Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

Penerapan Asuhan Keperawatan Berdasarkan Self Transcendence Theory Pamela G.Reed Elsmin Tri Yulyana Kiayi; Irna Nursanti
Protein : Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan.  Vol. 2 No. 2 (2024): April : Protein: Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan
Publisher : Asosiasi Riset Ilmu Kesehatan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61132/protein.v2i2.286

Abstract

Nursing care is a process or series of activities in nursing practice that is provided directly to clients/patients in various health service settings. In implementing nursing care based on self-transcendence theory, nurses play the role of facilitators to help individuals experience growth and development through the self-transcendence process. Self-transcendence theory was developed by Pamela G. Reed and emphasizes the spiritual and transpersonal aspects of treatment. Reed explained that nurses act as facilitators to explore positive things and build bio-psycho-social spiritual well-being. Self Transcendence Theory aims to understand a person's movement in transcending self-limitations and achieving higher well-being. This theory focuses on five concepts, namely vulnerability, self-transcendence, well-being, moderating-mediating factors, and point of intervention. This self-transcendence offers the best for living in peace and prosperity. Apart from that, this theory is also used in the context of counseling services to help individuals utilize inner resources that empower patient capacities. Thus, the aim of the Self Transcendence theory is to understand and encourage individuals to achieve higher well-being through holistic self-understanding and development.
Penerapan Konsep Teori Model Patricia Benner Pada Asuhan Keperawatan Pasien Congestive Heart Failure Di Ruang Intensive Care Unit Aprianto Guntur Irawan; Irna Nursanti
Jurnal Ilmiah Kesehatan Mandira Cendikia Vol. 3 No. 1 (2024)
Publisher : YAYASAN PENDIDIKAN MANDIRA CENDIKIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Congestive Heart Failure (CHF) merupakan ketidakadekuatan jantung untuk memompa darah dalam jumlah yang cukup untuk memenuhi kebutuhan oksigen dan nutrisi jaringan. Tanda dan gejala utama gagal jantung kongestif berupa sesak nafas terutama saat aktifitas dan gangguan irama jantung, sehingga perawatan pasien dilakukan secara intensif dan monitoring yang tepat, diperlukan kolaborasi dan kompetensi yang baik antar perawat dalam melakukan asuhan keperawatan. Patricia Benner mengatakan bahwa kompetensi dan pengetahuan perawat dalam sebuah praktik disiplin ilmu diperoleh dari waktu ke waktu dan dikembangkan melalui pembelajaran eksperimental serta pemikiran situasional. Model Benner bersifat situasional dan menggambarkan lima tingkat penguasaaan keterampilan dan pengembangan dikenal dengan From Novice To Expert. Tujuan: mengetahui penerapan konsep teori Patricia Benner dalam asuhan keperawatan. Metode: pendekatan proses keperawatan dengan model teori keperawatan Patricia Benner. Teknik yang digunakan dalam pengumpulan data yaitu case study dengan wawancara, observasi, pemeriksaan fisik dan melakukan asuhan keperawatan. Hasil: Asuhan keperawatan yang dihasilkan bahwa model Benner menempatkan perawat sesuai tingkat keahliannya dari perawat Novice melakukan pengkajian dan merumuskan diagnosa keperawatan dengan dibimbing oleh perawat Advanced Begginer. Menetapkan intervensi keperawatan sesuai tingkat ketergantungan klien dilakukan oleh perawat Advanced Begginer. Indikator kriteria hasil dan implementasi yang tepat ditentukan oleh perawat Competent, tingkat keberhasilan intervensi sesuai dengan evaluasi dilakukan oleh perawat Proficient. Sebagai konsultasi perawat dan keluarga dilakukan oleh perawat Expert dimana akan berkolaborasi dengan interdisiplin ilmu lainya untuk menyelesaikan masalah. Kesimpulan: Pencapaian salah satu keberhasilan asuhan keperawatan kritis khususnya pada pasien dengan CHF dapat ditentukan dengan tingkat keahlian dari perawat yang memberikan asuhan.
Penerapan Konsep Teori Model Virginia Handerson Pada Asuhan Keprawatan Goat Arthritis Diruangan Rawat Inap Deni Diyanto; Irna Nursanti
Jurnal Ilmiah Kesehatan Mandira Cendikia Vol. 3 No. 1 (2024)
Publisher : YAYASAN PENDIDIKAN MANDIRA CENDIKIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penyakit asam urat atau dalam dunia medis disebut penyakit pirai atau penyakit gout (arthritis gout) adalah penyakit sendi yang disebabkan oleh tingginya asam urat di dalam darah. Kadar asam urat yang tinggi di dalam darah melebihi batas normal menyebabkan penumpukan asam urat di dalam persendian dan organ tubuh lainnya. Salah satunya dari factor makanan yang menyebabkan terjadinya asam urat. Salah satu penatalaksaannya dengan modifikasi yaitu terkiat pola hidup atau gaya hidup salah satunya factor yang dikonsumsi terkait individunya. Penatalaksanaan tersebut menggunakan konsep Virginia hendorsen terkenal juga “The Actifities of Living”. Dimana masuk kedalam biologis dimana point kedua dari 14 komponen yang ada di teori virginia handerson yaitu makan dan minum secukupnya. Tujuan penelitian ini yaitu untuk memberikan asuhan keperawatan pada Tn T dengan asam urat berdasarkan dengan teori Virginia handerson. Metode Penelitian ini yaitu studi kasus dengan pendekatan asuhan keperawatan yang berdasarkan dengan teori viginia handerson. Pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara, observasi, pemeriksaan fisik dan studi dokumentasi. Instrumen yang digunakan yaitu format pengkajian berdasarkan dengan teori keperawatan virginia handerson Dimana menggunakan empat aspek yaitu biologis, psikologis, Rohani dan rekreasi. Hasil pengkajian didapatkan tekait biologis dimana suhu tubuhnya panas dan akral temperature 39, dan nyeri Ketika digerakan,sehingga mobilities fisiknya susah Ketika dalam kehidupan sehari hari. Terdapat dua masalah keperawatan yaitu hipertemi, dan nyeri akut. Intervensi yang dilakukan berdasarkan dengan SLKI dan SIKI. Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama tiga hari didapatkan kesimpulan dua masalah keperawatan sebagian teratasi. Diharapkan perawat mampu memberikan dan meningkatkan kualitas pelayanan dalam memberikan asuhan keperawatan berdasarkan pendekatan Virginia Handerson