Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : Prosiding Temu Profesi Tahunan PERHAPI

PERUBAHAN STANDAR DESAIN JALAN TAMBANG BOBOKA SITE TANJUNG BULI BERDASARKAN KAJIAN GEOTEKNIK UNTUK MENGURANGI MATERIAL MOVEMENT DAN MEMPERCEPAT DEVELOPMENT JALAN TAMBANG Zulpryadi Mubarak; Eko Aditya; Dr. Ir. Barlian Dwinagara, MT
Prosiding Temu Profesi Tahunan PERHAPI 2019: PROSIDING TEMU PROFESI TAHUNAN PERHAPI
Publisher : PERHAPI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36986/ptptp.v1i1.97

Abstract

ABSTRAK Pada bulan Januari tahun 2018 PT. Antam Tbk UBP Nikel Maluku Utara, site Tanjung Buli, harus melanjutkan development jalan produksi yang bernama jalan tambang Boboka. Jalan tambang Boboka harus digunakan sebagai jalan produksi pada bulan Juli tahun 2018 agar produksi site Tanjung Buli tetap terjaga. Setelah dilakukan desain berdasarkan standar parameter jalan tambang dan dilakukan estimasi waktu development-nya, jalan tambang Boboka diperkirakan selesai diakhir bulan Agustus 2018. Untuk itu harus dilakukan percepatan pembuatan jalan tambang Boboka. Setelah dilakukan penelitian geoteknik, diketahui bahwa perubahan yang dapat dilakukan untuk standar parameter jalan tambang Boboka adalah dengan menambah tinggi jenjang, lebar berm dan sudut lereng keseluruhan. Perubahannya adalah, tinggi jenjang dari 6 meter menjadi 20 meter, lebar berm dari 3 meter menjadi 5 meter dan sudut lereng keseluruhan dari 45⁰ menjadi 55⁰. Untuk sudut kemiringan lereng tunggal tidak ada perubahan yaitu 60⁰. Dari perubahan tersebut diperoleh kenaikan nilai FK dari 1,30 menjadi 1,65. Perubahan standar parameter tersebut membuat moving material dari development jalan tambang Boboka berkurang secara signifikan sehingga waktu development jalan tambang Boboka dapat dipercepat. Selain itu, dengan berkurangnya moving material development jalan tambang Boboka, PT Antam Tbk UBP Nikel Maluku Utara dapat melakukan efisiensi. Kata kunci: jalan tambang, penelitian geoteknik, moving material.  ABSTRACT In January 2018 PT. Antam Tbk UBP Nickel North Maluku, Tanjung Buli site, must continue the development of a production road called the Boboka mining road. The Boboka mine road must be used as a production road in July 2018 so that the production of the Tanjung Buli site is maintained. After the design is based on the standard mining road parameters and estimated development time, the Boboka mine road is estimated to be completed by the end of August 2018. For this reason, acceleration of the construction of the Boboka mine road must be made. After conducting geotechnical research, it is known that changes that can be made to the standard parameters of the Boboka mine road are adding height, berm width and overall slope angle. The changes are, the height of the level from 6 meters to 20 meters, berm width from 3 meters to 5 meters and the overall slope angle from 45⁰ to 55⁰. For a single slope angle there is no change that is 60⁰. From these changes an increase in FK values was obtained from 1,30 to 1,65. The change in standard parameters made the moving material from the development of the Boboka mine road significantly reduced so that the development time of the Boboka mine road could be accelerated. In addition, with the reduction in moving material development of the Boboka mine road, PT Antam Tbk UBP Nickel North Maluku can improve efficiency. Keywords: mining road, geotechnical research, moving material.
METODE AHP DALAM PEMILIHAN STRATEGI PADA AKTIFITAS PENAMBANGAN FRONT PRODUKSI PT CSD: PENAMBANGAN FULL FACE DAN TOP HEADING AND BENCHIN Sidik Muhamad; Bimo Wicaksono; Barlian Dwinagara
Prosiding Temu Profesi Tahunan PERHAPI 2019: PROSIDING TEMU PROFESI TAHUNAN PERHAPI
Publisher : PERHAPI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36986/ptptp.v1i1.45

Abstract

ABSTRAK PT CSD dikategorikan sebagai marginal ore deposit dengan kadar berkisar 6 gpt mengacu pada klasifikasi kadar emas di Indonesia. Oleh karena itu, strategi penambangan menjadi pertimbangan penting untuk mendapatkan nilai yang lebih ekonomis (Purwanto, 2015). Berdasarkan laporan investigasi geoteknik, ratio tekanan in-situ vertikal dan horizontal di Cibaliung adalah 4.8 MPa:9.2 Mpa atau 1:2, yang berarti tekanan horizontal di Cibaliung dua kali lebih besar dibandingkan dengan tekanan vertikalnya (Campi dan Dugan, 2004). Secara sederhana bisa disimpukan bahwa strategi untuk mempercepat aktifitas produksi secara aman lebih baik dilakukan penambahan ketinggian pada bukaan front produksi dari pada memperlebar dimensi bukaan. Dari sudut pandang biaya pengerjaan bukaan front, biaya metode full face lebih murah ketimbang metode top heading and benching. Adapun untuk tingkat keamanan maka berlaku sebaliknya (Bin Zhu dan Xiaojing Shi, 2013). Analisa keekonomisan pada kegiatan penambangan perlu juga mempertimbangkan tonase ore yang terekstrak/perolehan logam Au untuk menentukan skema mana yang paling sesuai. Pemilihan skema penambangan menggunakan metode Analytical Hierarchy Process (AHP) dengan menggunakan tiga kriteria (kestabilan, biaya penambangan, tonase ore) dan empat pilihan skema (full face 1, full face 2, THB 1 dan THB 2). Hasil perhitungan menggunakan metode AHP didapatkan peringkat skema tertinggi sampai terendah: full face 1 (0.343), THB 2 (0.260), THB 1 (0.215), full face 2 (0.182). Kata Kunci: analisa kestabilan, studi keekonomisan, metode AHP, strategi penambangan  ABSTRACT PT CSD is categorized as a marginal ore deposit with ore grade around 6 ppm, based on the classification of gold grade in Indonesia. Therefore, the mining strategy is an important consideration to get a more economical value (Purwanto, 2015). Based on the geotechnical investigation report, the ratio of vertical and horizontal in-situ pressure in Cibaliung is 4.8 MPa: 9.2 Mpa or 1: 2, which means the horizontal pressure in Cibaliung is twice as high as its vertical pressure (Campi and Dugan, 2004). In simple terms it can be concluded that the strategy to accelerate production activities safely is heightening rather than widening the dimension of the production stope. From the point of view of tunnel/stope construction cost, the cost of the full face method is cheaper than the top heading and benching method. As for the security level, the opposite applies (Bin Zhu and Xiaojing Shi, 2013). Economic analysis in mining activities also needs to consider the tonnage of ore extracted / Au produced for deciding which scheme is appropriate. The selection of mining schemes uses the Analytical Hierarchy Process (AHP) method using three criteria (stability, mining costs, ore tonnage) and four scheme options (full face 1, full face 2, THB 1 and THB 2). The results of calculations using the AHP method obtained the highest to lowest scheme ratings: full face 1 (0.343), THB 2 (0.260), THB 1 (0.215), full face 2 (0.182). Key Words: stability analyses, economic study, AHP method, mining strat
PREDIKSI NILAI UNIT-COST PENAMBANGAN BIJIH NIKEL DI INDONESIA MENGGUNAKAN COMPARATIVE DAN STATISTICAL APPROACH Ratna Mustika Dewi; Indra Yuspiar; Barlian Dwinagara; Lidana Erfiandri; Indra Wahyu Murtyanto; Istifari Husna Rekinagara; Aldin Ardian
Prosiding Temu Profesi Tahunan PERHAPI 2021: PROSIDING TEMU PROFESI TAHUNAN PERHAPI
Publisher : PERHAPI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36986/ptptp.v0i0.264

Abstract

Indonesia menduduki peringkat pertama sebagai produsen nikel terbesar di dunia. Meningkatnya kebutuhan nikel secara global dalam pengembangan mobil listrik memberikan dampak positif terhadap industri tambang nikel di Indonesia. Hal tersebut berkaitan dengan pemanfaatan nikel sebagai komponen baterai mobil listrik. Lebih dari itu, Indonesia merupakan negara dengan cadangan bijih nikel terbesar di dunia (sekitar 32,7%). Pada tahun 2019, ESDM mencatat produksi nikel Indonesia mencapai 800 ribu ton. Dalam kegiatan penambangan, biaya (cost) menjadi komponen penting untuk mencapai titik optimal fungsi keuntungan (profit). Biaya penambangan per ton (unit-cost) dapat digunakan sebagai parameter untuk menentukan tingkat efisiensi dari suatu kegiatan penambangan. Akan tetapi, masih banyak ditemui berbagai permasalahan terkait formulasi unit-cost yang tidak seragam antara satu perusahaan dengan perusahaan lainnya. Maka dari itu, penelitian ini akan mengkaji estimasi unit-cost dengan dua pendekatan yaitu comparative dan statistics. Berdasarkan penelitian ini, didapatkan nilai unit-cost yang berkisar antara US$9,97/ton hingga US$18,23/ton menggunakan comparative approach. Rekomendasi yang diberikan yaitu menggunakan metode rasio pembanding, dengan beberapa variabel berupa gaji, total biaya penambangan (total cost), dan produksi per tahun. Sementara, statistical approach menghasilkan formulasi unit-cost .