Claim Missing Document
Check
Articles

Found 26 Documents
Search

Nilai Keekonomian Brewer’s Spent Grain sebagai Pakan Konsentrat Ternak Sapi Abryanto Siliwangi; Agus Dana Permana; Heri Rahman
Jurnal Ilmu Ternak Vol 22, No 2 (2022)
Publisher : Fakultas Peternakan, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jit.v22i2.40720

Abstract

Peningkatan kapasitas produksi bir turut mempengaruhi peningkatan penggunaan bahan baku dan peningkatan jumlah limbah yang dihasilkan. Limbah brewer’s spent grain memiliki potensi untuk dimanfaatkan sebagai pakan konsentrat untuk ternak sapi. Hal ini dikarenakan brewer’s spent grain memiliki kandungan protein mencapai 25 persen dan memiliki total digestable nutrient (TDN) untuk ternak sapi yang cukup tinggi mencapai 80 persen. Pemanfaatan brewer’s spent grain sebagai pakan konsentrat ternak sapi merupakan alternatif solusi untuk penyediaan bahan pakan konsentrat dengan harga terjangkau. Brewer’s spent grain dapat dimanfaatkan untuk menambahkan dan mensubstitusi bahan lain sebagai pakan konsentrat ternak sapi. Pemberian brewer’s spent grain sebagai pakan konsentrat diberikan sebanyak 1 – 2 persen dari total bobot sapi per hari. Berdasarkan fatwa MUI Nomor 52 Tahun 2012 pemanfaatan limbah brewer’s spent grain sebagai pakan ternak adalah diperbolehkan dan hewan tersebut hukumnya halal dikonsumsi, baik daging dan susunya. Hasil penelitian diperoleh bahwa penggunaan brewer’s spent grain secara umum memberikan dampak positif terhadap efisiensi pengeluaran biaya penyediaan pakan konsentrat dibandingkan dengan bahan pakan konsentrat lain Efisiensi pengeluaran biaya beturut-turut dari yang terbesar didapatkan pada peternak rakyat TM dengan nilai 55,01 persen, peternakan SB dengan nilai 50 persen, dan peternakan DV dengan nilai 32,57 persen. Namun perbedaan yang cukup terlihat pada ketiga narasumber adalah perbedaan asal pasokan dan harga pembelian brewer’s spent grain sehingga mempengaruhi harga beli di peternak dan meningkatkan biaya pengadaan pakan dan berpengaruh terhadap nilai keekonomian brewer’s spent grain sebagai pakan konsentrat terhadap produk yang dihasilkan oleh ternak sapi.
Kinerja Pertumbuhan Larva Lalat Tentara Hitam Hermetia illucens Linnaeus (Diptera: Stratiomyidae) pada Substrat Kulit Ari Kedelai dan Kulit Pisang Permana, Agus Dana; Susanto, Agus; Giffari, Fahri Rijal
Agrikultura Vol 33, No 1 (2022): April, 2022
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/agrikultura.v33i1.36188

Abstract

Lalat tentara hitam atau Black Soldier Fly (BSF) Hermetia illucens merupakan serangga biokonverter yang mampu mengubah berbagai jenis sampah organik menjadi biomassa larva yang dapat dimanfaatkan salah satunya sebagai pakan ternak. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pertumbuhan dan hasil biomassa larva BSF yang ditanam pada limbah kulit ari kedelai dan kulit pisang. Percobaan terdiri dari enam perlakuan yang diuji yaitu fermentasi dan non-fermentasi dari tiga substrat yaitu kulit ari kedelai, kulit pisang, dan pakan ayam sebagai kontrol. Pengamatan dilakukan setiap hari dengan parameter kinerja pertumbuhan yang terukur meliputi tingkat konsumsi substrat (D), indeks pengurangan limbah (WRI), efisiensi konversi pakan yang dicerna (ECD), waktu pengembangan dan durasi makan, tingkat kelangsungan hidup, prapupa biomassa, dan rasio jenis kelamin. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai WRI pada sekam kedelai (difermentasi atau tidak) tidak berbeda nyata dengan pakan ayam (kontrol) (P>0,05). Larva BSF yang diberi makan kulit pisang memiliki nilai ECD tertinggi, yaitu 37,58%. Sedangkan larva yang diberi pakan ayam fermentasi menghasilkan bobot biomassa prapupa tertinggi, yaitu 32,6 mg. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa kulit ari kedelai memiliki pengaruh yang sama dengan pakan ayam terhadap kinerja pertumbuhan larva BSF.
Fluktuasi Populasi dan Identifikasi Lalat Buah Bactrocera spp. pada Pertanaman Mangga Varietas Gedong Gincu di Jatigede Sumedang Syahputera, Ilyafad; Susanto, Agus; Permana, Agus Dana
Agrikultura Vol 33, No 1 (2022): April, 2022
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/agrikultura.v33i1.37796

Abstract

Lalat buah Bactrocera spp. (Diptera: Tephritidae) merupakan hama penting pada komoditas mangga di Indonesia. Kajian mengenai keberadaan spesies dan hubungannya dengan faktor abiotik dinilai perlu dikembangkan untuk menerapkan metode pengendalian yang efektif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh faktor abiotik (suhu, curah hujan dan kelembaban udara) terhadap fluktuasi populasi lalat buah serta jenis spesies yang menyerang pertanaman mangga varietas gedong gincu di Jatigede, Kabupaten Sumedang. Penelitian dilakukan dengan memasang perangkap botol beratraktan methyl eugenol. Sampel lalat buah yang terperangkap selanjutnya diidentifikasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa curah hujan (Y= -2,19 + 0,01x; P < 0,05) dan kelembaban (Y= -2,19 + 0,06x; P < 0,05) berpengaruh terhadap fluktuasi populasi lalat buah serta spesies yang teridentifikasi pada lokasi penelitian adalah B. dorsalis, B. carambolae dan spesies hibrida hasil perkawinan interspesifik.
Pemanfaatan Lalat Hermetia Illucens, Lalat Pengolah Limbah Organik di Pulau Maratua, Berau Kalimantan Timur Permana, Agus Dana; Christanto, Billy; Aos; Putra, Ramadhani Eka; Nurdiansyah, Muhammad Aldi
Jurnal ETAM Vol. 4 No. 1 (2024): FEBRUARY
Publisher : Politeknik Negeri Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46964/etam.v4i1.662

Abstract

Hermetia illucens (Diptera: Stratiomyidae) atau Black Soldier Fly (BSF) adalah serangga yang dapat mengolah berbagai limbah organik. Pulau Maratua sebagai daerah wisata bahari di Kalimantan Timur dalam waktu dekat dapat mendatangkan banyak wisatawan mancanegara dan dalam negeri. Hal ini dapat meningkatkan jumlah limbah, untuk itu sudah selayaknya dilakukan antisipasi pengelolan limbah, terutama limbah organik. Telah dilakukan pengembang-biakan BSF di pulau Maratua sejak 2021 dengan tujuan untuk mengolah limbah organik. Kandang dewasa BSF dibuat dari kayu dengan insect net dan atap platik UV. Kandang digunakan juga untuk pemeliharaan larva, pupa dan telur BSF, sebagian pupa dimanfaatkan sebagai pakan ayam. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa masyarakat menjadi peduli terhadap limbah, pengembang-biakan BSF juga masih terus dilaksanakan hingga saat ini. Pada tahun 2022, tim bekerjasama dengan kelompok Maratua Peduli Lingkungan dan Yayasan Penyu Indonesia telah memenangkan kompetisi Internasional Celebrate Island dengan mengusung tema Peningkatan Manajemen Limbah untuk Ekoturisme dan Melindungi Area Feeding Ground Penyu di Pulau Maratua. Pupa BSF juga telah dimanfaatkan oleh para penduduk sebagai pakan ayam kampung. Pemanfaatan BSF di pulau Maratua dapat disimpulkan telah berhasil dikembangkan, walaupun demikian masih diperlukan sosialisasi agar lebih banyak penduduk setempat yang melakukan usaha ini.
Growth and Development Performance of Hermetia illucens L. (Diptera: Stratiomyidae) Larvae on Fermented Palm Kernel Meal (PKM) Substrate Damanik, Naomi Florenata; Putra, Ramadhani Eka; Kinasih, Ida; Permana, Agus Dana
HAYATI Journal of Biosciences Vol. 31 No. 2 (2024): March 2024
Publisher : Bogor Agricultural University, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.4308/hjb.31.2.317-327

Abstract

Larvae of Hermetia illucens (Black Soldier Fly/BSF) are considered agents of bioconversion of organic waste, including by-products of agroindustrial waste. Palm kernel meal (PKM), a palm oil mill waste contains high lignocellulose, making it difficult for BSF larvae to digest in which pre treatment process is required. This study aims to analyze the growth and development performance of BSF larvae in fermented PKM waste using EM4 and molasses as the pretreatment process. Five (5) days old BSF larvae were reared in PKM waste, which was fermented with EM4 and molasses for 2, 3, and 4 days (F2, F3, and F4) and with water for four days (FA) while chicken feed (PA) applied as control. During this study, growth rate, average weight, developmental period, survival rate, and larval development period. Feed efficiency and feed reduction analyzed by efficiency of conversion of digested food (ECD), feed conversion ratio (FCR), waste reduction index (WRI) and substrate consumption rate (SCR). The growth and development performance of F2 group was the best among other treatment groups which is similar to larvae fed on chicken feed as a control. All treatments showed high larval survival rates (99.72-100.00%). On the other hand, the best best reduction efficiency recorded in F3. Based on these result it can be concluded that pretreatment of PKM by EM4 and molasses is applicable to be improve the quality of PKM as feeding material for BSF larvae.
Sustainability and Strategy of Vegetable Crops Enterprises Based on Integrated Pest Management (Case Study in Mekarsaluyu Village, Cimenyan Subdistrict, Bandung Regency) Anjelina, Patimah; Permana, Agus Dana; Alfianny, Rika
Jurnal Perlindungan Tanaman Indonesia Vol 27, No 1 (2023)
Publisher : Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/jpti.72071

Abstract

Crop enterprises in Mekarsaluyu Village, Cimenyan Subdistrict, Bandung Regency have contributed to the economic activities of the local community. However, current vegetable crop enterprises are not suitable for the sustainable agriculture concept and face several obstacles in its sustainability, such as the availability of water, access to capital, farmers’ concern for environmental sustainability, as well as the role of farmer groups and farmer group association. Integrated pest management (IPM) is a sustainable agricultural production subsystem that can help control pests on vegetable crops, with the use of pesticides as a last resort. This study aims to assess the sustainability status and formulate a farming management strategy based on IPM. The sustainability status was analyzed using the uses the RAP-IPM (Rapid Appraisal for Integrated Pest Management) method which is a modification of the RAPFISH (Rapid Appraisal for Fisheries), and strategy was analyzed using the SWOT and the QSPM method. Respondents were determined by purposive sampling. The sustainability status of vegetable farming based on IPM tends to be quite sustainable with a sustainability index value of 58.23% and the prioritized management strategies are (1) strengthening farmer institutions including farmer groups and farmer groups associations, marketing institutions, and business groups agriculture in meeting the need for vegetable demand in the market; (2) development of environmentally friendly integrated pest control based control technology and preparation of effective and efficient alternative production facilities including land management, labor requirements, planting area in accordance with factual conditions in the field; and (3) strengthening agricultural financing institutions to meet the needs of agricultural production facilities and infrastructure.