Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) memainkan peran penting dalam pertumbuhan ekonomi global, menyumbang lebih dari 90% total bisnis dan sekitar 60% lapangan kerja di seluruh dunia. Di Indonesia, khususnya Bali, UMKM mencerminkan kondisi ekonomi dan warisan budaya, dengan lebih dari 99% bisnis di Bali adalah UMKM yang berkontribusi signifikan terhadap penciptaan lapangan kerja dan pendapatan. Keberagaman UMKM di Bali, mulai dari kerajinan tradisional hingga layanan modern seperti pariwisata, memperkaya ekonomi dan meningkatkan daya saing. Namun, mereka menghadapi tantangan seperti akses terbatas ke pembiayaan dan keterampilan bisnis yang tidak memadai, terutama di daerah pedesaan. Untuk mengatasi masalah ini, pemberdayaan komunitas menjadi strategi kunci untuk meningkatkan ketahanan dan keberlanjutan UMKM. Tim pengabdian masyarakat dari STIMI Handayani melaksanakan pelatihan dan pendampingan berfokus pada diversifikasi produk dan manajemen keuangan digital. Dengan metode partisipatif seperti Diskusi Kelompok Terfokus (FGD) dan Penelitian Tindakan Partisipatif (PAR), proyek ini bertujuan memberdayakan anggota komunitas dan meningkatkan keterampilan mereka. Program ini berhasil meningkatkan pengetahuan dalam manajemen keuangan dan pemasaran, menyediakan dasar yang berharga untuk kesuksesan UMKM di Bali ke depan. Inisiatif ini juga menghasilkan modul pelatihan dan publikasi media yang menyoroti praktik terbaik dalam sektor ini, sekaligus mendorong keberlanjutan dan inovasi di antara para pelaku UMKM.