Claim Missing Document
Check
Articles

Found 24 Documents
Search

Beban Ultimit Balok Beton Bertulang Hasil Perbaikan dan Perkuatan Menggunakan FRP Achmad Zultan Mansur; Rudy Djamaluddin; Herman Parung; Rita Irmawaty
Prosiding Seminar Nasional Teknik Sipil UMS 2022: Prosiding Seminar Nasional Teknik Sipil UMS
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (363.285 KB)

Abstract

Struktur beton bertulang memiliki potensi sebagai konstruksi yang tahan lama, elastis dan kuat terhadap berbagai beban dan mampu menahan berbagai kondisi lingkungan yang merugikan. Namun, kegagalan dalam struktur masih dominan terjadi akibat korosi pada tulangan sehingga masa layan konstruksi menjadi berkurang. Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh penggunaan GFRP dan sika grout 215 bagi kondisi balok spalling. Metode yang dilakukan adalah metode eksperimental yang dilakukan di laboratorium dengan membuat 6 benda uji balok 3,3x0,15x0,2 m. Hasil penelitian menunjukkan bahwa balok dengan perkuatan GFRP mampu meningkatkan kapasitas beban maksimum terhadap balok kontrol yaitu sebesar 8.08%. Kondisi beton variasi yang tidak monolith serta kaku sangat mempengaruhi nilai kapasitas balok lentur. Mode kegagalan yang terjadi pada balok GFRP adalah kegagalan lekatan antara beton dan GFRP.
Analisa Pola Kegagalan Balok Beton Menggunakan GFRP Bar Tanpa Selimut Beton Husein, Saddam -; Djamaluddin, Rudy; Irmawaty, Rita; Kusnadi, Kusnadi
Jurnal Penelitian Enjiniring Vol 24 No 1 (2020)
Publisher : Center of Techonolgy (COT), Fakultas Teknik, Universitas Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25042/jpe.052020.02

Abstract

SADDAM HUSEIN. Analisa Pola Kegagalan Balok Beton Menggunakan GFRP Bar Tanpa Selimut Beton (dibimbing oleh Rudi Djamaluddin dan Rita Irmawaty) Struktur beton bertulang yang menggunakan tulangan baja pada daerah korosif, menjadi rawan terhadap kerusakan atau penurunan kekuatannya akibat korosi.Korosi pada tulangan baja merupakan salah satu faktor penyebab menurunnya kekuatan struktur beton bertulang. Salah satu material yang dikembangkan mengatasi korosi adalah penggunaan material tulangan GFRP (Glass Fiber Reinforced Polymer). Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa kapasitas lentur dan pola kegagalan balok beton tanpa selimut dengan menggunakan material tulangan GFRP bar. Desain penelitian merupakan eksperimental laboratorium dengan rekapitulasi sebanyak 6 sampel yang terdiri dari 2 Balok beton menggunakan tulangan baja dengan selimut beton, 2 balok beton menggunakan tulangan GFRP bar dengan selimut beton, 2 balok beton menggunakan GFRP bar tanpa selimut beton. Metode pengujian dilakukan dengan dengan pengujian lentur statik monotonik dan Analisis data menggunakan uji kondisi retak awal dan kondisi ultimit. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kapasitas lentur pada balok dengan tulangan GFRP bar lebih besar dibandingkan dengan balok tulangan baja dan mampu meningkatkan kapasitas lentur balok dalam menahan beban sebesar 39.76 %, pola kegagalan beton yang terjadi pada balok tulangan baja mengalami kegagalan lentur tekan ditandai dengan retakan yang terjadi pada sisi tertekan dan membentuk retakan tegak dengan sumbu netral beton yang tertekan, sedangkan pada balok beton tulangan GFRP tanpa selimut mengalami kegagalan keruntuhan tekan geser dengan kondisi tulangan berdeformasi (bi-linear) dengan retak miring dan secara tiba-tiba menjalar menuju sumbu netral beton yang tertekan sehingga terjadilah keruntuhan secara tiba-tiba. SADDAM HUSEIN.Failure mode analysis of concrete Beams Using GFRP rebar Without concrete cover (supervised by Rudi Djamaluddin and Rita Irmawaty) Reinforced concrete that uses rebar steel in corrosive areas, are prone to damage or decreased strength due to corrosion. Corrosion in the steel reinforcement is one of the factors that decreasing strength of reinforced concrete. One of the materials developed to overcome corrosion is the use of GFRP (Glass Fiber Reinforced Polymer) reinforcement material. This study aims to analyze the flexural capacity and failure mode of concrete beams without concrete cover using material GFRP bar as reinforcement. The research design was an experimental laboratory with a recapitulation of 6 samples consisting of 2 beams using steel reinforcement with concrete cover.2 concrete beams using reinforcement GFRP bar with concrete cover, 2 beams using GFRP bars without concrete cover. The research method uses the monotonic static flexure and analyzing the data using the initial crack condition and ultimate conditions test. The results of the research indicate the flexural capacity of the beams with GFRP bar reinforcement is higher than steel reinforcement beams and can increase 39.76% of the flexural capacity of the beams in holding loads , the failure mode analysis occurs in steel reinforcing beam experiences compressive failure. Failure was characterized by cracks that occur on the depressing side and form an upright crack with the neutral axis of the compressed concrete, whereas in GFRP reinforced concrete beams without concrete cover, failure of shear compression with conditions of deformed reinforcement (bi-linear) with sloping cracks and suddenly spread towards the neutral axis of the compressed concrete so that there was a sudden collapse.
Analisis Pola Kegagalan Balok Sistem Rangka dengan Perkuatan di Daerah Tumpuan Darwis, Mardis; Djamaluddin, Rudy; Irmawaty, Rita; Amir, Astiah
Jurnal Penelitian Enjiniring Vol 24 No 1 (2020)
Publisher : Center of Techonolgy (COT), Fakultas Teknik, Universitas Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25042/jpe.052020.03

Abstract

The previous research of using truss system reinforcement in the beam without concrete (BTR) in the tension zone causes a decrease in flexural capacity due to the failure in the area near the support. Therefore, it is necessary to add tensile reinforcement in the support zone. This study aims to analyze the ultimate capacity of the truss system concrete beam strengthened with tensile reinforcement and to analyze the effect of tensile reinforcement in support zone due to crack pattern. This study was conducted experimentally in the laboratory. The dimension of truss reinforced concrete specimens are 15 cm x 20 cm x 330 cm that added tensile reinforcement with three types of length, they are BTRP 40D, BTRP 50D, and BTRP 60D, where D (13 mm) is diameter of tensile reinforcement. The flexural test is carried out by monotonic static loading. The results showed that tensile reinforcement in BTRP 40D was not able to carry the ultimate capacity due to premature failure in the support zone. while BTRP 50D and BTRP 60D specimens can enhance the ultimate capacity without facing premature failure in the support zone. The tensile reinforcement of 60D has the highest ultimate capacity because it can carry the biggest loads and minimum crack pattern.
Peningkatan Kualitas Hidup dan Resiliensi Masyarakat Bontoa Melalui Sosialisasi Rumah Layak Huni, Sehat dan Tahan Gempa ., Fakhruddin; Parung, Herman; Tjaronge, Wihardi; Djamaluddin, Rudy; Irmawaty, Rita; Caronge, Muhammad Akbar; Bakri, Bambang; Mushar, Pratiwi; Harusi, Nurul Masyiah Rani
JURNAL TEPAT : Teknologi Terapan untuk Pengabdian Masyarakat Vol 8 No 1 (2025): Community Empowerment through Higher Education Community Service Programs
Publisher : Faculty of Engineering UNHAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25042/jurnal_tepat.v8i1.576

Abstract

Permasalahan kualitas hunian di Desa Pajukukan, Kecamatan Bontoa, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan, menjadi isu krusial yang memerlukan perhatian segera karena banyaknya rumah tidak layak huni dengan konstruksi lemah, sanitasi buruk, dan ventilasi tidak memadai. Kondisi ini tidak hanya membahayakan kesehatan dan keselamatan penghuni, tetapi juga meningkatkan risiko kerusakan dan korban saat terjadi bencana, seperti banjir dan gempa bumi. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman masyarakat tentang pentingnya rumah layak huni, sehat, dan tahan gempa melalui sosialisasi yang melibatkan metode ceramah, demonstrasi, dan diskusi kelompok. Subjek kegiatan terdiri dari 25 peserta yang mencakup perwakilan keluarga dan pemangku kepentingan di Kecamatan Bontoa. Observasi dilakukan untuk mengukur pemahaman awal dan akhir peserta serta efektivitas sosialisasi dalam menyampaikan informasi terkait teknik pembangunan rumah aman, pemilihan bahan bangunan lokal, dan perawatan berkala. Hasil kegiatan menunjukkan peningkatan signifikan dalam pemahaman peserta, dengan skor pre-test sebesar 40% yang meningkat menjadi 82% pada post-test. Hal ini mengindikasikan bahwa peserta memiliki pemahaman yang baik mengenai prinsip dasar konstruksi rumah tahan gempa serta pentingnya ventilasi dan sanitasi yang optimal. Dampak positif lainnya adalah munculnya inisiatif dari beberapa peserta untuk memperbaiki rumah mereka dengan menerapkan prinsip-prinsip yang diajarkan. Selain meningkatkan kesadaran, kegiatan ini juga mendorong pemanfaatan bahan bangunan lokal sebagai langkah untuk mendukung ekonomi masyarakat setempat. Dengan pendekatan edukasi dan pemanfaatan sumber daya lokal, kegiatan ini diharapkan memberikan dampak berkelanjutan dalam upaya menciptakan hunian yang lebih layak, sehat, dan tahan gempa, serta meningkatkan kualitas hidup masyarakat di daerah rawan bencana.