Claim Missing Document
Check
Articles

Found 26 Documents
Search

Optimizing the Role of Students in Reducing Stunting in North Musi Rawas Regency: Optimalisasi Peran Mahasiswa Dalam Upaya Penurunan Stunting Di Kabupaten Musi Rawas Utara Nenny Wahyuni; Misnaniarti Misnaniarti; Hasyim Hamzah; Nur Alam Fajar; Annisa Rahmawati; Muhammad Amin Arigo Saci; Indah Yuliana; Laura Dwi Pratiwi
Dinamisia : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 7 No. 1 (2023): Dinamisia: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Lancang Kuning

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31849/dinamisia.v7i1.12484

Abstract

North Musi Rawas Regency, based on the results of the 2021 SSGI, is in 5th place for the Regency with the highest stunted toddler prevalence in South Sumatra, which is 28.3%. The results of the situation analysis based on PK21 data show that 12.8% of people there are at high risk of experiencing stunting. One of the efforts that can be made to accelerate the reduction of stunting rates is through university assistance. By the mandate of Presidential Regulation Number 72 of 2021, Musi Rawas University assists in the form of family assistance. This program has carried out by students for one month using counseling and mediation methods. The education provided is in the form of sensitive interventions, including environmental hygiene, using healthy latrines, the importance of clean and healthy water sources, and the importance of parenting patterns in the family. This mentoring activity increased 15% number of visits by toddlers to posyandu, which means that the community is starting to understand the importance of routinely monitoring children's health to prevent stunting
DETERMINAN KADAR ASAM FOLAT SERUM PADA IBU HAMIL DI KABUPATEN SELUMA Dinda Gustina Aulia; Rostika Flora; Nur Alam Fajar
Jurnal Endurance Vol. 8 No. 1 (2023): Jurnal Endurance : Kajian Ilmiah Problema Kesehatan
Publisher : LLDIKTI Wilayah X

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22216/jen.v8i1.1781

Abstract

Kesehatan ibu hamil sangat memepengaruhi kehidupan janin. Untuk melahirkan bayi yang sehat ibu hamil harus mempunyai kesehatan yang optimal. Asam Folat merupakan salah satu vitamin yang kebutuhannya berlipat ganda bagi ibu dan janin. Angka kecukupan sehari asam folat di Indonesia yang dianjurkan bagi ibu hamil adalah 400 mikrogram per hari. Riskesdas melaporkan bahwa hanya 29.2% kaum ibu telah mengkonsumsi 90+ tablet zat besi dan asam folat selama masa kehamilan yang terakhir sesuai yang direkomendasikan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis determinan kadar asam folat serum pada ibu hamil di Kabupaten Seluma. Penelitian ini adalah penelitian analitik dengan desain cross-sectional. Penelitian ini dilakukan di Kabupaten Seluma dengan sampel sebanyak 60 ibu hamil Trimester II dan III yang ditentuka dengan metode consecutive sampling. Hasil penelitian diketahui terdapat hubungan (p.value<α) antara pendidikan (p. value=0,041), pekerjaan (p.value=0,045) dan gravida (p.value=0,046) dengan kadar asam folat serum pada ibu hamil di Kabupaten Seluma. Keteraturan ibu hamil dalam mengkomsumsi tablet asam folat selama kehamilan tentunya akan sangat membantu pencegahan terjadinya kejadian anemia yang kemudian dikhawatirkan menjadi penyebab terjadinya komplikasi kehamilan serta menjadi faktor penyulit saat proses persalinan hingga masa nifas. Disarankan untuk ibu hamil harus lebih patuh dalam mengkonsumsi asam folat demi kesehatan ibu dan bayinya serta memperhatikan jenis asupan makanan yang dikonsumsi khususnya asupan konsumsi sumber-sumber asam folat
HUBUNGAN PERILAKU MENGKONSUMSI TABLET TAMBAH DARAH DENGAN KADAR FE SERUM PADA IBU HAMIL DI KOTA PANGKALPINANG Siti Puji Astuti; Rostika Flora; M Zulkarnain; Anita Rahmiwati; Rico J. Sitorus; Nur Alam Fajar
Jurnal Ners Vol. 7 No. 1 (2023): APRIL 2023
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jn.v7i1.14164

Abstract

Anemia adalah masalah kesehatan global dimana 40% ibu hamil di dunia mengalami anemia. Anemia pada ibu hamil menyebabkan tidak optimalnya pertumbuhan dan perkembangan janin dalam kandungan serta berpotensi menimbulkan komplikasi kehamilan dan persalinan hingga kematian. Penyebab utama terjadinya anemia adalah defisiensi zat besi. Untuk mencegah defisiensi zat besi ibu hamil perlu mengkonsumsi tablet tambah darah yang diberikan minimal 90 tablet selama kehamilan. Faktor yang mempengaruhi ibu hamil dalam mengkonsumsi tablet tambah darah adalah perilaku (tingkat pengetahuan, sikap dan tindakan) terkait tablet tambah darah. Pengetahuan akan menentukan sikap dan perilaku ibu dalam mengkonsumi tablet tambah darah. Jenis penelitian yang digunakan adalah cross sectional study dengan sampel berjumlah 90 responden. Analisis dilakukan dengan uji chi-square (p<0,05). Hasil penelitian diperoleh 32,2% responden mempunyai kadar Fe serum yang rendah, 55,6% responden berpengetahuan baik, 57,8% responden mempunyai sikap positif dan 51,1% ibu mempunyai tindakan positif. Uji statistik didapatkan terdapat hubungan yang bermakna antara pengetahuan, sikap dan tindakan dengan kadar Fe serum pada ibu hamil. Direkomendasikan kepada intansi kesehatan agar dapat meningkatkan pengetahuan ibu hamil tentang pentingnya mengkonsumsi tablet tambah darah dalam mencegah defisiensi zat besi.
Dampak Pandemi Covid-19 terhadap Kejadian Anemia pada Kehamilan: Studi Literatur Suryati Suryati; Muhammad Zulkarnain; Rostika Flora; Nur Alam Fajar
Jurnal Ners Vol. 7 No. 2 (2023): OKTOBER 2023
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jn.v7i2.14501

Abstract

Anemia menjadi salah satu komplikasi maupun faktor risiko akibat dari infeksi COVID-19 selama kehamilan. Walaupun belum terdapat rekomendasi spesifik tatalaksana anemia pada Ibu Hamil dengan Infeksi COVID-19, suplementasi zat besi tetap menjadi rekomendasi lini pertama untuk mencegah keparahan infeksi dan masalah maternal yang buruk. Tinjauan literatur ini bertujuan untuk meringkas data dan penelitian yang tersedia tentang COVID-19 pada kehamilan terutama dampaknya terhadap kejadian Anemia yang diakibatkan oleh defisiensi zat besi saat kehamilan. Kekurangan zat besi atau anemia menjadi masalah yang cukup luas terutama pada wanita usia subur, dan sebagian besar disebabkan oleh kehilangan darah menstruasi dan kurangnya makanan kaya zat besi yang dikonsumsi secara oral. Anemia merupakan faktor risiko maupun outcome akibat infeksi COVID-19 selama kehamilan. Walaupun belum terdapat rekomendasi spesifik tatalaksana anemia pada Ibu Hamil dengan Infeksi COVID-19, suplementasi zat besi tetap menjadi rekomendasi lini pertama untuk mencegah keparahan infeksi dan masalah maternal yang buruk.
Hubungan Pola Asuh Ibu Balita dengan Kejadian Stunting di Puskesmas Pangkalan Kabupaten Lima Puluh Kota Nur Alam Fajar; Chairil Anwar; Nolly Julfery
Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi Vol 23, No 3 (2023): Oktober
Publisher : Universitas Batanghari Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33087/jiubj.v23i3.3876

Abstract

Stunting is one of the targets of the Sustainable Development Goals (SDGs) which includes the 2nd goal of sustainable development, namely ending hunger, achieving food security, improving nutrition, and proclaiming sustainable agriculture. The purpose of this study was to analyze the relationship between mother-to-child parenting and the incidence of stunting at the Pangkalan Health Center, Fifty Cities District. This research is an analytic observational and descriptive analytic study with a cross-sectional study design. A sample of 88 mothers with stunted toddlers aged 8-60 months in the working area of the primary health center was taken by purposive sampling. Data collected regarding exclusive breastfeeding habits, feeding habits, hygiene habits, and health habits of mothers and toddlers obtained through direct interviews and questionnaires, and the incidence of stunting in toddlers obtained from measuring the toddler's height and weighing the toddler's weight. Data analysis to see the relationship between variables using the Chi-Square test. The results showed that 87.5% of the incidence of stunting in toddlers. There is a significant relationship between exclusive breastfeeding (p-value = 0.003), feeding (p-value = 0.037), hygiene practices (p-value = 0.042), and practice maternal and toddler health (p-value = 0.047) with the incidence of toddler stunting. The results of the logistic regression test showed that the most dominant variable in this study was exclusive breastfeeding.
Cegah Stunting: Peran OPD Kebupaten OKU dan Perguruan Tinggi Yentri Anggeraini; Nur Alam Fajar; Fenny Etrawati; Widya Lionita; Annisa Rahmawaty; Rahmatillah Razak; Anggun Budiastuti; Yeni Yeni
J-ABDIPAMAS (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat) Vol 7, No 2 (2023): Oktober 2023
Publisher : IKIP PGRI Bojonegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30734/j-abdipamas.v7i2.2979

Abstract

ABSTRACTStunting is often discussed, many people think that only the health sector has a role related to stunting. Therefore, this article discusses the role of cross-sectors in accelerating the prevention of stunting as stipulated in PP No. 72 year 2021, especially the role of the government of Ogan Komering Ulu Regency and Higher Education. This method of implementing community service is through presentations by the district PIC Team, Dinas Kesehatan,  DPPKB and BAPELITBANGDA with the aim of exploring the opinions of policy holders on the issue of stunting and the contribution of each agency to prevent  stunting; equalize perceptions and also garner support from the local government and across sectors in the implementation of the stunting prevention program in OKU district. It can be concluded that efforts to prevent stunting in Ogan Komering Ulu Regency in 2022 have been carried out by the relevant OPD and at the tertiary level, namely University of Baturaja  by involving 20 students in Mahasiswa Penting Program (mahasiswa peduli stunting) which is a reflection of the activities carried out by Sriwijaya University.  Keywords: Stunting, OKU, cross-sectors, South Sumatera, higher education ABSTRAKStunting sering diperbincangkan, banyak yang menganggap hanya sektor kesehatan saja yang memiliki peran terkait stunting. Maka dari itu, artikel ini membahas peran lintas sector dalam percepatan pencegahan stunting yang tertuang pada PP no 72 tahun 2021 khususnya penran pemerintah Kabupatem Ogan Komering Ulu dan Perguruan Tinggi.  Metode pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat ini melalui pemaparan oleh narasumber yaitu Tim PIC kabupaten, Perwakilan Dinas Kesehatan DPPKB, dan BAPELITBANGDA dengan bertujuan untuk menggali pendapat para pemegang kebijakan tentang isu stunting dan kontribusi dari tiap instansi terhadap penanggulangan stunting; menyamakan persepsi dan juga menggalang dukungan dari pemerintah daerah serta lintas sektor dalam pelaksanaan program pencecahan stunting di kabupaten OKU.  Dapat disimpulkan bahwa upaya pencegahan stunting di Kabupaten Ogan Komering Ulu tahun 2022 telah dilaksanakan oleh OPD terkait dan pada tingkat perguruan tinggi yaitu Universitas Baturaja dengan melibatkan 20 mahasiswa dalam Program Mahasiswa Penting (mahasiswa peduli stunting) yang merupakan reflikasi dari kegiatan yang telah dilaksanakan oleh Universitas sriwijaya   Kata Kunci: Stunting, OKU, lintas sector, Sumatera Selatan, perguruan tinggi
The natural infection rates of vaccine-preventable diseases among children: A literature review Sri Yuliani Frisilia Dewi; Misnaniarti Misnaniarti; Rizma Adlia Syakurah; Najmah Najmah; Nur Alam Fajar
Malahayati International Journal of Nursing and Health Science Vol 6, No 6 (2023)
Publisher : Program Studi Ilmu Keperawata Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati Bandar Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/minh.v6i6.13054

Abstract

Background: Indonesia currently faces a triple burden of various disease problems, outbreaks of infectious diseases, and an increase in long-standing infectious diseases, new infectious diseases, and non-communicable diseases (NCDs). A report released in 2020 by the United Nations International Children's Emergency Fund (UNICEF) and the World Health Organization (WHO) indicated that during the Covid-19 pandemic, the postponement of routine vaccinations resulted in approximately 80 million children aged less than or equal to 12 months being susceptible to diphtheria, measles, and polio.Purpose: To review previous research in analyzing the relationship between incomplete basic vaccination and the occurrence of vaccine-preventable disease (VPD) cases.Method: This study employed a literature review design, conducting a systematic review by selecting relevant articles pertaining to the research objective. The literature study selection process was adapted from the Preferred Reporting Items for Systematic Reviews (PRISMA-ScR). Inclusion criteria for this research encompassed originality, usage of both English and Indonesian languages, keywords covering basic vaccination, adverse events following vaccination, Integrated Healthcare Centervisits, education, and the role of Integrated Healthcare Centercadres.Results: Generally, community knowledge, attitudes, family support, and the role of cadres correlated with vaccination coverage achievement. However, some studies indicated no correlation between specific variables and the infants' basic vaccination status. To enhance vaccination coverage and client satisfaction, improving community knowledge, attitudes, family support, the role of healthcare workers and Integrated Healthcare Centercadres, as well as increasing vaccine availability and vaccination guidelines, are necessary.Conclusion: To improve vaccination coverage and client satisfaction, enhancements in community knowledge, attitudes, family support, the role of healthcare workers and Integrated Healthcare Centercadres, alongside increased vaccine availability and vaccination guidelines, are essential.Suggestion: It is advisable for the community to enhance knowledge, attitudes, and support for vaccination, especially among mothers and families. The active involvement of cadres in vaccination programs and public dialogue regarding the moral ethics of vaccination also need improvement.
Air Bersih dan Jamban Sehat terhadap Kejadian Stunting di Negara Berkembang: Literature Review: Clean Water and Healthy Latrines Against Stunting Incidents in Developing Countrie: Literature Review Maya Sopianti; Nur Alam Fajar; Elvi Sunarsih; Yuanita Windusari; Novrikasari
Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia (MPPKI) Vol. 7 No. 1: JANUARY 2024 - Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia (MPPKI)
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56338/mppki.v7i1.4211

Abstract

Latar belakang: Stunting merupakan masalah kesehatan masyarakat yang menjadi perhatian global. Faktor tidak langsung yang mengakibatkan stunting yaitu water, sanitation and hygiene (WASH), merupakan sumber air minum , kualitas fisik air minum, kepemilikan jamban keluarga. Pada tahun 2018, lebih dari separuh balita stunting dunia berasal dari benua Asia (81,7 juta kasus), sedangkan lebih dari sepertiganya tinggal di Afrika (58,8 juta kasus) Tujuan: studi ini bertujuan untuk literatur review tentang Akses air bersih dan jamban sehat terhadap kedian stunting di negara berkembang Metode: Metode dalam penelusuran sumber data pada Literature Review ini yaitu dengan penelusuran database dari, Pubmed. Jurnal tersebut diseleksi berdasarkan kriteria inklusi. Memakai kata kunci “stunting” OR “sanitation” AND Water OR “toilet. Hasil: hasil analisis secara keseluruhan artikel menyatakan ada hubungan yang signifikan akses air bersih dan jamban sehat yang tidak memenuhi syarat dengan kejadian stunting di negara berkembang Kesimpulan: Penyediaan layanan dasar seperti air bersih dan jamban sehat mempunyai peran penting tidak hanya dalam memperbaiki lingkungan tetapi juga meningkatkan kesehatan anak melalui pengurangan stunting. Stunting dan kesehatan anak bergantung pada banyak faktor di tingkat rumah tangga dan masyarakat, sehingga memerlukan upaya bersama dari para pembuat kebijakan, peneliti, dan mitra sektor swasta.
Perilaku Genital Hygiene dan Akses Air Bersih terhadap Kejadian Keputihan pada Wanita : Literature Review: Genital Hygiene Behavior and Access to Clean Water Associated with Vaginal Discharge Among Women : Literature Review Nurul Fitriani; Yuanita Windusari; Novrikasari; Elvi Sunarsih; Nur Alam Fajar
Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia (MPPKI) Vol. 7 No. 2: FEBRUARY 2024 - Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia (MPPKI)
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56338/mppki.v7i2.4443

Abstract

Latar Belakang: Keputihan menjadi salah satu masalah kesehatan reproduksi pada wanita, hampir setiap wanita pernah mengalami hal ini. Kurangnya pengetahuan mengenai praktik genital hygiene dan kualitas air yang buruk menjadi faktor yang menyebabkan insiden keputihan pada wanita. Tujuan: Tinjauan literatur sistematis ini bertujuan untuk mengetahui korelasi antara perilaku genital hygiene dan akses air bersih terhadap kejadian keputihan pada wanita. Metode: Pencarian sistematis dilakukan melalui database elektronik, ScienceDirect, PubMed dan Google Scholar. Kriteria inklusi difokuskan pada perilaku genital hygiene dan air bersih dengan kejadian keputihan. Artikel lengkap yang didapatkan selanjutnya dilakukan review dan analisis untuk membuat tinjauan sistematis sesuai pedoman PRISMA. Hasil: Dari 282 artikel yang diidentifikasi, delapan artikel memenuhi kriteria inklusi dan dilakukan analisis. Analisis tersebut mengungkapkan empat kategori yang terkait dengan perilaku genital hygiene yang berhubungan dengan keputihan dan empat kategori yang terkait dengan akses air bersih yang berhubungan dengan keputihan. Kesimpulan: Setiap wanita harus mampu mempraktikan genital hygiene yang benar dan mendapatkan akses air bersih untuk keperluan sanitasi dan hygiene sehari-hari khususnya untuk menurunkan angka kejadian keputihan.
Implementasi Program Viona (Visibility of Routine Activity) Dalam Penerapan SOP di Kimia Farma Laboratorium dan Klinik Unit Bisnis Sumatera 3 Dwi Dianaulina; Nur Alam Fajar
Syntax Literate Jurnal Ilmiah Indonesia
Publisher : Syntax Corporation

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36418/syntax-literate.v9i8.15974

Abstract

Standart Operasional Prosedur (SOP) di laboratorium klinik bahkan menjadi salah satu syarat terbentuknya Laboratorium, Good Laboratory Practice (GLP) sesuai perundang-udangan yang berlaku. Di Indonesia sendiri pelanggaran SOP terkait kepatuhan petugas dalam penggunaan APD terjadi di Laboratorium klinik RS Ibnu Suwito Baturaja. Kekurangan kesiapan terhadap penerapan SOP diwilayah pra analitik juga terjadi dalam proses rekam medis di Laboratorium Parahita tahun 2020.Dalam melakukan penerapan SOP Laboratorium dan Klinik Kimia Farma menerapkan Viona (Visibility Of Routine Activities) berupa CCTV yang terhubung langsung ke IT dan mutu kantor pusat di Jakarta, salah satu program yang dicanangkan untuk memantau penerapan SOP di kantor cabang laboratorium dan Klinik Kimia Farma seluruh Indonesia.Laboratorium dan klinik Kimia Farma Unit Bisnis Sumatera 3, terdiri dari 3 Klinik Pratama dan 3 Laboratorium Medis yang tersebar di palembang, Lubuk Linggau dan jambi. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi penerapan SOP di Laboratorium dan Klinik Kimia Farma Unit Bisnis Sumatera 3, serta menganalisis kepatuhan petugas dalam mengikuti SOP terkait, khususnya dalam aspek greeting dan grooming. Pada Penelitian ini didapatkan bahwa pelanggaran Greeting dan grooming masih menjadi temuan pelanggaran tertinggi selama tahun 2022 pengetahuan petugas terhadap SOP baik lebih dari 50% petugas Laboratorium Klinik dan 78% petugas klinik Kimia Farma Unit Bisnis Sumatera 3 namun pengetahuan tersebut tidak menggambarkan penerapan SOP di outlet terbukti dengan. Punishment yang didaptkan oleh 2 outlet Kimia Farma Unit bisnis Sumatera 3 terhadap pelangggaran Viona. Berdasarkan hasil observasi peneliti menyarankan agar lebih meningkatkan evaluasi tindak lanjut hasil temuan dan dijadikan parameter KPI dalam penetuan Bisnis Manager berprestasi.