pembuatan Refrigerated Sea Water (RSW) yang aplikatif untuk kapal nelayan tradisional. Tahapan dari penelitian ini yaitu menghitung beban pendingin yang merupakan dasar untuk menentukan komponen-komponen RSW seperti daya kompresor, kondensor dan evaporator. Selanjutnya hasil perakitan sistem RSW ini dilakukan pengujian di laboratorium. Dari perancangan ini didapatkan sebuah prototipe sistem RSW yang sederhana untuk kapal nelayan tradisional jenis Cukrik dengan kapasitas palka sebesar 0,095 m3. Pada saat dilakukan pengujian temperatur palka tanpa menggunakan air dibutuhkan waktu 1 jam untuk menghasilkan temperatur 0 0C, sedangkan pengujian dengan menggunakan air laut dibutuhkan waktu 7 jam untuk menghasilkan temperatur 5 0C. Sebelum diaplikasikan di kapal perlu dilakukan analisa stabilitas menggunakan software, berdasarkan analisa tersebut didapatkan perubahan stabilitas pada titik GZ berkurang 0,012 m sedangkan untuk titik GM berkurang 0,016 m
Pengaruh Perlakuan Panas (Heat Treatment) Normalizing Terhadap Kekuatan Impak Aluminium 6061 Pengelasan MIG dengan Variasi Posisi dan Bentuk Kampuh Renita Wurdhani; Untung Budiarto; Wilma Amiruddin
Jurnal Teknik Perkapalan Vol 9, No 1 (2021): Januari
Publisher : Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh perlakuan panas normalizing terhadap kekuatan impak Aluminium 6061 pengelasan MIG dengan menggunakan variasi posisi 1G dan 2G serta bentuk kampuh single V dan double V (X) pada sudut 60°. Tujuan dari proses normalizing yaitu untuk mengurangi tegangan sisa, meningkatkan machinability, dan mendapatkan struktur yang homogen. Proses heat treatment normalizing dilakukan pada temperatur 415°C dengan waktu penahanan selama 30 menit. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa faktor perlakuan panas normalizing dapat mempengaruhi nilai kekuatannya. Untuk proses verifikasi material dilakukan pengujian tarik. Dari hasil pengujian impak didapatkan harga impak tertinggi yaitu spesimen raw material dengan perlakuan panas normalizing sebesar 0.457 J/mm², lebih besar dibandingkan dengan raw material tanpa normalizing yaitu sebesar 0.445 J/mm². Harga impak untuk raw material ini memenuhi standar pengujian impak ASTM E23. Pada material dengan pengelasan, harga impak tertinggi yaitu pada variasi bentuk kampuh V dan posisi pengelasan 2G sebesar 0.092 J/mm², sedangkan tanpa normalizing sebesar 0.082 J/mm². Harga impak terendah dimiliki spesimen dengan variasi bentuk kampuh X posisi 1G tanpa perlakuan yaitu sebesar 0.052 J/mm². Material yang diberikan perlakuan panas normalizing memiliki rata-rata harga impak lebih besar dibandingkan dengan spesimen tanpa perlakuan panas. Sehingga dapat disimpulkan bahwa  perlakuan panas (heat treatment) normalizing dapat meningkatkan harga impak spesimen dengan pengelasan maupun tanpa pengelasan (raw material).
Variasi Jumlah Lubang Outlet Mixer Converter Kit Untuk Mencari Torsi Maksimum Pada Mesin 6.5 PK Menggunakan Bahan Bakar LPG Yudha Adhitiya Wardhana; Hartono Yudo; Untung Budiarto
Jurnal Teknik Perkapalan Vol 5, No 1 (2017): Januari
Publisher : Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (678.562 KB)

Abstract

Emisi gas buang bahan bakar cair lebih tinggi dari bahan bakar gas yang bisabmengakibatkan pemanasan global, salah satu dampaknya adalah perubahan iklim seperti yang terasa saat ini. Cadangan gas bumi di Indonesia memungkinkan Indonesia menjadi penghasil energi gas terbesar di dunia apabila dapat diolah dan dimanfaatkan dengan baik sebagai bahan bakar yang memenuhi dengan adanya konverter bagi nelayan. Nelayan mampu untuk menjalankan kapal dengan gas dikarenakan gas amatlah murah harganya dan mudah didapat.Penambahan alat bantu berupa Mixerconverter kit pada mesinlongtailYamaha MZ200 dengan memberikan 3 variasi dari 4,6 dan 8lubang outlet pada mixer dapat menghasilkan performa mesin dan nilai konsumsi BBG yang berbeda. Adapun keunggulan dari Variasi mixer yaitu dapat menyesuaikan kebutuhan dari nelayan untuk mengutamakan efisiensi biaya dan mengesampingkan tenaga yang di hasilkan oleh mesin atau Lebih mengutamakan efisiensi tenaga yang di hasilkan oleh mesin dan mengesampingkan efisiensi biaya.Dari hasil penelitian dapat di simpulkan bahwa variasi lubang mixer yang memiliki 8 lubang outlet mampu menghasilkan kecepatan (4,75Knot) pada Rpm 3200. Untuk menghasilkan nilai ekonomis yang paling baik, maka dapat menggunakan variasi mixer dengan 4,6 dan 8 lubang outlet pada Rpm 2300 karena menghasilkan kecepatan optimal dengan konsumsi bahan bakar yang rendah.
Analisa Kekuatan Tarik, Kekuatan Puntir, Kekerasan, dan Mikrografi Baja ST 60 Sebagai Bahan Poros Propeller Setelah Proses Normalizing dengan Variasi Waktu Penahanan Panas (Holding Time) Willson Febriant Tambunan; Untung Budiarto; Ari Wibawa Budi Santosa
Jurnal Teknik Perkapalan Vol 7, No 2 (2019): April
Publisher : Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (576.634 KB)

Abstract

Baja ST 60 pada penelitian sebelumnya memiliki kekuatan tarik sebesar 706,47 N/mm2 setelah dilakukan uji tarikdengan material yang belum mengalami perlakuan panas. Padahal dalam kenyataannya penggunaan material untukporos propeller harus diberi perlakuan panas terlebih dahulu agar didapatkan sifat-sifat bahan yang diinginkan.Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan nilai kekuatan tarik, kekuatan puntir, kekerasan, dan mikrografi baja ST60 setelah diberi perlakuan normalizing dengan variasi waktu penahanan panas. Hasil penelitian menunjukkan bahwafaktor waktu penahanan panas berpengaruh. Pada uji tarik, spesimen dengan waktu penahanan 20 menit memilikikekuatan tarik sebesar 633,53 N/mm2 dan regangan 24,37%. Sedangkan spesimen dengan waktu penahanan 40 menitmemiliki kekuatan tarik sebesar 620,07 N/mm2 dam regangan 22,14%. Pada uji puntir, spesimen dengan waktupenahanan 20 menit mempunyai kekuatan puntir sebesar 485,82 MPa, spesimen dengan waktu penahanan 40 menitmempunyai kekuatan puntir sebesar 474,25 MPa. Hasil dari uji kekerasan menunjukkan spesimen dengan waktupenahanan 20 menit memiliki nilai kekerasan sebesar 195,05 VHN dan spesimen dengan waktu penahanan 40 menitmemiliki nilai kekerasan sebesar 184,92 VHN. Pada uji mikrografi, spesimen dengan waktu penahanan 40 menitmemiliki fasa ferrite yang lebih dominan dibandingkan spesimen dengan waktu penahanan 20 menit. Faktor waktupenahanan panas berpengaruh pada struktur ferrite dan pearlite yang juga mempengaruhi keuletan, ketangguhan, dankekerasan dari baja ST 60 yang diberi perlakuan panas.
Engine Matching Propeller Pada Kapal Ikan Pipa Paralon Untuk Mendapatkan Sistem Propulsi Yang Optimal Richki Khresna; Untung Budiarto; Good Rindo
Jurnal Teknik Perkapalan Vol 5, No 1 (2017): Januari
Publisher : Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (921.246 KB)

Abstract

Kapal Ikan pipa Paralon merupakan kapal ikan dengan lambung pipa PVC pertama di Indonesia. Dengan bentuk lambung unik, kapal tersebut  mengalami sebuah kendala berupa tidak tercapainya kecepatan dinas yang direncankan sehingga diperlukan kajian ulang dalam menentukan mesin serta karakteristik propeler yang digunakan. Perhitungan untuk menentukan sistem penggerak yang optimal dapat dilakukan dengan menghitung tahanan kapal, daya mesin yang sesuai dengan tahanan tersebut, hingga menentukan karakteristik propeller rekomendasi. Karakteristik propeller diantaranya Ae/Ao, Diameter propeller, Pitch dan lain – lain. Adapun karakteristik lainnya seperti Koefisien Advance (J), Pitch Ratio (P/D) ditentukan dengan variasi dari nilai 0,5 hingga 1,4. Dengan karakteristik tersebut dapat dihasilkan kt, kq, effisiensi, serta daya dan kecepatan propeller. Dari perhitungan didapatkan spesifikasi mesin rekomendasi kapal ikan pipa Paralon yaitu Volvo Penta D5A-TA dengan daya 102 kW/139 Hp dengan kecepatan 2300 rpm. Sedangkan karakteristik propeller yang optimal adalah dengan Ae/Ao = 0,550 ; P/D = 1,3 ; J = 0,5. Dan dari grafik Matching Point diketahui bahwa Matching Point mesin dan karakteristik propeler baru lebih baik dari mesin dan karakteristik propeler lama.
Analisa Kekuatan Tarik dan Impak Hasil Las SMAW (Shielded Metal Arc Welding) Pada Baja ASTM A36 Dengan Variasi Polaritas dan Besar Arus Pengelasan Reyanld Daniel Nicholas Manurung; Untung Budiarto; Hartono Yudo
Jurnal Teknik Perkapalan Vol 9, No 4 (2021): Oktober
Publisher : Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Baja A 36 merupakan baja karbon rendah yang kadar karbonnya kurang dari 0,3%. Baja A 36 umumnya digunakan untuk pembuatan konstruksi kapal terutama pada lambung kapal. pengelasan SMAW (Shielded Metal Arc Welding) sering digunakan dalam rangka konstruksi. Tujuan  penelitian ini untuk mengetahui perbandingan hasil uji tarik dan  impak terhadap sambungan las baja A 36 dengan  variasi arus dan polaritas pengelasan. Metode menggunakan metode eksperimen, mulai dari mempersiapkan material, pemotongan, pengelasan, pembentukan spesimen, hingga pengujian di laboratorium. Hasil yang didapat, nilai tegangan tarik DCEP memiliki nilai lebih tinggi dibanding DCEN. Spesimen dengan arus 60A DCEP mendapatkan nilai tertinggi 495,68 (N/mm2), dan yang terendah pada RAW material 463,16 (N/mm2). Untuk regangan tarik DCEN memiliki nilai lebih tinggi dibanding DCEP dengan RAW material memperoleh nilai  tertinggi 30,93% dan terendah dengan perlakuan arus 60A DCEP 23,87%. Untuk elastisitas DCEP lebih tinggi dari DCEN dengan arus 60A DCEP memiliki nilai tertinggi 47,35 GPa, dan yang terendah pada RAW material 35,30 Gpa. Pada harga impak RAW material memperoleh nilai tertinggi 3,2 (J/mm2) dan yang terendah perlakuan arus 100A DCEN 1,5 (J/mm2). Kesimpulan menunjukan bahwa baja A 36 dengan diberi perlakuan arus 60 A DCEP memiliki kekuatan yang lebih besar dari spesimen yang diberi perlakuan DCEN.
STUDI PERANCANGAN HYDROFOIL KAPAL PENUMPANG UNTUK PERAIRAN KEPULAUAN SERIBU Febry Wonggiawan; Untung Budiarto; Good Rindo
Jurnal Teknik Perkapalan Vol 3, No 1 (2015): Januari
Publisher : Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (599.323 KB)

Abstract

Indonesia sebagai negara kepulauan memiliki banyak gugusan pulau yang dijadikan sebagai tujuan wisata baik untuk wisatawan lokal maupun mancanegara sehingga membutuhkan sebuah sistem transportasi yang efektif dan efisien. Oleh karena itu, dibutuhkan sebuah kapal yang mempunyai sedikit hambatan pada kondisi kecepatan yang direncanakan. Sebuah penelitian telah dilakukan untuk meneliti pengaruh gaya gelombang dan arus laut terhadap pembangkitan gaya lift. Salah satunya adalah penggunaan foil NACA untuk meningkatkan gaya lift kapal. Gaya lift sebagai konsep utama dirancang sedemikian rupa sehingga foil yang digunakan dapat berfungsi maksimal sesuai kebutuhan displacement. Kapal yang seperti ini disebut dengan kapal hydrofoil. Dalam penelitian ini, fungsi utama kapal yang akan dirancang sebagai pengembangan pariwisata di Kepulauan Seribu harus memperhitungkan ukuran utama, rencana garis, rencana umum, analisa hidrostatik, titik berat kapal, penempatan strut, dan yang paling penting adalah foil yang optimal sesuai dengan displacement kapal. Metode perancangan kapal penumpang ini menggunakan kapal pembanding sebagai acuannya dengan lambung kapal berbentuk Monohull, dan penggunaan tipe foil yang telah digunakan pada pesawat terbang. Setelah ukuran utama dan displacement kapal didapatkan maka dilanjutkan perancangan foil dengan analisa gaya angkat menggunakan software Ansys CFD. Ukuran utama yang dihasilkan dari perhitungan adalah LOA :25,51 m, LWL =22,2 m, B: 5,5 m, H: 3,5 m, T: 1,35 m. Hydrofoil dirancang dengan lebar 5,8 m tipe NACA 21021, strut menggunakan NACA simetris tipe 63-012, tinggi strut 1 m. Dalam proses perancangan, kecepatan kapal ditentukan sebesar 40 Knot.
Analisis Pengaruh Variasi Sudut Kampuh Single V dan Variasi Posisi Las dengan Sambungan MIG pada Aluminium 6061 terhadap Kekuatan Impak sebagai Material Kapal Muhammad Abdul Aziz Mufti; Untung Budiarto; Eko Sasmito Hadi
Jurnal Teknik Perkapalan Vol 9, No 1 (2021): Januari
Publisher : Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Beberapa partisi dek kapal seperti pintu dan jendela kapal menggunakan material  aluminium karena karakteristik material yang ulet dan mudah dibentuk. Beberapa metode pengelasan seperti pengelasan MIG dengan variasi posisi pengelasan disesuaikan dengan keadaan lapangan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan nilai impak dari material aluminium 6061 dan membandingkan dengan rules ataupun aturan yang ditentukan. Pengelasan dengan metode MIG dilakukan untuk menyambung material tersebut dengan variasi posisi 1G dan 2G serta membuat variasi sudut kampuh 40,60, dan 80. Selanjutnya spesimen dengan perlakuan las dan raw material diuji dengan standar pengujian impak ASTM E23. Dari penelitian ini di dapatkan hasil bahwa aluminium 6061 sambungan las MIG posisi pengelasan 1G masing masing pada sudut 40 memiliki rata-rata kekuatan impak sebesar 0.1179 J/mm2, sudut 60 memiliki rata-rata kekuatan impak sebesar 0.1069 J/mm2, sudut 80 memiliki rata-rata kekuatan impak sebesar 0.083 J/mm2. Lalu pada posisi pengelasan 2G masing-masing pada sudut 40 memiliki rata-rata kekuatan impak sebesar 0.0936 J/mm2, sudut 60 memiliki rata-rata kekuatan impak sebesar 0.0752 J/mm2, sudut 80 memiliki rata-rata kekuatan impak sebesar 0.0561 J/mm2. serta raw material yang memiliki rata rata nilai 0.4278 J/mm2. Berdasarkan hasil tersebut, tidak didapati bahwa nilai impak diatas melewati atau sesuai dengan rules yang ditentukan
Analisa Pengaruh Penambahan Fin Pada Rudder Terhadap Kemampuan Manuvering Kapal Dengan Menggunakan Metode Computational Fluid Dynamic (Studi Kasus Kriso Container Ship) Reinhard Fernando Hutapea; Parlindungan Manik; Untung Budiarto
Jurnal Teknik Perkapalan Vol 5, No 4 (2017): Oktober
Publisher : Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1022.935 KB)

Abstract

Kemampuan Kapal dalam melakukan manuver yang baik sangat di pengaruhi oleh gaya yang ditimbulkan dari Rudder. Salah satu cara yang digunakan untuk mendapatkan nilai manuver yang baik pada kapal adalah dengan penambahan fin pada rudder. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gaya angkat rudder serta nilai bermanuver kapal akibat penambahan fin pada rudder kapal. Penelitian ini menggunakan Software ANSYS Fluent 16.0 untuk mengetahui gaya angkat pada rudder dan perhitungan manual dengan metode slender body strip untuk mendapatkan nilai dari komponen-komponen manuver dengan variasi sudut kemudi 10º, 15º, 35º. Berdasarkan hasil analisa, di dapatkan bahwa peningkatan gaya angkat kemudi terbesar terjadi pada sudut rudder 35º yaitu sebesar 4264,90 KN dibandingkan dengan rudder tanpa fin sebesar 4049,81 KN. Nilai manuver yang baik juga didapat dari kemudi dengan menggunankan fin, dimana nilai Steady Turning Diameter berkurang 47,6 m pada sudut 35º, Tactical Diameter berkurang 47,7m, Advance berkurang 24,5 m, dan Transfer berkurang 25,3 m. Sehingga dengan hasil ini, waktu untuk kapal dalam melakukan manuver menjadi lebih cepat.
Co-Authors A.F. Zakki Abdurrachman Fiqri Abrar Farhan Afdhal Alfendry Afriandi Ginting, Afriandi Agus Saputra Ahmad Fauzan Zakki Ahmad Fhadillah Ahmad Firdhaus Ahmad, Syaiful Tambah Putra Akbar Prasetya Akbar Ramadhan Akbar, Heri Akbar, Mohamad Hanif Fadillah Budiman Akbarulah Bumi Aji Aldi Tama Alexius Bayu Setyoko Alqarni.M, Ways Ambar Isworo Aminuyati Amru, Syafiq Nada Anas Sebtu Prawira Andi Trimulyono Ardianto, Muhammad Afiq Arga Gideon Sarwanto Ari Wibawa Budi Ari Wibawa Budi Santosa Ari Wibawa Budi Santosa Ari Wibawa Budi Santoso Ari Wibawa Budi.S Artha Deri Putra Asiando Wijaya Astrid Aisya Rahmi Astrid Wulandari Avian Putri Utami Bagus Siwi Nugroho Berlian Arswendo A Berlian Arswendo Adietya Berlian Arswendo Adietya Bogie Ardianto Cahyo Dwi Yantoro Candra, Ronaldo Chandra Wijaya Panggabean David Chandra Deddy Chrismianto Deni Oktavianto Dwi Joko Purnomo Eko Sasmito Hadi Erwin Darmawan Farel Mauluvi Akmal Antaqiya Febry Wonggiawan Fikri Khalis Tenar Frestiqauli, Santi Friska Kartika P Gerry Eka Aprilianto Gilas Dwi Maylano Ginanjar Baskoro Aji Good Rindo Good Rindo Gozal Apri Prayuda Gritis Al hasbi MM Hafizh Bahtiar Hartono Yudo Hartono Yudo Heru Firmansyah Heru Firmansyah Hidayatullah, Muhammad Rafi Hristo Anggigi Ihsanuddin Nadhif Imam Pujo Mulyatno Imam Pujo Mulyatno Imam Pujo Mulyatno Indra Kurniawan Irsa Prabowo Isyroqi Al Ghifari Ivel Afra Sevira Jonathan, Mario K Kiryanto K Kiryanto Kamal Zidan Hidayat Kholill Bayu Ardhiyanto Kiryanto Kiryanto Kiryanto Kiryanto Kiryanto Kiryanto Kiryanto Kiryanto Kurniawan, Hosea Kusuma, Ghiyats Abiyyu Leo Pranata Ketaren Lingga, Emilio Frans Lukman Gewa Nurhakim Lumban batu, Afriando Luthfi Isna Saputra M. Idam Titahgusti M. Ikbal Afdhal Malau, Karno R Mamat Riyadi Mangara Tua Immanuel Sianturi Maretreliano, Farand Martinus Arfendo Waroy Mathews Yose Pratama Maulana Dicky Almanda Maxwell Pradolin Mayank Faunni Naily Miftah, Muhammad Azizul Mita Buwana Noor Royyana Mochamad Arif Rachman Mohammad Nasikin Mubarak, Farhan Muchammad Rif’an Fahmi Muhamad Yamin Soamole Muhammad Abdul Aziz Mufti Muhammad Fawwaz Karim Amrullah Muhammad Iqbal Muhammad Iqbal Muhammad Iqbal Muhammad Iqbal Muhammad Iqbal Muhammad Luqman Hakim Muhammad Luqman Hakim, Muhammad Luqman Muhammad Naufal Syafiq Muhammad Said Rinaldy Mukhama Ghulamuddin Mulyatno, Imam Pujio Musfar, Rafi Faiqal Mustafidurijal Mustafidurijal Muttaqien, Muhammad Hafizh Imam Nanda Rizki Yani Liara Natanael Martian Dwi Sunarto Natanael Martian Dwi Sunarto Nico Dwiprasti Anando Niko Bayu Prasetyo Nono, Ferdinand Gerald Bogar Nur Adi Triyantoro Nurhafid, Aji Ocid Mursid P. Boby Janurianto Paolo Ciptanto Lubis Pardede, Epan Rexky Parlindungan Manik Pradana, Eghy Audhi Rachman Pranajaya, Wisnu Razin Hilmy Baihaqi Reinhard Fernando Hutapea Relinton B Manalu Rendy Kastanto Renita Wurdhani Reyanld Daniel Nicholas Manurung Reza Shah Alam Richki Khresna Rindianti Wibowo Rizalul Haq Rizka Noor Miftakhul Ulum Rizki Rizcola rochim, fatkhu nur Rochman Hardi Prasetio Rolan Haris Ben Imanuel Purba, Rolan Haris Ben Imanuel Roni Rahmad S Rosiana Dewi Samuel Pardomuan Sitorus Samuel Rikardo Nainggolan Samuel Samuel Samuel, S Sarjito Joko Sisworo Sarjito Joko Sisworo Sarjito Joko Sisworo Sarjito Joko Sisworo Sarjito Jokosisworo Sembiring, Benami I G Setiawan, Dendy Shandy Perdana Shofwan Abdullah Mubarok Ihsan Naufal Simanjuntak, Redeko Saferland Simatupang, Ridho Justicia Sinaga, Putra Yonatan Halomoan Sugeng Pardiana Sumintono, Heraldo Petra Surip Prasetyo Surya Yusuf Afriansyah Taruna, Daffa Sofyan Tuswan Tuswan Ucok Maruli Silalahi Utomo Adi Prasetyo Wildan Adi Nugraha Willson Febriant Tambunan Wilma Amiruddin Wisesa Maheswara Yacob Utama Nainggolan Yan Nohan Yosua, Palti Yudha Adhitiya Wardhana Yunior, Tri Rangga Yusuf, Fauzan Ammar Fata