Claim Missing Document
Check
Articles

Found 39 Documents
Search

Barcode Technology – Assisted Medication Administration (Bcma) Tyas, Anestasia Pangestu Mei
Jurnal Manajemen Keperawatan Vol 2, No 2 (2014): Jurnal Manajemen Keperawatan
Publisher : Jurnal Manajemen Keperawatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sistem administrasi dan monitoring pemberian obat merupakan bagian penting dari praktik keperawatan. Ada beberapa tahap untuk proses pemberian obat termasuk memasukkan resep, menyalin dan verifikasi, meracik, medication administration (administrasi pemberian obat), sampai akhirnya dikonsumsi oleh pasien. Perawat memainkan peran penting dalam keselamatan pasien, terutama di area administrasi pengobatan yakni seorang perawat harus memastikan pemberian obat yang aman kepada pasien. Metode yang digunakan yakni Barcode Technology – Assissted Medication Administration (BCMA). BCMA merupakan salah satu jenis teknologi yang menggunakan alat scan untuk membandingkan barcode pada gelang pasien dengan barcode pada obat yang diresepkan, memverifikasi obat – obatan pada catatan obat elektronik sehingga mengurangi kesalahan pengobatan (medication errors) secara signifikan. Sistem BCMA terdiri dari komponen hardware dan perangkat lunak yang dapat mencakup barcode printing system (sistem pencetakan barcode) untuk gelang dan paket obat di apotek; portable scanner barcode dihubungkan ke komputer yang terletak di dekat pasien, koneksi wireless), serta aplikasi software yang menghubungkan hardware dengan database. Cara kerja BCMA didasarkan verifikasi 5 benar yakni benar pasien, benar obat, benar dosis, benar waktu, dan benar rute. Dari hasil pembahasan ditemukan evidence terbatas bahwa sistem BCMA menyediakan mekanisme yang aman untuk memberikan obat di seluruh proses, mulai dari pemesanan obat sampai pada dikonsumsi pasien. Penggunaan sistem BCMA lebih aman daripada manual sehingga dapat meningkatkan kepuasan kerja, meringankan beban kerja perawat, serta meningkatkan keselamatan pasien.
Tingkat pengetahuan ibu memengaruhi keberhasilan toilet training pada anak prasekolah Anestasia Pangestu Mei Tyas; Yunita Yunita; Amellia Mardhika; Lailatul Fadliyah; Joko Susanto
NURSCOPE: Jurnal Penelitian dan Pemikiran Ilmiah Keperawatan Vol 7, No 1 (2021): Juni
Publisher : Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Islam Sultan Agung, Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30659/nurscope.7.1.38-44

Abstract

Pendahuluan:Tugas perkembangan kemandirian anak pada usia toddlerdapat dilatih dengan toilet training. Faktanya pada anak prasekolah masih ada yang anak yang belum siap dan belum berhasil melakukan toilet training. Hasil studi pendahuluan salah satu TK di Lamongan menunjukkan sebagian kecil anak prasekolah masih mengompol dan memakai pampers saat malam hari. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan tingkat pengetahuan ibu dengan keberhasilan toilet trainingpada anak prasekolah. Metode:Penelitian cross sectionaldengan jumlah sampel 40 responden memakai teknik simple random sampling. Pengumpulan data menggunakan kuesioner tingkat pengetahuan ibu dan kuesioner keberhasilan anak dalam toilet training. Analisa data meliputi univariat dan uji fishers exact test(p value < 0.05). Hasil:Penelitian menyebutkanadanya hubungan antara tingkat pengetahuan ibu dengan keberhasilan toilet training pada anak prasekolah (p value = 0.013).Simpulan:Perlu adanya pendidikan kesehatan dari puskesmas dan dinas pendidikan tentang toilet training kepada orang tua untuk meningkatkan kesiapan dan keberhasilan toilet training.
PENGARUH KEGEL EXERCISE TERHADAP DISFUNGSI EREKSI KLIEN POST TURP Joko Susanto; Anestesia Pangestu Mei Tyas; Khotibul Umam; Makhfudli Makhfudli
Jurnal Kesehatan Mesencephalon Vol 7, No 1 (2021): Jurnal Kesehatan Mesencephalon - April 2021
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kepanjen

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36053/mesencephalon.v7i1.274

Abstract

Disfungsi ereksi adalah komplikasi ikutan yang sering timbul setelah tindakan TURP. Klien post TURP sering mengungkapkan keluhan mengalami penurunan fungsi ereksi. Tujuan penelitian adalah menganalisis efektifitas kegel exercise terhadap disfungsi ereksi klien post TURP. Desain penelitian adalah Quasi Eksperimen. Sampel penelitian sebanyak 64 orang, dengan tehnik systematic random sampling (32 kelompok intervensi, 32 kelompok kontrol). Instrumen penelitian menggunakan kuesioner IIEF-5 untuk mengukur disfungsi ereksi. Analisis data menggunakan uji Paired t-testdan Independen t-test dengan taraf signifikasi α
Barcode Technology – Assisted Medication Administration (Bcma) Anestasia Pangestu Mei Tyas
Jurnal Manajemen Keperawatan Vol 2, No 2 (2014): Jurnal Manajemen Keperawatan
Publisher : Jurnal Manajemen Keperawatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1865.335 KB)

Abstract

Sistem administrasi dan monitoring pemberian obat merupakan bagian penting dari praktik keperawatan. Ada beberapa tahap untuk proses pemberian obat termasuk memasukkan resep, menyalin dan verifikasi, meracik, medication administration (administrasi pemberian obat), sampai akhirnya dikonsumsi oleh pasien. Perawat memainkan peran penting dalam keselamatan pasien, terutama di area administrasi pengobatan yakni seorang perawat harus memastikan pemberian obat yang aman kepada pasien. Metode yang digunakan yakni Barcode Technology – Assissted Medication Administration (BCMA). BCMA merupakan salah satu jenis teknologi yang menggunakan alat scan untuk membandingkan barcode pada gelang pasien dengan barcode pada obat yang diresepkan, memverifikasi obat – obatan pada catatan obat elektronik sehingga mengurangi kesalahan pengobatan (medication errors) secara signifikan. Sistem BCMA terdiri dari komponen hardware dan perangkat lunak yang dapat mencakup barcode printing system (sistem pencetakan barcode) untuk gelang dan paket obat di apotek; portable scanner barcode dihubungkan ke komputer yang terletak di dekat pasien, koneksi wireless), serta aplikasi software yang menghubungkan hardware dengan database. Cara kerja BCMA didasarkan verifikasi 5 benar yakni benar pasien, benar obat, benar dosis, benar waktu, dan benar rute. Dari hasil pembahasan ditemukan evidence terbatas bahwa sistem BCMA menyediakan mekanisme yang aman untuk memberikan obat di seluruh proses, mulai dari pemesanan obat sampai pada dikonsumsi pasien. Penggunaan sistem BCMA lebih aman daripada manual sehingga dapat meningkatkan kepuasan kerja, meringankan beban kerja perawat, serta meningkatkan keselamatan pasien.
OPTIMIZATION OF DSME THROUGH INCREASED KNOWLEDGE OF PREVENTION OF COMPLICATIONS AND DIABETES EMERGENCIES IN WONOREJO VILLAGE Ari Pebru Nurlaily; Meri Oktariani; Anestasia Pangestu Mei Tyas
Darmabakti Cendekia: Journal of Community Service and Engagements Vol. 3 No. 1 (2021): JUNE 2021
Publisher : Faculty of Vocational Studies, Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (643.718 KB) | DOI: 10.20473/dc.V3.I1.2021.29-32

Abstract

Background: Many elderly convey blood sugar often up and down due to lack of attention to their diet. The condition became urgent because the elderly had previously died from complications accompanied by diabetic ulcers. In the posyandu area of wonorejo healthy elderly, DM disease is one of the diseases that are quite widely suffered by its citizens. Objective: The DSME education program for cadres and the elderly at Posyandu Wonorejo aims to increase knowledge and prevent diabetes complications. Method: This DSME program was conducted in four sessions, namely, session 1 discussing basic knowledge about DM (definition, etiology, classification, etiology, clinical manifestations, diagnosis, prevention, treatment, complications), session 2 discussing DM management including nutrition/diet arrangements, and physical activities/exercises that can be done, session 3 discussing foot care and stress management; and session 4 discusses the prevention of chronic and acute complications, and the patient's access to health care facilities. Results: There was an increase in knowledge and prevention of diabetes complications up to 93,75% after this activity was conducted.. Conclusion: The program is optimally implemented.
Empowerment of healthcare cadres on Stimulation of Early Detection and Intervention of Growth and Development Amellia Mardhika; Joko Susanto; Eny Qurniyawati; Anestasia Pangestu Mei Tyas
Abdimas: Jurnal Pengabdian Masyarakat Universitas Merdeka Malang Vol 7, No 2 (2022): May 2022
Publisher : University of Merdeka Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26905/abdimas.v7i2.6909

Abstract

Children’s physical, mental, social, and emotional growth and development are influenced by nutrition, health, and education. This factor can be identified by conducting early screening to see growth and development deviations in children. So interventions can be carried out as early as possible as an initial corrective action or deviations do not become more severe, and referrals are made as early as possible according to indications. Data on the coverage of health services for children under five in Lamongan Regency was 1,738 (92.3%) of 1,882 toddlers in 2019, while data in Pucuk Subdistrict contained 36 under-fives with less nutrition than 2,591 under-fives who were weighed aged 0-59 months (1.4%), 29 short toddlers out of 2,588. toddlers 0-59 months height measured (1.1%), and 68 underweight toddlers (2.6%). The target of the activity is to increase the knowledge and skills of cadres in carrying out the Stimulation of Early Detection and Intervention of Growth and Development (SDIDTK). The method is carried out in three stages, the socialization stage in the form of health education and training of cadres, the work stage in the form of mentoring during Integrated Healthcare Center (Posyandu), and the evaluation and recommendation stage. Cadres are very enthusiastic in following the material and are active during mentoring. The increase in knowledge was seen in the pre-test and post-test scores.
PENINGKATAN PENDIDIKAN GIZI (COOKING CLASS) KELOMPOK KADER POSYANDU (MP-ASI) Amellia Mardhika; Anestasia Pangestu Mei Tyas; Fanni Okviasanti; Lailatul Fadliyah; Arina Qona’ah; Joko Susanto; Hafna Ilmi Muhalla
ABDIMAS UNWAHAS Vol 6, No 1 (2021)
Publisher : Universitas Wahid Hasyim Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31942/abd.v6i1.4425

Abstract

Stunting merupakan kondisi kekurangan gizi kronis yang merupakan akibat dari kurangnya asupan gizi dalam jangka waktu lama, sehingga menyebabkan anak mengalami gangguan pertumbuhan. Salah satu upaya pencegahan stunting dilakukan melalui pemberian Makanan Pendamping ASI (MP-ASI) yang dapat diberikan oleh kader posyandu dengan bahan dasar kelor. Tujuan pengabdian masyarakat ini agar kader dapat memaksimalkan meja ke empat posyandu yaitu memberikan penyuluhan bahkan mengajarkan kepada ibu balita tentang cara membuat MP-ASI. Pelaksanaan pendidikan gizi (cooking class) dilaksanakan pada bulan Juni-Agustus 2019 yang diikuti oleh 10 kader dari 2 posyandu. Metode yang dilakukan adalah pelatihan kader, pendampingan dan evaluasi. Hasil dari pendidikan pendidikan gizi ini adalah peningkatan pengetahuan dan keterampilan kader dalam melaksanakan tugas kader pada meja 4 posyandu sehingga ibu balita dapat mempraktikkannya dirumah. Kata kunci : cooking class, kelor, kader, posyandu
Improved health education for pregnant women in performing antenatal care in the COVID-19 pandemic Lestari Sudaryanti; Amellia Mardhika; Arina Qona’ah; Anestasia Pangestu Mei Tyas; Muhammad Ardian Cahya Laksana
Abdimas: Jurnal Pengabdian Masyarakat Universitas Merdeka Malang Vol 6, No 4 (2021): November 2021
Publisher : University of Merdeka Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26905/abdimas.v6i4.5447

Abstract

COVID-19 has been declared by WHO as a global pandemic. COVID-19 affects various lines of human life, especially the health aspect. East Java has ranked second in the COVID-19 cases in Indonesia. One of the efforts made to reduce the spread of COVID-19 is through clean and healthy activities and behaviors stay at home causes people to be limited in their activities except for very important purposes, especially activities for pregnant women. Pregnant women must and should carry out regular antenatal care checks. COVID-19 causes anxiety problems and worries for pregnant women to leave the house, including having pregnancy checks. But the mother is also worried about the condition and development of the fetus. This will increase the risk of maternal and infant mortality and the SDGs target in the third objective will not be met. This community service aims to provide knowledge related to antenatal care to high-risk using Poedji Rochyati Score Card (score 6-10) and very high-risk pregnant women (score 12) during the COVID-19 period. The method used in the implementation of this community service is material from resource persons, implementation of health education, and evaluation. The pregnant women were very enthusiastic about participating in this event, it was seen from the questions given to the team and vice versa. The results of the questionnaire show that there are differences in the level of knowledge of pregnant women for pre-test and post-test.
Diabetic foot exercise training for diabetes mellitus patients to control blood glucose during the COVID-19 pandemic Arina Qona&#039;ah; Anestasia Pangestu Mei Tyas; Andri Setiya Wahyudi; Amellia Mardhika
Abdimas: Jurnal Pengabdian Masyarakat Universitas Merdeka Malang Vol 7, No 4 (2022): November 2022
Publisher : University of Merdeka Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26905/abdimas.v7i4.7672

Abstract

Physical activity restriction during the pandemic increases the risk of developing diabetic foot ulcers in patients with diabetes mellitus. Community service activities in the form of diabetic foot exercise training aim to increase knowledge and blood glucose control of diabetic mellitus patients' during the pandemic. The activities were carried out in the Tlogorejo and Madulegi villages in Sukodadi Primary Health Care for 60 patients with diabetes mellitus who are members of prolanis. Community service activities include health education about diabetes and foot care, foot exercise training and physical examination, and fasting blood glucose testing. Post-test results showed that 80% of the participants had good knowledge, 15% had sufficient knowledge, and 5% lacked knowledge. Most participants could do foot exercises, and the average fasting blood glucose level of the participants after being given counseling and training was 171.60 mg/dL. Foot exercise training can increase participants' knowledge and can be used as a way to control blood glucose during the COVID-19 pandemic.
Kondisi Psikologis dan Kualitas Tidur pada Lansia Kelompok Prolanis Joko Susanto; Makhfudli Makhfudli; Ilkafah Ilkafah; Ali Sairozi; Anestasia Pangestu Mei Tyas; Endah Sri Wijayanti; Iswatun Iswatun; Khotibul Umam
Jurnal Kesehatan Vokasional Vol 7, No 4 (2022): November
Publisher : Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/jkesvo.74460

Abstract

Latar Belakang: Prevalensi penyakit kronis terutama diabetes melitus (DM) dan hipertensi pada lanjut usia (lansia) terus meningkat. Hal ini berisiko menimbulkan kecacatan, penurunan kualitas hidup, bahkan kematian. Sebagian besar lansia mengeluh mengalami gangguan tidur sehingga mempengaruhi status kesehatan dan kualitas hidup. Aspek psikologis diidentifikasi sebagai salah satu faktor penyebab utama masalah tidur pada lansia penderita DM dan hipertensi.Tujuan: Menganalisis hubungan kondisi psikologis dengan kualitas tidur lansia penderita DM dan hipertensi.Metode: Penelitian dilakukan dengan pendekatan cross sectional di Puskesmas Sukodadi Kabupaten Lamongan pada bulan Oktober‒Desember 2019. Sampel penelitian adalah 104 lansia kelompok prolanis secara purposive sampling. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner psychological distress dan Pittsburg Sleep Quality Index (PSQI). Analisis data dengan uji Spearman.Hasil: Sebagian besar 65,4% lansia mengalami tekanan psikologis ringan, dan 54,8% lansia memiliki kualitas tidur baik. Hasil uji Spearman rho p=0,004 dan r=0,282, berarti terdapat hubungan kondisi psikologis dengan kualitas tidur lansia penderita penyakit kronis, kekuatan korelasi lemah dan bersifat positif.Kesimpulan: Kondisi psikologis secara statistik berhubungan dengan kualitas tidur pada lansia penderita penyakit kronis pada kelompok prolanis.