Claim Missing Document
Check
Articles

UPAYA PENINGKATAN KUALITAS JASA KESEHATAN MENGGUNAKAN INTEGRASI QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) DENGAN ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) Lusiana Pane; Abdul Rahim Matondang; Rosnani Ginting
Jurnal Teknik Industri USU Vol 1, No 3 (2013): Jurnal Teknik Industri USU
Publisher : Departemen Teknik Industri Universitas Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (507.612 KB)

Abstract

R.S. XYZ merupakan salah satu perusahaan jasa yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan. Kesadaran masyarakat yang semakin tinggi terhadap  pentingnya kesehatan merupakan salah satu alasan bahwa kebutuhan akan  prasarana kesehatan juga semakin meningkat. Selain itu pula masyarakat akan  semakin bijak untuk memilih mana yang terbaik dan sesuai dengan apa yang  mereka inginkan dan butuhkan. Ketatnya persaingan saat ini memaksa pihak manajemen harus membuat suatu konsep rencana yang berorientasi kepada konsumen sehingga rumah sakit tersebut akan mempunyai suatu keunggulan yang dapat dipergunakan untuk menghadapi persaingan. Taraf kehidupan yang membaik membuat masyarakat mulai menuntut penyediaan layanan kesehatan yang berkualitas. Pelanggan yang tidak puas terhadap pelayanan yang diberikan akan beralih pada perusahaan lain yang menurutnya lebih baik. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kepuasan pelanggan rawat inap dan memberikan solusi terhadap peningkatan kualitas pelayanan. Penelitian ini menggunakan integrasi Quality Function Deployment (QFD) dengan Analytical Hierarchy Process (AHP) untuk menjaring keinginan pelanggan, melihat atribut yang harus diprioritaskan serta yang harus dilakukan oleh perusahaan untuk memenuhi kebutuhan pelanggan. Hasil QFD menunjukan bahwa pasien menginginkan 15 variabel pelayanan dan sebanyak 80% dari variabel pelayanan dinilai sangat penting. Prioritas perbaikan pihak rumah sakit adalah variabel jadwal pelayanan tepat waktu yang memiliki bobot paling tinggi. Hasil perhitungan AHP menunjukkan prioritas karakteristik pelayanan adalah tingkat pendidikan dan pengalaman kerja dibidangnya, artinya pihak rumah sakit  memberdayakan tenaga medis dan non medis yang memiliki dasar pendidikan dan pengalaman kerja dibidang kesehatan.
PENILAIAN PROSES PERAKITAN PRODUK SAKLAR DENGAN METODE QFD DI PT X Akhmad Bajora Nasution; Rosnani Ginting; Ikhsan Siregar
Jurnal Teknik Industri USU Vol 2, No 2 (2013): Jurnal Teknik Industri USU
Publisher : Departemen Teknik Industri Universitas Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (548.542 KB)

Abstract

PT X adalah perusahaan manufaktur yang memproduksi peralatan  listrik, seperti saklar, sekring, dan stopkontak. Permasalahan yang terjadi pada perusahaan adalah adanya pemborosan waktu dan biaya dalam proses produksi saklar 805 karena penggunaan komponen perakitan yang tidak memiliki nilai tambah, berukuran kecil, dan mudah rusak. Hal tersebut dapat menyebabkan waktu perakitan menjadi lebih panjang, sehingga unit cost produk menjadi tinggi. Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi penyebab terjadinya pemborosan waktu dan biaya dalam proses perakitan produk. Permasalahan ini dipecahkan dengan menggunakan metode Quality Function Deployment (QFD). QFD digunakan untuk mendapatkan suatu matriks yang menghubungkan antara atribut proses perakitan dengan karakteristik teknis produk. Karakteristik teknis produk yang memiliki nilai tertinggi menunjukkan bahwa karakteristik teknis tersebut menjadi fokus permasalahan yang dihadapi perusahaan, sedangkan atribut proses perakitan yang memiliki nilai tertinggi merupakan hal-hal yang harus diperbaiki untuk mengatasi permasalahan yang ada. Hasil dari penelitian menunjukan bahwa kinerja karakteristik teknis yang memperoleh nilai tertinggi adalah karakteristik teknis waktu perakitan dengan nilai tingkat kesulitan 5,  derajat kepentingan 27 serta perkiraan biaya 22 dan biaya perakitan dengan nilai tingkat kesulitan 5,  derajat kepentingan 25 serta perkiraan biaya 23, sedangkan atribut proses perakitan yang memperoleh nilai relative weight tertinggi adalah variabel kaki part 805 mudah patah dengan nilai relative weight 16,538 dan komponen 8433, 8433 N, 805 A dan 3303 sebagai komponen penyusun saklar 805 perlu diselaraskan dengan nilai relative weight 16,318.
APLIKASI METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) DALAM USAHA MEMENUHI KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP PRODUK PESTISIDA PADA PT.ABCD Yoseinaita Sembiring; A. Jabbar M. Rambe; Rosnani Ginting
Jurnal Teknik Industri USU Vol 3, No 1 (2013): Jurnal Teknik Industri USU
Publisher : Departemen Teknik Industri Universitas Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (790.395 KB)

Abstract

Pesatnya laju pertumbuhan industri pestisida tidak hanya mengakibatkan semakin bervariasinya kebutuhan konsumen, tetapi juga menjadikan semakin tingginya harapan konsumen pada produk pestisida yang berkualitas. Jika perusahaan tidak mampu memenuhi kebutuhan konsumen, akan muncul masalah ketidakpuasan pada konsumen. Konsumen yang tidak puas terhadap produk yang dikonsumsinya akan mencari perusahaan lain yang mampu menyediakan kebutuhannya. PT. ABCD merupakan salah satu perusahaan pestisida yang terus berupaya memenuhi kepuasan konsumennya dengan produk yang berkualitas. Namun, kenyataan yang terjadi menunjukkan bahwa hal tersebut belum tercapai, selama 4 tahun berturut-turut telah terjadi peningkatan klaim konsumen dan berakibat pada menurunnya penjualan insektisida X. Oleh karena itu, perusahaan harus memahami kebutuhan dan keinginan konsumen (voice of the customer) dan menterjemahkannya dalam karakteristik teknis (critiqal to satisfied) untuk mencapai kepuasan konsumen. Metode yang tepat untuk mencapai hal tersebut adalah dengan metode Quality Function Deployment (QFD). Dengan menggunakan metode QFD, dihasilkan 24 atribut insektisida X yang menjadi kebutuhan konsumen dan didominasi pada kebutuhan komponen fungsi (core component). Hasil penelitian terhadap tingkat kepuasan konsumen, menunjukkan bahwa konsumen “kurang puas” pada komponen produk tambahan/pelayanan (augmented product) dan hanya “cukup puas” pada komponen fungsi (core component) serta produk fisik (tangible product) insektisida X saat ini. QFD juga menghasilkan “tingkat efikasi pestisida” sebagai prioritas perbaikan pertama perusahaan dengan tingkat kepentingan tertinggi yakni 11,691 %.
ANALISIS KUALITAS PELAYANAN JASA PENDIDIKAN DENGAN MENGGUNAKAN QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT DI JURUSAN AKUNTANSI XYZ Apriani Bangun; Rosnani Ginting; Ukurta Tarigan
Jurnal Teknik Industri USU Vol 3, No 1 (2013): Jurnal Teknik Industri USU
Publisher : Departemen Teknik Industri Universitas Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (437.33 KB)

Abstract

Jurusan Akuntansi XYZ adalah perusahaan penyedia pelayanan jasa pendidikan. Keluhan mahasiswa terhadap jasa pelayanan pendidikan Jurusan Akuntansi XYZ menunjukkan adanya ketidakpuasan mahasiswa. Akibatnya terjadi perbedaan persepsi antara pihak manajemen dan pihak mahasiswa. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui kebutuhan dan keinginan mahasiswa untuk memperbaiki kualitas pelayanan jasa pendidikan. Untuk menentukan atribut kebutuhan/pelayanan yang sesuai dengan kebutuhan dan keinginan mahasiswa serta untuk mengetahui kesenjangan antara pelayanan yang telah diberikan dengan harapan dari mahasiswa maka digunakan metode Servqual. Sedangkan untuk menerjemahkan keinginan dan kebutuhan menjadi apa yang harus dihasilkan oleh Jurusan Akuntansi XYZ maka digunakan metode Quality Function Deployment (QFD).  Hasil QFD menunjukkan bahwa mahasiswa menginginkan 20 atribut pelayanan dan 80% dari atribut tersebut dinilai sangat penting. Prioritas perbaikan Jurusan Akuntansi XYZ adalah karakteristik tingkat kompetensi dosen, maka pihak Jurusan Akuntansi XYZ harus meningkatkan kualitas pendidikan dan tingkat kompetensi dosen Jurusan Akuntansi XYZ sesuai dengan standar pendidikan perguruan tinggi yaitu Strata dua (S2)
PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) DI RUMAH SAKIT XYZ Marito Magdalena; Sugi Arto; Rosnani Ginting
Jurnal Teknik Industri USU Vol 3, No 2 (2013): Jurnal Teknik Industri USU
Publisher : Departemen Teknik Industri Universitas Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (526.933 KB)

Abstract

Kesehatan merupakan sesuatu yang sangat berharga bagi setiap orang, sehingga mutlak harus dijaga oleh setiap orang dengan sangat baik. Rumah sakit sebagai salah satu sarana kesehatan yang memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat memiliki peran yang sangat strategis dalam mempercepat peningkatan derajat kesehatan masyarakat. Oleh karena itu, rumah sakit dituntut untuk memberikan pelayanan yang bermutu sesuai dengan standar yang ditetapkan dan dapat menjangkau seluruh lapisan masyarakat. Kondisi ini mengharuskan Rumah Sakit XYZ Medan memberikan pelayanan yang terbaik bagi setiap masyarakat yang membutuhkannya. Metode yang digunakan untuk mengukur kualitas pelayanan dengan dimensi kualitas pelayanan kesehatan untuk menentukan variabel kebutuhan pelanggan yang tidak terpenuhi dengan Quality Function Deployment (QFD) yaitu dengan pembentukan matriks House of Quality (HOQ) yang memiliki Tingkat Kepentingan Relatif tertinggi. Quality Function Deployment (QFD) digunakan untuk merancang usulan perbaikan pelayanan rumah sakit sesuai voice of costumer. Penelitian ini menggunakan kuesioner sebagai instrumen penelitian. Hasil penyebaran kuesioner pendahuluan menggunakan 16 variabel pelayanan yang dibutuhkan oleh pasien rawat inap. Pembentukan matriks House of Quality (HOQ) diketahui bahwa karakteristik pelayanan “daya tanggap staf rumah sakit”, memiliki nilai Tingkat Kepentingan Relatif (TKR) sebesar 16,435% sehingga kemampuan staf rumah sakit dalam merespon pasien dengan cepat menjadi prioritas untuk perbaikan pelayanan.
PENDEKATAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PELAYANAN HYPERMARKET PADA HYPERMARKET XYZ Matius J Situmorang; Rosnani Ginting; Aulia Ishak
Jurnal Teknik Industri USU Vol 4, No 1 (2013): Jurnal Teknik Industri USU
Publisher : Departemen Teknik Industri Universitas Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (545.564 KB)

Abstract

Competition in the retail companies compete for customers in a very high market where consumers will choose to shop at a retail company that has a good quality of service thus each company will compete to provide the best service to customers. Hypermarket XYZ is one that constantly seeks to improve the quality of service, however, there is less of the services provided by XYZ hypermarket which resulted in a decrease in the number of customers ranges from 2012 to 2013. Thus, hypermarket XYZ will improve service quality by understanding the needs and desires of customers and make a strategy to translate into improved technical characteristics. Appropriate method to satisfy it is the method of Quality Function Deployment (QFD). Initial stages is to see the gap between the performance of the service provided to the consumer desires. Questionnaires were distributed to 97 respondents, obtained 15 attributes into consumer desires and GAP obtained from the calculation of the greatest value -1.444. From the data processing obtained 10 technical characteristics that interior building, training (training), understanding the customer, routine monitoring, warranty administration, clarity of information, ease of access, ATM corner, employee capabilities, and inventory control with the level of interest of the greatest business value contained in training with a value of 211 and a relative cost of 8.55.
PERANCANGAN FASILITAS KERJA DENGAN MENGGUNAKAN QFD (QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT) DENGAN MEMPERHATIKAN PRINSIP ERGONOMI DI PT.XYZ Martyanto M. Tumanggor; Elisabeth Ginting; Rosnani Ginting
Jurnal Teknik Industri USU Vol 4, No 1 (2013): Jurnal Teknik Industri USU
Publisher : Departemen Teknik Industri Universitas Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (839.188 KB)

Abstract

PT.XYZ adalah perusahaan yang begerak dalam bidang pembuatan pallet kayu. Produk yang dihasilkan berupa pallet kayu yang biasa dan pallet kayu yang telah difumigasi. Berdasarkan kuesioner SNQ pada proses pembuatan pallet kayu di stasiun pemotongan diperoleh hasil bahwa para operator sering mengalami keluhan musculoskeletal disorders (MSDs). Keluhan meliputi tubuh operator bagian pinggang, bokong , punggung, betis, dan bahu. Metode yang digunakan adalah QFD dan pengukuran anthropometri sehinga diperoleh rancangan fasilitas kerja. Fasilitas kerja akan dirancang untuk mengatasi keluhan musculoskeletal disorders (MSDs) berupa kursi duduk berdiri. Metode yang digunakan dalam perancangan fasilitas kerja adalah QFD (Quality Function Deployment) untuk mengetahui spesifikasi kebutuhan dan keinginan konsumen terhadap produk yang akan dirancang sedangkan Pengukuran anthropometri dilakukan untuk mengetahui ukuran tubuh dari pekerja. Penggunaan QFD digunakan untuk memperoleh atribut yang lebih spesifik berdasarkan kuesioner terbuka dan tertutup yang pada akhirnya menghasilkan HoQ (House of Quality). Hasil dari HOQ berupa tingkat kesulitan dari rancangan untuk setiap karakter teknik adalah mudah, derajat kepentingan bernilai penting, dan perkiraan biaya tergolong murah sehingga layak untuk dirancang. Pengukuran anthropometri dilakukan dengan mengukur dimensi pekerja dengan menggunakan alat human body martin YM-1. Hasil dari penelitan ini dihasilkan Fasilitas rancangan berupa kursi duduk berdiri dengan dimensi: tinggi kursi 76,2 cm; lebar dudukan kursi 37,6 cm; panjang dudukan kursi 45 cm; dan tinggi sandaran 19 cm.
PERANCANGAN DESAIN PRODUK SPRING BED DENGAN MENGGUNAKAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT Febi Ardani; Rosnani Ginting; Aulia Ishak
Jurnal Teknik Industri USU Vol 5, No 1 (2014): JURNAL TEKNIK INDUSTRI USU
Publisher : Departemen Teknik Industri Universitas Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (645.151 KB)

Abstract

Business competition demands a company to apply a strategic plan to meet the needs of consumers in the development of products to improved quality, performance, and a reduction in costs and time of production. PT XYZ is one of the manufacturing company that produce spring bed products, keep trying to meet consumer needs with a high quality product. Problems that occur on company is redesign component product spring bed that cause the longer production time and the higher of the unit cost product. The purpose of this research is to identify the causes of the occurance of a waste of time and cost in the process of making product with Quality Function Deployment(QFD) method. QFD used to identify consumer needs that connects between technical characteristics of the product. Technical characteristics of products that have the highest value shows that these technical characteristics are the focus of the problem faced by the company, while the attributes of consumer needs that has the highest value are things that should be fixed to address existing problems. The result showed that performance of the technical characteristics with the highest value is part family and similarity in the base of the structure of component with each value degrees interests about 20 %, while the ten attributes of consumers needs that gain the highest relative weight is variable type of mattress foam with the value of relative weight about 16,29.
PENINGKATAN KUALITAS PRODUK CRUMB RUBBER DENGAN MENGGUNAKAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT Laulia Ariyani Rangkuti; A. Jabar M. Rambe; Rosnani Ginting
Jurnal Teknik Industri USU Vol 5, No 1 (2014): JURNAL TEKNIK INDUSTRI USU
Publisher : Departemen Teknik Industri Universitas Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (600.931 KB)

Abstract

Quality of the product is important factor to determine success of a company. The product will be qualified if the company meet the customer’s need and desire. Product crumb rubber type SIR 20 has low quality because there are products over limit from tolerancy standar based plasticity retention index test and dirt content test. Standart PRI and dirt content based Standar Nasional Indonesia (SNI) is minimum 50%, and maksimum 0,2%. The average of actual quality test for product crumb rubber type SIR 20 based plasticity retention index test and dirt content test is 59,46% and 0,22%. The result of the product quality test show the company has not to fill standar quality of the product. The product has low quality can make production cost increase. The proper technique to solve this problem is Quality Function Deployment (QFD). Based on the results of the approach taken by the QFD obtained 15 variables consumer needs and 6 technical characteristics of the Crumb Rubber Type SIR 20 product which is the variable "production cost" is the first priority in improvement quality with the value of the highest interest rate that is 21%.
PERBAIKAN RANCANGAN PRODUK SPRING BED DENGAN MENGGUNAKAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT Lia Maretty P.; Rosnani Ginting; Ikhsan Siregar
Jurnal Teknik Industri USU Vol 5, No 1 (2014): JURNAL TEKNIK INDUSTRI USU
Publisher : Departemen Teknik Industri Universitas Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (628.808 KB)

Abstract

Every company wants to earn product with optimal function but takes low production cost. Designs that more easily assembled will increase time efficiency and cause reduction in production costs. This study aimed to evaluate the product design of spring bed 6 feet by using the concept of QFD (Quality Function Deployment). Quality Function Deployment is a systematic method for identifying consumer desires and meet the requirements of the customers as one of the stages of product development from design to final product . Research with the QFD method generates the attribute most significant effect on the cost of assembly and long product assembly is the number of component which shown with the highest performance measurement is number of components. It is also supported with the highest relative weight namely number of component that used to joint the parts of spring bed. Spring bed has many constituent components , one of which is the use of nails that many so spend a lot of time in assembling a spring bed. It causes the company can not fulfil the customer demand. The number of components of the spring bed products serve as the main focus in the repairing of spring bed to reduce the assembly time so that can help company to fulfil the customer demands.