Claim Missing Document
Check
Articles

Found 136 Documents
Search
Journal : Department of Naval Architecture

ANALISA TEKNIS PENGGANTIAN MAIN ENGINE PADA KAPAL GENERAL CARGO “KM. GEMILANG” 1054 GT Mustafidurijal Mustafidurijal; Kiryanto Kiryanto; Untung Budiarto
Jurnal Teknik Perkapalan Vol 1, No 1 (2013): Januari
Publisher : Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Main engine replacement done on the ship KM. Gemilang due to technical problems. This was done because the shipyard trouble getting spare parts for the machine used an old production machinery and funds available is only enough to buy a main engine with lower power. The purpose of the preparation of this study was to determine the effect of replacing the main engine of the speed and foundation construction machinery KM. Gemilang and analyze alternative propeller used as a solution to obtain propeller designs that have high propulsion efficiency, and the optimum ratio of gear box according to a new machine. The methodology used in this study include field studies, literature study and analysis. Field studies conducted by collecting engineering drawings and interviews to parties in PT. Jasa Marina Indah Shipyard Semarang. Literature studies conducted both in the form of various reference books, journals on-line, etc. Analysis of the calculation is done by making modeling ship engine foundations, calculating ship resistance and thrust at each speed, calculate the appropriate analysis propeller specifications and provide analysis of alternative recommendation from the calculation. From these calculation, it was decided to use the power of main engine with a 1100 hp with engine data: MAN manufacturing, model: D284LE410, Type 4 stroke air, 2200 rpm, bore: 128mm, 142 mm stroke, compression ratio of 15:1, SFOC 210 lt/ h, gearbox models R6-250, dimensions 1791 x 1230 x 1105 (mm), and weighs machine 2160 kg. The result of the analysis of propeller that has the highest efficiency on the Matching Point condition is Propeller Type : B4.40, Diameter : 1200 mm, Pitch : 960 mm, Pitch Diameter ratio : 0,80, Expanded Area Ratio: 0.40
Analisa Pengaruh Variasi Kampuh Las dan Arus Listrik Terhadap Kekuatan Tarik Dan Struktur Mikro Sambungan Las GMAW (Gas Metal ARC Welding) Pada Aluminium 6061 Leo Pranata Ketaren; Untung Budiarto; Ari Wibawa Budi Santosa
Jurnal Teknik Perkapalan Vol 7, No 4 (2019): Oktober
Publisher : Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1133.334 KB)

Abstract

Perkembangan teknologi pada era modern sekarang ini banyak ditemukan pembuatan produk/komponen yang menggunakan penyambungan material  dengan menggunakan pengelasan. Pada proses penyambungan dengan menggunakan pengelasan, variasi kampuh las dan arus listrik menjadi faktor penting dalam menentukan kekuatan tarik dan struktur mikro sambungan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbandingan kekuatan tarik, dan perubahan struktur mikro pada material aluminium 6061 setelah dilakukan pengelasan menggunakan pengelasan GMAW dengan variasi kampuh yang berbeda dan variasi arus listrik yang digunakan 180 A, 200 A, dan 220 A. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen, berdasarkan perlakuan yang diberikan oleh peneliti yaitu berupa pengelasan dengan menggunakan las GMAW pada aluminium 6061. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa jenis kampuh yang digunakan dan pemilihan arus yang tepat sangat berpengaruh untuk kualitas sambungan yang ditinjau dari kekuatannya. Pengelasan GMAW dengan kampuh V dengan hasil yang maksimal pada arus 200 ampere memiliki rata-rata tegangan sebesar 142.61 MPa, regangan sebesar 29.6 %, dan modulus elastisitas sebesar 7.304 GPa.Untuk perubahan struktur mikro yang dihasilkan dari sambungan las aluminium 6061 menggunakan pengelasan GMAW dengan kampuh V memiliki tingkat kerapatan permukaan yang lebih baik dibandingkan sambungan las aluminium 6061 yang dihasilkan dari pengelasan GMAW kampuh X. Kesimpulan umum yang dapat diambil dari penelitian ini menunjukkan bahwa sambungan las aluminium 6061 menggunakan pengelasan GMAW (Gas Metal ARC Welding) kampuh V menghasilkan kualitas sambungan yang lebih baik dari pengelasan GMAW (Gas Metal ARC Welding) kampuh X.
Analisa Penerapan Diesel Waterjet Propulsion (DWP) Dan Electrical Waterjet Propulsion (EWP) Ditinjau Dari Konsumsi BBM Pada Kapal Patroli Imigrasi 14 Meter Afdhal Alfendry; Untung Budiarto; K. Kiryanto
Jurnal Teknik Perkapalan Vol 6, No 1 (2018): Januari
Publisher : Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1198.982 KB)

Abstract

Ada berbagai pertimbangan dalam merancang sebuah kapal, yakni pertimbangan dari segi teknis dan ekonomis yang saling berkaitan satu sama lain dan harus diperhitungkan secara matang untuk menciptakan sebuah kapal yang unggul dari segi teknis namun tidak mengabaikan segi ekonomisnya. Konsumsi bahan bakar minyak (BBM) pada kapal termasuk salah satu aspek pertimbangan dari segi ekonomis yang berkaitan dengan biaya operasional kapal. Kapal patroli berfungsi sebagai kapal pengawas, baik di daerah pelabuhan maupun di lautan lepas. Ditinjau dari fungsinya kapal patroli haruslah memiliki performance yang baik dalam menjalankan tugasnya. Pada penelitian ini membahas bagaimana penerapan Diesel Waterjet Propulsion (DWP) dan Electrical Waterjet Propulsion (EWP) serta membandingkan konsumsi BBM masing-masing sistem propulsi pada kapal patroli imigrasi 14 meter. Engine-Waterjet Matching dilakukan untuk mendapatkan efisiensi yang optimal antara penggerak utama dengan waterjet. Untuk DWP memakai gearbox dengan ratio 1:1,53 dan EWP dengan ratio 1:1,0205. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa penerapan EWP memberikan efisiensi BBM sebesar 4,633 % dibandingkan DWP pada kecepatan 17 - 28 knots, dan pada kecepatan 11 – 16 knots penerapan DWP memberikan efisiensi sebesar 26,04 % dibandingkan dengan EWP. Konsumsi BBM EWP lebih hemat daripada DWP pada saat kecepatan maksimum, dinas dan pengintaian.  
ANALISA TEKNIS DAN EKONOMIS PENGGUNAAN SISTEM PENDINGIN REFRIGERATED SEA WATER (RSW) PADA KAPAL IKAN TRADISIONAL Mamat Riyadi; Untung Budiarto; Ari Wibawa Budi Santosa
Jurnal Teknik Perkapalan Vol 4, No 1 (2016): JANUARI
Publisher : Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (736.91 KB)

Abstract

Sistem Refrigerated Sea Water (RSW) adalah sebuah teknologi penanganan hasil tangkap yang dirancang khusus, dipasang sebagai tempat menampung ikan/palka kapal sehingga ikan hasil tangkapan khususnya jenis ikan tertentu yang mempunyai nilai ekonomis dan dapat dipertahankan kualitasnya, tetapi seberapa besar efektifitas dan efesiensinya merupakan pertanyaan besar yang perlu dijawab dengan pengujian terhadap produk yang ada.Dengan demikian diperlukan penelitian yang mengkaji, baik secara teknis maupun secara ekonomis, penggunaan sistem refrigerated sea water sebagai sistem pendingin pada kapal perikanan untuk kalangan nelayan kecil, yang mana pada pengujian ini membandingkan waktu dan suhu sistem pendingin es dengan rsw yang akhirnya dapat meningkatkan produktifitas dan tingkat kesejahteraan nelayan itu sendiri.Dari hasil pengujian ini,diperoleh desain dari RSW untuk perahu nelayan tradisional dengan kapasitas ruangan 0,908 m3. Ketika diuji dengan menggunakan sistem Refrigerated Sea Water (RSW) yang berisi udara,membutuhkan waktu sekitar 30 menit untuk mencapai 00C, sedangkan pendinginan menggunakan Es batu membutuhkan 90 menit untuk mencapai suhu 10C. Berbeda dengan sistem RSW yang berisi air laut membutuhkan waktu 75 menit untuk mencapai suhu 00C, dan sekitar 6 jam mencapai suhu 00C menggunakan pendingin es batu. Perubahan stabilitas kapal karena penambahan sistem RSW, terjadi perubahan pada titik GM yaitu 0.005 m dan pada GZ yaitu 0,036 m.Biaya pembuatan sistem RSW ini sama dengan biaya pendingin ikan menggunakan es balok selama 2,8 tahun.
Analisa Perbandingan Kekuatan Tarik, Impak, dan Mikrografi Pada Sambungan Las Aluminium 6061 Terhadap Pengelasan TIG (Tungsten Inert Gas) dan MIG (Metal Inert Gas) M. Idam Titahgusti; Sarjito Jokosisworo; Untung Budiarto
Jurnal Teknik Perkapalan Vol 6, No 3 (2018): Juli
Publisher : Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Aluminium 6061 merupakan jenis logam paduan yang banyak digunakan sebagai bahan konstruksi dalam berbagai bidang industri, termasuk dalam industri perkapalan sebagai rangka konstruksi. Jenis pengelasan yang tepat sangat dibutuhkan agar hasil sambungan las yang dihasilkan dapat maksimal. Pengelasan TIG (Tungsten Inert Gas) dan MIG (Metal Inert Gas) adalah jenis pengelasan yang sering digunakan dalam penyambungan aluminium karena memiliki berbagai kelebihan dibandingkan jenis pengelasan lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan hasil kekuatan tarik, impak, dan mikrografi pada aluminium 6061 setelah pengelasan menggunakan las TIG dan MIG dengan jenis sambungan double v-butt joint 60°. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sambungan las dari pengelasan MIG memiliki kekuatan tarik serta regangan rata-rata sebesar 109.16 MPa dan 8.27%, yang lebih baik daripada sambungan las pengelasan TIG, yaitu sebesar 73.61 MPa dan 7.93%. Sedangkan kekuatan impak rata-rata yang dihasilkan dari sambungan las menggunakan pengelasan TIG memiliki kekuatan impak sebesar 0.063 J/mm2 yang lebih baik daripada sambungan las menggunakan pengelasan MIG yaitu sebesar 0.056 J/mm2. Perubahan struktur mikro dari sambungan las menggunakan pengelasan MIG memiliki tingkat kerapatan yang lebih baik dibandingkan pengelasan TIG, karena struktur mikro yang dihasilkan pada las MIG terlihat lebih menyatu dan dapat bersubtitusi yang terlihat pada daerah HAZ (Heat Afected Zone).
Implementasi ISM Code pada Kapal-kapal di Pelabuhan Tanjung Emas Semarang dengan Metode Deskriptif Kuantitatif Mayank Faunni Naily; Untung Budiarto; Berlian Arswendo Adietya
Jurnal Teknik Perkapalan Vol 7, No 4 (2019): Oktober
Publisher : Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (591.363 KB)

Abstract

Data kecelakaan transportasi laut yang disebabkan oleh human error sebesar 75% sedangkan kerusakan sistem di kapal 25%. Untuk itu, harus dibuat suatu sistem manajemen yang mampu bekerja sama dengan baik dan erat antara manajemen di kapal dan manajemen di darat, yaitu International Safety Management Code (ISM Code). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana implementasi ISM Code pada kapal penumpang yang sedang sandar di Pelabuhan Tanjung Emas Semarang. Data dalam penelitian berupa kuisioner yang digunakan untuk mengukur tingkat pemahaman officer dan crew tentang ISM Code dan pengimplementasian ISM Code di kapal. Berdasarkan hasil analisis korespondensi dengan analisis Importance-Performance diperoleh hasil berupa diagram dengan hasil penelitian Implementasi ISM Code pada kapal penumpang di Pelabuhan Tanjung Emas Semarang menunjukkan bahwa terdapat faktor yang perlu mendapatkan perhatian dan peningkatan, yaitu prosedur untuk persiapan menghadapi dan menanggulangi keadaan darurat, sistem pemeliharaan berencana yang dilakukan kapal berupa prosedur pemeliharaan pada semua bagian sistem, serta tata lokasi pedoman manajemen keselamatan kapal. Implementasi ISM Code yang diamati dari pemahaman Officer menunjukkan bahwa secara umum termasuk dalam kategori baik, dimana sebanyak 88,40% responden memberikan jawaban dengan benar. Serta tingkat pemahaman dan pengetahuan Crew tentang ISM Code termasuk dalam kategori baik dimana terdapat 83,76% responden dapat memberikan jawaban dengan sesuai.
Analisa Laju Korosi Pada Material Aluminium 5083 Menggunakan Media Air Laut Sebagai Aplikasi Bahan Lambung Kapal Surip Prasetyo; Untung Budiarto; Wilma Amiruddin
Jurnal Teknik Perkapalan Vol 7, No 4 (2019): Oktober
Publisher : Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (819.015 KB)

Abstract

Logam aluminium merupakan salah satu material digunakan pada industri transportasi yang memiliki fungsi sebagai material pokok. Penggunaan material tersebut sebagai material lambung kapal harus dikaji terhadap terjadinya laju korosi, hal ini disebabkan karena kulit lambung bersentuhan langsung dengan air laut. Manfaat penelitian ini dapat membantu sumbangan pemikiran mengenai pengaruh waktu dan pH air laut terhadap laju korosi material aluminium 5083 sebagai aplikasi bahan lambung kapal. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui laju korosi dengan metode kehilangan berat (Weight Loss) sesuai dengan ketentuan dari ASTM G31-72 dengan menggunakan perbedaan waktu dan air laut yang berbeda. Spesimen yang diuji adalah Aluminium 5083 sebagai material yang digunakan dalam Marine Application. Media air laut yang digunakan berasal dari Semarang dan Jepara yang memiliki pH berbeda dalam waktu perendaman selama 720 jam. Hasil berdasar penelitian diperoleh data laju korosi sebesar 0,0002 mmpy untuk air laut Semarang dan 0,0003 mmpy untuk air laut Jepara. Kehilangan berat secara berturut-turut 0,0817 gram 0,7261 gram 0,7261 gram 0,8703 gram dan 1,2819 gram untuk air laut Semarang sedangkan 0,0757 gram 0,5391 gram 1,3350 gram 1,4071 gram dan 1,9206 gram untuk air laut Jepara.Foto mikro menunjukkan adanya korosi terhadap Aluminium 5083 setelah di lakukan pengujian laju korosi dengan Scanning Electron Microscopy.
Analisa Teknis Dan Ekonomis Penggunaan Wind Turbine Untuk Konversi Daya Listrik Peralatan Kesehatan Pada Kapal Rumah Sakit Muchammad Rif’an Fahmi; Berlian Arswendo Adietya; Untung Budiarto
Jurnal Teknik Perkapalan Vol 6, No 1 (2018): Januari
Publisher : Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1074.442 KB)

Abstract

Dengan adanya perancangan kapal rumah sakit tipe katamaran untuk pelayaran Papua, disini saya akan mencoba membahas tentang analisa teknis dan ekonomis penggunaan wind turbinesebagai konversi daya listrik kapal, sehubungan dengan semakin naiknya harga bahan bakar minyak.Tujuan tugas akhir ini adalah untuk mendapatkan tipe dan ukuran wind turbine yang optimum serta memiliki biaya investasi yang rendah dan mendapatkan keuntungan ekonomis. Analisis wind turbine yang dilakukan adalah pada kecepatan kapal 15 knot, kecepatan angin 10,16 knot sehingga didapat kecepatan angin yang bekerja pada wind turbine sebesar 18,95 knot dengan sudut serang angin terhadap wind turbineadalah 180 derajat (arah angin berlawanan dengan arah kapal). Dari hasil analisa didapatkan wind turbine yang optimum untuk dipasang di kapal adalah tipe sumbu horisontal dengan diameter rotor 6,4 m dengan jumlah yang terpasang sebanyak 1 unit. Dengan menggunakan rumus teoritis didapatkan hambatan yang ditimbulkan wind turbine sebesar 4kN sehingga mengakibatkan pengurangan kecepatan sebesar 0.62 knot. Dengan total biaya investasi dan operasional awal sebesar Rp 162.562.943, pemasangan wind turbine dapat menghemat biaya sebesar Rp 48.091.476 per tahun.
ANALISA PERAWATAN SISTEM DISTRIBUSI MINYAK LUMAS BERBASIS KEANDALAN PADA KAPAL KM.BUKIT SIGUNTANG DENGAN PENDEKATAN RCM (RELIABILITY CENTERED MAINTENANCE) Relinton B Manalu; Untung Budiarto; Hartono Yudo
Jurnal Teknik Perkapalan Vol 4, No 1 (2016): JANUARI
Publisher : Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (725.087 KB)

Abstract

Sistem Pelumasan KM Bukit Siguntang adalah salah satu sistem yang sangat penting untuk kelancaran pengoperasian kapal disamping sistem lainnya. Kegagalan pada sistem minyak pelumasan menyebabkan sistem tidak beroperasi semestinya dan menyebabkan kegagalan pada mesin induk, jadi dapat menyebabkan kerugian yang besar. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisa sistem pelumasan dengan menggunakan metode keandalan. Untuk menganalisa sistem tersebut menggunakan analisa kualitatif dan kuantitatif. Analisis kualitatif dengan menggunakan failure mode and effect analysis(FMEA) dan Fault Tree Analysis(FTA). Analisis kuantitatif dengan menggunakan metode simulasi montecarlo. Hasil dari penelitian ini menunjukan, beberapa komponen seperti filter,transfer pump,LO pump,separator,lo cooler,lo purifier, dan tanki mengalami failure. Hasil dari simulasi menunjukan angka Avaibility sebesar 0,88 dan MTTFF(Mean Time To First Failure) adalah 4444,185 jam. Simulasi menggunakan beberapa skenario,, yang menunjukan bahwa nilai avaibility dari sistem mengalami penurunan jika seluruh komponen standby mengalami kegagalan yang memiliki nilai avaibility sebesar 0,702.
Pengembangan Dermaga Pelabuhan Perikanan Pantai Bajomulyo Menjadi Pelabuhan Perikanan Nusantara Nur Adi Triyantoro; Ari Wibawa Budi Santosa; Untung Budiarto
Jurnal Teknik Perkapalan Vol 9, No 3 (2021): Juli
Publisher : Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pelabuhan Perikanan Pantai Bajomulyo Kecamatan Juwana Kabupaten Pati sebagian besar warganya berkerja sebagai nelayan. Pelabuhan perikanan pantai Bajomulyo perlu pengembangan dermaga, guna meningkatkan klasifikasi dari pelabuhan perikanan pantai menjadi pelabuhan perikanan nusantara. Nelayan pelabuhan Bajomulyo memiliki kapal terbesar (Mitra Utama Semesta) yang besarnya tidak sesuai dengan fasilitas yang berada dipelabuhan sehingga mengakibatkan olah gerak dipelabuhan terbatas dikarenakan ruang kurang sesuai dengan badan kapal. Dalam penelitian ini dilakukan beberapa tahap mencari data dilapangan, memperhitungkan dermaga dan perancangan pelabuhan perikanan pantai untuk menjadi pelabuhan perikanan nusantara serta menghitung tatanan tambat menggunakan ukuran utama kapal terbesar yang dikembangkan, sehingga memperoleh hasil sesuai kebutuhan kapal nelayan. Pada pengembangan dermaga dilakukan hasil perhitungan lebar, panjang, dan kedalaman alur. Hasil perhitungan pengembangan dermaga pelabuhan perikanan pantai Bajomulyo untuk menjadi pelabuhan perikanan nusantara, kedalaman 6 meter, lebar alur pelayaran 71 m. Dengan kesimpulan ukuran dermaga baru pelabuhan perikanan pantai Bajomulyo dapat menampung 100 kapal terbesar 289 GT berada dipelabuhan Bajomulyo berdasarkan surat perizinan berlayar yang dimiliki pelabuhan perikanan Bajomulyo dengan menggunakan data kapal terbesar, kapal lain setara maupun lebih kecil dapat beraktifitas maupun berkinerja menjadi lebih maksimal dan ditampung lebih lega dikarenakan ruang lebih luas dengan menggunakan perhitungan kapal terbesar.
Co-Authors A.F. Zakki Abdurrachman Fiqri Abrar Farhan Afdhal Alfendry Afriandi Ginting, Afriandi Agus Saputra Ahmad Fauzan Zakki Ahmad Fhadillah Ahmad Firdhaus Ahmad, Syaiful Tambah Putra Akbar Prasetya Akbar Ramadhan Akbar, Heri Akbar, Mohamad Hanif Fadillah Budiman Akbarulah Bumi Aji Aldi Tama Alexius Bayu Setyoko Alqarni.M, Ways Ambar Isworo Aminuyati Amru, Syafiq Nada Anas Sebtu Prawira Andi Trimulyono Ardianto, Muhammad Afiq Arga Gideon Sarwanto Ari Wibawa Budi Ari Wibawa Budi Santosa Ari Wibawa Budi Santosa Ari Wibawa Budi Santoso Ari Wibawa Budi.S Artha Deri Putra Asiando Wijaya Astrid Aisya Rahmi Astrid Wulandari Avian Putri Utami Bagus Siwi Nugroho Berlian Arswendo A Berlian Arswendo Adietya Berlian Arswendo Adietya Bogie Ardianto Cahyo Dwi Yantoro Candra, Ronaldo Chandra Wijaya Panggabean David Chandra Deddy Chrismianto Deni Oktavianto Dwi Joko Purnomo Eko Sasmito Hadi Erwin Darmawan Farel Mauluvi Akmal Antaqiya Febry Wonggiawan Fikri Khalis Tenar Frestiqauli, Santi Friska Kartika P Gerry Eka Aprilianto Gilas Dwi Maylano Ginanjar Baskoro Aji Good Rindo Good Rindo Gozal Apri Prayuda Gritis Al hasbi MM Hafizh Bahtiar Hartono Yudo Hartono Yudo Heru Firmansyah Heru Firmansyah Hidayatullah, Muhammad Rafi Hristo Anggigi Ihsanuddin Nadhif Imam Pujo Mulyatno Imam Pujo Mulyatno Imam Pujo Mulyatno Indra Kurniawan Irsa Prabowo Isyroqi Al Ghifari Ivel Afra Sevira Jonathan, Mario K Kiryanto K Kiryanto Kamal Zidan Hidayat Kholill Bayu Ardhiyanto Kiryanto Kiryanto Kiryanto Kiryanto Kiryanto Kiryanto Kiryanto Kiryanto Kurniawan, Hosea Kusuma, Ghiyats Abiyyu Leo Pranata Ketaren Lingga, Emilio Frans Lukman Gewa Nurhakim Lumban batu, Afriando Luthfi Isna Saputra M. Idam Titahgusti M. Ikbal Afdhal Malau, Karno R Mamat Riyadi Mangara Tua Immanuel Sianturi Maretreliano, Farand Martinus Arfendo Waroy Mathews Yose Pratama Maulana Dicky Almanda Maxwell Pradolin Mayank Faunni Naily Miftah, Muhammad Azizul Mita Buwana Noor Royyana Mochamad Arif Rachman Mohammad Nasikin Mubarak, Farhan Muchammad Rif’an Fahmi Muhamad Yamin Soamole Muhammad Abdul Aziz Mufti Muhammad Fawwaz Karim Amrullah Muhammad Iqbal Muhammad Iqbal Muhammad Iqbal Muhammad Iqbal Muhammad Iqbal Muhammad Luqman Hakim Muhammad Luqman Hakim, Muhammad Luqman Muhammad Naufal Syafiq Muhammad Said Rinaldy Mukhama Ghulamuddin Mulyatno, Imam Pujio Musfar, Rafi Faiqal Mustafidurijal Mustafidurijal Muttaqien, Muhammad Hafizh Imam Nanda Rizki Yani Liara Natanael Martian Dwi Sunarto Natanael Martian Dwi Sunarto Nico Dwiprasti Anando Niko Bayu Prasetyo Nono, Ferdinand Gerald Bogar Nur Adi Triyantoro Nurhafid, Aji Ocid Mursid P. Boby Janurianto Paolo Ciptanto Lubis Pardede, Epan Rexky Parlindungan Manik Pradana, Eghy Audhi Rachman Pranajaya, Wisnu Razin Hilmy Baihaqi Reinhard Fernando Hutapea Relinton B Manalu Rendy Kastanto Renita Wurdhani Reyanld Daniel Nicholas Manurung Reza Shah Alam Richki Khresna Rindianti Wibowo Rizalul Haq Rizka Noor Miftakhul Ulum Rizki Rizcola rochim, fatkhu nur Rochman Hardi Prasetio Rolan Haris Ben Imanuel Purba, Rolan Haris Ben Imanuel Roni Rahmad S Rosiana Dewi Samuel Pardomuan Sitorus Samuel Rikardo Nainggolan Samuel Samuel Samuel, S Sarjito Joko Sisworo Sarjito Joko Sisworo Sarjito Joko Sisworo Sarjito Joko Sisworo Sarjito Jokosisworo Sembiring, Benami I G Setiawan, Dendy Shandy Perdana Shofwan Abdullah Mubarok Ihsan Naufal Simanjuntak, Redeko Saferland Simatupang, Ridho Justicia Sinaga, Putra Yonatan Halomoan Sugeng Pardiana Sumintono, Heraldo Petra Surip Prasetyo Surya Yusuf Afriansyah Taruna, Daffa Sofyan Tuswan Tuswan Ucok Maruli Silalahi Utomo Adi Prasetyo Wildan Adi Nugraha Willson Febriant Tambunan Wilma Amiruddin Wisesa Maheswara Yacob Utama Nainggolan Yan Nohan Yosua, Palti Yudha Adhitiya Wardhana Yunior, Tri Rangga Yusuf, Fauzan Ammar Fata