Claim Missing Document
Check
Articles

Found 24 Documents
Search

STUDI PENANGANAN LONGSOR DENGAN BEBERAPA ALTERNATIF DINDING PENAHAN TANAH Muhammad Arif Ikrimah; Heri Sutanto; Ery Budiman
Teknologi Sipil : Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Vol 4, No 2 (2020): JTS TEKNOLOGI SIPIL
Publisher : Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/ts.v4i2.5236

Abstract

Analisis geoteknik digunakan juga dalam membuat desain dinding penahan tanah yang stabil dan kuat. Kestabilan dinding penahan tanah yang akan dibahas merupakan studi kasus yang berasal dari struktur dinding penahan tanah existing yang mengalami pergeseraan yang terjadi pada area Kampus Politeknik Balikpapan. Kestabilan struktur dianalisis menggunakan metode konvensional dan metode elemen hingga. Analisis metode konvensional meliputi perhitungan kestabilan momen, geser, dan daya dukung. Metode elemen hingga dilakukan untuk menunjukkan perbandingan nilai pada metode konvensional.  Perhitungan tekanan tanah dihitung dengan menggunakan teori rankine dan coulomb serta perhitungan stabilitas terhadap keruntuhan kapasitas dukung tanah dihitung berdasarkan persamaan Hansen dan Vesic berdasarkan data–data karakteristik keteknikan (c dan Ø). Maksud dari penelitian ini untuk menganalisis pada 3 kondisi permodelan yaitu kondisi existing, kondisi dengan perkuatan gravity wall dan cantilever wall. Analisis stabilitas lereng dilakukan dengan dua metode yaitu analisis dengan metode konvensional untuk kondisi dengan perkuatan dan metode elemen hingga (Geostudio 2012 Slope/Wdan Plaxis). Geoslope untuk menghitung kestabilan lereng dan plaxis untuk menghitung sturktur dinding penahan tanah. Dari hasil analisa menunjukkan bahwa pada kondisi existing lereng dalam kondisi tidak aman. Dengan nilai angka keamanan sebesar 0,392 untuk perhitungan konvensional dan untuk perhitungan metode elemen hingga sebesar 0,296 dari nilai tersebut tidak memenuhi angka keamanan yang diizinkan. Oleh karena itu diberikan perkuataan tanah existing yaitu turap spun pile teori rankine dengan nilai angka keamanan tidak aman terhadap stabilitas geser = 1,145, tidak aman terhadap stabilitas penggulingan = 0,537 dan untuk metode elemen hingga sebesar 1,136 . Dan untuk analisis dinding penahan tanah alternatif yaitu gravity wall dan cantilever wall teori rankine dengan nilai angka keamanan aman terhadap stabilitas geser = 2,414 dan 1,559, aman terhadap stabilitas penggulingan = 3,759 dan 2,345, aman terhadap keruntuhan kapasitas dukung tanah = 2,822 dan 2,473 dan untuk metode elemen hingga sebesar 3,327 dan 2,847. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa gravity wall layak dan aman dipergunakan sebagai dinding penahan tanah untuk mengganti sturktur turap spun pile yang mengalami pergeseran dikarenakan faktor keamanan gravity wall memenuhi syarat kemanan yang diizinkan.
ANALISIS PERHITUNGAN WAKTU DAN BIAYA ANTARA ATAP BETON KONVENSIONAL DENGAN SANDWICH PANEL PADA PERLUASAN BANDARA PATTIMURA AMBON Ma’ruf Syafaat; Mardewi Jamal; Ery Budiman
Teknologi Sipil : Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Vol 5, No 2 (2021): JTS TEKNOLOGI SIPIL
Publisher : Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/ts.v5i2.6985

Abstract

Bandara merupakan suatu bangunan kompleks yang harus selalu terhubung satu sama lain sehingga diperlukan usaha yang ekstra dalam pekerjaan renovasi gedungnya. Kordinasi dengan beberapa pihak terkait sangat diperlukan agar fungsi dari bangunan tersebut tidak mengalami gangguan. Sudah menjadi tugas dari Project Manager untuk memantau dan memilih metode apa yang tepat dalam mempercepat perluasan Bandara Pattimura, Ambon. Salah satu cara yang bisa digunakan yaitu mengganti material rencana dengan material yang baru tanpa mengubah fungsi dan kegunaan material tersebut.Penelitian ini menggunakan metode Critical Path Method (CPM), proses ini dimulai dengan mencari lintasan kritis menggunakan program Microsoft Project 2013. Analisa ini digunakan untuk mengetahui apakah material pekerjaan yang akan diganti termasuk dalam jalur kritis atau tidak. Data yang diperlukan adalah RAB, daftar analisa harga satuan pekerjaan, jadwal waktu pelaksanaan, laporan mingguan, gambar shop drawing, gaji pegawai dan data biaya tak langsung. Pekerjaan yang diubah yaitu pekerjaan pada area atap. Pada rencana awal atap yang digunakan merupakan atap plat dak beton. Namun karena proses pengerjaannya cukup rumit maka atap tersebut diubah menggunakan atap dengan material Sandwich Panel.Berdasarkan data serta hasil analisis dan pembahasan yang dilakukan pekerjaan atap termasuk dalam jalur kritis. Durasi pekerjaan atap beton memerlukan waktu selama 173 hari dan atap Sandwich Panel memerlukan waktu 139 hari. Pergantian model atap dari atap beton menjadi atap Sandwich Panel mampu mempercepat proyek selama 34 hari dibandingkan atap beton. Biaya yang dibutuhkan jika menggunakan atap beton sebesar Rp. 4.120.167.070,77 dan biaya atap Sandwich Panel sebesar Rp. 3.985.580.141,75. Biaya penghematan upah pekerja terhadap percepatan waktu sebesar Rp. 44.450.000,00. Jadi biaya atap dengan menggunakan Sandwich Panel lebih murah dengan selisih biaya sebesar Rp. 179.036.929,02.
PEMANFAATAN ABU KELAPA SAWIT DAN SERAT PLASTIK JENIS PET SEBAGAI BAHAN CAMPURAN DALAM PEMBUATAN BATA BETON (PAVING BLOCK) Wahyudhie Baharuddin; Ery Budiman; Mardewi Jamal
Teknologi Sipil : Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Vol 5, No 1 (2021): JTS TEKNOLOGI SIPIL
Publisher : Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/ts.v5i1.6296

Abstract

Berbagai penelitian dilakukan untuk mendapatkan spesifikasi konstruksi yang kuat, hemat, dan secara tidak langsung ikut serta dalam upaya penyelematan lingkungan, termasuk di antaranya penelitian mengenai inovasi bata beton (paving block Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kualitas bata beton (paving block) adalah dengan menambahkan bahan tambah. Salah satu alternative penyelamatan lingkungan adalah menggunakan abu kelapa sawit (palm oil fuel ash) dan serat plastik PET (Polyethylene terephthalate) sebagai bahan tambah.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh adanya penambahan bahan tambah campuran dengan menggunakan abu kelapa sawit dan serat pelastik PET terhadap kuat tekan. Dalam penelitian ini perbandingan semen dan pasir adalah 1:4 dan komposisi plastik plastic PET adalah 0,2% dari volume pasir serta komposisi dari abu kelapa sawit adalah 3%, 6%, 9% dari volume semen. Metode yang digunakan dalam penelitian ini mengacu pada SNI 03-0691-1996 tentang Bata Beton..Hasil uji nilai kuat tekan rata-rata dengan penambahan serat plastik PET (Polyethylene terephthalate) sebanyak 0% dan 0,2% serta abu kelapa sawit masing-masing dengan penambahan 0% 3%, 6%, 9% berturut-turut ialah 14,77 Mpa, 16,1 Mpa, 16,63 Mpa, 17,6 Mpa. Berdasarkan hasil tersebut maka paving block dengan adanya penambahan plastik jenis PET dan Abu Kelapa Sawit termasuk klasifikasi mutu C yang dapat digunakan untuk Pejalan Kaki
ANALISIS PUSHOVER UNTUK PERFORMANCE BASED DESIGN PADA STRUKTUR BETON BERTULANG DENGAN MENGGUNAKAN SOFTWARE ETABS (Studi Kasus : Proyek Hotel Fox Harris Lite di Jln. S.Parman, Kota Samarinda, Kalimantan Timur) Dini Indah Cahyani; Ery Budiman; Budi Haryanto; Fachriza Noor Abdi; Masayu Widiastuti
Teknologi Sipil : Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Vol 6, No 1 (2022): JTS TEKNOLOGI SIPIL
Publisher : Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/ts.v6i1.7721

Abstract

Indonesia merupakan daerah yang rawan terhadap gempa bumi, karena terletak pada pertemuan 3 lempeng tektonik besar dunia, yaitu: lempeng Hindia-Australia, Eurasia, dan Pasifik. Gempa bumi yang terjadi sering kali memakan korban jiwa. Namun, dapat dipastikan bahwa penyebab adanya korban jiwa bukan diakibatkan langsung oleh gempa bumi melainkan oleh rusaknya bangunan yang menyebabkan keruntuhan pada bangunan tersebut. Karena sifat gempa bumi yang tidak dapat diprediksi maka diperlukan suatu tindakan pencegahan guna meminimalisir timbulnya kerugian dan korban jiwa salah satunya dengan merencanakan bangunan tahan gempa dengan konsep Performance Based Design dengan salah satu metode pendekatannya adalah Analisis Static Non-Linear Pushover.Analisis ini bertujuan untuk memperkirakan gaya maksimum dan deformasi yang terjadi serta untuk memperoleh informasi bagian mana saja yang kritis sehingga dapat diketahui kriteria tingkat kinerja struktur dengan menggunakan Metode Spektrum Kapasitas berdasarkan peraturan ATC-40 dan Metode Koefisien Perpindahan berdasarkan peraturan FEMA 356 dengan menggunakan program bantu ETABS. Konsep analisis ini adalah memberi suatu pola beban dorong statik tertentu dalam arah lateral pada pusat massa tiap lantai bangunan. Penambahan beban dilakukan secara otomatis oleh program secara berangsur-angsur sampai tercapai keruntuhan pada elemen struktur atau mencapai target displacement tertentu.Hasil analisis diperoleh kriteria level kinerja kedua metode tersebut termasuk dalam kategori Immediate Ocupancy dan Damage Control, dimana diambil level kinerja struktur terburuk yaitu Damage Control yang artinya bila terjadi gempa bangunan masih mampu menahan gempa yang terjadi dan resiko korban jiwa sangat kecil.
Analisa Perbandingan Tebal Lapis Perkerasan Jalan Lentur Antara Metode Analisa Komponen SKBI 1987 dan Metode Manual Desain Jalan Lentur Bina Marga 2017 Siti Aminah; Muhammad Jazir Alkas; Ery Budiman
Kurva S : Jurnal Keilmuan dan Aplikasi Teknik Sipil Vol 10, No 3 (2022)
Publisher : Department of Architecture, Faculty of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31293/teknikd.v10i3.6847

Abstract

Jalan yang baik ditentukan dari bagaimana jalan tersebut dirancang. Dalam merancang perkerasan, terdapat pedoman yang perlu diikuti yang didasarkan dari kondisi lingkungan dimana perkerasan akan dibangun. Indonesia telah memiliki pedoman perancangan perkerasan sendiri yang didasarkan dari pedoman negara maju, seperti Amerika Serikat, Inggris, dan Australia. Diantaranya pedoman yang dikembangkan di Indonesia adalah Analisa Komponen SKBI 1987 dan Manual Desain Perkerasan jalan Bina Marga 2017. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membandingkan kedua manual tersebut dalam mendesain perkerasan lentur. Data yang digunakan pada penelitian ini berupa data sekunder. Data-data ini adalah lintas harian rata-rata, dan CBR tanah dasar. Hasil yang didapatkan dari penelitian ini adalah Metode Analisa Komponen SKBI 1987 lebih efektif dalam merancang perkerasan lentur karena kriteria perencanaan dan tahapan perhitungan yang berbeda pada masing-masing metode tersebut.
PENGGUNAAN SAMPAH PLASTIK PET SEBAGAI PENGGANTI SEBAGIAN AGREGAT KASAR PALU PADA BETON Raisha Meydiana Damayanti Datu Hamid; Tamrin Rahman; Ery Budiman
Teknologi Sipil : Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Vol 7, No 1 (2023): JTS TEKNOLOGI SIPIL
Publisher : Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/ts.v7i1.11234

Abstract

Banyak bahan limbah yang dihasilkan dari proses manufaktur, industri jasa, dan limbah padat kota dimana salah satunya adalah sampah plastik. Jumlah pemakaiannya semakin tinggi tiap tahun sebab tingginya kepadatan penduduk yang mempengaruhi pemakaian plastik terutama di Indonesia. Penambahan jumlah sampah plastik yang sangat cepat tidak seimbang dengan proses penguraian plastik secara alami yang lambat karena memakan waktu yang lama. Oleh karena itu, dilakukan tindakan untuk mengurangi jumlah sampah plastik salah satunya dengan menggunakan plastik daur ulang sebagai bahan konstruksi sebagai struktur pendukung yang tidak memerlukan mutu tinggi. Plastik yang mempunyai sifat tahan lama, isolator terhadap panas, dingin, udara, dan elastisitas diharap dapat menciptakan bahan yang ramah lingkungan. Penelitian ini menggunakan plastik jenis PET sebagai subtitusi agregat kasar dengan variasi 30%, 40%, 60%, dan 70% dari volume agregat kasar. Benda uji terdiri dari 30 silinder dengan diameter 15 cm dan tinggi 30 cm. Pengujian yang dilakukan menggunakan metode eksperimen dengan kuat tekan pada umur beton 7 dan 28 hari. Perencanaan adukan beton menggunakan metode SK SNI 2384-2000 dan mutu beton yang direncanakan sebesar 15 MPa. Hasil penelitian beton dengan menggunakan sebagian agregat kasar plastik yang mencapai nilai kuat tekan yang direncanakan hanya pada variasi 30%. Nilai kuat tekan rata-rata yang didapat pada umur 7 dan 28 hari berturut-turut 13,29 Mpa dan 19,32 MPa, sedangkan berat isi rata-rata 2137,61 kg/m3 dan 2213,10 kg/m3. Dari 4 variasi, kuat tekan tertinggi tercatat untuk variasi 30% subtitusi agregat plastik PET yang mana memenuhi persyaratan beton normal, sedangkan 40%, 60%, dan 70% masuk ke dalam beton mutu rendah. Kuat tekan semakin menurun dengan bertambahnya variasi plastik sebab bentuk permukaan batu plastik yang licin tidak mampu mengikat semen. Ringannya plastik berpengaruh pada berat beton yang terus berkurang seiring banyaknya plastik di dalam dan berkurangnya agregat batu. Berdasarkan hasil, maka beton yang dihasilkan termasuk ke dalam beton ringan.
ANALISIS dan PERBAIKAN STABILITAS LERENG dengan PERKUATAN (Studi Kasus : Ruas Jalan Poros Sangatta – Rantau Pulung, Kab. Kutai Timur) Annisa Vidia Fajarini; Heri Sutanto; Ery Budiman
Teknologi Sipil : Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Vol 7, No 1 (2023): JTS TEKNOLOGI SIPIL
Publisher : Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/ts.v7i1.11227

Abstract

Ruas jalan poros Sangatta – Rantau Pulung berada pada kondisi topografi berupa perbukitan dan lembah yang mengakibatkan beberapa segmen ruas jalan harus berada pada lereng. Dengan adanya faktor internal dan eksternal, terutama hujan dan aliran air tanah yang membuat tanah pada lereng kehilangan kestabilan dan kemampuan menahan geseran sehingga terjadi longsoran. Sehingga beberapa segmen jalan mengalami kerusakan akibat kelongsoran yang terjadi telah mengikis sebagian badan jalan dan mengganggu arus lalu lintas. Sebagai upaya dalam mengatasi kemungkinan longsoran susulan pada lereng yang ada di badan jalan dan menanggulangi lereng yang sudah longsor. Maka perlu untuk mengetahui nilai angka keamanan dengan perkuatan lereng menggunakan geogrid dan perkuatan dengan dinding MSE. Analisis dalam penelitian ini dilakukan dalam 3 jenis permodelan yaitu permodelan kondisi eksisting, permodelan lereng dengan perkuatan geogrid dan permodelan dengan perkuatan dinding MSE. Analisis dilakukan dengan menerapkan 4 kondisi pada setiap permodelan. Analisis stabilitas lereng dilakukan dengan dua metode yaitu analisis dengan perhitungan manual untuk kondisi dengan perkuatan dan dengan Midas GTS NX. Dari hasil analisa menunjukkan bahwa pada kondisi eksisting, lereng dalam kondisi tidak aman. Dengan nilai angka keamanan sebesar 1,0 pada kondisi semua beban diterapkan dan tidak memenuhi angka keamanan yang diizinkan. Pada kondisi yang sama dengan perkuatan geogrid angka keamanan meningkat menjadi 1,42 untuk perkerasan lentur. Pada kondisi dengan perkuatan dinding MSE untuk perkerasan lentur angka keamanan menjadi 1,4. Dalam perhitungan kondisi dengan perkuatan geogrid dan dinding MSE didapatkan semua perhitungan angka keamanan yang dicapai melebihi angka keamanan yang diizinkan yaitu 1,2.
Sosialisasi tentang Panjang Penyaluran dan Kait Sambungan Balok dan Kolom pada Tenaga Konstruksi di Kutai Kartanegara Ery Budiman; Indra Ariani; Albertus Juvensius Pontus
Jurnal Abdi Masyarakat Indonesia Vol 4 No 1 (2024): JAMSI - Januari 2024
Publisher : CV Firmos

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54082/jamsi.1056

Abstract

Beton bertulang merupakan material utama yang paling sering digunakan dalam perkembangan pembangunan saat ini. Bahan material tersebut terdiri dari beton dan baja tulangan dimana masing-masing dari bahan tersebut memiliki peran penting dalam struktur beton bertulang. Salah satu hal terpenting dalam perencanaan beton bertulang yakni perhitungan panjang penyaluran. Panjang penyaluran dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain kuat tekan beton, bentuk permukaan tulangan, tebal selimut beton, jarak tulangan, persentase tulangan kekangan serta kondisi pengecoran. Adapun persyaratan dalam perhitungan panjang penyaluran tertuang dalam SNI 2847-2019 baik dalam kondisi tarik dan atau tekan. Kesalahan dalam menghitung panjang penyaluran dalam hal ini kurang dari persyaratan, maka akan menyebabkan keruntuhan. Oleh karena itu, pemahaman dalam perencanaan dan pelaksanaan pekerjaan panjang penyaluran khususnya pada sambungan balok dan kolom di rasa sangat penting dimana hal ini bertujuan untuk mengurangi resiko terjadinya kegagalan struktur, khususnya pada tenaga konstruksi di wilayah kabupaten kutai kartanegara. Salah satu bentuk kegiatan yang dapat diimplementasikan guna mencapai tujuan tersebut yaitu dengan melakukan sosialisasi kepada para tenaga konstruksi. Selain memberikan sosialisasi berupa materi, kegiatan juga dilakukan dengan menghadirkan prototype sambungan balok dan kolom agar kesesuaian dan pemahaman terhadap materi dapat meningkat sehingga pelaksaan aktual di lapangan dapat tercapai dengan baik.
EVALUASI TINGKAT KONDISI LAPISAN PERMUKAAN JALAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE SURFACE DITRESS INDEX (BM 2011) DAN METODE BINA MARGA 1990 (STUDI KASUS RUAS JALAN PAHLAWAN) Khoriana, Nana; Alkas, M. Jazir; Budiman, Ery
Teknologi Sipil : Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Vol 8, No 1 (2024): JTS TEKNOLOGI SIPIL
Publisher : Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/ts.v8i1.16027

Abstract

Jalan Pahlawan di Samarinda merupakan jalan kolektor yang artinya jalur yang penting untuk angkutan barang dan penumpang. Jumlah kendaraan yang meningkat serta adanya hambatan samping berupa banyaknya kendaraan yang parkir di badan jalan , dan keadaan permukaan jalan yang kurang baik pada Jalan Pahlawan membuat arus kendaraan tersebut tidak dapat bergerak dengan lancar. Dengan melakukan analisis kondisi lapis permukaan menggunakan metode Surface Distress Index (SDI) Manual Konstruksi dan Bangunan No.001-01/M/BM/2011 dan metode Bina Marga 1990 Tata Cara Penyusunan Program Pemeliharaan Jalan Kota No.018/T/BNKT/1990 oleh Direktorat Jenderal Bina Marga. Serta metode perbaikan yang digunakan adalah Manual Perbaikan Standar untuk Pemeliharaan Rutin Jalan No. 001-02/M/BM/2011. Guna mengetahui kondisi jalan dan kerusakan serta penanganan apa saja yang terjadi pada ruas Jalan Pahlawan sepanjang tahun hingga saat ini. Berdasarkan hasil analisis kondisi lapis permukaan Jalan Pahlawan dengan kedua metode didapatkan hasil untuk nilai SDI berupa rata – rata sebesar 15 dan nilai untuk Bina Marga 1990 berupa rata – rata sebesar 7 dengan nilai kondisi jalan pada kondisi baik, dengan perbaikan pemeliharaan rutin. Kerusakan yang mendominasi pada ruas jalan tersebut adalah kerusakan cacat permukaan dan pelepasan butir dengan jenis penanganan yang bisa dilakukan adalah pengaspalan, pengisian retak, penambalan lubang dan perataan jalan.
PENERAPAN BUILDING INFORMATION MODELLING (BIM) DALAM MENGHITUNG QUANTITY TAKE OFF MATERIAL STRUKTUR (Studi Kasus: Proyek Gedung Rumah Sakit Mata di Jl. M. Yamin, Kota Samarinda, Kalimantan Timur) Handayani, Aldila Tri; Budiman, Ery; Rahman, Tamrin
Teknologi Sipil : Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Vol 8, No 1 (2024): JTS TEKNOLOGI SIPIL
Publisher : Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/ts.v8i1.16024

Abstract

Dalam pekerjaan konstruksi, analisis quantity take-off (QTO) dengan metode konvensional (manual) membutuhkan waktu yang cukup lama, penggunaan software BIM dapat membantu untuk lebih menghemat waktu dan mengurangi human error. Tekla Structures merupakan salah satu software yang mendukung konsep BIM. Penelitian ini melakukan permodelan struktur 3 Dimensi (3D) studi kasus menggunakan software Tekla Structures dengan Education Version berdasarkan gambar As Build Drawing 2D dari kontraktor pelaksana. Dilakukan perhitungan persentase selisih hasil QTO dari software Tekla Structures dengan Bill of Quantity (BoQ) yang dihitung menggunakan metode konvensional dari kontraktor pelaksana. Hasil analisis menunjukkan terdapat selisih yang tidak signifikan antara QTO dari software Tekla Structures dengan data BoQ. Persentase selisih QTO material beton Bore Pile sebesar 1%, pada material beton sebesar 1%, dan pada material besi sebesar 2%. Penerapan konsep BIM menggunakan software Tekla Structures memberikan hasil QTO yang lebih akurat, efisien, cepat, dan dapat dipertanggung-jawabkan karena hasil QTO menyesuaikan bentuk permodelan 3D yang dibuat dan selalu tersinkronisasi setiap perubahan elemen struktur yang terjadi.