Claim Missing Document
Check
Articles

EKSISTENSI BABI BALI MELALUI USABA SUMBU DI DESA ADAT TIMBRAH KABUPATEN KARANGASEM SUDIASTRA I W.; K. BUDAARSA
Majalah Ilmiah Peternakan Vol 24 No 1 (2021): Vol. 24 No. 1 (2021)
Publisher : Fakultas Peternakan Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/MIP.2021.v24.i01.p08

Abstract

Pigs are one of the most important in Balinese society, especially those who are Hindus because pig farm animals are the main component that is always present in every ritual activity in Bali. This gap can also be used to maintain the existence of bali pigs which are currently not counted. Karangasem is one of the clearest areas to become a pilot project to maintain the existence of bali pigs. Karangasem has two very large traditions that spearhead the establis- hment of the existence of the bali pig, namely Usaba Dalem and Usaba Sumbu. Two ritual processions above said the number of pork rolls in these two locations is already very large, and is one to be the starting point the program develops the preservation of bali pigs. So far the pigs used by people in both locations mostly use race pigs. If there is a choice in pigs, then there will be a huge opportunity for bali pigs. This is also a challenge for bali pig farmers to increase the amount of production through a more intensive system. Most people want to use bali pork as raw material for guling pork, if it is available, even some community leaders to use pork for perararem (local rule) are used, if the bali pig population is sufficient.
PERFORMA BABI BALI YANG DIPELIHARA DALAM KANDANG DENGAN ALAS KANDANG TANAH, BETON, DAN LITTER (BAPUK) Surya Kencana Jaya P. G. A.; K. Budaarsa; I G. Mahardika
Majalah Ilmiah Peternakan Vol 22 No 1 (2019): Vol. 22 No.1 (2019)
Publisher : Fakultas Peternakan Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (320.9 KB) | DOI: 10.24843/MIP.2019.v22.i01.p03

Abstract

Penelitian bertujuan untuk mengetahui performa babi bali yang dipelihara dalam kandang dengan alaskandang yang berbeda. Penelitian dilakukan selama 3 bulan mulai bulan Agustus sampai November. Penelitianmenggunakan babi bali dengan berat 12-13 kg. Rancangan percobaan yang digunakan adalah rancangan acaklengkap (RAL). Perlakuan yang diberikan yaitu babi bali yang dipelihara dalam kandang dengan menggunakanalas tanah (A) sebagai kontrol, kandang dengan menggunakan alas beton (B), kandang dengan menggunakan alaslitter (bapuk) (C). Peubah yang diamati pada penelitian adalah performa produksi, kecernaan nutrien, iklim mikro,analisis ekonomi, dan kepadatan lalat pada kandang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa berat badan akhir,pertambahan berat badan, konsumsi ransum, kecernaan bahan kering, kecernaan bahan organik, kecernaan lemak,kecernaan serat kasar, kecernaan abu, dan iklim mikro pada kandang menunjukkan hasil yang sama (P>0,05).Feed convertion ratio (FCR) dan kecernaan protein menunjukkan hasil yang lebih baik pada alas beton dan bapuk(P<0,05). Kesimpulan dalam penelitian ini adalah performa babi bali yang dipelihara dalam kandang denganmenggunakan alas yang berbeda tidak memberikan pengaruh. Biaya produksi paling efisien dan hasil produksipaling tinggi didapatkan pada kandang babi bali yang dipelihara dengan menggunakan alas tanah.Kata kunci: babi bali, kandang, performa, analisis ekonomi
EKSPLORASI HIJUAN PAKAN BABI DAN CARA PENGGUNAANNYA PADA PETERNAKAN BABI TRADISIONAL DI PROVINSI BALI K. Budaarsa; N. Tirta; A. K. Mangku Budiasa; P.A. Astawa
Pastura : Jurnal Ilmu Tumbuhan Pakan Ternak Vol 4 No 1
Publisher : Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (311.225 KB) | DOI: 10.24843/Pastura.2014.v04.i01.p06

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis-jenis hijauan yang diberikan sebagai pakan ternak babi dan cara penggunaannya di propvinsi Bali. Penelitian dilakukan dengan metode survei di seluruh kabupaten dan kota di Bali. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik stratified random sampling, dengan pengelompokan atas dataran rendah dan dataran tinggi di masing-masing kabupaten dan kota. Pada masing-masing kelompok di ambil 2 orang peternak babi tradisional, sehingga ada 4 peternak yang diwawancarai di masing-masing kabupaten dan kota atau 32 peternak di seluruh Bali. Hasil survei menunjukkan bahwa ada perbedaan hijauan yang diberikan oleh peternak di dataran rendah dan dataran tinggi. Jenis hijauan yang diberikan di dataran rendah antara lain: batang pisang (Musa paradisiaceae), kangkung (Ipomaea aquatica), biah-biah (Limnocharis flava), dan eceng gondok (Eichornia crassipes). Sedamgkan di dataran tinggi antara lain: batang pisang (Musa paradisiaceae), ketela rambat (Ipomaea batatas), daunt alas (Colocasia esculenta) daun lamtoro (Leucaena leucocephala) dan dag-dagse (Pisonia alba). Batang pisang dominan (95 %) diberikan di dataran rendah maupun di dataran tinggi. Pemberian hijauan ada dengan cara direbus ada yang diberikan dalam bentuk segar. Kesimpulan dari penelitian ini adalah terdapat keragaman jenis hijauan pakan babi dan cara pemberiannya antara di dataran rendah dengan dataran tinggi di Bali. Batang pisang merupakan hijauan yang paling banyak digunakan untuk pakan babi pada peternakan babi tradisional, baik pada dataran rendah maupun dataran tinggi.
PENGARUH PEMBERIAN HIJAUAN DAN KONSENTRAT MENGANDUNG UREA-KAPUR DAN UBI KAYU TERHADAP PENAMPILAN KAMBING PE I G. Mahardika; N.S. Dharmawan; K. Budaarsa; I G.L.O. Cakra; I P. Ariastawa; Indra Arimahayana
Pastura : Jurnal Ilmu Tumbuhan Pakan Ternak Vol 4 No 1
Publisher : Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (282.355 KB) | DOI: 10.24843/Pastura.2014.v04.i01.p11

Abstract

Penelitian telah dilakukan untuk mengetahui pengaruh pemberian hijauan dan konsentrat yang mengandung urea-kapur dan ubi kayu terhadap produktivitas kambing. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap dengan 4 perlakuan dan 4 ulangan. Ke empat perlakuan yang dicobakan adalah Perlakuan A: ransum dengan 75% konsentrat (mengandung 4% urea, 2% kapur dan 50% ubikayu) dan 25% hijauan (40% gamal dan 60% rumput raja), perlakuan B: rasnsum yang terdiri 60% konsentrat 40% hijauan, perlakuan C: ransum dengan 45% konsentrat dan 55% hijauan dan perlakuan D: ransum dengan 30% konsentrat dan 70% hijauan. Hasil penelitian mendapatkan bahwa produktivitas kambing yang mendapat ransum dengan level konsentrat 45% sampai 75% tidak berbeda sedangkan yang mendapat ransum dengan level konsentrat 30% lebih rendah. Ransum yang memebrikan nilai ekonomi tertinggi adalah ransum yang mengandung konsentrat antara 45% sampai 60%.
Umur Memengaruhi Volume Semen dan Motilitas Spermatozoa Babi Landrace di Balai Inseminasi Buatan Baturiti, Tabanan, Bali (AGE AFFECTS SEMEN VOLUME AND MOTILITY OF SPERMATOZOA LANDRACE BOAR’S OF BATURITI ARTIFICIAL INSEMINATION CENTER, TABANAN, BALI) Ni Luh Gde Sumardani; Komang Budaarsa; Tjok Istri Putri; Antonius Wayan Puger
Jurnal Veteriner Vol 20 No 3 (2019)
Publisher : Faculty of Veterinary Medicine, Udayana University and Published in collaboration with the Indonesia Veterinarian Association

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (159.302 KB) | DOI: 10.19087/jveteriner.2019.20.3.324

Abstract

Sperm quality have been associated with age for many years. This study aims to determine the inffluence of age to the volume and motility of Landrace boar’s sperm at Baturiti Artificial Insemination (AI) center. A Total of 300 ejaculates were used in this study. An ejaculate origin from five boar are a collection of five month. A complete randomized design (CRD) was used with two different boar of block ages, block A (2-4 year) and block B (6-8 year). Three or four glass slides were prepared for each boar sample; a drop of semen was placed on each glass slides. This sample was examined under the light microscope on five view field in each glass slides. The result of the research show that the Landrace boars in block A have semen volume average 273.60 mL and sperm motility 73.86%, while in block B the average semen volume was 107.66 mL and sperm motility 62.92%. It can be concluded that Landrace boars in block A had higher volume and sperm motility compared to Landrace boars in block B.
PROSES PEMBUATAN BABI GULING DAN ANALISIS FINANSIAL DENGAN BAHAN BAKU BABI BALI (Studi Kasus pada Perusahaan Babi Guling Babi Bali milik Made Sunaka) Sastrawan P. K. P. N; K. Budaarsa; I G. Mahardika
Jurnal Peternakan Tropika Vol 5 No 2 (2017)
Publisher : Animal Science Study Program, Faculty of Animal Husbandry, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (460.052 KB)

Abstract

283 This study aimed to to determine the process of making suckling pig made from raw bali pig and composition of spices. This research was conducted at the company of suckling pig made from raw the bali pig owned by Made Sunaka which is located in Banjar Pegending, Dalung Village, North Kuta District. The research conducted for 2 months that is from July until August 2016. The data used in this research is primary data which analyzed descriptively and financial analysis can be determined based on earnings analysis and R/C ratio. The research, the process of making suckling pig the bali pigs include the process of slaughtering, cleaning the epidermis skin, spawning the internal organs, piercing the pig with a rolling tool, tying the mouth and all four legs, filling the spice in pork belly and young water coconut. Next the pigs are lifted and placed on the pig's place with the pig's position beside the embers as they rotate the rolling tool. The color of pig bolsters from white to reddish brown looks soft pork bolsters are ripe. Suckling pigremoved from the next roll is done the packaging process. Spice ingredients used to make suckling pig made from raw bali pigis complete seasoning which consists of 18 types of spices ingredients typical of Bali. Seasoning ingredients consist of onion, garlic, turmeric, greater galingale, galangale, chili, ginger, pecan, nutmeg, (Piper retrofactum), pepper, lemongrass, coconut oil, Acoroscalamus, coriander and salt. The value of shrinkage of pigs bali after becoming pig bolster is the greater the weight of pig bolsters the smaller the shrinkage. Financial analysis of the suckling pig bolsters business owned by Made Sunaka show the total cost for 2 months is Rp 88.249.553. Total revenue Rp 96.950.000, profit earned Rp 8.700.447 and R/C ratio that is 1.10. The results of financial analysis show that the effort of suckling pig owned by Made Sunaka is feasible to run.
Pengaruh Pemberian Pakan Tambahan Sente (Homalomena cordata scoot ) terhadap Penampilan Babi Peranakan Duroc Yusadana P.; K. Budaarsa; I G. Mahardika
Jurnal Peternakan Tropika Vol 7 No 2 (2019)
Publisher : Animal Science Study Program, Faculty of Animal Husbandry, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (594.003 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan sente ( Homalomena Cordata Scoot) dalam ransum terhadap penampilan babi ras. Penelitian dilaksanakan selama 3 bulan dipeternakan babi ras di Banjar Delodceking, Desa Lumbung Kauh, Kecamatan Selemadeg Barat, Kabupaten Tabanan. Rancangan yang digunakan rancangan acak kelompok (RAK) yang terdiri 4 perlakuan 4 kelompok sebagai ulangan. Perlakuan yang diberikan sebanyak empat yaitu ransum komersial (konsentrat+dedak padi) tanpa sente (A) sebagai kontrol, ransum komersial (konsentrat+sente) 2% ditambah dengan sente (B), ransum komersial (konsentrat+sente) 4% ditambah dengan sente (C), ransum komersial (konsentrat+dedak padi) 6% ditambah dengan sente (D). Variabel yang diamati meliputi berat badan awal, berat badan akhir, pertambahan berat badan, konsumsi ransum, FCR dan harga ransum per 1 kg PBB. Data yang diperoleh dianalisis dengan analisis sidik ragam, apabila terdapat hasil berbeda nyata (P<0,05) maka dilanjutkan dengan uji jarak berganda Duncans. Hasil penelitian menunjukan bahwa penambahan ransum komersial dengan sente sampai level 6% memberikan pengaruh yang tidak nyata terhadap performa babi ras, tetapi mampu menurun biaya ransum. Babi yang dipelihara dengan pemberian ransum komersial dengan penambahan 6% sente memiliki nilai ekonomis yang lebih rendah dibandingkan dengan ransum kontrol. Kata kunci : Ransum komersial, Sente ( Homalomena Cordata Scoot), Babi Peranakan Duroc
PENGARUH PENGGANTIAN RANSUM KOMERSIAL DENGAN AMPAS TAHU TERHADAPKOMPONEN KARKAS BABI RAS Stradivari G.E; Budaarsa K.; Puger A.W
Jurnal Peternakan Tropika Vol 3 No 3 (2015)
Publisher : Animal Science Study Program, Faculty of Animal Husbandry, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (373.831 KB)

Abstract

Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggantian ampas tahu pada tingkat tertentu dalam ransum komersial terhadap komponen karkas babi ras. Penelitian menggunakan babi ras sebanyak 16 ekor dilaksanakan di Br. Sekarmukti Desa Pangsan, Petang Badung selama 14 minggu. Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL), dengan empat perlakuan dan empat ulangan. Adapun keempat perlakuan tersebut terdiri dari P0 sebagai kontrol yaitu ransum komersial (Pakan komplit+polar) tanpa ampas tahu, P1:ransum  komersial 5% diganti dengan ampas tahu, P2: ransum komersial7,5% diganti dengan ampas tahu dan P3: ransum  komersial 10% diganti dengan ampas tahu. Variabel yang diamati dalam penelitian ini adalah bobot potong, persentase karkas, komposisi fisik karkas, tebal lemak punggung, panjang karkas dan recahan karkas. Data yang diperoleh dianalisis ragam, apabila terdapat hasil berbeda nyata  (P<0,05) dilanjutkan dengan Uji Jarak Berganda Duncan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggantian ransum komersial dengan ampas tahu memberikan pengaruh berbeda nyata (P<0,05) terhadap komposisi fisik karkas, sedangkan untuk bobot potong, persentase karkas, tebal lemak punggung, panjang karkas, dan recahan karkas berbeda tidak nyata (P>0,05). Hasil penelitian dapat disimpulkan penggantianransum komersial (Pakan komplit+polar) dengan ampas tahupada tingkat 5%, 7,5%, 10% menghasilkan bobot potong, persentase karkas, tebal lemak punggung, panjang karkas dan recahan karkas yang sama pada setiap perlakuan Penggantian ransun komersial dengan ampas tahu pada tingkat 10% mampu menghasilkan persentase daging paling tinggi, tetapi persentase lemak dan kulit serta tulang yang paling rendah dari perlakuan lainnya.
PENGARUH PEMBERIAN WHEY KEJU TERHADAP PERFORMA BABI PERANAKAN LANDRACE UMUR 8-20 MINGGU Hartadi W. D.; K. Budaarsa; I G. Mahardika
Jurnal Peternakan Tropika Vol 7 No 3 (2019): Issue 7 No. 3 - 2019
Publisher : Animal Science Study Program, Faculty of Animal Husbandry, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (737.981 KB) | DOI: 10.24843/ejpt.2019.v07.i03.p011

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian whey keju terhadap performa babi peranakan landrace umur 8-20 minggu. Penelitian dilaksanakan selama 12 minggu di kandang milik Bapak I Ketut Muliada yang berlokasi di Mengwi, Badung. Rancangan penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan empat perlakuan, yaitu: A (ransum tanpa pemberian whey keju) sebagai kontrol, B (ransum dan pemberian 0,5 liter whey keju/ekor), C (ransum dan pemberian 1 liter whey keju/ekor, serta D (ransum dan pemberian 1,5 liter whey keju/ekor). Masing-masing perlakuan menggunakan 4 ekor babi dengan rataan bobot badan 14,95 ± 3,14 kg. Variabel yang diamati adalah pertambahan bobot badan, konsumsi ransum, feed conversion ratio (FCR) dan biaya pakan per kg berat badan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian whey keju sebagai pakan tambahan memberikan pengaruh berbeda nyata (P<0,05)terhadap pertambahan bobot badan dan FCR namun berpengaruh tidak berbeda nyata(P>0,05) terhadap konsumsi ransum dan biaya ransum per kg berat badan. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pemberian whey keju sebagai pakan tambahan tidak memberikan pengaruh terhadap konsumsi pakan tetapi dapat meningkatkan pertambahan berat badan dan menurunkan FCR pada babi peranakan landrace umur 8-20 minggu. Kata kunci: babi peranakan landrace, whey keju, performa
Hubungan Persepsi dan Kepuasan Konsumen dengan Daya Saing Rumah Makan Babi Guling di Kabupaten Gianyar Hestiani P. T.; I N. Suparta; K. Budaarsa
Jurnal Peternakan Tropika Vol 6 No 3 (2018)
Publisher : Animal Science Study Program, Faculty of Animal Husbandry, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (383.848 KB)

Abstract

Bali is famous for many types of traditional food, one of which is famous is suckling pig. Since ancient times suckling pig has been used as a means of religious ceremonies. A long with the development of the era and the increase in the number of population not only for ceremonies but many suckling pig that have been consumed by the public. Gianyar and Ubud Subdistricts as one of the mobility and tourism areas that are growing rapidly, seems to provide opportunities for the development of restaurant businesses, especially suckling pig. The purpose of this study is to find out about the relation, preception and satisfication of customer to competitiveness of suckling pig restaurant in Gianyar Regency. This study conducted for 12 weeks at suckling pig restaurant in Gianyar Regency. Election of location determined Purrposive method and election of sampling used Accidental Sampling method. Respondents of this study as many as 80 respondens who consumed suckling pig. Variables observed are perception, satisfication, and competitiveness of suckling pig restaurant. The result of this study showed perception of customer to suckling pig culinary is in high category with 75.73% average. Satisfication of customer to suckling pig culinary is in high category with 76.27% average. Competitiveness of suckling pig restaurant is in high category with 68.52 % average. Relation between perception to competitiveness of suckling pig restaurant has obivious significant (P<0,01). Relation between satisfication to competitiveness suckling pig restaurant has significant (P<0,05). According to the result of this study could be recommended, producers have to understand the standards of consumer needs so that restaurants can provide products that match or exceed consumer needs. Keyword:Perception, satisfication, competitiveness, suckling pig