Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : Jurnal Rekayasa Lingkungan

ANALISIS PENERAPAN PROGRAM KESELAMATAN KERJA PADA LANTAI PRODUKSI DENGAN METODE FAULT TREE ANALYSIS (FTA) DI PT. XYZ Vendhi Prasmoro, Alloysius; Widyantoro, Murwan; Warniningsih, Warniningsih
Jurnal Rekayasa Lingkungan Vol 21, No 2 (2021)
Publisher : Institut Teknologi Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37412/jrl.v21i2.119

Abstract

PT. XYZ dalam pengoperasiannya tidak luput dari masalah-masalah yang dihadapi seperti adanya kecelakaan kerja, penyakit akibat kerja dan dampak negatif industri terhadap lingkungan sekitarnya, maka tingkat keselamatan kerja manusia sebagai faktor produksi sangat diperlukan agar produktivitas yang optimal dapat dicapai. Dari pelaksanaan program keselamatan kerja di PT. XYZ dikatakan telah terlaksana cukup baik. Kecelakaan yang terjadi pada tahun 2016-2019 adalah 8, 13, 9, 5 kali kecelakaan. Dengan tingkat frekuensi 39, 63.44, 24. Tingkat keparahan yang terjadi pada tahun 2016-2019 adalah 116, 130, 92, 73. Dengan nilai t selamat pada tahun 2018 di ketahui 5,84 dan pada tahun 2019 sebesar -6,15. Penerapan tindakan dari pihak perusahaan adalah langkah pertama yang dilakukan adalah pencegahan kecelakaan kerja, pencegahan kebakaran, penunjang kehandalan dalam operasi pabrik, pembinaan dan pelatihan
ANALISIS PENERAPAN TOTAL PRODUCTIVE MAINTENANCE PADA MESIN MIXING BATCHING DENGAN METODE OVERALL EQUIPMENT EFFECTIVENESS DI PT. XYZ Widyantoro, Murwan; Prasmoro, Alloysius Vendhi; Muhazir, Achmad
Jurnal Rekayasa Lingkungan Vol 20, No 2 (2020)
Publisher : Institut Teknologi Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37412/jrl.v20i2.54

Abstract

PT XYZ adalah salah satu produsen beton yang berlokasi di Cikarang , bekasi, Jawa Barat. PT XYZ menggunakan mesin Bacthing Plant untuk memproduksi berbagai ukuran beton. Salah satu masalah yang sering dihadapi di dalam pembuatan beton adalah  kerusakan mesin. Kerusakan mesin dapat mengakibatkan penurunan kecepatan mesin dan tidak tercapainya output produksi yang telah ditargetkan oleh perusahaan. Hal ini menyebabkan perusahaan mengalami kerugian baik secara material maupun waktu. Untuk mencegah dan mengurangi kerusakan mesin, PT XYZ telah menerapkan Total Productive Maintenance (TPM). Total Productive Maintenance bertujuan untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas perusahaan manufaktur secara menyeluruh. Berdasarkan pada penelitian yang dilakukan pada PT. XYZ dengan tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui besarnya nilai OEE pada mesin Batching Plant kemudian diketahui besar nilai availability rate pada bulan Januari-Juni 2018 rata-rata yaitu sebesar 68.85%, pada perhitungan performance rate didapatkan hasil rata-ratanya yaitu 75.37 %, kemudian pada perhitungan Quality Rate didaptkan hasil rata-ratanya yaitu 89.81 % sedangkan besarnya nilai OEE yang didapatkan pada mesin Batching Plant yaitu 55.84 % hal ini masih jauh dari nilai OEE yang ditargetkan oleh mesin Batching Plant. Diketahui produk cacat yang dihasilkan selama 6 Bulan terakhir pada Januari-Juni 2018 didapatkan pada diagram pareto tertinggi yaitu pada jenis cacat produk overfill yaitu sebesar 47.2%.
OPTIMALISASI PELAYANAN DENGAN METODE ANTRIAN PADA SPBU ABC Vendhi Prasmoro, Alloysius; Widyantoro, Murwan; Warniningsih, Warniningsih
Jurnal Rekayasa Lingkungan Vol 20, No 1 (2020)
Publisher : Institut Teknologi Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37412/jrl.v20i1.41

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis jumlah jalur fasilitas yang optimal dan kinerja waktu pelayanan yang optimal pada jalur antrian sepeda motor yang ada pada SPBU ABC. Metode analisis yang digunakan adalah analisis teori antrian dan dianalisis sebagai model multi channel-single phase. hasil dari penelitian pada SPBU ABC dengan menggunakan analisis teori antrian yaitu dengan perhitungan model multi channel-single phase. menunjukkan bahwa setelah dianalisis dengan penambahan jalur pelayanan dan juga operator bisa lebih optimal dan dari segi waktu pelayanan dari yang awalnya satu jalur pelayanan menjadi dua jalur pelayanan dan rata-rata intensitas pelayanan yang awalnya 98% menjadi 34% untuk rata-rata pelanggan dalam antrian 46 orang menjadi 1 orang dan untuk rata-rata pelanggan dalam sistem 47 orang menjadi 2 orang dan untuk rata-rata  waktu menunggu dalam antrian dari 58,7 menit menjadi 0,38 menit kemudian untuk rata-rata menunggu dalam sistem 60 menit menjadi 1,6 menit. Untuk itu dengan sistem multi channel single-phase atau penambahan menjadi dua jalur dari segi waktu menjadi lebih optimal.