Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search
Journal : Innovative: Journal Of Social Science Research

Analisis Wacana Kritis Model Teun A. Van Dijk Pada Teks Berita Liputan6.com mengenai Aturan Tilang 2025, STNK Mati 2 Tahun Langsung Disita Gumilar, Ramdan; Hamdani, Agus
Innovative: Journal Of Social Science Research Vol. 5 No. 2 (2025): Innovative: Journal Of Social Science Research
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/innovative.v5i2.18851

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji aspek tekstual dalam analisis wacana kritis menurut Teun A. Van Dijk terkait dengan peraturan tilang 2025, yang menyatakan bahwa STNK yang mati selama 2 tahun langsung disita, sebagaimana dipublikasikan di situs liputan6.com pada 17 Maret 2025. Penelitian ini mengacu pada teori Teun A. Van Dijk yang menjelaskan bahwa pesan dalam teks terdiri dari tiga dimensi, yaitu suprastruktur, makrostruktur, dan mikrostruktur. Metode yang digunakan adalah pendekatan deskriptif kualitatif dengan pengumpulan data melalui analisis berita yang terdapat di liputan6.com. Hasil penelitian menunjukkan bahwa struktur wacana dalam teks terorganisir dengan baik, penggunaan strategi keterlibatan efektif, serta penyajian informasi yang terstruktur jelas secara mikro, yang kesemuanya mendukung keberhasilan teks berita dalam menyampaikan pesan secara efektif. Dengan menggunakan pendekatan analisis wacana kritis Teun A. Van Dijk, penelitian ini berhasil mengidentifikasi dan mengungkapkan dimensi teks dari berita tentang aturan tilang 2025 yang diterbitkan di liputan6.com.
Analisis Wacana Kritis Theo Van Leeuwen Pada Pemberitaan Penolakan UU TNI Terus Bergulir Lewat Tenda di Gerbang DPR Dalam Detik.Com Edisi 8 April 2025 Mustopa, Endang; Hamdani, Agus
Innovative: Journal Of Social Science Research Vol. 5 No. 1 (2025): Innovative: Journal Of Social Science Research
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/innovative.v5i1.18911

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis representasi aktor sosial dalam berita online mengenai aksi demonstrasi penolakan Undang-Undang Tentara Nasional Indonesia (UU TNI) yang diberitakan oleh Detik.com pada 8 April 2025. Hasil analisis menunjukkan bahwa aktor sosial dalam berita ini direpresentasikan sebagai kelompok kolektif yang damai dan terbuka, namun tetap menunjukkan resistensi terhadap kebijakan negara. Media menggunakan strategi tertentu untuk menampilkan peserta aksi sebagai bagian dari warga sipil yang sah, sekaligus menyamarkan posisi pihak-pihak yang berkuasa. Penelitian ini menyimpulkan bahwa pilihan representasi dalam teks berita tidak netral, melainkan sarat dengan kepentingan ideologis yang membentuk persepsi publik terhadap peristiwa dan pelaku aksi.
Representasi Ideologi dalam Teks Berita: Studi Kasus Ricuh May Day Bandung Melalui Analisis Wacana Roger Fowler Zakiah, Iis; Hamdani, Agus
Innovative: Journal Of Social Science Research Vol. 5 No. 3 (2025): Innovative: Journal Of Social Science Research
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/innovative.v5i3.19031

Abstract

Bahasa memainkan peranan penting dalam membentuk pemahaman dan respon masyarakat terhadap suatu peristiwa, termasuk dalam konteks media massa yang tidak hanya menyampaikan informasi tetapi juga menyusun narasi dan ideologi tertentu. Penelitian ini bertujuan mengungkap representasi ideologi dalam teks berita berjudul “Aksi Damai May Day di Bandung Tiba-tiba Ricuh Saat Massa Berbaju Hitam Serang Polisi” yang dimuat di Kompas.com, dengan menggunakan pendekatan Analisis Wacana Kritis (AWK) Roger Fowler. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif deskriptif dengan teknik dokumentasi dan analisis data dilakukan melalui identifikasi kosakata dan tata bahasa untuk melihat bagaimana pelaku dan tindakan dikonstruksi dalam teks. Hasil analisis menunjukkan bahwa teks berita memilih kosakata dan struktur kalimat yang memosisikan aparat kepolisian sebagai penjaga ketertiban, sementara kelompok “massa berbaju hitam” dimarjinalisasi sebagai provokator yang menggambarkan tindakan kekerasan. Kesimpulannya, teks berita tersebut merepresentasikan ideologi yang melegitimasi kekuasaan aparat dan menstereotipkan kelompok tertentu secara negatif, sehingga media massa melalui bahasa dapat mereproduksi ketimpangan kekuasaan dan membentuk persepsi publik terhadap aktor sosial dalam peristiwa konflik.
Analisis Wacana Kritis Kasus Kekerasan Seksual Dokter PPDS di RSHS Bandung: Representasi Pelaku dan Korban dalam Pemberitaan Media Hidayah, Fini; Hamdani, Agus
Innovative: Journal Of Social Science Research Vol. 5 No. 3 (2025): Innovative: Journal Of Social Science Research
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/innovative.v5i3.19070

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis representasi pelaku dan korban dalam pemberitaan kasus kekerasan seksual oleh dokter PPDS di RSHS Bandung melalui pendekatan Analisis Wacana Kritis model Roger Fowler. Fokus penelitian terletak pada pemberitaan media daring Detiknews mengenai kasus tersebut. Metode yang digunakan adalah kualitatif deskriptif dengan teknik analisis data berupa pengkajian kosakata dan tata bahasa pada teks berita. Hasil analisis menunjukkan bahwa media menggunakan kosakata yang secara tegas mengklasifikasikan pelaku dan korban, membatasi identitas korban demi privasi, serta menyeimbangkan narasi kemanusiaan pelaku dengan tuntutan hukum. Penggunaan kata-kata seperti "menyesal" dan "malu" pada pelaku berpotensi mengalihkan fokus dari tindakan kriminal ke aspek psikologis pelaku. Selain itu, penggunaan kalimat pasif dan nominalisasi cenderung mengaburkan peran pelaku dan menjadikan tindakan kekerasan sebagai konsep abstrak yang formal dan legalistik. Marjinalisasi korban melalui anonimisasi identitas juga berdampak pada persepsi publik terhadap korban. Penelitian ini menegaskan bahwa pilihan bahasa dalam pemberitaan tidak hanya menyampaikan fakta, tetapi juga membentuk makna, merefleksikan dinamika kekuasaan, dan memengaruhi persepsi masyarakat terhadap isu kekerasan seksual.