Claim Missing Document
Check
Articles

PENGARUH VARIASI AGREGAT TERHADAP KEKUATAN DAN BERAT KUDA-KUDA BETON KOMPOSIT TULANGAN BAMBU DENGAN SERAT BAMBU Anugrah, Ahmad Yuri; Dewi, Sri Murni; Wijaya, Ming Narto
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol 1, No 3 (2016)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (664.919 KB)

Abstract

Yang sering digunakan pada konstruksi rumah adalah kuda-kuda beton bertulang. Alasan menggunakan kuda-kuda beton bertulang karena mudah diaplikasikan di dalam konstruksi. Oleh karena itu perlu adanya alternatif agar kuda – kuda beton menjadi konstruksi yang ringan dengan mengunakan tulangan bambu. Penggunaan tulangan bambu adalah suatu opsi yang baik karena memiliki kekuatan yang cukup tinggi dan memiliki berat sendiri yang lebih ringan daripada tulangan baja. Untuk lebih menerapkan konsep ringan pada kuda – kuda, maka dalam penelitian ini menggunakan variasi agregat kasar yang lebih ringan daripada agregat kasar konvensional (batu kerikil), serta serat bambu dapat mengatasi kelemahan beton terhadap kekuatan tarik. Penelitian ini membahas tentang pengaruh agregat kasar terhadap kekuatan dan berat kuda-kuda beton komposit tulangan bambu dengan serat bambu. Variasi agregat kasar yang digunakan adalah batu pumice dan limbah batu bata. Kuda-kuda yang memiliki sudut sebesar 35° dibuat sebanyak 3 buah untuk setiap variasinya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kuda-kuda beragregat kasar limbah batu bata dengan serat bambu memiliki berat sendiri rata-rata yang lebih ringan sebesar 84,15 kg dan mampu menahan beban lebih baik sebesar 3766,67 kg daripada yang beragregat kasar batu kerikil. Namun kuda – kuda agregat batu kerikil memiliki kekakuan yang lebih besar dibandingkan dengan kuda-kuda beragregat kasar batu pumice dan limbah batu bata. Kata kunci:kuda – kuda, variasi agregat kasar, berat, kekuatan, perpindahan
PENGARUH PENAMBAHAN SERAT BAMBU TERHADAP KUDA-KUDA BETON KOMPOSIT TULANGAN BAMBU AGREBAT BATU PUMICE Alfianto, Alif; Dewi, Sri Murni; Wijaya, Ming Narto
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol 1, No 3 (2016)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (519.445 KB)

Abstract

Indonesia termasuk Negara dengan jumlah penduduk yang banyak. Bahkan setiap tahun jumlahnya mengalami peningkatan. Hal ini berpengaruh pada jumlah tempat tinggal yang ada di Indonesia. Suatu struktur bangunan yang dibebani akan mengalami defleksi akibat dari beban. Defleksi merupakan lendutan struktur dari posisi awal tanpa beban. Permasalahan yang terjadi adalah struktur kuda-kuda yang kombinasinya diganti, agar mendapat praktis digunakan dan lebih ringan dari beton komposit biasanya untuk mempermudah pemasangannya. Dari tulangan baja ini semakin lama akan semakin menipis dan dapat berakibat pada kenaikan harga tulangan baja. Maka dari itu, masyarakat perlu mencari alternatif_baru pengganti_tulangan baja_pada beton. Salah satu alternatif penggantinya tulangan baja pada beton merupakan dengan menggunakan bambu. Juga dalam penggunaan batu kerikil yang dianggap berat diganti dengan menggunakan batu pumice. Penelitian dilakukan dengan perlakuan membuat kuda-kuda beton komposit bertulangan bambu beragregat batu kerikil dan juga membuat kuda-kuda beton komposit bertulangan bambu beragregat batu pumice yang serat dan tidak menggunakan serat. Penggunaan serat di dalam kuda-kuda beton komposit bertulangan bambu beragregat batu Pumice ini bertujuan untuk mengurangi retakan yang terjadi di kuda-kuda tersebut. Kata kunci:kuda-kuda, beton, tulangan bambu, batu pumice
PENGARUH VARIASI AGREGAT TERHADAP KEKUATAN DAN BERAT KUDA-KUDA BETON KOMPOSIT TULANGAN BAMBU (Effect of Aggregate Variations in Strength and Weight of Bamboo Reinforced Concrete Composite Truss) Insani, Muhammad Hanif; Dewi, Sri Murni; Setyowulan, Desy
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol 1, No 3 (2016)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (679.508 KB)

Abstract

Modifikasi beton bertulang pada konstruksi kuda-kuda agar lebih ringan dan praktis proses pemasangannya tetapi tetap memenuhi kriteria kekuatan yang diinginkan diperlukan untuk kembali menjadikan beton bertulang sebagai pilihan material dalam konstruksi kuda-kuda. Pada penelitian ini dilakukan percobaan pengganti agregat kasar dan tulangan pada kuda-kuda beton bertulang, yaitu variasi agregat kasar limbah batu bata dan batu apung pumice serta tulangan bambu yang bertujuan untuk meringankan berat kuda-kuda beton secara keseluruhan namun tidak mengurangi kekuatan secara signifikan.Benda uji dibuat dalam bentuk setengah kuda-kuda dengan ukuran bentang 150 cm dengan sudut 350 dengan tumpuan sendi-rol yang kemudian diberi beban bertambah vertikal (incremental load) per interval 50 kg di titik tengah sisi miring kuda-kuda dan beban tetap vertikal 50 kg di titik puncak kuda-kuda. Selama pengujian dilakukan, dicatat perpindahan yang terjadi per interval beban. Dari pengujian didapat hasil berupa berat benda uji, beban maksimum, beban elastis, dan perpindahan yang terjadi. Semua hasil pengujian kemudian dianalisa dan dibandingkan dengan hasil teoritis untuk mendapatkan variasi agregat yang paling ringan dan kuat.Hasil pengujian menunjukkan dengan hasil variasi agregat limbah batu bata mencapai beban maksimum pada 3016,67 kg dan beban elastis sebesar 900 kg yang lebih tinggi dibanding variasi agregat batu apung pumice sebesar 1983,33 kg untuk beban maksimum dan 383,33 kg beban elastis. Namun, benda uji variasi agregat batu apung pumice jauh lebih ringan dengan berat 67,87 kg dibanding benda uji variasi agregat limbah batu bata dengan berat 84,78 kg. Kata kunci:kuda-kuda, beton, tulangan bambu, limbah batu bata, batu apung pumice
UJI CABUT TULANGAN BAMBU DENGAN VARIASI JARAK KAIT DARI KLEM SELANG Nawawi, Imam; Dewi, Sri Murni; Wijaya, Ming Narto
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol 1, No 2 (2017)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1252.541 KB)

Abstract

Beton bertulang adalah material komposit yang sangat baikuntuk konstruksi bangunan.Tulangan yang digunakan umumnya adalah material baja sebagai penahan tegangan tarik. Salah satu pengganti tulangan baja adalah bambu karena pertumbuhan cepat di Indonesia dan memiliki kekuatan tarik yang tinggi. Tetapi bambu memiliki kelemahan yaitu tegangan lekat yang rendah maka perlu adanya upaya untuk mengatasi kelemahan tersebut salah satunya dengan menambahkan kait klem selang pada tulangan bambu. Dalam penelitian ini akan diteliti mengenai variasi jarak kait menggunakan klem selang. Benda uji pull outberukuran 15 cm x 30 cm x 40 cm, dengan variasi jarak klem selang 6 cm dan 12 cm sebanyak 18 buah.Hasil uji pull out ketika perpindahan 2,75 mm  tegangan lekat pada jarak klem selang 12 cm dengan dimensi tulangan 1,5 x 1,5 cm sebesar 0,336 MPa. Dari hasil uji hipotesis dengan metode anova didapatkan bahwa belum ada pengaruh yang signifikan variasi jarak kait klem selang terhadap tegangan lekat tulangan bambu (F2 = 0,760 < F tabel = 3,885). Kata-kata kunci: Tulangan bambu, klem selang, jarak kait, tegangan lekat
PENGARUH VARIASI UKURAN TULANGAN DAN PENGGUNAAN KLEM SELANG TERHADAP KUAT CABUT TULANGAN BAMBU Puspitasari, Linda Andita; Dewi, Sri Murni; Wijaya, Ming Narto
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol 1, No 2 (2017)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (711.955 KB)

Abstract

Alternatif bahan yang kini banyak diteliti untuk menggantikan tulangan baja adalah bambu. Karena lekatan bambu terhadap beton kurang baik maka pada penelitian ini bambu dilengkapi dengan klem selang. Benda uji pull out dibuat menggunakan bambu petung dengan variasi ukuran tulangan 1,2 x 1,2 cm dan 1,5 x 1,5 cm. Benda uji menggunakan dua tulangan bambu yang ditanam diantara dua balok beton dengan ukuran balok 15 x 30 x 40 cm. Benda uji pull out dibuat sebanyak 18 buah yang terdiri dari 6 jenis perlakuan dengan tiga kali ulangan. Selain itu terdapat benda uji silinder 15 x 30 cm berjumlah 18 buah dengan mutu beton 30 Mpa. Hasil penelitian menunjukkan kuat cabut rata-rata terbesar untuk satu tulangan bambu ukuran 1,2 x 1,2 dan 1,5 x 1,5 saat perpindahan 2,75 mm adalah 559,444 kg dan 1613,889 kg. Saat regangan 0,002, tegangan lekat terbesar untuk bambu dengan ukuran 1,2 x 1,2 dan 1,5 x 1,5 adalah 0,146 MPa dan 0,336 MPa. Pengaruh penggunaan klem selang terhadap kuat cabut dan tegangan lekat paling terlihat pada ukuran tulangan 1,5 x 1,5 dengan jarak klem selang 12 cm. Berdasarkan uji statistik two way anova dan regresi, variasi ukuran tulangan berpengaruh signifikan terhadap kuat cabut dan dapat meningkatkan kuat cabut tulangan bambu dengan klem selang. Kata Kunci: klem selang, bambu petung, ukuran tulangan bambu, kuat cabut bambu, tegangan lekat
PENGARUH RASIO TULANGAN TERHADAP KUAT LENTUR BALOK BETON BERTULANGAN BAMBU DENGAN KLEM SELANG Aulia, Rahmi; Dewi, Sri Murni; Wijaya, Ming Narto
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol 1, No 2 (2017)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1926.018 KB)

Abstract

Beton bertulang adalah material utama yang banyak digunakan pada konstruksi saat ini. Tetapi pada penggunaannya beton memiliki kelemahan dalam menahan gaya tarik. Untuk mengatasi kelemahan tersebut dipadukanlah beton dengan tulangan yang memiliki kuat tarik tinggi. Jenis tulangan yang biasa digunakan adalah tulangan baja. Namun, harga yang relatif tinggi serta mudahnya terkena korosi menyebabkan perlunya alternatif tulangan lain yaitu bambu. Bambu memiliki nilai kuat tarik yang mendekati baja namun kuat lekatnya rendah. Rendahnya kuat lekat bisa diminimalisir dengan memberikan beberapa perlakuan pada tulangan bambu. Pada penelitian ini perlakuan pada tulangan bambu mencakup pemberian cat, sikadur 31-CF, pasir serta klem selang. Penelitian menggunakan balok berukuran 18x25x160 cm dan silinder dengan ukuran 15 cm dan tinggi 30 cm. Dari hasil penelitian diperoleh bahwa rasio tulangan besar (1.5%)  menyebabkan meningkatnya kekuatan lentur maksimum sebanyak 18.84%  terhadap rasio tulangan kecil (0.96%). Kapasitas beban pada regangan 0.02 meningkat sebanyak 10.75% terhadap rasio tulangan kecil (0.96%). Penggunaan klem selang pada tulangan bambu menambah kuat lentur balok sebanyak 13.42% terhadap tulangan bambu Petung polos. Kata kunci: kuat lentur, rasio tulangan, bambu, beton, klem selang
PENGARUH KAIT KLEM SELANG DENGAN VARIASI JARAK KAIT TERHADAP KUAT LENTUR BALOK BERTULANGAN BAMBU Rachman, Muhammad Arif; Dewi, Sri Murni; Wijaya, Ming Narto
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol 1, No 2 (2017)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1066.707 KB)

Abstract

Bahan material beton banyak digunakan dalam bidang konstruksi dikarenakan memiliki kelebihan. diantaranya kuat akan tekan yang tinggi dan mudah dalam perawatan.  Namun, disisi lain juga memiliki. kekurangan yaitu kuat akan tarik yang lemah sehingga dalam pembuatan sering. dikombinasikan dengan tulangan. Tulangan bambu merupakan salah satu alternatif untuk mengurangi penggunaan tulangan baja. Meskipun tegangan tarik bambu bisa dibandingkan dengan baja, tetapi bambu. memiliki kuat lekat yang rendah dengan beton sehingga. beton bertulang bambu masih kurang efektif dalam menerima beban. Sehingga beton bertulang bambu dengan penambahan. pemasangan kait berupa klem selang diharapkan mampu menambah tegangan lekat pada beton. Pada penelitian ini, pembuatan benda uji berupa balok bertulang. bambu dengan kait klem selang berdimensi 18x25x160cm dan variasi jarak pemasangan kait klem selang adalah 12 dan 6 cm sebanyak 16 benda uji termasuk benda uji kontrol (tanpa kait). Besar kapasitas beban yang diterima oleh balok tanpa kait klem selang (A0) rata-rata sebesar 2783.09 kg. Sedangkan pada balok dengan kait klem selang dengan jarak 12 cm (A1) rata-rata sebesar 3213,74 kg dan jarak 6 cm (A2) rata-rata sebesar 3215.21 kg. Berdasarkan uji statistik dengan metode Two-Way ANNOVA. dan analisis regresi didapatkan adanya pengaruh yang signifikan dengan dipasangnya kait klem selang. terhadap kuat lentur balok bertulang bambu dan terdapat interaksi antara pemasanganjarak kait klem selang dengan rasio tulangan. Kata Kunci: balok bertulang bambu dengan kait, klem selang, jarak kait, kuat lentur, pola retak, lebar retak
PENGARUH VARIASI JARAK KLEM SELANG PADA TULANGAN BAMBU TERHADAP RESPON SIKLIK SAMBUNGAN BALOK-KOLOM BETON BERTULANG BAMBU Prayoga, Yopi Adi; Dewi, Sri Murni; Nuralinah, Devi
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol 1, No 2 (2017)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (690.947 KB)

Abstract

Sambungan balok-kolom merupakan bagian dari komponen struktur bangunan yang sangat kritis. Seiring dengan penggunaan tulangan baja yang semakin banyak, inovasi bambu sebagai pengganti baja untuk penahan gaya tarik yang bekerja pada beton bertulang dapat menjadi solusi. Dikarenakan daya lekat antara bambu dan beton belum cukup kuat, pada penelitian kali ini akan meneliti penggunaan variasi jarak pemasangan klem selang sebagai kait pada bambu untuk mendapatkan kapasitas respon siklik sambungan balok-kolom yang lebih baik. Sambungan balok-kolom yang diuji berjumlah 7 buah dengan mutu beton (f’c) 30 Mpa.Variasi yang digunakan pada penelitian ini adalah variasi jarak klem selang (6 cm dan 12 cm), dan tulangan bambu yang digunakan adalah bambu petung dengan dimensi 1,5 x 1,5 Cm. Pengujian yang dilakukan adalah Pengujian Kuat Lentur dengan Beban Siklik. Hasil eksperimental dari penelitian ini menunjukkan bahwa sambungan balok-kolom dengan klem selang jarak 12 cm memiliki nilai daktilitas rata-rata 15,339 serta luas kurva hysteresis rata-rata 29,8 Kgmm, sedangakn sambungan balok-kolom dengan klem selang jarak 6 cm memiliki nilai daktilitas rata-rata 7,998 serta luas kurva hysteresis rata-rata 20,39 Kgmm. Kata kunci : respon siklik, beton bertulangan bambu, daktilitas perpindahan, beban gempa, sambungan balok-kolom.
PENGARUH PEMAKAIAN KLEM SELANG TERHADAP BEBAN MAKSIMUM PADA SAMBUNGAN BALOK-KOLOM BETON BERTULANGAN BAMBU Yanuar, Lucky; Dewi, Sri Murni; Nuralinah, Devi
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol 1, No 2 (2017)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1197.512 KB)

Abstract

Beton merupakan material utama yang digunakan dalam bidang konstruksi karena kuat tekan yang tinggi, mudah dibentuk dan perawatannya mudah.Dalam pelaksanaandilapangan  sering dikombinasikan dengan tulangan baja karena kuat tarik baja yang tinggi.Namun, tulangan baja merupakan material yang relatif mahal dan sumber daya alam tak terbaharui maka, diperlukan alternatif pengganti baja yaitu menggunakan tulangan bambu.Tulangan bambu memiliki kuat tarik tinggi yang mendekati baja namun kuat lekat pada bambu masih rendah. Kuat lekat pada bambu dapat diminimalisir dengan menggunakan kait dan pemberian lapisan kedap air. Dalam penelitian ini tulangan bambu diberikan klem selang sebagai kait dan cat serta sikadur sebagai lapisan kedap air. Dengan adanya penambahan klem selang diharapkan kapasitas beban maksimum pada tulangan bambu dapat meningkat. Penelitian ini menggunakan pengujian beban siklik. Benda uji sambungan balok-kolom berdimensi 18x25x160cm pada kolom dan 25x18x75cm pada balok.Berdasarkanhasil penelitian diperoleh belum adanya pengaruh akibat penggunaan klem selang pada rasio tulangan kecil 0.76% terhadap peningkatankapasitas  beban maksimum sambungan balok-kolom beton bertulangan bambu. Namun, pada rasio tulangan besar 1.21% penggunaan klem selang berpengaruh terhadap peningkatan kapasitas beban maksimum pada sambungan balok kolom beton bertulangan bambu sebesar 14.21%. Kata Kunci: sambungan balok-kolom bertulang bambu dengan kait, klem selang, beban makasimum, lendutan, pola retak.
RESPON SIKLIK SAMBUNGAN BALOK – KOLOM BETON BERTULANG BAMBU DENGAN VARISAI PADA RASIO TULANGAN Nugroho, Rahadian Dwi; Dewi, Sri Murni; Wijaya, Ming Narto
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol 1, No 2 (2017)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1108.234 KB)

Abstract

Dalam perencanaanya sambungan balok-kolom direncankan mampu menahan beban lateral yang disebabkan oleh gempa. Sambungan balok – kolom dapat menggunakan beberapa bahan diantaranya; kayu, baja, dan beton bertulang. Pemakaian bambu pada tulangan beton memiliki permasalahan pada lekatan antara bambu dan beton yang kurang baik, kemudian sifat bambu yang higroskopis. Penelitian mengenai beton bertulang bambu masih dilakukan dengan variasi pengujian dan penggunaan bahan lekatan yang berbeda beda. Penelitian ini adalah uji kuat lentur dengan permodelan balok kantilever dan pembebanan siklik. Merupakan lanjutan dari penelitan sebelumnya dimana menggunakan permodelan pengujian balok diatas dua tumpuan. Desain dari sambungan sendiri menggunakan kait dengan jarak 6 cm pada ujung ujung bambu dan tanpa kait klem selang. Selain pada kait penelitian ini juga menggunakan rasio tulangan yang berbeda, rasio tulangan kecil (0,77%) dan rasio tulangan besar (1,21%). Pada penelitian ini mendapatkan hasil pengujian dimana penggunaan kait dan variasi pada rasio tulangan belum berpengaruh secara signifikan untuk beban maksimum yang di hasilkan. Selain itu penggunaan kait mampu menambah bagus kinerja  sambungan dalam menerima beban gempa dan penggunaan rasio tulangan yang besar akan menambah kaku dari sambungan tersebut. Kata kunci: Tulangan bambu, klem selang, rasio tulangan, respon siklik, sambungan balok - kolom
Co-Authors ., Claudia Abadiah, Yuli Nur Achfas Zacoeb Adinda Maharani, Ghea Nabila Afrizal, Danny Zuan Agostinho Francisco Pinto, Agostinho Francisco Ahmad Fitri Sujatmiko, Ahmad Fitri Aji Wijaya, Dwi Prasetyo Alangnabil, Muhammad Alfianto, Alif Alhadad, Muhammad Alista, Fenty Putri Alwafi Pujiraharjo AmbarPratiwi, Isma Arum Anderson, Jordi Anggara Putra, Dyorizky Imaduddin Anggara, Rizal Tri Anugrah, Ahmad Yuri Aprillinda, Sylvia Ari Wibowo Aulia, Rahmi Bestari, Afif Zuhair Carina Riando, Shabrina Bella Chiquita, Theadeira Christin Remayanti Christin Remayanti N Christin Remayanti N. Desinta Nur Lailasari, Desinta Nur Dessanda, Ryan Radya Desy Setyowulan Devi Nuralinah Devi Nurlinah, Devi Dini, Hanita Nurilina Dwi Putra, Bagus Ginanjar Dwijo Wibowo, Christoforus Aditya Eva Arifi Faizal, Muhammad Fathurrohman, Muhammad Fauzi, Rifqi Eka Hamzah, Muhammad Hendro Suseno Herdianto, Muhammad Irfan Imran Jamaran Indra Waluyohadi, Indra Indradi Wijatmiko Insani, Muhammad Hanif Iqbal, Faishal Kamilah, Fauziyah Khalis, Adli Khamal Barlev Ruslie Khusnul Prianto, Khusnul Kurniawan, Ari Tri Kurniawan, Fajri Lilya Susanti Mahendra, Muhammad Reza Maulana, Farhana Irvan Maulidianto, Mohammad Irvan Ming Narto Wijaya Morrida, Adam Akbar Mufika, Neyla Rohmah Muttaqin, Abdillah Najida, Izza Abhan Narayana, Jalu Nawawi, Imam Novriadi, Ilham Nugroho, Bagus Prasetyo Nugroho, Mahening Desantoro Nugroho, Rahadian Dwi NUR HAFIDHI, MUHAMMAD MUSYFIQ Pambudi, Aji Kukuh Pangestu, Rizki Ayu Paramita, Riezka Prilly Permana, Muhamad Hilman Prasetyo, Ferry Singgih Prastyo, Roni Dwi Prayoga, Yopi Adi Purwaningsih, Anis Puspitasari, Linda Andita Putri, Nanda Kartika Rachman, Muhammad Arif Ramadhani, Candra Kurniawan Ramadhani Ridho, Achmad Ali Robertus, Aristo Yonghy Roland Martin Simatupang S, Rinaldi S.Utami, Putri Dewanti Sani, Firzi Maulana Saputra, Bagus Arista Sasmita, Mochamad Hadi Setiawan, Ronny Shoufika, Alifinia Sitanggang, Gilbert Siti Nurlina Sugeng P. Budio Susanti, Lilya Susanti Taffareld, Muhammad Firhand Tedy Wonlele Tennyson, Albany W., Ming Narto Wicaksono, Ananta Dzaky Widya A, Erwin Wisnumurti Wisnumurti . Wresniwira, Sastria Yanuar, Lucky