Fillah Fithra Dieny
Departemen Ilmu Gizi, Fakultas Kedokteran, Universitas Diponegoro. Jl. Prof. H. Soedarto, SH. Tembalang, Semarang. Kode Pos: 50275. Telp. (024) 76928010

Published : 100 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

FAKTOR ASUPAN ZAT GIZI YANG BERHUBUNGAN KADAR ASAM URAT DARAH WANITA POSTMENOPAUSE Mulyasari, Ade; Dieny, Fillah Fithra
Journal of Nutrition College Vol 4, No 3 (2015): Juli 2015
Publisher : Departemen Ilmu Gizi, Fakultas Kedokteran, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (293.281 KB) | DOI: 10.14710/jnc.v4i3.10088

Abstract

Latar Belakang : Hiperurisemia terjadi pada wanita setelah menopause akibat adanya penurunan kadar estrogen. Protein hewani diyakini sebagai penyebab peningkatan kadar asam urat dalam darah, sedangkan asupan zat gizi seperti asam folat, vitamin C dan kalsium memiliki efek urikosurik. Konsumsi cairan yang cukup dapat menurunkan kadar asam urat darah dengan berfungsi sebagai media pembuangan asam urat.Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk menguji hubungan asupan zat gizi seperti protein, asam folat, vitamin C, kalsium dan cairan dengan kadar asam urat darah wanita postmenopause.Metode : Penelitian observasional dengan jenis penelitian deskriptif analitik menggunakan metode cross sectional pada wanita postmenopause di Kelurahan Ngemplak Simongan dan Bongsari Kota Semarang. Subjek sebanyak 68 orang didapatkan dengan cara random sampling. Data IMT didapatkan melalui pengukuran antropometri, data asupan protein, vitamin C, asam folat serta kalsium diperoleh melalui wawancara menggunakan Semi-Quantitatives Food Frequency Questionnaire. Recall 24 jam dilakukan untuk mengetahui asupan cairan. Metode kolorimetri digunakan untuk menganalisis kadar asam urat darah. Uji normalitas menggunakan Kolmogorov-Smirnov. Analisis bivariat menggunakan uji Korelasi, analisis multivariat menggunakan uji Regresi Linier Ganda.Hasil : Subjek hiperurisemia ditemukan sebanyak 8 orang (11,8%). Hampir keseluruhan asupan protein subjek lebih dari anjuran. Asupan asam folat dan vitamin C sebagian besar subjek cukup, sedangkan sebanyak 86,8% subjek memiliki asupan kalsium kurang. Asupan cairan sehari kurang dari 1500ml/hari ditemukan pada 57,4% subjek. Asupan protein hewani, vitamin C, kalsium dan cairan berhubungan dengan kadar asam urat darah (p < 0,05). Sementara hasil analisis multivariat menunjukkan bahwa asupan protein hewani, vitamin C dan kalsium paling berpengaruh dengan kadar asam urat darah wanita postmenopause (Adjusted R Square = 0,298).Kesimpulan : Asupan protein hewani yang berlebih dan asupan vitamin C serta kalsium yang kurang, berhubungan dengan peningkatan kadar asam urat darah pada wanita postmenopause.
HUBUNGAN OBESITAS DENGAN KEJADIAN GANGGUAN SIKLUS MENSTRUASI PADA WANITA DEWASA MUDA Rakhmawati, Asniya; Dieny, Fillah Fithra
Journal of Nutrition College Vol 2, No 1 (2013): Januari 2013
Publisher : Departemen Ilmu Gizi, Fakultas Kedokteran, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (493.501 KB) | DOI: 10.14710/jnc.v2i1.2106

Abstract

Latar belakang : Gangguan siklus menstruasi berkaitan dengan penurunan fertilitas dan berbagai gangguan kesehatan organ reproduksi. Obesitas dan stress merupakan faktor yang dapat menyebabkan terjadinya gangguan siklus menstruasi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan obesitas dengan kejadian gangguan siklus menstruasi pada wanita dewasa muda setelah dikontrol dengan stress. Metode : Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross-sectional. Populasi penelitian adalah seluruh wanita muda di 10 desa di Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang. Cara pengambilan subjek sebanyak 60 (30 wanita yang mengalami obesitas dan 30 wanita dengan status gizi normal) menggunakan metode consecutive sampling. Data karakteristik subjek, gangguan siklus menstruasi, dan stress dikumpulkan melalui wawancara dengan menggunakan kuesioner. Persen lemak tubuh diukur dengan menggunakan Bioelectrical Impedance Analyzer (BIA). Data dianalisis dengan uji Chi Square dan Regresi Logistik Ganda. Hasil : Kejadian gangguan siklus mentruasi pada wanita yang mengalami obesitas 1,89 kali lebih besar dibandingkan dengan wanita dengan status gizi normal sedangkan subjek yang mengalami stress 2 kali lebih besar dibandingkan dengan subjek yang tidak mengalami stress. Oligomenore merupakan jenis gangguan siklus menstruasi yang paling tinggi terjadi pada kelompok subjek yang mengalami obesitas (30,8%) dan pada subjek yang mengalami stress adalah polimenore (23,1%). Obesitas dan stress merupakan faktor yang dapat menyebabkan terjadinya gangguan siklus menstruasi. Setelah dikontrol dengan stress, pengaruh obesitas dalam menyebabkan gangguan siklus menstruasi menjadi lebih kecil (OR=1; OR=2,8). Simpulan : Obesitas dan stress merupakan faktor yang dapat menyebabkan terjadinya gangguan siklus menstruasi. Setelah dikontrol dengan stress, pengaruh obesitas dalam menyebabkan gangguan siklus menstruasi menjadi lebih kecil.
HUBUNGAN KONSUMSI CAIRAN DENGAN STATUS HIDRASI PADA PEKERJA INDUSTRI LAKI-LAKI Andayani, Khairunissa; Dieny, Fillah Fithra
Journal of Nutrition College Vol 2, No 4 (2013): Oktober 2013
Publisher : Departemen Ilmu Gizi, Fakultas Kedokteran, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (348.433 KB) | DOI: 10.14710/jnc.v2i4.3738

Abstract

Latar Belakang : Pekerja industri merupakan populasi yang paling sering melakukan kegiatan fisik di lingkungan panas dalam waktu yang lama sehingga berpotensi untuk mengalami dehidrasi karena kehilangan cairan akibat peningkatan pengeluaran air melalui keringat dan pernapasan. Hal tersebut menyebabkan kebutuhan cairan pada pekerja meningkat. Padahal beberapa penelitian menunjukkan bahwa konsumsi cairan pada pekerja masih kurang memenuhi kebutuhan. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis hubungan konsumsi cairan dengan status hidrasi pada pekerja industri laki-laki.Metode : Penelitian Observasional dengan desain cross sectional, bertempat di PT Komatsu Indonesia Jakarta dengan jumlah sampel 73 subjek yang dipilih dengan simple random sampling. Data yang dikumpulkan meliputi karakteristik subjek, status gizi, suhu dan kelembaban lingkungan kerja, konsumsi cairan, gejala dehidrasi, dan status hidrasi. Konsumsi cairan diukur dengan menggunakan recall selama 3x24 jam dan status hidrasi diketahui dengan pemeriksaan berat jenis urin. Gejala dehidrasi diukur dengan kuesioner. Hasil : Pada penelitian ini ditemukan sebanyak 2,7% pekerja mengonsumsi cairan 6,0-7,9 liter per hari, 53,4% mengonsumsi cairan 4,0-5,9 liter per hari, dan 43,9% mengonsumsi cairan 2,0-3,9 liter per hari (rerata total konsumsi cairan 4208,05 ± 790,78 ml dan kebutuhan cairan 6000-8000 ml). Hanya 28,8% pekerja yang memiliki status hidrasi baik. Sisanya ditemukan mengalami pre-dehidrasi (dehidrasi ringan 37,0% dan dehidrasi sedang 15,1%), sedangkan yang mengalami dehidrasi sebesar 19,2%. Konsumsi cairan berhubungan dengan status hidrasi (r = - 0,319 dan p = 0,006). Status gizi tidak berhubungan dengan status hidrasi (r = 0,212 dan p = 0,072). Simpulan : Terdapat hubungan konsumsi cairan dengan status hidrasi pada pekerja industri laki-laki.
PERBEDAAN AKTIVITAS FISIK INTENSITAS BERAT, ASUPAN ZAT GIZI MAKRO, PERSENTASE LEMAK TUBUH, DAN LINGKAR PERUT ANTARA PEKERJA BAGIAN PRODUKSI DAN ADMINISTRASI PT. PUPUK KUJANG CIKAMPEK Aziza, Zeza; Dieny, Fillah Fithra
Journal of Nutrition College Vol 4, No 2 (2015): April 2015
Publisher : Departemen Ilmu Gizi, Fakultas Kedokteran, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (445.358 KB) | DOI: 10.14710/jnc.v4i2.10051

Abstract

Latar Belakang : Pekerja bagian produksi mempunyai beban kerja berat dibandingkan pekerja bagian administrasi. Beban kerja akan mempengaruhi aktivitas fisik dan asupan zat gizi pekerja yang dapat menyebabkan risiko terjadinya masalah status gizi pekerja. Tujuan : Menganalisis perbedaan aktivitas fisik intensitas berat, asupan zat gizi makro, persentase lemak tubuh, dan lingkar perut antara pekerja bagian produksi dan pekerja bagian administrasi.Metode : Jenis penelitian adalah analitik observasional cross sectional. Subjek penelitian adalah pekerja laki-laki usia 20-40 tahun.  Subjek diambil dengan cara purposive sampling, besar subjek penelitian adalah 35 orang pekerja administrasi dan 35 orang pekerja produksi. Data yang dikumpulkan adalah identitas sampel, persentase lemak tubuh, lingkar perut, asupan zat gizi makro dengan FFQ, dan aktivitas fisik menggunakan kuesioner. Uji normalitas menggunakan Shapiro Wilk. Analisis statistik menggunakan independent t-test dan Mann-Whitney.Hasil : Rerata aktivitas fisik intensitas berat  (5.88±5.82) lebih besar pada kelompok produksi. Rerata asupan energi, protein, lemak, dan karbohidrat lebih tinggi pada kelompok produksi dibandingkan kelompok administrasi. Persentase lemak tubuh dan lingkar perut pada kedua kelompok sebagian besar dalam kategori normal dan lebih. Terdapat perbedaan bermakna aktivitas fisik intensitas berat (p=0.000), asupan energi (p=0.015) dan asupan lemak (p=0.030), namun tidak ada perbedaan bermakna persentase lemak tubuh (p=0.676), lingkar perut (p=0.417), asupan protein (p=0.057), dan karbohidrat (p=0.074) pada kedua kelompok pekerja.Simpulan : Terdapat perbedaan pada aktivitas fisik intensitas berat, asupan energi, dan asupan lemak antara pekerja administrasi dan pekerja produksi. Aktivitas fisik intensitas berat, asupan energi dan asupan lemak lebih tinggi pada pekerja produksi dibandingkan pekerja administrasi.
HUBUNGAN GANGGUAN MAKAN DAN KUALITAS DIET DENGAN STATUS ANEMIA PADA REMAJA PUTRI DI MODELLING SCHOOL Bintang, Fransisca Natalia; Dieny, Fillah Fithra; Panunggal, Binar
Journal of Nutrition College Vol 8, No 3 (2019): Juli
Publisher : Departemen Ilmu Gizi, Fakultas Kedokteran, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (213.903 KB) | DOI: 10.14710/jnc.v8i3.25806

Abstract

Latar belakang: Remaja yang berprofesi sebagai model sering merasa takut jika mengalami kenaikan berat badan memiliki kecenderungan membatasi asupan makan. Hal ini dapat meningkatkan risiko terjadinya gangguan makan dan anemia. Penelitian ini bertujuan menganalisis hubungan antara gangguan makan dan kualitas diet dengan status anemia pada remaja putri di Modelling School.Metode: Penelitian observasional dengan desain cross-sectional melibatkan 55 remaja putri berumur 12-19 tahun yang dipilih secara consecutive sampling dan dilakukan di Sekolah Model Semarang. Kadar hemoglobin (Hb) diukur dengan metode Cyanmethemoglobin, gangguan makan menggunakan kuesioner Eating Disorder Diagnostic Scale (EDDS), dan kualitas diet diukur dengan formulir food frequency questionnaire (FFQ), kemudian dihitung skor kualitas dietnya menggunakan panduan Diet Quality Index International (DQI-I). Analisis data menggunakan uji Chi Square. Hasil: Subjek yang mengalami anemia sebanyak 25 orang (45,5%). Gangguan makan ditemukan pada 29 subjek (52,7%) dengan 11 orang mengalami bulimia nervosa. Persentase remaja putri (63,6%) yang memiliki kualitas diet rendah pada penelitian ini lebih banyak dibandingkan dengan remaja (36,4%) yang memiliki kualitas diet tinggi. Hasil menunjukkan subjek (41,4%) yang anemia juga mengalami gangguan makan (p=0,243), dan subjek (45,7%) yang anemia memiliki kualitas diet yang rendah (p=0,959). Kualitas diet rendah (65,5%) ditemukan lebih banyak pada kelompok yang mengalami gangguan makan (p=0,866). Simpulan: Tidak ada hubungan antara gangguan makan dan kualitas diet dengan status anemia pada remaja putri di modelling school (p > 0,05)
PENGARUH SARI UMBI BIT (BETA VULAGARIS) TERHADAP VO2MAX ATLET SEPAK BOLA Safitri, Iqlima; Dieny, Fillah Fithra
Journal of Nutrition College Vol 4, No 2 (2015): April 2015
Publisher : Departemen Ilmu Gizi, Fakultas Kedokteran, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (409.488 KB) | DOI: 10.14710/jnc.v4i2.10066

Abstract

Latar Belakang: Atlet sepak bola Indonesia sering mengalami penurunan performa. Penelitian terdahulu menyebutkan nitrat dapat mempengaruhi performa atlet. Adanya kandungan nitrat pada umbi bit akan berperan dalam sistem ketahanan aerobik tubuh dengan melibatkan nitrit oksida (NO) pada mekanisme penghasilan energi.Tujuan: menganalisis pengaruh sari umbi bit terhadap VO2max pada atlet sepak bola.Metode: Penelitian quasi experimental dengan pendekatan pretest–post test control group design pada 12 atlet Klub Sepak Bola Unnes usia 18-22 tahun bulan Februari 2014. Kelompok perlakuan diberikan sari umbi bit 300 ml, sedangkan kontrol 300 ml sirup. Intervensi diberikan selama 7 hari. Pengukuran VO2max diambil dua kali menggunakan MFT (multistage fitness test) pada hari sebelum intervensi (VO2max pre) dan hari terakhir intervensi (VO2max post). Uji independent-t-test dan Mann Whitney untuk menganalisis perbedaan VO2max post, peningkatan VO2max, dan variabel perancu antara kedua kelompok. Uji regresi linier ganda untuk menganalisis variabel perancu yang paling berpengaruh terhadap peningkatan VO2max. Uji ANCOVA untuk menganalisis pengaruh sari umbi bit setelah dikontrol dengan variabel perancu.Hasil: VO2max pre intervensi pada kedua kelompok tidak berbeda signifikan (p>0.05), berkisar 33.6-47.5 ml/kg/menit. Tidak terdapat perbedaan yang signifikan pada peningkatan VO2max antara kedua kelompok (p>0.05). Peningkatan VO2max lebih tinggi pada kelompok perlakuan (11.8±5.07 ml/kg/menit) dibandingkan kontrol (8.1±2.04 ml/kg/menit). Variabel perancu yang ikut berpengaruh terhadap peningkatan VO2max yaitu asupan zat besi. Setelah dikontrol dengan variabel perancu, tidak ada pengaruh yang signifikan baik pemberian sari umbi bit maupun asupan zat besi terhadap peningkatan VO2max (p>0.05).Kesimpulan: Pemberian sari umbi bit 300 ml selama 7 hari tidak berpengaruh signifikan pada peningkatan VO2max atlet sepak bola (p>0.05). Namun, peningkatan VO2max lebih tinggi pada kelompok perlakuan dibanding kontrol.
ASUPAN ISOFLAVON KEDELAI KURANG SEBAGAI FAKTOR RISIKO KEPADATAN TULANG RENDAH PADA WANITA PASCAMENOPAUSE Prabaningrum, Nimas; Dieny, Fillah Fithra
Journal of Nutrition College Vol 3, No 4 (2014): Oktober 2014
Publisher : Departemen Ilmu Gizi, Fakultas Kedokteran, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (439.635 KB) | DOI: 10.14710/jnc.v3i4.6884

Abstract

Latar Belakang : Osteoporosis pascamenopause merupakan osteoporosis yang paling sering terjadi, disebabkan oleh penurunan kadar estrogen dan faktor – faktor lain antara lain asupan kalsium, vitamin (A, D, C, K) ,konsumsi kafein, riwayat penyakit diabetes melitus (DM) dan lama menopause pada wanita. Isoflavon kedelai dapat berfungsi sebagai hormone replacement therapy karena memiliki kemiripan struktur kimia dan fungsi dengan hormon estrogen. Tujuan penelitian adalah untuk menganalisis asupan isoflavon kedelai, vitamin (A, D, C, K), kalsium, konsumsi kafein, riwayat DM dan lama menopause sebagai faktor risiko kepadatan tulang rendah wanita pascamenopause.Metode : Penelitian observasional dengan desain kasus kontrol pada wanita pascamenopause di Kelurahan Ngemplak Simongan, Bongsari dan Barusari Kota Semarang. Kelompok kasus (50 orang) didapatkan dengan cara random sampling, lalu dicari kelompok kontrol (50 orang) dengan melakukan matching status gizi berdasarkan persen lemak tubuh. Data kepadatan tulang diperoleh menggunakan densitometer quantitative ultrasound, data persen lemak tubuh diperoleh menggunakan BIA (Bioelectrical Impedance Analyzer), data riwayat asupan zat gizi diperoleh melalui wawancara menggunakan semi-quantitatives food frequency questionnaire. Analisis bivariat menggunakan uji Chi Square dan Fisher Exact, analisis multivariat menggunakan uji Regresi Logistik.Hasil : Rerata kepadatan tulang (T-Score) kelompok kasus -1,9±0,49 SD sedangkan kelompok kontrol -0,4±0,47 SD. Rerata variabel asupan zat gizi (isoflavon kedelai, kalsium, vitamin A, vitamin D, vitamin C, vitamin K) kelompok kontrol lebih besar dibandingkan kelompok kasus. Asupan isoflavon kedelai, vitamin A, vitamin K, riwayat DM dan lama menopause merupakan faktor risiko kepadatan tulang rendah pada wanita pascamenopause yang bermakna. Faktor risiko paling berpengaruh pada kepadatan tulang rendah pada wanita pascamenopause yaitu asupan isoflavon kedelai kurang (p=0,000;OR=7,9), riwayat penyakit diabetes melitus (p=0,004;OR=13,682) dan lama menopause > 10 tahun (p=0,037;OR=3,364).Kesimpulan : Asupan isoflavon kedelai kurang, riwayat penyakit diabetes melitus (DM) dan lama menopause > 10 tahun merupakan faktor risiko yang paling berpengaruh pada kepadatan tulang rendah wanita pascamenopause. Asupan isoflavon kedelai < 35 mg/hari meningkatkan risiko kepadatan tulang rendah sebesar 7,9 kali, riwayat DM meningkatkan risiko kepadatan tulang rendah sebesar 13,7 kali dan lama menopause > 10 tahun meningkatkan risiko kepadatan tulang rendah sebesar 3,4 kali.
HUBUNGAN SKOR FREKUENSI DIET BEBAS GLUTEN BEBAS CASEIN DENGAN SKOR PERILAKU AUTIS Arfiriana, Rifmie Arfiriana; Dieny, Fillah Fithra
Journal of Nutrition College Vol 3, No 1 (2014): Januari 2014
Publisher : Departemen Ilmu Gizi, Fakultas Kedokteran, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (182.397 KB) | DOI: 10.14710/jnc.v3i1.4525

Abstract

Latar Belakang: Salah satu upaya untuk mengurangi terjadinya perilaku autis, yaitu dengan cara menghindari makanan yang mengandung gluten maupun casein sebab pada penderita autis terjadi hipermeabilitas mukosa usus yang mengakibatkan kedua jenis protein tersebut sulit dicerna dan akan membentuk suatu zat yang disebut peptide. Peptide gluten menghasilkan gluteomorphin atau gliadimorphin dan peptide casein membentuk caseomorphin. Kedua zat tersebut dapat mempengaruhi sistem saraf pusat sehingga menimbulkan gangguan perilaku.Metode: Penelitian observasional dengan desain cross sectional yang dilakukan di Pusat Terapi Pendidikan Ananda Bekasi. Jumlah sampel sebanyak 30 subjek yang dipilih menggunakan metode purposive sampling. Data yang dikumpulkan, meliputi data identitas sampel berupa usia terdiagnosis autis, berat badan dan tinggi badan, berat badan saat lahir, data karakteristik orangtua, usia ibu saat hamil subjek, data skor frekuensi diet bebas gluten bebas casein diperoleh melalui FFQ serta data pengamatan perilaku yang diperoleh melalui kuesioner lembar perilaku ICD-10. Analisis bivariat dilakukan dengan uji korelasi Pearson Product Moment.Hasil: Penderita autis lebih banyak ditemukan pada laki-laki (83,3%) dibandingkan perempuan. Usia terdiagnosis autis paling dominan antara 1-2 tahun (53,3%) dan sebagian besar status gizinya normal (46,7%), tetapi adapula subjek (40%) yang mengalami overweight dan obesitas. Subjek yang  mengalami penurunan perilaku autis sebesar (26,7%). Seluruh (100%) subjek pada penelitian ini masih mengonsumsi makanan yang mengandung gluten maupun casein. Hasil uji bivariat menunjukkan ada hubungan antara skor frekuensi diet bebas gluten bebas casein dengan skor perilaku autis (r=0.369, p=0.045).Simpulan: Terdapat hubungan antara skor frekuensi diet bebas gluten bebas casein dengan skor perilaku autis.
PENGARUH LATIHAN YOGA TERHADAP KADAR GLUKOSA DARAH PUASA PADA WANITA DEWASA AWAL Lady, Chantika; Dieny, Fillah Fithra; Probosari, Enny
Journal of Nutrition College Vol 8, No 3 (2019): Juli
Publisher : Departemen Ilmu Gizi, Fakultas Kedokteran, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (353.36 KB) | DOI: 10.14710/jnc.v8i3.25802

Abstract

Latar Belakang : Lebih dari 90% penderita diabetes mellitus berstatus gizi obesitas. Olahraga yang tepat dilakukan dan direkomendasikan oleh American Diabetes Association dalam mengontrol kadar glukosa darah dan profil lipid adalah olahraga dengan intensitas sedang, seperti yoga. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh latihan yoga terhadap kadar glukosa darah puasa (GDP) pada wanita dengan kelebihan berat badan. Metode: Penelitian quasi experiment dengan rancangan pre-post test with control group design sebanyak 22 subjek dan dipilih dengan menggunakan metode consecutive sampling, dibagi menjadi 2 kelompok dengan metode simple randomization. Subjek penelitian adalah 22 wanita usia 19-25 tahun yang dibagi menjadi 2 kelompok, yaitu kelompok perlakuan mendapat latihan yoga 60 menit sebanyak 10 kali selama 20 hari dan edukasi gizi, dan kelompok kontrol hanya mendapatkan edukasi gizi. Data glukosa darah puasa diukur  2 kali yaitu sebelum dan sesudah penelitian dengan alat spektofotometri dengan metode Glucocard TM Test Strip; sedangkan data asupan makanan diambil sebanyak 5 kali selama intervensi berlangsung dengan menggunakan metode Food Recall. Data dianalisis dengan uji Wilcoxon, Uji Mann Whitney, dan regresi linier untuk variable perancu selama intervensi. Hasil :  Terdapat penurunan nilai Glukosa Darah Puasa yang bermakna (p = 0,01) pada kelompok perlakuan dengan nilai GDP dari 113,64 mg/dl ± 55,24 menjadi 102 mg/dl ± 52,69. Pada kelompok kontrol ada penurunan GDP namun tidak bermakna (p = 0,18) yaitu 117,73 mg/dl ± 60,32 menjadi 110,73 mg/dl ± 65,47. Berdasarkan selisih penurunan GDP antara kelompok perlakuan lebih besar (11,63 mg/dl ± 11,77) dibanding kelompok kontrol (7,00 mg/dl ± 17,07).Namun selisih GDP pada kedua kelompok setelah intervensi latihan yoga tidak bermakna (p = 0,18). Kesimpulan : Latihan yoga selama 10 kali pada wanita obesitas tidak signifikan berpengaruh terhadap penurunan kadar glukosa darah puasa.
HUBUNGAN DENSITAS ENERGI DAN ASUPAN ZAT GIZI MAKRO DENGAN KEJADIAN SINDROM METABOLIK PADA REMAJA OBESITAS Putri, Lintang Prinkaniswari; Dieny, Fillah Fithra
Journal of Nutrition College Vol 5, No 3 (2016): Juli
Publisher : Departemen Ilmu Gizi, Fakultas Kedokteran, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (364.796 KB) | DOI: 10.14710/jnc.v5i3.16402

Abstract

Latar Belakang : Kejadian Sindrom Metabolik pada remaja meningkat seiring perkembangan obesitas. Peningkatan kejadian Sindrom Metabolik dikaitkan dengan tingginya asupan makanan dan minuman yang memiliki densitas energi dan zat gizi makro yang berlebih.  Tujuan : Menganalisis hubungan antara densitas energi dan asupan zat gizi dengan kejadian Sindrom Metabolik pada remaja obesitas.Metode : Penelitian observasional dengan pendekatan cross sectional di SMAN 15 Semarang, jumlah sampel 40 remaja usia 15-18 tahun, dipilih dengan purposive random sampling. Data yang dikumpulkan meliputi: identitas sampel, Indeks Massa Tubuh (IMT), lingkar pinggang (LP), tekanan darah, kadar Trigliserida (TG), High Density Lipoprotein (HDL), dan Glukosa Darah Puasa (GDP), densitas energi diet dan asupan zat gizi makro. IMT dihitung dengan persentil IMT/U, lingkar pinggang dihitung dengan persentil LP/U, tekanan darah diukur dengan sphygmomanometer, TG, HDL,dan GDP diukur dengan teknik kolorimetrik kimiawi.  Densitas energi dan asupan zat gizi makro diperoleh dari Food Frequency Questionairre semi-kuantitatif. Data dianalisis dengan uji Fisher Exact.Hasil : Sebanyak  47,5% subjek mengalami Sindrom Metabolik. Tidak terdapat hubungan antara densitas energi (p=0,473), asupan energi (p=0,302), karbohidrat (p=0,186), lemak (p=0,689), dan protein (p=1,00), dengan kejadian Sindrom Metabolik. Sebagian besar subjek memiliki densitas energi sedang dan asupan energi, karbohidrat, protein, dan lemak yang cukup.Simpulan :  Tidak terdapat hubungan antara densitas energi, asupan energi serta zat gizi makro dengan kejadian Sndrom Metabolik.  
Co-Authors A Fahmy Arif Tsani A Fahmy Arif Tsani A. Fahmi Arif Tsani Ade Mulyasari, Ade Afriani, Adilla Eka Ahmad Syauqy Aida Fitri Nazillah Alifia Evitarani Anggia Berlian Buntarlan Ani - Margawati Ani Margawati Annisa Dwi Fadzilah Annisa, Nabila Rifka Annisa, Wahyu Ilmi Apoina Kartini Aritonang, Eta Aprita Arwinda Nugraheni Aryu Candra Aryu Candra Asniya Rakhmawati Aulia, Nurhanna Putri Ayu Alfitasari Ayu Rahadiyanti Betsi Kusumaningnastiti Binar Panunggal Bintang, Fransisca Natalia Budiar Ningrum Yuliana Choirun Nissa Choirun Nissa Dea Rizky Pradipta Deny Yudi Fitranti Deny Yudi Fitranti Deny Yudi Fitranti Deny Yudi Fitranti Deny Yudi Fitranti destiana - florencia Destikasari, Widya Desy Amelia Ardi Dewi Kurnia Sandi Dewi Kurniawati Dewi Marfu’ah Kurniawati Dewi Marfu’ah Kurniawati Dhea Aghestya Dian Ratna Sawitri Diana Nur Afifah, Diana Nur Dittasari Putriana Elok Dwi Anggitasari Elserinawati Sinambela Eni Lestari Enny Probosari Enny Probosari Etika Ratna Noer Etisa Adi Murbawani Fariski, Cindy Fatimah, Putri Nur Fauzia Purnamasari Febriyanah, Nurzanah Febriyanti, Monica Sofchah Ferry Sandra Fidiasari, Intan Sepna Fitriyono Ayustaningwarno Garnis Retnaningrum, Garnis Ginting, Ignasia Agatha Br Gita Ayu Rosalinda Ratu Saputri Hanifah, Nur Islami Dini Hardianti, Rahma Hartanti Sandi Hartanti Sandi Wijayanti Hartanti Sandi Wijayanti Ida Kristiana Ida Kristiana Ida Kristiana Iin Indartiningsih Indira Saraswati Iqlima Safitri, Iqlima Ira Mulyani Ira Roza Milinda Jauharany, Firdananda Fikri Keyasa, Magnalia Morena Ruth Khairunissa Andayani Kristiana, Ida Kusumaningnastiti, Betsi Lady, Chantika Larasati, Erika Nurul Lestari, Rahma Wati Dwi Lia Irawati, Lia Luluk Hidayatul Maghfiroh Luthfiatul Khusna Maretha, Febrina Yollanda Marfu'ah Kurniawati, Dewi Maria Angela Dhiana MARTHA ARDIARIA Martha Irene Kartasurya Maura Tirta Nabila Meidi L Maspaitella Muhammad Sulchan Muhammad, Dziky Mulyani, Ira Mursid Tri Susilo Nimas Prabaningrum Nisa Nur Isnaini Andari Nisa, Lainatin Nissa, Choirun Noviasti Rahma Utami Nugraha, Teddy Wahyu Nugrahani, Gardinia Nur Rochmah, Nur Nuraini, Ismi Safitri Nurhidayati, Lisa Rosyida Nurmasari Widyastuti Nurmasari Widyastuti Nurmasari Widyastuti Nuryanto Nuryanto Nuryanto Nuryanto Nyoman Suci Widiastiti Pradita Putri Ramadhani Proborini, Ajeng Sekar Putri Nur Fatimah Putri, Lintang Prinkaniswari Rachma Purwanti Rahadiayanti, Ayu Rahadiyani, Ayu Rahma Wati Dwi Lestari Rahmah, Nadya Diena Ria Fitri Setyaningsih Rifmie Arfiriana Arfiriana Rizky Amalia Rosha, Putri Tiara Rubyanti, Septiana Dwi Safrina Luthfia Aila Sandi, Dewi Kurnia Santi Dwi Rahayu Santy Sundari Sarah Djuned Sekar Ratry Nurramadhani Setyawati, Novi Sigit Oktaviyani Prayitno Siwi, Tabita Prawita Suci Widiastuti, Suci Sugiar, Iglas Er Sukmasari, Vintantiana Suprabaningrum, Annisa Ratih Syafira Noor Pratiwi Tamimi, Adesta Aulia Teddy Wahyu Nugroho Teddy Wahyu Nugroho, Teddy Wahyu Tsani, A Fahmy Arif Tsani, A. Fahmy Arif Tsani, A.Fahmy Arif Tsani, Ahmed Fahmy Arif Tsani, Fahmy Arif Tzani, Niza Iana Ulfah Puspita Dewi Umu Faradilla Utami, Lussi Wahyu Putri Utoro, Bayu Febri Vintantiana Sukmasari Widya Destikasari Zahra Anggita Pratiwi Zeza Aziza, Zeza