Claim Missing Document
Check
Articles

Found 21 Documents
Search

Macroscopic Diagnosis of Plant Diseases Caused by Pathogenic Microorganism Annisyah Nasution; Vivi Mardina; Sara Gustia Wibowo
Serambi Journal of Agricultural Technology Vol 3, No 1 (2021): Serambi Journal of Agricultural Technology (June 2021)
Publisher : Universitas Serambi Mekkah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32672/sjat.v3i1.2774

Abstract

From a biological point of view, plant diseases are deviations from internal traits that cause plants to not be able to carry out normal growth activities. Plant diseases in the field can be identified based on signs and symptoms of diseases that appear. This study aims to determine how to diagnose macroscopically the symptoms of diseases that arise due to pathogenic microorganisms on plants. This research was conducted in 3 stages which included the location survey, observation, and primary data collection stages. The method for primary data collection is done by direct observation, namely direct observation of samples and documented. Data were analyzed using the formula to calculate the percentage and intensity of disease attacks on plants. The results obtained were as many as 3 plant species (Capsicum sp, Solanum escelentum, Oryza sativa) from 12 plants which were observed to be attacked by pathogenic microorganisms with a percentage amount (22,45 %, 58,97%, 9%). Obtain 4 types of pathogenic microorganisms that attack plants, namely Gemini virus that causes leaf curling in Capsicum sp plant, Pyricularia oryzae fungus which causes leaf blast in Oryza sativa plants, the fungus Alternaria solani causes dry spot and Rhizoctonia solani fungus which causes leaf blast in Oryza sativa plants, the fungus Alternaria solani causes leaf dry spot and Rhizoctonia solani fungi that cause fruit rot in Solanum escelentum.
PREFERENSI OVIPOSISI NYAMUK Aedes Aegypti TERHADAP EKSTRAK DAUN YANG BERPOTENSI SEBAGAI ATRAKTAN Sara Gustia Wibowo; Endang Puji Astuti
BALABA: JURNAL LITBANG PENGENDALIAN PENYAKIT BERSUMBER BINATANG BANJARNEGARA Volume 11 Nomor 1 Juni 2015
Publisher : Balai Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Banjarnegara Badan Litbangkes Kemenkes RI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (117.305 KB) | DOI: 10.22435/blb.v11i1.867

Abstract

Aedes aegypti merupakan vektor pembawa virus Dengue yang menyebabkan penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD).Pengendalian secara alami menggunakan bahan nabati merupakan alternatif pengendalian yang ramah lingkungan. Salahsatu pengendalian secara alami adalah memodifikasi ovitrap dengan penambahan zat aktif nabati sebagai atraktan untuk menarik nyamuk bertelur dan dapat menjadi ovisida dan larvasida. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui preferensibertelurnya nyamuk Ae. aegypti pada ovitrap dengan ekstrak daun mimba (Azadirachta indica), kecubung (Datura metel),zodia (Evodia suavolens) dan jenu (Derris elliptica). Jenis penelitian eksperimen dengan rancangan acak lengkap. Keempatjenis ekstrak daun tersebut diisiikan pada ovitrap, dimasukan ke dalam kandang yang berisi 30 ekor Ae. aegypti dengankondisi kenyang darah. Pengamatan dilakukan setiap hari sampai hari ke-3. Hasil uji preferensi berbagai jenis ekstrak inimenunjukkan ovitrap yang berisi ekstrak daun jenu (D. elliptica) lebih banyak ditemukan telur Ae. aegypti dibandingkandengan kontrol maupun ovitrap dengan ekstrak daun lainnya. Persentase telur pada kontainer dengan ekstrak jenu adalah44,2%, sedangkan yang terkecil ekstrak zodia (E. suaveolans) 9,2%. Hasil uji Anova menunjukkan bahwa perlakuan antarkelompok berbeda nyata (p=0,000). Tanaman jenu (D. elliptica) mempunyai potensi sebagai atraktan terhadap nyamuk Ae.aegypti dalam proses oviposisi.
Pelatihan dan Pendampingan Inovasi Produk dari Daun Kelor untuk Mencegah Stunting di Desa Sungai Pauh Pusaka Amelia Amelia; Nurviana Nurviana; Sara Gustia Wibowo; Riezky Purnama Sari; Fitra Muliani; Ulya Nabilla
Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat Vol 8 No 1 (2023): Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat
Publisher : Universitas Mathla'ul Anwar Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (622.285 KB) | DOI: 10.30653/jppm.v8i1.221

Abstract

Salah satu pemerintah desa di wilayah Kota Langsa yang secara tidak langsung terlibat dalam pencegahan dan penanganan stunting adalah pemerintah Desa Sungai Pauh Pusaka. Akan tetapi, belum banyak intervensi terkait masalah kesehatan khususnya kesehatan anak dalam hal kecukupan gizi di Desa Sungai Pauh Pusaka. Akibatnya, stunting menjadi masalah kesehatan utama terkait pemenuhan gizi anak. Selama ini satu-satunya upaya yang dilakukan oleh pemerintah Desa Sungai Pauh Pusaka untuk mencegah stunting adalah dengan melakukan kegiatan posyandu rutin untuk ibu hamil dan balita setiap bulannya. Pada Kegiatan posyandu diperlukan kegiatan edukasi atau penyuluhan terkait asupan gizi serta informasi terkait makanan olahan yang baik dikonsumsi untuk mencegah stunting. Daun kelor dapat dijadikan alternatif yang potensial untuk memenuhi kebutuhan gizi ibu hamil karena daun kelor mengandung protein dan asam folat. Oleh karena itu, perlu adanya inovasi dalam mengolah daun kelor menjadi suatu produk yang dapat diterima oleh masyarakat sehingga kandungan gizi pada daun kelor dapat dimanfaatkan oleh tubuh. Metode pelaksanaan antara lain observasi, pelatihan, pendampingan, serta evaluasi. Kegiatan PKM yang telah dilakukan dikatakan cukup mendapat partisipasi dari masyarakat setempat. Respon yang baik ditunjukkan oleh warga yang membantu proses penyuluhan berjalan lancar, sehingga proses pelatihan dan pendampingan inovasi produk daun kelor dapat berlangsung dengan baik. One of the village governments in the Langsa City area that is indirectly involved in preventing and treating stunting is the government of Sungai Pauh Pusaka Village. However, there have not been many interventions related to health problems, especially children's health in terms of nutritional adequacy in Sungai Pauh Pusaka Village. As a result, stunting is a major health problem related to fulfilling child nutrition. So far, the only effort made by the Sungai Pauh Pusaka Village government to prevent stunting is to carry out routine posyandu activities for pregnant women and toddlers every month. Posyandu activities require educational or outreach activities related to nutritional intake and information related to processed foods that are good for consumption to prevent stunting. Moringa leaves can be used as a potential alternative to meet the nutritional needs of pregnant women because they contain protein and folic acid. Therefore, there is a need for innovation in processing Moringa leaves into a product that can be accepted by the public so that the nutritional content in Moringa leaves can be utilized by the body. Implementation methods include observation, training, mentoring, and evaluation. The PKM activities that have been carried out are said to have sufficient participation from the local community. A good response was shown by residents who helped the counseling process run smoothly so that the training and mentoring process for the innovation of Moringa leaf products could run well.
Macroscopic Diagnosis of Plant Diseases Caused by Pathogenic Microorganism Annisyah Nasution; Vivi Mardina; Sara Gustia Wibowo
Serambi Journal of Agricultural Technology Vol 3, No 1 (2021): Juni
Publisher : Universitas Serambi Mekkah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32672/sjat.v3i1.2774

Abstract

From a biological point of view, plant diseases are deviations from internal traits that cause plants to not be able to carry out normal growth activities. Plant diseases in the field can be identified based on signs and symptoms of diseases that appear. This study aims to determine how to diagnose macroscopically the symptoms of diseases that arise due to pathogenic microorganisms on plants. This research was conducted in 3 stages which included the location survey, observation, and primary data collection stages. The method for primary data collection is done by direct observation, namely direct observation of samples and documented. Data were analyzed using the formula to calculate the percentage and intensity of disease attacks on plants. The results obtained were as many as 3 plant species (Capsicum sp, Solanum escelentum, Oryza sativa) from 12 plants which were observed to be attacked by pathogenic microorganisms with a percentage amount (22,45 %, 58,97%, 9%). Obtain 4 types of pathogenic microorganisms that attack plants, namely Gemini virus that causes leaf curling in Capsicum sp plant, Pyricularia oryzae fungus which causes leaf blast in Oryza sativa plants, the fungus Alternaria solani causes dry spot and Rhizoctonia solani fungus which causes leaf blast in Oryza sativa plants, the fungus Alternaria solani causes leaf dry spot and Rhizoctonia solani fungi that cause fruit rot in Solanum escelentum.
Skrining Potensial Pinang Aceh (Areca catechu L.) Sebagai Elevator Transporter GLUT4 dan Fitokonstituen Antiproliferatif Sel Kanker Mulia Safrida Sari; Ahmad Ridwan; Vivi Mardina; Karika Aprilia Putri; Beni Alfajar; Sara Gustia Wibowo
Herbal Medicine Journal Vol 3 No 1 (2020): Herbal Medicine Journal
Publisher : Program Studi S1 Farmasi, STIKES Senior, Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (606.938 KB)

Abstract

Pinang (Areca catechu L.) telah dimanfaatkan masyarakat Aceh sebagai obat tradisional dari berbagai penyakit. Namun, informasi terkait khasiat pinang masih terbatas sehingga proses skrining perlu dilakukan untuk menyelidiki potensial pinang terutama sebagai elevator transporter GLUT4 dan fitokonstituen antiproliferatif terhadap sel kanker. Sediaan ekstrak etanol biji pinang diperoleh dari hasil maserasi dengan etanol 96% dan kandungan fitokimia diidentifikasi melalui uji analisis GC-MS. Sebanyak 12 konstituen ditemukan dalam kelimpahan tinggi; methyl nicotinate, 2,3-dihydro-3,5-dihydroxy-6-methyl-4H-pyran-4-one, arecoline, hexadecanoid acid, 9,12-octadecanoic acid, 9,12-octadecanoic acid, ethyl ester, hexadecane, eicosane, 3-nitrophthalic acid, hexacosane, heptadecane dan pentacosane. Setiap konstituen memiliki aktivitas antihiperglikemia sebagai elevator transporter GLUT4 dan antiproliferatif terhadap sel kanker melalui mekanisme aksi yang berbeda.
Application of Response Surface Method in Optimization of Medium Composition for Xylanase Production by Bacillus halodurans CM1 in Submerged Fermentation SARA GUSTIA WIBOWO; IS HELIANTI; ANI SURYANI; BUDIASIH WAHYUNTARI
Microbiology Indonesia Vol. 10 No. 3 (2016): September 2016
Publisher : Indonesian Society for microbiology

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (708.837 KB) | DOI: 10.5454/mi.10.3.5

Abstract

A two level factorial design was performed to optimized xylanase production by alkalothermophilic Bacillus halodurans CM1 using response surface method. The variables involved in this experiment were carbon (X), 1 nitrogen source (X) concentration, and pH (XCorn cob and fish powder were use as carbon and nitrogen source 2 3 respectively. Statistical analysis of the experimental results in the range studied, only carbon source gave significant effect on xylanase production.  A second-order model was proposed to represent the enzyme activity as a function of xylan concentration (X) and pH (X).  The optimum corn cobs concentration was 4.37% (w/v), 1 3 fish powder P concentration was 1.75% (w/v) and pH 9. These conditions were tested and validated experimentally since the maximum growth rate achieved with these parameters, and the highest xylanase activity.
Analisis Kadar Kafein Dalam Biji Kopi Arabika (Coffea arabika) Berdasarkan Tempat Tumbuh Di Kabupaten Bener Meriah Rahul Aulia Indis; Mulia Safrida Sari; Sara Gustia Wibowo
Analit: Analytical and Environmental Chemistry Vol 8, No 2 (2023): ANALIT: ANALYTICAL AND ENVIRONMENTAL CHEMISTRY
Publisher : Universitas Lampung Jl. Prof. Dr. Sumatri Brojonegoro No.1 Bandar Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/aec.v8i2.2023.p44-52

Abstract

Kafein termasuk salah satu senyawa spesifik yang terdapat di dalam kopi. Kafein dapat memberikan dampak positif bagi tubuh untuk kesehatan, seperti menghilangkan stress. Pada kopi arabika, kandungan kafein lebih rendah dari robusta yaitu sebesar 1,1-1,3%. Namun, penyelidikan terkait perbandingan kadar kafein pada berbagai ketinggian di wilayah Bener Meriah belum banyak dilakukan. Penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki dan mengetahui kadar kafein pada biji kopi arabika berdasarkan tempat tumbuh. Metode penelitian dimulai dengan pengumpulan sampel buah kopi dari tiga lokasi dengan ketinggian berbeda (981 MDPL, 1234 MDPL, dan 1700 MDPL), selanjutnya buah kopi dikupas dan diambil bijinya kemudian disangrai (roasting) dengan suhu masuk 220ºC dan suhu keluar 213ºC selama 14 menit. Lalu digiling menjadi bubuk, disaring dan dipreparasi menjadi larutan uji untuk diukur menggunakan metode HPLC. Hasil penelitian bahwa kadar kafein pada Kecamatan Wih Pesam (981 MDPL) 0.046% atau 0.00925mg, Permata (1234 MDPL) 0.003% atau 0.00075mg, dan Bener Kelipah (1700 MDPL) 0.018% atau 0.00375mg. Kesimpulan dari penelitian bahwa kadar kafein dari masing-masing tempat masih sesuai dengan SNI 01-7152-2006 dengan kadar kafein tertinggi terdapat pada wilayah dengan ketinggian 981 MDPL.
PELATIHAN PEMBUATAN AROMATERAPI BERBASIS REED DIFFUSER SEBAGAI SOLUSI UNTUK MENINGKATKAN EKONOMI SANTRI DI DAYAH MU’ARRIFUL HUDA DESA LABUHAN KEUDE ACEH TIMUR Fitriani Fitriani; Rahmatul Fajri; T. Andi Fadhly; Beni Al Fajar; Sara Gustia Wibowo; Vivi Mardina
Martabe : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 6, No 9 (2023): Martabe : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jpm.v6i9.3438-3443

Abstract

Dayah Mu’ariful Huda merupakan dayah yang terletak di Desa Labuhan Keude Kecamatan Sungai Raya Aceh timur. Dayah Mu’ariful Huda telah mengembangkan berbagai macam kegiatan ekstrakurikuler dan pelatihan keterampilan yang diberikan kepada santri diantaranya menjahit, membuat tas, topi, dompet dan aromaterapi. Namun, untuk pembuatan aromaterapi mereka masih menggunakan metode tradisional sehingga memiliki aroma yang tidak tahan lama dan kurang diminati oleh masyarakat. Selain itu, produk-produk kerajinan yang dihasilkan oleh santri masih dipasarkan di tingkat lokal (di lingkungan dayah). Oleh karena itu, salah satu upaya yang perlu dikembangkan yaitu pelatihan pembuatan minyak aromaterapi berbasis reed diffuser sebagai solusi untuk meningkatkan keterampilan dan ekonomi Santri. Kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk menyelesaikan permasalahan yang dihadapi oleh santri di dayah Mu'ariful Huda terkait dengan keterampilan dalam pembuatan aromaterapi berbasis reed diffuser, sehingga dapat menciptakan santri yang mandiri, selain itu juga untuk memperluas area pemasaran produk-produk hasil kerajinan santri termasuk produk aromaterapi berbasis reed diffuser sehingga dapat meningkatkan outcome bagi santri. Metode yang digunakan yaitu metode pendekatan langsung, ceramah dan praktik. Hasil yang dicapai yaitu meningkatnya minat belajar peserta sebesar 85,13%, pengetahuan peserta sebesar 94,65% dan pengetahuan dan keterampilan peserta sebesar 98,74% dalam membuat dan memasarkan aromaterapi berbasis reed diffuser
Identifikasi dan Prevalensi Ektoparasit Protozoa Pada Udang vannamei (Litopenaeus vanamei) di Tambak Intensif Kuala Langsa Sri Rahayuni; Beni Al Fajar; Sara Gustia Wibowo
Jurnal Kelautan dan Perikanan Indonesia Vol 2, No 2: Agustus (2022)
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24815/jkpi.v2i2.26449

Abstract

AbstractThis has an impact on the emergence of disease-causing pathogens, one of which is protozoa ectoparasites which leads to adecrease in production. Litopenaeus vannamei sample was taken using random sampling method. The purpose of this study was to determine the type of protozoa ectoparasite in vannamei shrimp (Litopenaeus vannamei) which were senn during identification including gills, carapace, swimming legs, walking legs and tail. The results of the identification there are 6 types of protozoan ectoparasites that infect Litopenaeus vannamei found in the Kuala Langsa intensive pond, namely Vorticella, Epystylis, Zoothamnium, Trichodina , Ichthyophirius and Oodinium. The highest prevalence is Zoothamnium, which is 30%, so it falls into the general category. Measurement of physical and chemical parameters of water in intensive ponds in Kuala langsa in the form of temperature and value 28,1-30,4oC, DO 4,6-5,9, pH 6,9-7,5 and salinity with value 15 ppt.
Dominansi Dan Prevalensi Ektoparasit Ikan Lele Sangkuriang (Clarias gariepinus) Pada Sistem Semibioflok Milfa Aini; Sara Gustia Wibowo; Beni Al Fajar
Jurnal Kelautan dan Perikanan Indonesia Vol 2, No 2: Agustus (2022)
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24815/jkpi.v2i2.26447

Abstract

Ikan lele sangkuriang (Clarias gariepinus) merupakan sumber protein hewani yang banyak dikonsumsi masyarakat. Meningkatnya permintaan pasar membuat kegiatan budidaya ikan lele semakin luas apalagi budidaya ikan lele sangkuriang terbilang mudah. Salah satu kendala yang mendasar dalam kegagalan panen budidaya ikan lele sangkuriang adalah serangan ektoparasit patogen yang bersifat infeksius berarti serangan dari Protozoa, Platyhelminthes, Arthropoda dan non infeksius artinya ikan yang stress akibat buruknya kualitas perairan budidaya. Penelitian ini menggunakan metode Purposuve Sampling dan bertujuan untuk menghitung angka prevalensi dan dominansi dari ektoparasit yang menyerang ikan lele sangkuriang serta mengidentifikasi spesies ektoparasit yang ditemukan. Ektoparasit yang paling banyak ditemukan berasal dari Filum Protozoa sebanyak 5 genus yaitu, Trichodina sp, Ichtyophtyris sp, Epistylis sp, Chilodenella sp, dan Oodinium sp. Ektoparasit yang ditemukan berasal dari filum Platyhelminthes ada 2 Genus yaitu, Dactylogyrus sp dan Gyrodactylus sp dan ektoparasit dari filum Arthropoda ditemukan 1 Genus yaitu Argulus sp. Dominansi tertinggi ditemukan pada ektoparasit jenis Oodinium sp yaitu dengan dominansi sebanyak 26,31%, ektoparasit Trichodina sp memiliki nilai dominasi sebanyak 17,54% dan ektoparasit Dactylogyrus sp sebanyak 15,78%. Prevalensi tertinggi disebabkan oleh ektoparasit Trichodina sp, Ichthyophthyrius sp, Oodinium sp memiliki nilai prevalensi 80-100 % nilai prevalensi ini termasuk kedalam kategori infeksi sering atau sangat parah. Ektoparasit Gyrodactylus sp dan Chilodenella sp memiliki nilai prevalensi 60 % dan 70 % masuk ke kategori infeksi sedang. Epistylis sp dan Argulus sp memiliki nilai prevalensi 20 % termasuk kedalam kategori sering.