Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search
Journal : Industri Inovatif : Jurnal Teknik Industri

OPTIMALISASI PROSES PEMBUATAN SUBTITUSI TEPUNG TERIGU SEBAGAI BAHAN PANGAN YANG SEHAT DAN BERGIZI Minah, Faidliyah Nilna; Astuti, Siswi; Jimmy, Jimmy
Jurnal Industri Inovatif Vol 5 No 2 (2015): Jurnal Industri INOVATIF
Publisher : PRODI TEKNIK INDUSTRI S1 ITN MALANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Ubi jalar ungu merupakan salah satu sumber antioksidan yang mampu menghalangi laju perusakan sel radikal bebas akibat nikotin, polusi udara dan bahan kimia. Dengan pemanfaatan ubi jalar ungu sebagai tepung maka  akan  dapat  mengurangi  kebutuhan  masyarakat  akan  tepung  terigu  di  Indonesia.  Tepung  ungu  yang dihasilkan  dari  ubi  jalar  ungu  ini  akan  diaplikasikan  untuk  pembuatan  roti  tawar  karena  roti  tawar  banyak dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia khususnya masyarakat perkotaan sebagai pengganti makanan pokok nasi. Proses pembuatan tepung ungu ini dilakukan dengan menggunakan jenis pengawet dan waktu pengeringan yang berbeda  dengan  tujuan  untuk  mendapatkan  tepung  ungu  yang  mempunyai  antioksidan  yang  tinggi.Selain  itu untuk  mengetahui  pengaruh  subtitusi  tepung  sukun  dan  lama  perendaman  dalam  larutan  natrium  metabisulfit (Na2S2O5)  terhadap  mutu  kimia  dan  fisik  cookies  sukun  dan  tepung  sukun  (ArtocaRpus  Altilis  Fosberg). Metode penelitian substitusi tekun menggunakan Rancangan Acak Lengkap dengan 2 faktor yaitu konsentrasi subtitusi  tepung  suku  (7,5%,  10%,  12,5%)  dan  lama  waktu  perendaman  (10,  20,  30,  40,  60),  serta  tanpa perendaman Natrium Metabisulfit (Na2S2O5). Parameter kimia yang diamati yaitu kadar air, kadar abu, kadar lemak,  kadar  protein,  kadar  karbohidra,  dan  uji  panelis  untuk  produk  cookies  tekun.  Sedangkan  perlakuan perendaman dalam natrium metabisulfit (Na2S2O5) berpengaruh dalam meningkatkan kelarutan warna dan daya  dispersi. Disamping itu tepung ungu yang memiliki antioksidan tertinggi ini dimanfaatkan untuk proses pembuatan roti  tawar  dengan  mensubstitusikan  tepung  terigu  dengan  perbandingan  1:4  dengan  tujuan  tidak  mengurangi kandungan  protein  didalam  roti  tawar  tersebut.  Hasil  penelitian  menunjukkan  tepung  ungu  yang  memiliki kandungan  antioksidan  tertinggi  terletak  pada  tepung  ungu  yang  menggunakan  pengawet  garam  dan  natrium metabisulfit dengan waktu pengeringan selama 7 jam sebesar 2.007,8521 ppm dan 2.106,5458 ppm.
PEMANFAATAN KULIT UBI KAYU SEBAGAI BAHAN PEMBUATAN DEKSTRIN MELALUI PROSES HIDROLISA ASAM Minah, Faidliyah Nilna; Astuti, Siswi; Dewi, Rini Kartika
Jurnal Industri Inovatif Vol 4 No 2 (2014): Jurnal Industri INOVATIF
Publisher : PRODI TEKNIK INDUSTRI S1 ITN MALANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Di industri pangan dekstrin digunakan sebagai perekat pada jelli, permen, susu dan lain-lain. Dalam penelitian ini pati yang digunakan berasal dari kulit ubi kayu dengan tujuan untuk meningkatkan nilai ekonomis kulit ubi kayu sebagai bahan baku pembuatan dekstrin. Proses yang digunakan adalah proses hidrolisa dengankatalisator asam klorida (HCl). Sebanyak 20 gram pati kulit ubi kayu di campur dan diaduk sampai merata dengan 10 ml HCl kemudian dipanaskan dengan berbagai variasi suhu dan waktu.Hasil hidrolisis berupa filtrat didinginkan, kemudian di tambah natrium hidroksida untuk menetralkan suasana asam. Setelah itu dilakukan proses pengeringan dengan menggunakan cabinet dryer. Ada empat analisa yang akan dilakukan, yaitu: analisa kadar Dextrose Equivalent (DE), kadar abu, kadar air dan gula reduksi. Pati kulit ubi kayu dapat dihidrolisis secara terbatas menjadi dekstrin yang dapat digunakan sebagai bahan tambahan pangan.Konversi pati menjadi dekstrin meningkat dengan bertambahnya suhu dan waktu. Namun pada saat suhu dan waktu tertentu, konversi akan mengalami penurunan yang diakibatkan oleh terhidrolisanya pati lebih lanjut menjadi senyawa yang lebih sederhana.Kondisi terbaik dicapai pada suhu 90 ºC, konsentrasi 0,25 dan waktu 35 menit dengan nilai Dextrose Equivalent (DE) adalah 6,901 %
KARAKTERISASI MATERIAL KOMPOSIT POLIMER POLISTYRENE DAN SERAT TEBU Minah, Faidliyah Nilna; Astuti, Siswi; Rastini, Endah Kusuma
Jurnal Industri Inovatif Vol 7 No 1 (2017): INDUSTRI INOVATIF - JURNAL TEKNIK INDUSTRI
Publisher : PRODI TEKNIK INDUSTRI S1 ITN MALANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pembuatan Komposit Plafon memiliki acuan mutu berupa kuat tekan, kuat tarik, dan kuat lentur, hal ini mengacu pada SNI 03-2105. Kekuatan tekan merupakan kapasitas dari suatu bahan atau struktur dalam menahan beban yang akan mengurangi ukurannya. Sebaliknya kekuatan Tarik adalah tegangan maksimum yang bias ditahan olehsebuah bahan ketika diregangkan atau ditarik, sebelum bahan tersebut patah. Penelitian ini diharapkan dapatm enentukan komposisi terbaik dengan metode eksperimen dari variasi komposisi bahan. Benda uji yang dibuat terbuat dari semen dan agregat, dengan agregat campuran dari serat tebudan styrofoam. Variasi yang digunakan adalah 60%, 70%, 80%, 90% Semen dari total massa benda uji. Serta variasi dari agregat yaitu antara SeratTebu dan Styrofoam 60:40, 70:30, 80:20, dan 90:10. Analisa kuat tekan, kuat tarik, dan kuat lentur dilakukan setelah umur 14 hari. Rasio perbandingan agregat (styrofoam dan serat tebu) yang optimal sebagai plafon komposit, mempunyai kelebihan masing masing pada kekuatan materialnya. Untuk komposisi (80:20)% pada kekuatan tarik dan kekuatan lentur, sedangkan untuk komposisi (70:30)% pada kekuatan tekan nya.
PEMBUATAN LILIN AROMA TERAPI BERBASIS BAHAN ALAMI Minah, Faidliyah Nilna; Poespowati, Tri; Astuti, Siswi; Muyassaroh, Muyassaroh; Kartika, Rini; Elvianto, Elvianto; Hudha, Istnaeny; Rastini, Endah Kusuma
Jurnal Industri Inovatif Vol 7 No 1 (2017): INDUSTRI INOVATIF - JURNAL TEKNIK INDUSTRI
Publisher : PRODI TEKNIK INDUSTRI S1 ITN MALANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Indonesia merupakan negara yang kaya akan sumber daya alam hayati sehingga dijuluki negara agraris namun sampai saat ini masih belum bisa memanfaatkan sumberdaya hayati secara optimal, salah satunya tanaman penghasil minyak atsiri. Indonesia menghasilkan 40–50 jenis tanaman penghasil minyak atsiri dari 80 jenis minyak atsiri yang diperdagangkan di dunia dan baru sebagian dari jenis minyak atsiri tersebut yang memasuki pasar dunia, diantaranya nilam, sereh wangi, gaharu, cengkeh, melati, kenanga, kayu putih, cendana, dan akar wangi. Melihat akan hal ini, potensi usaha melalui ekstrak minyak atsiri tanaman sangat terbuka lebar. Salah satu metode sederhana dan peluang usaha yang sangat bagus adalah mengekstrak minyak atsiri dari tanaman dan hasilnya dapat dimodifikasi menjadi aroma terapi. Untuk objek dasar dari terciptanya aroma terapi adalah lilin. Lilin adalah sumber penerangan yang terdiri dari sumbu yang diselimuti oleh bahan bakar padat,dimana lilin yang digunakan adalah juga merupakan bahan dari alam yaitu lilin lebah. Dengan demikian lilin aroma terapi yang dihasilkan pada penelitian ini adalah yang ramah lingkungan.
KARAKTERISASI MATERIAL KOMPOSIT POLIMER POLISTYRENE DAN SERAT TEBU Faidliyah Nilna Minah; Siswi Astuti; Endah Kusuma Rastini
Industri Inovatif : Jurnal Teknik Industri Vol 7 No 1 (2017): inovatif Vol. 7 No. 1
Publisher : Prodi Teknik Industri S1 Institut Teknologi Nasional Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pembuatan Komposit Plafon memiliki acuan mutu berupa kuat tekan, kuat tarik, dan kuat lentur, hal ini mengacu pada SNI 03-2105. Kekuatan tekan merupakan kapasitas dari suatu bahan atau struktur dalam menahan beban yang akan mengurangi ukurannya. Sebaliknya kekuatan Tarik adalah tegangan maksimum yang bias ditahan olehsebuah bahan ketika diregangkan atau ditarik, sebelum bahan tersebut patah. Penelitian ini diharapkan dapatm enentukan komposisi terbaik dengan metode eksperimen dari variasi komposisi bahan. Benda uji yang dibuat terbuat dari semen dan agregat, dengan agregat campuran dari serat tebudan styrofoam. Variasi yang digunakan adalah 60%, 70%, 80%, 90% Semen dari total massa benda uji. Serta variasi dari agregat yaitu antara SeratTebu dan Styrofoam 60:40, 70:30, 80:20, dan 90:10. Analisa kuat tekan, kuat tarik, dan kuat lentur dilakukan setelah umur 14 hari. Rasio perbandingan agregat (styrofoam dan serat tebu) yang optimal sebagai plafon komposit, mempunyai kelebihan masing masing pada kekuatan materialnya. Untuk komposisi (80:20)% pada kekuatan tarik dan kekuatan lentur, sedangkan untuk komposisi (70:30)% pada kekuatan tekan nya.
PEMBUATAN LILIN AROMA TERAPI BERBASIS BAHAN ALAMI Faidliyah Nilna Minah; Tri Poespowati; Siswi Astuti; Muyassaroh Muyassaroh; Rini Kartika; Elvianto Elvianto; Istnaeny Hudha; Endah Kusuma Rastini
Industri Inovatif : Jurnal Teknik Industri Vol 7 No 1 (2017): inovatif Vol. 7 No. 1
Publisher : Prodi Teknik Industri S1 Institut Teknologi Nasional Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Indonesia merupakan negara yang kaya akan sumber daya alam hayati sehingga dijuluki negara agraris namun sampai saat ini masih belum bisa memanfaatkan sumberdaya hayati secara optimal, salah satunya tanaman penghasil minyak atsiri. Indonesia menghasilkan 40–50 jenis tanaman penghasil minyak atsiri dari 80 jenis minyak atsiri yang diperdagangkan di dunia dan baru sebagian dari jenis minyak atsiri tersebut yang memasuki pasar dunia, diantaranya nilam, sereh wangi, gaharu, cengkeh, melati, kenanga, kayu putih, cendana, dan akar wangi. Melihat akan hal ini, potensi usaha melalui ekstrak minyak atsiri tanaman sangat terbuka lebar. Salah satu metode sederhana dan peluang usaha yang sangat bagus adalah mengekstrak minyak atsiri dari tanaman dan hasilnya dapat dimodifikasi menjadi aroma terapi. Untuk objek dasar dari terciptanya aroma terapi adalah lilin. Lilin adalah sumber penerangan yang terdiri dari sumbu yang diselimuti oleh bahan bakar padat,dimana lilin yang digunakan adalah juga merupakan bahan dari alam yaitu lilin lebah. Dengan demikian lilin aroma terapi yang dihasilkan pada penelitian ini adalah yang ramah lingkungan
OPTIMALISASI PROSES PEMBUATAN SUBTITUSI TEPUNG TERIGU SEBAGAI BAHAN PANGAN YANG SEHAT DAN BERGIZI Faidliyah Nilna Minah; Siswi Astuti; Jimmy Jimmy
Industri Inovatif : Jurnal Teknik Industri Vol 5 No 2 (2015): inovatif Vol. 5 No. 2
Publisher : Prodi Teknik Industri S1 Institut Teknologi Nasional Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Ubi jalar ungu merupakan salah satu sumber antioksidan yang mampu menghalangi laju perusakan selradikal bebas akibat nikotin, polusi udara dan bahan kimia. Dengan pemanfaatan ubi jalar ungu sebagai tepungmaka akan dapat mengurangi kebutuhan masyarakat akan tepung terigu di Indonesia. Tepung ungu yangdihasilkan dari ubi jalar ungu ini akan diaplikasikan untuk pembuatan roti tawar karena roti tawar banyakdikonsumsi oleh masyarakat Indonesia khususnya masyarakat perkotaan sebagai pengganti makanan pokok nasi.Proses pembuatan tepung ungu ini dilakukan dengan menggunakan jenis pengawet dan waktu pengeringan yangberbeda dengan tujuan untuk mendapatkan tepung ungu yang mempunyai antioksidan yang tinggi.Selain ituuntuk mengetahui pengaruh subtitusi tepung sukun dan lama perendaman dalam larutan natrium metabisulfit(Na2S2O5) terhadap mutu kimia dan fisik cookies sukun dan tepung sukun (ArtocaRpus Altilis Fosberg).Metode penelitian substitusi tekun menggunakan Rancangan Acak Lengkap dengan 2 faktor yaitu konsentrasisubtitusi tepung suku (7,5%, 10%, 12,5%) dan lama waktu perendaman (10, 20, 30, 40, 60), serta tanpaperendaman Natrium Metabisulfit (Na2S2O5). Parameter kimia yang diamati yaitu kadar air, kadar abu, kadarlemak, kadar protein, kadar karbohidra, dan uji panelis untuk produk cookies tekun. Sedangkan perlakuanperendaman dalam natrium metabisulfit (Na2S2O5) berpengaruh dalam meningkatkan kelarutan warna dan dayadispersi.Disamping itu tepung ungu yang memiliki antioksidan tertinggi ini dimanfaatkan untuk proses pembuatanroti tawar dengan mensubstitusikan tepung terigu dengan perbandingan 1:4 dengan tujuan tidak mengurangikandungan protein didalam roti tawar tersebut. Hasil penelitian menunjukkan tepung ungu yang memilikikandungan antioksidan tertinggi terletak pada tepung ungu yang menggunakan pengawet garam dan natriummetabisulfit dengan waktu pengeringan selama 7 jam sebesar 2.007,8521 ppm dan 2.106,5458 ppm
PEMANFAATAN KULIT UBI KAYU SEBAGAI BAHAN PEMBUATAN DEKSTRIN MELALUI PROSES HIDROLISA ASAM Faidliyah Nilna Minah; Siswi Astuti; Rini Kartika Dewi
Industri Inovatif : Jurnal Teknik Industri Vol 4 No 2 (2014): inovatif Vol. 4 No. 2
Publisher : Prodi Teknik Industri S1 Institut Teknologi Nasional Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Di industri pangan dekstrin digunakan sebagai perekat pada jelli, permen, susu dan lain-lain. Dalam penelitian ini pati yang digunakan berasal dari kulit ubi kayu dengan tujuan untuk meningkatkan nilai ekonomis kulit ubi kayu sebagai bahan baku pembuatan dekstrin. Proses yang digunakan adalah proses hidrolisa dengan katalisator asam klorida (HCl). Sebanyak 20 gram pati kulit ubi kayu di campur dan diaduk sampai merata dengan 10 ml HCl kemudian dipanaskan dengan berbagai variasi suhu dan waktu.Hasil hidrolisis berupa filtrat didinginkan, kemudian di tambah natrium hidroksida untuk menetralkan suasana asam. Setelah itu dilakukan proses pengeringan dengan menggunakan cabinet dryer. Ada empat analisa yang akan dilakukan, yaitu: analisa kadar Dextrose Equivalent (DE), kadar abu, kadar air dan gula reduksi. Pati kulit ubi kayu dapat dihidrolisis secara terbatas menjadi dekstrin yang dapat digunakan sebagai bahan tambahan pangan.Konversi pati menjadi dekstrin meningkat dengan bertambahnya suhu dan waktu. Namun pada saat suhu dan waktu tertentu, konversi akan mengalami penurunan yang diakibatkan oleh terhidrolisanya pati lebih lanjut menjadi senyawa yang lebih sederhana.Kondisi terbaik dicapai pada suhu 90 ºC, konsentrasi 0,25 dan waktu 35 menit dengan nilai Dextrose Equivalent (DE) adalah 6,901 %
PEMBUATAN KECAP MANIS DARI LIMBAH IKAN TONGKOL ( Euthynnus Affinis ) Siswi Astuti; Maria Mustikaningrum; Marissa Haryati
Industri Inovatif : Jurnal Teknik Industri Vol 2 No 2 (2012): inovatif Vol. 2 No. 2
Publisher : Prodi Teknik Industri S1 Institut Teknologi Nasional Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Telah dilakukan penelitian tentang pembuatan kecap manis dari limbah ikan tongkol (Euthynnus Affinis). Penelitian ini meliputi penentuan jenis larutan perendam yang cocok diantara tiga larutan perendam yaitu larutan asam jawa, larutan jahe dan larutan jeruk nipis dan penentuan konsentrasi yang optimum enzim papain yang digunakan. Proses pembuatan kecap ini menggunakan cara hidrolisis enzimatis dengan pH netral sehingga konsentrasi larutan perendam ditetapkan sebesar 7 gram asam jawa, 7gram jahe dan 7 gram jeruk nipis yang masing-masing dilarutkan dalam 50 mL aquadest dan penggunaan enzim papain sebesar 0,6, 0,8%, 1%, 1,2%1,4% terhadap berat ikan.Hasil penelitian menunjukkan bahwa kualitas kecap manis terbaik dihasilkan dengan larutan perendam asam jawa dengan konsentrasi enzim papain sebesar 0,6%. Kecap manis dari limbah ikan tongkol ini memiliki kadar protein sebesar 17,5688%, asam amino 9,0948%, pH 6, NaCl 5,8924%, logam Pb 0,01ppm, Cu 4,5105ppm, Zn 13,1652ppm, Hg negative, As negative, angka lempeng total 1,35x102, E. Coli negative, Salmonella negative, kapang negative, S,Aerous negative, total gula 20,4432%, viscositas 17,7cps.