Claim Missing Document
Check
Articles

Found 40 Documents
Search

KEPUASAN PETERNAK SAPI TERHADAP PELAYANAN INSEMINATOR DI DESA BUAHAN KECAMATAN PAYANGAN KABUPATEN GIANYAR BALI I P., Purnawiasa; Sukanata, I W.; Suranjaya, I G.
Jurnal Peternakan Tropika Vol 10 No 1 (2022): Vol. 10 No. 1 Tahun 2022
Publisher : Animal Science Study Program, Faculty of Animal Husbandry, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This research was conducted in the Village, Payangan District, Gianyar Regency which took place from September to November 2020. The purpose of this study was to determine the attributes that need to be maintained and improved, namely service quality based on service dimensions such as physical evidence, responsiveness, assurance and empathy. The data used is primary data collected through interviews with 60 cow breeders who have carried out IB (aeftor IB) at least 3 times which were selected randomly. The data obtained were analyzed using the Customer Satisfaction Index (CSI) and Importance Performance Analysis (IPA) methods. The results showed that the overall service quality level of farmers' satisfaction with the service quality of the inseminator in Buahan village was classified as satisfied with a CSI value of 77%. Meanwhile, separately, breeders are satisfied with the dimensions of physical evidence service, responsiveness, empathy with the CSI value of each CSItangible of 76.4%, the value of CSI responsiveness of 74.6%, the value of CSI Empathy of 76.2%, the value of CSIreriability of 81, 6% and CSIassurance 80.8%. The CSI value that has not been maximized must be considered by the inseminator to be improved so that farmer satisfaction is maximized. The service attributes that need to be maintained or improved to increase maximum farmer satisfaction are: injecting mating equipment, quality of the resulting offspring, service procedures, IB officers, IB officer expertise, guarantees, guarantees. Keywords: CSI, IPA, Cow
ELECTRIC STUNNING OF CATTLE FOR SLAUGHTERING AND SECURING THE BEEF FROM MICROORGANISM Wayan Sayang Yupardi; I Made Nuryasa; Ni Luh Putu Sriyani; Eny Puspani; I Gede Suranjaya
International Journal of Biosciences and Biotechnology Vol 3 No 2 (2016)
Publisher : Central Laboratory for Genetic Resource and Molecular Biology, Faculty of Agriculture, Udayana University in cooperation with Asia-Oceania Bioscience and Biotechnology Consortium (AOBBC)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (340.647 KB)

Abstract

Stunning electricity current of 1.0 A, 200 – 300 V were caused the destruction of cattle’s centralnerve. This is very important to drain blood as much as possible from the whole body. Thiscauses its beef not become a media of unexpected microorganism to develop theirself.In themodern age right now, electricity is needed much for living on the earth or outer space. In otherwords, live is much depend on it. Indonesia is a tropical and agricultural country with highhumidity. These are good media for microorganism to develop theirself i.e. in aerobic conditionsuch as Pseudomonas, Achromobacter (induce rancidity in), Strepcococcus, Leuconostoc,Bacillus (causes mucus on beef surface), Lactobaccillus (causes the changes of beef colour fromred to greenish), Photobacterium (causes phosphorescent). anaerobic codition Achromobacterand Proteus cause sour taste. The beef or other food stuff become spoiled fast if they are notpreserved in low temperatureIt is necessary to control the room temperature. The objectives ofthis study were to know and open insight about physiological works of electricity in order toprovide healthy beef as a source of animal protein to form a bright nation. The beef can bepreserved more than 30 days without decreasing its hygiene level in the temperature of 5 – 7oC.At these low temperatures the microorganism mentioned above can delayed their growth anddevelopment.
APLIKASI TEKNOLOGI BUDIDAYA IKAN LELE KOMBINASI SISTEM SIRKULASI AIR TERTUTUP DAN TEKNOLOGI BIOFLOK DI DESA KETEWEL KECAMATAN SUKAWATI KABUPATEN GIANYAR N.L.G. Sumardani; I.G. Suranjaya; N.N. Soniari; I.M. Radiawan
Buletin Udayana Mengabdi Vol 16 No 1 (2017)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (228.701 KB)

Abstract

Kegiatan penerapan teknologi budidaya ikan lele dengan sistem kolam bioflok dilaksanakan di Desa Ketewel, Kecamatan Sukawati, Kabupaten Gianyar pada tanggal 1 September 2016, bertujuan untuk meningkatkan produksi ikan lele pada kolam sempit, mengurangi biaya pakan ikan lele, dan menghemat waktu pemeliharaan, karena teknologi bioflok merupakan teknologi pemeliharaan dengan menumbuhkan mikroorganisme yang berfungsi untuk mengolah limbah dari ikan lele menjadi gumpalan (flok) yang digunakan sebagai makanan alami untuk ikan lele. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah penyuluhan, demontrasi dan pendampingan budidaya dan manajemen usaha ikan lele. Aplikasi ini diikuti oleh 10 orang peserta yang tergabung dalam Kelompok Nelayan Mina Buwana Kerti. Pembuatan demoplot budidaya ikan lele dengan kombinasi kolam sistem sirkulasi tertutup dan teknologi bioflok, mampu menjadi sarana belajar yang nyata bagi anggota kelompok dalam pelaksanaan program IbW (Iptek bagi Wilayah), dan dapat meningkatkan efisiensi penggunaan pakan. Hasil panen pada kolam sistem bioflock adalah 7 ekor/kg sedangkan kolam sistem tradisional a
VERMIKOMPOS SAMPAH TANAMAN GULMA DANAU MENGGUNAKAN DECOMPOSER CACING TANAH UNTUK MENGHASILKAN PUPUK ORGANIK I.G. Suranjaya; N.L. Kartini; N.L.R. Purnawan; P.E. Suardana
Buletin Udayana Mengabdi Vol 18 No 1 (2019): Buletin Udayana Mengabdi
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (380.654 KB) | DOI: 10.24843/BUM.2019.v18.i01.p16

Abstract

Kegiatan pemberdayaan masyarakat ini merupakan bagian Program Kemitraan Wilayah (PKW) yang bertujuan untuk alih teknologi dalam produksi vermikompos berbasis sampah dari tumbuhan gulma danau dengan menggunakan decomposer cacing tanah (Lumbricus rubelus) untuk menunjang pengembangan pertanian ramah lingkungan di seputaran danau Buyan desa Pancasari, Kecamatan Sukasada, Kabupaten Buleleng. Metode yang diterapkan dalam pemberdayaan masyarakat pada kegiatan program PKW adalah sebagai berikut: (1) Koordinasi dan sosialisasi secara partisipasif kepada masyarakat sasaran untuk merumuskan kegiatan yang akan dilaksanakan mulai dari perencanaan, operasional dan evaluasi; (2) Penyuluhan untuk membangun persepsi dan pemahaman masyarakat mengenai inovasi atau program yang ditawarkan; (3) Pelatihan dan simulasi mengenai terapan ipeks yang dialihkan bagi masyarakat; (4) Pendampingan yaitu pertemuan secara berkala antara pendamping dengan masyarakat sasaran hingga ipteks yang dialihkan dapat dilaksanakan secara mandiri oleh masyarakat. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa kegiatan pemberdayaan masyarakat dalam produksi vermikompos berbasis sampah tumbuhan gulma danau sebagai upaya menunjang pengembangan pertanian ramah lingkungan dapat berlangsung dengan baik dan lancar yang ditunjukkan dengan adanya partisipasi aktif dan daya adopsi ipteks yang tinggi dari masyarakat sasaran. Partisipasi aktif masyarakat sasaran dalam seluruh kegiatan alih teknologi ini cukup baik, yaitu sebesar 75%. Kemampuan adopsi ipteks dan inisiatif mitra untuk memproduksi vermikompos secara mandiri juga cukup baik, yaitu rata-rata diatas 65%.
KUALITAS KIMIA DAGING SAPI BALI YANG DIBERI PAKAN SAMPAH KOTA I. N. T. Ariana; I. G. Suranjaya
Buletin Udayana Mengabdi Vol 15 No 3 (2016)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (272.732 KB)

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh sampah yang berasal dari berbagai sumber diseputaran Kodya Denpasar sebagai pakan terhadap kualitas kimia daging sapi bali. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap dengan dua perlakuan yaitu: kelompok sapi yang diberi pakan sampah (S1)dan kelompok yang tidak diberi pakan sampah (Kontrol=S0), dengan enam ulangan pada setiap perlakuan. Parameter yang dicari adalah a) kadar abu, protein, dan kadar lemak daging, b) kualitas kimia pada lokasi daging yang berbeda. Data yang diperoleh diuji dengan “T-tes”. Hasil penelitian, pada daging loin sapi yang diberi pakan sampah diperoleh kadar lemak 14% nyata lebih tinggi, kadar protein dan abu masing-masing 1,9% dan 4% nyata lebih rendah jika dibandingkan dengan kontrol. Daging paha belakang didapatkan kadar lemak 22% nyata lebih tinggi dari kontrol, tetapi kadar protein dan abunya masing-masing 34% dan33% nyata lebih rendah jika dibandingkan dengan kontrol. Kadar lemak daging pada bagian paha depan adalah 12% nyata lebih rendah, tetapi kadar proteinnya 13% nyata lebih tinggi dibandingkan dengan kontrol. Kadar abu daging pada paha depan ditemukan tidak berbeda nyata (P>0,05). Kualitas kimia untuk kadar lemak daging pada loin daging sapi yang diberi pakan sampah ditemukan lebih tinggi, kadar proteinnya hampir sama jika dibandingkan dengan kadar lemak pada daging paha depan dan paha belakang. Kesimpulan dari penelitian ini, bahwa dengan pemberian sampah sebagai pakan utama untuk sapi bali dapat menyebabkan penurunan kualitas kimia daging pada bagian loin dan paha belakang. Kualitas kimia pada lokasi daging yang berbeda dan pada perlakuan yang sama diperoleh kualitas kimia daging yang berbeda pula.
APLIKASI RUMUS PENAKSIRAN BOBOT BADAN TERNAK BERDASARKAN UKURAN DIMENSI TUBUH PADA KELOMPOK PETERNAK SAPI POTONG DI DESA DAUH YEH CANI ABIANSEMAL BADUNG Suranjaya I .Gd; Kd. Anom Wiyana
Buletin Udayana Mengabdi Vol 10 No 1 (2011): Volume 10 No.1 – April 2011
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (250.986 KB)

Abstract

The activity of community service in order to improve the knowledge and skill of farmer in estimating the live weight of Bali cattle was conducted on Monday, 23 August 2009. This activity was ateended by 22 farmers from the members of local society “Walung Sari” located at Banjar Banjaran, Abiansemal village, Badung regency. The methods used in this activity were counseling and demonstration including the procedure to measure body dimension which are body length and heart width of cattle, estimate a body weight by using a formula besed on body dimension, and comparing the estimation result into a table conversion. Result of the activity indicated that the response of farmers at that time was very good. This matter was shown from a good enthusiasm of farmers in attending the activity and the number of questions emerges at the time of discussion. The questions were raised all about equipments and how to use them in measuring body dimension, how to increase the estimation accuracy and how the impact of estimation result when it is used in animal transaction. At the time of demonstration all farmers participated on the practice with a good enthusiasm too and they also tried to measure a body dimension of cattle. From the activities result, it can be concluded that a training as well as estimate of a live weight based on that formula or equation have been perceived by the farmers and promised to apply this knowledge in animal transaction.
TEKNIK DAN MANAJEMEN PRODUKSI BIBIT BABI DI BANJAR DAUH UMA, DESA PENGOTAN, KABUPATEN BANGLI NLG SUMARDANI; IGA ARTA PUTRA; IW SUBERATA; IG SURANJAYA; DK HARYA PUTRA; WS YUPARDHI
Buletin Udayana Mengabdi Vol 14 No 1 (2015): April 2015
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (638.182 KB)

Abstract

The short course of management of animal husbandry and using Artificial Insemination (AI) on swine wasconducted on September 6th 2014 at Dauh Uma Pengotan Village, Regency of Bangli. There were 15 farmers whomerged into group as participants of this activity. The aimed of this activity was to increase litter size of swinewith AI program in breeding management. The used method of activity was giving counseling about breedingand health management of animal husbandry in breeding farm, AI program, and then practiced inseminate onswine. Based on the process of short course it was concluded that, the response of participants on AI was veryenthusiastic in joining the activity.Keywords : animal husbandry, breeding, artificial insemination, litter size, swine.
PENERAPAN TEKNOLOGI FERMENTASI BIO-MOL PADA PENGOLAHAN PUPUK ORGANIK ECENG GONDOK DALAM UPAYA UNTUK MENJAGA KELESTARIAN DANAU BUYAN DESA PANCASARI DAN WANAGIRI, KECAMATAN SUKASADA-BULELENG I.G. Suranjaya; N.L. Kartini; L.R. Purnawan
Buletin Udayana Mengabdi Vol 16 No 1 (2017)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (143.637 KB)

Abstract

Kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang bertujuan untuk alih teknologi fermentasi bio-mol dalam pengolahan pupuk organik eceng gondok dalam upaya untuk ikut menjaga kelestarian perairan danau Buyan ini merupakan bagian program Ipteks bagi Wilayah (IbW) desa Pancasari dan Wanagiri Kecamatan Sukasada Kabupaten Buleleng. Metode yang diterapkan dalam pelaksanaan kegiatan adalah melalui: (1) Kordinasi dan komunikasi secara partisipasif dengan masyarakat sasaran untuk merumuskan program menyangkut upaya pelestarian danau Buyan mulai dari perencanaan, operasional dan evaluasi; (2) Penyuluhan untuk membangun persepsi dan pemahaman masyarakat mengenai inovasi atau program yang diterapkan; (3) Pelatihan dan simulasi mengenai terapan ipeks yang dialihkan bagi masyarakat; (4) Pendampingan yaitu pertemuan secara berkala antara pendamping dengan masyarakat sasaran hingga ipteks yang dialihkan dapat dilaksanakan secara mandiri oleh masyarakat. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa kegiatan alih teknologi dalam pengolahan pupuk organik menggunakan bahan baku eceng gondok sebagai upaya menjaga kelestarian danau Buyan dapat berlangsung dengan baik yang ditunjukkan dengan adanya partisipasi aktif dan daya adopsi ipteks yang tinggi dari masyarakat sasaran. Partisipasi aktif mitra dalam seluruh kegiatan alih teknologi ini cukup baik, yaitu sebesar 52,8%. Terdapat kemauan dan kesediaan mitra sasaran untuk mengolah pupuk organik eceng gondok secara mandiri.
REVITALISASI DAN PENGEMBANGAN KERAJINAN TENUN AGAL DI DESA BUNGA MEKAR NUSA PENIDA KLUNGKUNG BALI N.L.R. Purnawan; A.A.R. Remawa; IG. Suranjaya; I.M. Radiawan
Buletin Udayana Mengabdi Vol 19 No 1 (2020): Buletin Udayana Mengabdi
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (480.003 KB) | DOI: 10.24843/BUM.2020.v19.i01.p13

Abstract

Pengembangan pariwista di Desa Bunga Mekar Nusa Penida perlu dibarengi dengan pengembangan produk yang dapat berfungsi sebagai kenangan (souvenir) yang harus dapat disediakan masyarakat sebagai salah satu daya tarik dan secara ekonomi dapat meningkatkan sumber penghasilan masyarakatnya. Produk kerajinan yang sangat unik dari Desa Bunga Mekar adalah kerajinan tenun Agal. Akan tetapi kondisi kerajinan tersebut pada saat ini telah hampir punah dan belum ada masyarakat ataupun desainer yang mengembangkannya. Tujuan dari pengabdian Masyarakat ini adalah untuk merevitalisasi dan mengembangkan tenun Agal khas Bunga Mekar Nusa Penida, sebagai usaha pelestarian peninggalan tenun tradisional yang pernah berkembang dan sekaligus sebagai sumber pendapatan bagi masyarakat di Nusa Penida. Pengabdian dilaksanakan selama 6 bulan, yang didahului oleh peninjauan lapangan, ceramah, pelatihan dan workshop. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa pengabdian sudah berjalan dengan baik dicirikan oleh telah dicapainya beberapa target luaran yang telah ditentukan seperti tingkat kehadiran dan keseriusan peserta/mitra pengrajin tenun sangat tinggi, para pengrajin sudah mampu dan trampil mengoperasionalkan alat tenun bukan mesin (ATBM), serta telah terciptanya produk kain Agal dengan motif dan desain inovatif yang cocok dijadikan souvenir bagi wisatawan Kata kunci : revitalisasi, pengembangan, kerajinan, kain tenun agal, souvenir
PENGEMBANGAN BUDIDAYA LEBAH MADU TRIGONA SPP RAMAH LINGKUNGAN DI DESA ANTAPAN KECAMATAN BATURITI KABUPATEN TABANAN M. Dewantari; I.G. Suranjaya
Buletin Udayana Mengabdi Vol 18 No 1 (2019): Buletin Udayana Mengabdi
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (449.692 KB) | DOI: 10.24843/BUM.2019.v18.i01.p23

Abstract

Kegiatan pengabdian kepada masyarakat melalui program Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat yang dilakukan di Desa Antapan, Kecamatan Baturiti , Kabupaten Tabanan bertujuan meningkatkan pendapatan masyarakat sasaran melalui peningkatan produktivitas dan pemasaran madunya hasil dari pengembangan lebah madu lokalnya yang ramah lingkungan. Metode kegiatan yang diterapkan dalam pemberdayaan masyarakat pada program Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat adalah sebagai berikut: (1)..Koordinasi dan komunikasi dengan mitra sasaran untuk merumuskan program mulai dari perencanaan, operasional dan evaluasi, (2).Penyuluhan teknik tata cara budidaya lebah madu lokal serta penyuluhan produksi madu yang higienis. Disamping itu juga dilaksanakan studi banding ke kelompok lebah madu yang sudah maju di Jembrana, . (3)Pengenalan rancang bangun stup (kotak lebah) sistim kotakyang modern serta penyerahan bantuan 40 stup ke kelompok lebah madu yang sudah ada lebahnya, bersamaan itu juga dilakukan demo cara memperbanyak koloni. Hasil dari kegiatan ini menunjukkan bahwa semua kegiatan yang dilakukan berjalan dengan lancar serta mendapat respon yang positip dari Kepala Desa beserta jajaran aparat desanya serta kelompok lebah madu. Kata kunci : lebah trigona, pengembangan, desa antapan.