Claim Missing Document
Check
Articles

Found 20 Documents
Search

PERBEDAAN PEMBELAJARAN MELALUI MULTIMEDIA INTERAKTIF DAN MELALUI BUKU TEKS TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI PECAHAN KELAS IV SDN GADANG 01 MALANG Nur Farida; Sri Rahayu
Jurnal Inspirasi Pendidikan Vol 7 No 1 (2017): Januari 2017
Publisher : Universitas Kanjuruhan Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (200.784 KB) | DOI: 10.21067/jip.v7i1.1550

Abstract

Abstrak: Penggunaan media dalam proses belajar mengajar mempermudah kemampuan siswa untuk memahami materi. Seiring berkembangnya teknologi informasi, pembelajaran matematika saat ini, khususnya pada materi mangurutkan pecahan, yaitu dengan memanfaatkan teknologi komputer untuk membuat dan mempresentasikan media pembelajaran. Salah satu media pembelajaran adalah multimedia interaktif.Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui adakah perbedaan pembelajaran melalui multimedia interaktif dan melalui buku teks terhadap hasil hasil belajar siswa pada materi pecahan kelas IV, SDN Gadang 01 Malang. Penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif. Sampel penelitian adalah seluruh siswa kelas IV A dan IV B, SDN Gadang 01 Malang. Instrumen penelitian yang digunakan tes. Teknik analisis yang digunakan adalah uji-t. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada perbedaan antara pembelajaran melalui multimedia interaktif dan melalui buku teks terhadap hasil belajar siswa, dimana hasil yang diperoleh pada kelas eksperimen memiliki mean 65,89 dengan standar deviasi 18,878 lebih besar daripada kelas kontrol yang memiliki mean 53,33 dengan standar deviasi 32,471. Hasil gain score menunjukkan selisih antara nilai pretest dan posttest didapatkan pada kelas eksperimen dengan hasil rata-rata gain score yaitu 0,7 yang masuk dalam kategori tinggi. Sementara itu, hasil perhitungam uji t didapatkan t = 2,089; F = 15,285 dan signifikansi 2-tail 0,40/0,41 lebih kecil dari signifikansi 0,05, maka Ho ditolak dan Ha diterima. Artinya, ada perbedaan yang signifikan pada penggunaan multimedia pembelajaran interaktif terhadap hasil belajar siswa di SDN Gadang 01 Malang. Kata-Kata Kunci: Model pembelajaran interaktif, buku teks, hasil belajar, pecahan.Abstract: The use of media in learning process facilitates the ability of students to understand the material. As the development of information technology, the learning of mathematics at this time particularly in sorting fraction subject matter utilizes computer technology to create and present the learning media. One of the learning media is Interactive multimedia. The objectives of this research is to know is there any difference in learning through interactive multimedia and textbooks toward fourth grade students’ learning outcome in the fractions subject matter, SDN Gadang 01 Malang. This study uses a quantitative research. The samples are all students of IV A and IV B class, SDN Gadang 01 Malang. The research instrument is tests. The technique to analyze the data is the t-test. The results of the research show that there is a difference between learning through interactive multimedia and through textbooks on student learning outcomes, where the mean of the experimental class is 65.89 with standard deviation 18.878 is greater than the control class that has a mean 53.33 with standard deviation 32.471. The results of gain score show the difference between pretest and posttest score of the experimental class with average  score  0.7 which is in the high category. Meanwhile, the results of t-test obtained t = 2.089; F = 15.285 and two-tail significance 0.40 / 0.41 less than 0.05, thus Ho is rejected and Ha is accepted. It means that there is significant difference in the use of multimedia interactive learning toward the learning outcomes of students at SDN Gadang 01 Malang. Keywords: Interactive learning model, textbooks, learning outcomes, fractions. 
ANALISIS KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA SISWA BERDASARKAN TAHAPAN POLYA MATERI SEGIEMPAT Maria Gaudensia Doa Doko; Sumadji Sumadji; Nur Farida
RAINSTEK : Jurnal Terapan Sains & Teknologi Vol. 2 No. 3 (2020): September
Publisher : Fakultas Sains & Teknologi Universitas Kanjuruhan Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21067/jtst.v2i3.3563

Abstract

Kemampuan pemecahan masalah siswa pada soal-soal cerita dalam kehidupan sehari-hari masih rendah. Siswa lebih mudah menyelesaikan soal yang hanya menerapkan rumus saja tanpa harus membaca soal cerita. Tahapan pemecahan masalah Polya dianggap mudah dipahami dan banyak digunakan dalam kurikulum matematika di seluruh dunia. Diharapkan dapat membantu siswa lebih runtut dan terstruktur dalam memecahkan masalah matematika. Tujuan penelitian ini, menganalisis kemampuan pemecahan masalah matematika siswa berdasarkan tahapan Polya materi segiempat. Jenis penelitian ini penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Subyek penelitian ini adalah siswa kelas VIIC SMP PGRI 6 Malang. Data penelitian diperoleh dari tes kemampuan pemecahan masalah, wawancara, dan catatan lapangan. Hasil penelitian menunjukkan, subyek yang tergolong pada tingkat 1 yaitu belum mampu melaksanakan empat langkah Polya , subyek yang tergolong pada tingkat 2 yaitu hanya mampu memahami masalah , subyek yang tergolong pada tingkat 3 yaitu mampu memahami masalah, menyusun dan melaksanakan rencana penyelesaian , dan subyek yang tergolong pada tingkat 4 yaitu mampu melaksanakan empat langkah polya . Dari uraian tersebut disimpulkan, mayoritas subyek penelitian berada pada tingkat 3 dalam menyelesaikan soal pemecahan masalah segiempat. Saran bagi guru sebaiknya mengetahui kemampuan pemecahan masalah siswa agar pembelajarannya lebih efektif dan berhasil.
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR SISWA Siprianus Lawe Hewen; Trija Fayeldi; Nur Farida
RAINSTEK : Jurnal Terapan Sains & Teknologi Vol. 2 No. 3 (2020): September
Publisher : Fakultas Sains & Teknologi Universitas Kanjuruhan Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21067/jtst.v2i3.3581

Abstract

Rendahnya aktivitas siswa yang menyebabkan prestasi belajar siswa menurun pada pembelajaran matematika di SMP Negeri 1 Gondanglegi. Tujuan dari penelitian ini yaitu: Sebagai upaya untuk menerapkan pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievement Division (STAD) yang dapat meningkatkan aktivitas dan prestasi belajar siswa. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan rancangan penelitian tindakan kelas. Tindakan dilaksanakan pada siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Gondanglegi, yang terdiri dari 31 siswa. Tindakan pada penelitian ini terdiri dari dua tindakan yaitu: tindakan I dan tindakan II, sedangkan prosedur pengumpulan data dilakukan dengan cara (1) lembar observasi aktivitas guru dan siswa, (2) angket siswa dan (3) kuis. Hasil penelitian menunjukan bahwa hasil aktivitas belajar siswa menggunakan Model Kooperatif Tipe Student Team Achievement Division (STAD) pada siklus I sebesar 76% dan pada siklus II sebesar 94 %, sedangkan untuk prestasi belajar siswa pada siklus I sebesar 74,4 dan pada siklus sebesar II 81. Dari hasil siklus diatas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievement Division (STAD) mampu meningkatkan aktivitas dan prestasi belajar siswa.
ANALISIS KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL BERDASARKAN GAYA KOGNITIF KELAS VIII SMP NEGERI 1 WELAK KABUPATEN MANGGARAI BARAT Paskalis Jebarus; I Ketut Suastika; Nur Farida
RAINSTEK : Jurnal Terapan Sains & Teknologi Vol. 3 No. 2 (2021): Juni
Publisher : Fakultas Sains & Teknologi Universitas Kanjuruhan Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21067/jtst.v3i2.5859

Abstract

Tujuan penelitian ini yaitu untuk menganalisis kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal cerita sistem persamaan linear dua variabel berdasarkan gaya kognitif siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Welak Kabupaten Manggrai Barat. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh hasil observasi yang dilakukan pada siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Welak Kabupaten Manggarai Barat yang menunjukan bahwa masih terdapat kesalahan-kesalahan yang dilakukan siswa dalam menyelesaikan soal cerita sistem persamaan linear dua variabel. Berdasarkan hasil observasi tersebut peneliti melakukan penelitian untuk mengetahui kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal cerita sistem persamaan linear dua variabel berdasarkan gaya kognitif. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan instrumen tes, pedomaan wawancara, catatan lapangan dan dokumentasi. Subjek penelitian adalah siswa kelas VIII-C SMP Negeri 1 Welak Kabupaten Manggarai Barat yang dikategorikan siswa dengan gaya kognitif file indepndent dan file depedent. Peneliti menggunakan teknik triangulasi dalam rangka pengecekan keabsahan data yang telah diperoleh. Hasil penelitian menunjukan bahwa siswa dengan gaya kognitif file independent belum mampu memproses lebih lanjut penyelesaian soal, belum mampu melakukan perhitungan dengan tepat dan juga belum mampu menuliskan jawaban akhir dengan benar. Siswa dengan gaya kognitif file dependent belum mampu mentransformasikan soal kebentuk pemisalan atau dalam model matematika, tidak mampu menggunakan metode eliminasi, substitusi maupun campuran dan juga belum mampu menuliskan kesimpulan dengan benar. Saran bagi peneliti selanjutnya, dapat mengembangkan permasalahan yang lebih kompleks sehingga diketahui kesalahan dari permasalahan tersebut.
ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA DALAM MENGKONSTRUKSI MATERI TEORI BILANGAN Nur Farida; Rosita Dwi Ferdiani
RAINSTEK : Jurnal Terapan Sains & Teknologi Vol. 3 No. 3 (2021): September
Publisher : Fakultas Sains & Teknologi Universitas Kanjuruhan Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21067/jtst.v3i3.6054

Abstract

Kemampuan berpikir matematis, khususnya berpikir matematis tingkat tinggi (high-order mathematical thinking) sangat diperlukan oleh siswa untuk memecahkan masalah yang dihadapinya dalam kehidupan sehari-hari. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui kekampuan berpikir kritis matematik siswa baiknya diukur masing-masing tiap siswa tersebut, yakni dengan menggunakan tes khusus ataupun tes yang dikaitkan dengan materi tertentu. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Subjek dalam penelitian ini menggunakan siswa kelas VII SMP PGRI 2 Singosari yang ditinjau dari kemampuan berfikir kritis yang berjumlah 6 orang. Data tes kemampuan berpikir kritis matematik dan wawancara setiap subjek penelitian dideskripsikan, yang selanjutnya diperoleh masing-masing skor menggunakan indikator berpikir kritis. Berdasarkan hasil tes berpikir kritis pada materi teori bilangan diperoleh 92% siswa sudah mampu menjawab soal menurut tahapn berpikir kritis. Hasil wawancara beberapa siswa juga memahami proses belajar matematika melalui berpikir kritis. Berdasarkan hasil catatan lapangan juga menunjukkan bahwa proses kegiatan pembelajaran berlangsung dengan baik, walaupun awalnya beberapa siswa yang ribut karena kurang memahami proses belajar yang disampaikan. Secara keseluruhan dan dari hasil triangulasi dapat dikatakan bahwa siswa SMP PGRI 2 SINGOSARI sudah mampu meningkatkan proses berpikir kritisnya dalam pembelajaran matematika. Bagi peneliti lain yang akan melaksanakan kegiatan serupa, maka dapat dikembangkan lebih lanjut pada pemahaman konsep siswa.
Analisis Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa SMP Melalui Soal Open Ended pada Materi Bangun Tabung Rosita Dwi Ferdiani; Nur Farida; Tatik Retno Murniasih
MUST: Journal of Mathematics Education, Science and Technology Vol 4, No 1 (2019): JULY
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (665.073 KB) | DOI: 10.30651/must.v4i1.2595

Abstract

Tujuan penelitian ini untuk menganalisis kemampuan berpikir kreatif pada materi tabung. Peningkatan kreativitas dapat dilakukan melalui pembelajaran matematika di sekolah. Berdasarkan wawancara dengan guru matematika di MTs Miftahul Ulum Ngembal, didapat informasi bahwa kurangnya kemampuan siswa khususnya kelas IX dalam menyelesaikan permasalahan-permasalahan matematika yang membutuhkan pemikiran kreativitas. Kurang kemampuan ini disebabkan kurangnya kebiasaan yang membutuhkan pemikiran kreatif. Siswa dibiasakan untuk mengerjakan permasalahan  rutin atau soal-soal pengaplikasian rumus yang  terdapat di buku pelajaran atau di LKS. Subjek penelitian ini adalah 3 siswa dari 38 siswa. Indikator yang digunakan dalam penelitian ini adalah indikator kemampuan berpikir kreativitas yaitu kelancaran, fleksibel, dan orisinil. Dari hasil penelitian didapatkan subjek 1 mempunyai kemampuan dalam berpikir lancar, fleksibel dan orisinal. Subjek 2 mempunyai kemampuan berpikir lancar dan orisinal. Subjek 3 mempunyai kemampuan berpikir orisinal.
Peningkatan Kapasitas Produksi Sentra Tas di Tanggulagin Sidoarjo Rosita Dwi Ferdiani; Rini Agustina; Sri Wilujeng; Trija Fayeldi; Yuniar Ika Putri Pranyata; Nur Farida
J-ADIMAS (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat) Vol 10, No 1 (2022)
Publisher : (STKIP) PGRI Tulungagung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29100/j-adimas.v10i1.2700

Abstract

Tanggulangin termasuk daerah tujuan wisata belanja yang telah ditetapkan oleh Departeman Pariwisata Propinsi Jawa Timur. Selama ini, Kecamatan Tanggulangin terkenal dengan sentra pembuatan kerajinan tas kulit. Kualitas tas kulit dari Tanggulangin terkenal bahkan di luar daerah Jawa Timur, bahkan terkenal sampai di luar pulau Jawa. Pengrajin tas kulit di desa Kludan, Kecamatan Tanggulangin adalah UKM Valqo yang diketuai bapak Erik Valentino ( 32 tahun). UKM ini yang beralamatkan di Jalan Mbah Sedayu, Desa Kludan, Kecamatan Tanggulangin, Sidoarjo. UKM Valqo memproduksi tas kulit, dompet kulit, gantungan kunci. Sedangkan UKM Takala memproduksi tas fashion dan tas selempang, sabuk, dan dompet kulit.Permasalahan yang dihadapi kedua mitra adalah 1) Produksi. Permasalahan yang dihadapi di bidang produksi yaitu a)  Efisiensi proses produksi rendah dikarenakan masih memotong dan menyayat bahan kulit secara manual. b) Kurangnya diversifikasi produk. c) Omzet dan Keuntungan tidak dapat diserap secara optimal. 2) Pemasaran. Permasalahan yang dihadapi di bidang pemasaran yaitu a) Pangsa pasar yang masih belum terserap secara luas. b) Mitra belum memiliki keterampilan dalam memasarkan produk melalui aplikasi marketplace online. 3) Keuangan. Permasalahan yang dihadapi di bidang keuangan, yaitu : a) Mitra belum memiliki ketrampilan dalam mengatur keuangan sehingga tidak dapat menghitung laba dan kenaikan usaha pertahunnya. b) Mitra belum memiliki ketrampilan dalam menggunakan Sistem Informasi Laporan Keuangan Berbasis Multiuser. 4) Desain Produk. Permasalahan yang dihadapi di bidang desain produk yaitu Desain Produk masih kurang menarik sehingga kurang  menarik daya beli konsumen. Solusi dari permasalahan tersebut adalah dengan diadakan pelatihan berupa pelatihan Digital Marketing, Manajemen Keuangan untuk Industri Tas, dan Pelatihan Manajemen Pemeliharaan Mesin serta penambahan alat produksi berupa mesin cutting dan grafir. Solusi tersebut mampu meningkatkan kapasitas dan pemasaran UKM Valqo. Untuk peningkatan produksi, semula dalam satu hari menghasilkan 15 produk perminggu setelah mempunyai mesin menghasilkan 40 -45 produk perminggu. Sedangkan omset mencapai 30-40 Juta perbulan menjadi 70-80 juta perbulan
Pelatihan Ketrampilan Dasar Mengajar (KDM) Bagi Calon Guru Sebagai Upaya Penguatan Penguasaan Dasar Mengajar Nur Farida; Tatik Retno Murniasih; Rahaju Rahaju; Vivi Suwanti; Rosita Dwi Ferdiani; Udik Yudiono; Fauzan Fauzan
J-ADIMAS (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat) Vol 10, No 1 (2022)
Publisher : (STKIP) PGRI Tulungagung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29100/j-adimas.v10i1.3050

Abstract

Keterampilan Dasar Mengajar (KDM) merupakan modal awal yang penting untuk dimiliki caln guru sebelum melaksanakan magang di sekolah. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan KDM calon guru sebagai upaya penguatan penguasaan dasar mengajar sebelum terjun sebagai calon guru magang di sekolah. Metode pelaksaanan pelatihan yang digunakan berupa 1) presentasi materi dan 2) praktik mengajar sejawat. Dari kedua kegiatan tersebut dilakukan evaluasi berdasarkan observasi lapangan tentang pengetahuan dan keterampilan dasar mengajar calon guru. Berdasarkan hasil evaluasi diketahui bahwa 1) pemberian materi dapat meningkatkan pengetahuan calon guru tentang KDM tetapi masih kurang efektif untuk membuat calon guru merancang langkah-langkah pembelajaran yang relevan pada RPP dan 2) praktik mengajar sejawat/demonstrasi dapat meningkatkan KDM calon guru lebih baik karena calon guru bisa menghubungkan bentuk praktik dengan teori yang diberikan pada sesi materi.
ANALISIS KESALAHAN PESERTA DIDIK DALAM MENYELESAIKAN SOAL ALJABAR MODEL PISA PADA KONTEN CHANGE AND RELATIONSHIP BERDASARKAN NEA (NEWMAN'S ERROR ANALYSIS) Leni Susilawati; Nur Farida; Yuniar Ika Putri Pranyata
Jurnal Silogisme : Kajian Ilmu Matematika dan Pembelajarannya Vol 5, No 1 (2020): Juni
Publisher : Universitas Muhammadiyah Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24269/silogisme.v5i1.2577

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kesalahan peserta didik kelas VIII SMP Negeri 5 Malang dalam menyelesaikan soal aljabar model PISA pada konten change and relationship berdasarkan NEA (Newman’s Error Analysis). Subjek dalam penelitian ini adalah peserta didik kelas VIII-B SMP Negeri 5 Malang yang berjumlah 34 peserta didik untuk menyelesaikan tes soal aljabar model PISA pada konten Change and Relationship. Jenis penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Kesalahan peserta didik dianalisis berdasarkan tahapan NEA (Newman,s Error Analysis) yang terdiri dari lima tahapan kesalahan, yaitu tahap kesalahan membaca (Reading Error), tahap kesalahan memahami masalah (Comprehension Error), tahap kesalahan transformasi (Transformation Error), tahap kesalahan keterampilan proses (Process Skill Error) dan tahap kesalahan penulisan (Encoding Error). Hasil penelitian dipilih 6 subjek berdasarkan kategori acak yang diperoleh rata-rata kesalahan peserta didik terhadap tahapan NEA (Newman Error Analysis) adalah (1) kesalahan membaca (Reading Error) 0%, (2) kesalahan memahami masalah (Comprehension Error) 67%, (3) kesalahan transformasi (Transformation Erros) 33%, (4) kesalahan keterampilan proses (Process Skill Error) 50% dan (5) kesalahan penulisan jawaban (Encoding Error) 78%. Berdasarkan hasil temuan penelitian diperoleh kesimpulan bahwa peserta didik masih melakukan kesalahan pada kesalahan memahami masalah (Comprehension Error), kesalahan transformasi (Transformation Erros), kesalahan keterampilan proses (Process Skill Error) dan kesalahan penulisan jawaban (Encoding Error).
Analysis of Students' Critical Thinking Skills in Solving Mathematics Problems on Pythagoras Heinrich Osvaldo Ndahawali; Sri Hariyani; Nur Farida
Journal of Education and Learning Mathematics Research (JELMaR) Vol 1 No 2 (2020): November 2020
Publisher : Department of Mathematics Education, Faculty of Teacher Training and Education, Wisnuwardhana University of Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37303/jelmar.v1i2.19

Abstract

This study aims to describe the critical thinking skills in solving math problems. The approach used in this research is qualitative research with descriptive research type. The research subjects were 32 students. The six interview subjects were divided into three levels of critical thinking, namely 2 high categories, 2 medium categories and 2 low categories. Data collection procedures are tests of critical thinking skills and interviews. Research data analysis refers to indicators of critical thinking, namely: interpreting, analyzing, evaluating and inferring. Student achievement on each indicator includes: 1) Percentage of students' ability to interpret the completion of the test questions by 65.5%; 2) The percentage of students' ability to analyze the completion of the test questions by 39.1%; 3) The percentage of students' ability to evaluate is 66.6%; and 4) Percentage of students' ability to infer by 40%. The ability of students to interpret a problem solving is good. Students have been able to write out what is known and asked in the problem correctly, but there are students who are less thorough and incomplete in writing the unit of distance. The ability of students to analyze problem solving is quite low. Students do not provide information on drawing illustrations. The ability of students in evaluating problem solving is good. Students are able to do the calculations correctly in accordance with the rubric of assessment. The ability of students to reference problem solving is low. Students are not used to writing the final conclusions of the answers obtained.