Claim Missing Document
Check
Articles

Pengaruh komposisi media tanam dan waktu aplikasi zat pengatur tumbuh terhadap pertumbuhan dan hasil benih kentang (Solanum tuberosum L.) G2 kultivar medians di dataran medium Jatinangor Jajang Sauman Hamdani; Tessa Prima Dewi; Wawan Sutari
Kultivasi Vol 18, No 2 (2019)
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (360.638 KB) | DOI: 10.24198/kultivasi.v18i2.21617

Abstract

Sari. Kentang termasuk jenis sayuran komersial bernilai tinggi yang dapat dijadikan sebagai pangan alternatif. Rendahnya ketersediaan benih kentang  dapat berpengaruh terhadap produksi kentang. Terbatasnya lahan penanaman kentang di dataran tinggi sehingga diperlukan ekstensifikasi di dataran medium melalui rekayasa media tumbuh dan hormon tumbuh yang bisa mengurangi efek negatif penanaman kentang di dataran medium.  Percobaan ini bertujuan untuk mengetahui interaksi antara komposisi media tanam dengan waktu aplikasi zat pengatur tumbuh terhadap pertumbuhan dan hasil benih kentang G2 kultivar Medians di dataran medium Jatinangor. Percobaan dilaksanakan di Kebun Percobaan Ciparanje, Fakultas Pertanian, Universitas Padjadjaran, Jatinangor. Rancangan percobaan yang digunakan yaitu Rancangan Acak Kelompok Faktorial. Faktor pertama adalah komposisi media tanam dan faktor kedua adalah waktu aplikasi zat pengatur tumbuh sitokinin dan paclobutrazol. Hasil percobaan menunjukkan bahwa tidak terjadi interaksi komposisi media tanam dengan waktu aplikasi zat pengatur tumbuh terhadap pertumbuhan dan hasil benih kentang G2. Komposisi media tanah, kompos, arang sekam, dan cocopeat (perbandingan ( ) 1:1:1:1) menunjukkan tinggi tanaman, luas daun, bobot kering tanaman, jumlah ubi dan bobot ubi per tanaman tertinggi. Waktu aplikasi 20 hari setelah tanam (HST) sitokinin dan 40 HST paclobutrazol dapat menekan tinggi tanaman namun menghasilkan jumlah ubi dan bobot ubi per tanaman tertinggi. Kata Kunci: kentang, media, sitokinin, paclobutrazol, dataran  Abstract. Potatoes are a high-value commercial vegetable that can be used as an alternative food. The low availability of potato seeds affect potato production. The limited area of potatoes in the highlands caused extensification in the medium land is needed through engineering of growing media and growth hormones. It probably can reduce the negative effects of planting potatoes on the medium lands of Jatinangor. The experiment was carried out at the Ciparanje Station, Faculty of Agriculture, Padjadjaran University, Jatinangor. The experiment was using Randomized Block Design with factorial treatment.  The first factor was the growing media compositions, while the second factor was the times of growth regulating substances application. The experimental results showed that there was no interaction effect of the growing media compositions and times of growth regulating substances application to growth and yield of the G2 potato seed. Compositions of soil, compost, husk charcoal, and cocopeat (1:1:1:1) showed plant height, leaf area, dry weight, numbers of tubers, and weights of tubers per plant were higher than other treatments. The times of application 20 days after planting (DAP) cytokinin and 40 DAP paclobutrazol suppressed plant height, however it produce numbers and weights of tubers per plant were higher. Keywords: potatoes, growing media, cytokinin, paclobutrazol, medium land
Induksi partenokarpi dengan GA3 pada zucchini (Cucurbita pepo L) Risa Nurul Falah; Jajang Sauman Hamdani; Kusumiyati Kusumiyati
Kultivasi Vol 18, No 3 (2019)
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (265.128 KB) | DOI: 10.24198/kultivasi.v18i3.22423

Abstract

Sari  Buah zucchini partenokarpi dihasilkan  agar lebih efisien dalam pengolahan sebagai bahan pangan. Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh aplikasi GA3 dan waktu aplikasi terhadap partenokarpi. Penelitian dilakukan dengan penyemprotan GA3 pada perlakuan 0 ppm pollinated; 0, 500, 1.000, 1.500 ppm unpollinated; yang diaplikasikan pre anthesis dan anthesis. Perlakuan menggunakan metode Rancangan Acak Kelompok (RAK) Faktorial dengan tiga ulangan. Analisis varian menggunakan Uji Fdengan tingkat kepercayaan 95%.  Uji lanjut menggunakan Tukey pada taraf nyata 5%. Perangkat lunak yang digunakan untuk analisis data adalah Minitab 17. Hasil penelitian pada konsentasi 1.500 ppm dan waktu aplikasi pre anthesis responsif dalam induksi  partenokarpi pada buah zucchini.Kata Kunci: konsentrasi, GA3,  partenokarpi, biji, zucchiniAbstract. Parthenocarpy zucchini fruit is produced to be more efficient in processing as food. This experiment aimed to determine the effect of GA3 application and time of application on parthenocarpy fruit formation in zucchini. The GA3 treatment was carried out by spraying 0 ppm to pollinated flower; 0 500, 1000, and  1500 ppm  to unpollinated flower. GA3 was applied at pre anthesis and anthesis. This experiment was arranged using Factorial Randomized Block Design (RBD) with three replications. Analysis of variance using the F Test with a confidence level of 95% followed with Tukey at the 5% significance level using Minitab 17. The experimental results showed that the concentration of 1000 ppm applied at pre anthesis were responsive in producing parthenocarpy zucchini fruit.Keywords: parthenocarpy, GA3, zucchini, seed number, concentrate
Pengaruh waktu simpan terhadap nilai total padatan terlarut, kekerasan dan susut bobot buah mangga arumanis Kusumiyati Kusumiyati; Farida Farida; Wawan Sutari; Jajang Sauman Hamdani; Syariful Mubarok
Kultivasi Vol 17, No 3 (2018)
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (237.531 KB) | DOI: 10.24198/kultivasi.v17i3.18698

Abstract

Sari Mangga arumanis merupakan salah satu komoditi mangga unggulan di daerah Majalengka, Jawa Barat. Para pedagang pada umumnya memasarkan buah mangga menggunakan keranjang anyaman bambu terutama dengan tujuan agar konsumen lebih mudah membawanya. Selain itu, harga keranjang anyaman bambu juga murah, sehingga kemasan keranjang anyaman bambu banyak digunakan petani buah mangga. Selama penyimpanan, buah mangga mengalami perubahan komposisi kimia dan juga fisik. Perubahan tersebut mencakup nilai kekerasan buah, total padatan terlarut (TPT), dan susut bobot buah. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui perubahan nilai kekerasan, TPT dan susut bobot buah pada waktu simpan berbeda menggunakan keranjang anyaman bambu. Rancangan yang digunakan yaitu Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari 3 perlakukan yaitu penyimpanan 0 hari, 7 hari dan 14 hari dengan 10 ulangan. Jumlah sampel yang digunakan sebanyak 90 sampel buah mangga arumanis. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa terjadi perubahan nilai kekerasan, TPT dan susut bobot buah pada tiap perlakuan.Kata Kunci: Kekerasan buah ∙ Keranjang anyaman bambu  ∙ Klimakterik ∙ Total padatan terlarut Abstract Arumanis mango is one of mango’s leading commodities in Majalengka, West Java. Fruit sellers generally marketed mango fruit using bamboo wicker baskets mainly with the aim of making it easier for consumers to carry the fruit. In addition, the price of bamboo wicker basket is also cheap, hence the packaging of bamboo wicker basket is widely used by mango fruit sellers. During storage, mangoes experience changes in chemical and physical properties. These changes include the value of fruit firmness, total dissolved solids (TDS), and weight loss. The purposes of this study were to determine changes in firmness, TDS and weight loss at different storage duration using bamboo wicker baskets. The experimental design used in this research was a Completely Randomized Design (CRD) consisting of 3 treatments, which are 0 day, 7 days and 14 days storage duration with 10 replications. The numbers of samples used were 90 samples of arumanis mangoes. The results of this study indicated that there were changes in the value of firmness, TDS and weight loss in each treatment.Keywords:  Bamboo wicker basket  ∙   Climacteric ∙    Fruit firmness  ∙    Total  dissolved  solids
Aplikasi chitosan untuk meningkatkan hasil benih kentang G0 (Solanum tuberosum l.) kultivar granola pada berbagai jenis media tanam Anne Nuraini; Jajang Sauman Hamdani; Erni Suminar; Dian Ardiansyah
Kultivasi Vol 16, No 3 (2017)
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (889.668 KB) | DOI: 10.24198/kultivasi.v16i3.14374

Abstract

Salah satu kendala dalam produksi kentang di Indonesia adalah rendahnya mutu benih yang digunakan. Untuk mengatasi hal tersebut penyediaan benih kentang dilakukan dengan kultur jaringan, dengan menghasilkan benih Go. Percobaan ini bertujuan untuk mengetahui efek aplikasi chitosan  terhadap hasil benih kentang G0 kultivar Granola pada berbagain jenis media tanam. Percobaan dilaksanakan dari  Februari 2012 sampai Mei 2012 di screen house Kebun Percobaan Ciparanje  Faperta UNPAD, Jatinangor, dengan ketinggian tempat ±750 m dpl. Percobaan memakai  Rancangan Petak Terbagi  dengan tiga ulangan. Petak utama adalah komposisi  media tanam terdiri dari empat  taraf, yaitu tanah + sekam, tanah + sekam + pupuk kotoran hewan (kohe) ayam , tanah + sekam + pupuk kohe sapi , tanah + sekam + kascing dengan perbandingan 2:1:1. Anak petak adalah konsentrasi chitosan  terdiri dari empat taraf, yaitu 0%, 0,2 % , 0.4% , dan 0.6%. Hasil percobaan menunjukkan bahwa pengaruh chitosan tidak bergantung pada jenis media terhadap pertumbuhan dan hasil benih G0. Secara mandiri perlakuan pupuk kohe sapi dan kascing menghasilkan pertumbuhan dan hasil benih terbaik,Kata kunci :  chitosan, kotoran hewan sapi, kotoran hewan ayam, kascing, hasil benih
Respons Tanaman Kentang terhadap Jenis Zat Pengatur Tumbuh pada Berbagai Kondisi Cekaman Kekeringan di Dataran Medium Nita Yuniati; Jajang Sauman Hamdani; Mochamad Arief Soleh
Agrikultura Vol 31, No 2 (2020): Agustus, 2020
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/agrikultura.v31i2.25726

Abstract

Peningkatan suhu global akibat peningkatan CO2 di atmosfer dapat menyebabkan cekaman kekeringan pada tanaman kentang. Aplikasi zat pengatur tumbuh (ZPT) asam salisilat dan paclobutrazol mampu meningkatkan pertumbuhan dan hasil tanaman saat cekaman kekeringan melalui peningkatan aktivitas fotosintesis. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui interaksi cekaman kekeringan dengan jenis ZPT terhadap indeks luas daun, nisbah pupus akar, dan hasil tanaman kentang. Penelitian dilaksanakan di Kebun Percobaan Ciparanje, Jatinangor menggunakan rancangan split plot dengan tiga kali ulangan. Petak utama adalah interval penyiraman, terdiri dari 1, 4, 8, dan 12 hari, sedangkan anak petak yaitu jenis ZPT, terdiri dari tanpa ZPT, asam salisilat, paclobutrazol, dan kombinasi asam salisilat dan paclobutrazol. Hasil penelitian memperlihatkan tidak terdapat interaksi cekaman kekeringan dengan jenis ZPT. Perlakuan interval penyiraman 1 hingga 4 hari masih mampu memberikan indeks luas daun serta jumlah dan bobot ubi pertanaman paling baik. Aplikasi kombinasi ZPT asam salisilat dan paclobutrazol menurunkan indeks luas daun, namun mampu meningkatkan bobot ubi per tanaman.
EFEK KOMBINASI JENIS PUPUK ORGANIK DENGAN BIONUTRISI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN JAHE (Zingiber officinale Rosc.) PADA INCEPTISOLS DI GARUT Tualar Simarmata; Jajang Sauman Hamdani
Bionatura Vol 5, No 1 (2003): Bionatura Maret 2003
Publisher : Direktorat Sumber Daya Akademik dan Perpustakaan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Percobaan untuk mengetahui pertumbuhan dan hasil tanaman jahe padakombinasi jenis pupuk organik (pupuk kandang domba, bokashi pupuk kandangdomba, dan Bios) dengan Bionutrisi, dilakukan dari bulan Desember 2000 sampaiApril 2001 di Desa Haruman, Kecamatan Leies, Kabupaten Garut. Percobaanmenggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang terdiri dari enam perlakuandan diulang sebanyak empat kali. Adapun perlakuan tersebut adalah P1 = 30 tonpupuk kandang domba/ha, P2 = 30 ton pupuk kandang domba/ha + Bionutrisi 3cc/L, P3 =10 ton bokashi pupuk kandang domba/ha , P4 = 10 ton bokashi pupukkandang domba/ha + Bionutrisi 3 cc/L, Ps = 6 ton Bios/ha, dan P6 = 6 tonBios/ha + Bionutrisi 3 cc/L. Hasil percobaan menunjukkan bahwa tanaman yangdiberi 30 ton pupuk kandang domba atau 10 ton bokashi domba atau 6 tonBios/ha mengahasilkan bobot jahe segar/rumpun yang tidak berbeda. Aplikasi 3cc Bionutrisi/L tidak memberikan kenaikan hasil yang signifikan, tetapi kombinasi6 ton Bios/ha dengan 3 cc Bionutrisi/L cenderung memberikan hasil yang relatiflebih tinggi (yakni 206,0 g rimpang jahe segar/rumpun atau sekitar 12 ton jahesegar/ha). Pupuk Bios 6 ton/ha (20 % dad dosis pupuk kandang domba) dapatdijadikan altematif untuk mengganti pupuk kandang pada pertanaman jahe.Kata Kunci : Jahe, Pupuk Organik, Bionutrisi, Inceptisols
PERTUMBUHAN DAN HASIL BUNGA GLADIOL PADA DOSIS PUPUK ORGANIK BOKASHI DAN DOSIS PUPUK NITROGEN YANG BERBEDA Farida -; Jajang Sauman Hamdani
Bionatura Vol 3, No 2 (2001): Bionatura Juli 2001
Publisher : Direktorat Sumber Daya Akademik dan Perpustakaan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (103.704 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dosis pupuk organik bokashi dan pupuknitrogen yang tepat untuk meningkatkan pertumbuhan dan kualitas bunga gladiol(Gladiolus hybridus). Penelitian dilaksanakan di Rumah Kaca dan KebunPercobaan Fakultas Pertanian Unpad pada bulan Juni sampai Agustus 2000.Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK)faktorial terdiri atas dua faktor yang diulang tiga kali. Faktor pertama adalah dosis pupuk nitrogen (N) yang terdiri atas empat taraf yaitu 25 kg N/ha (n1); 50 kg N/ha (n2); 75 kg N/ha (n3); dan 100 kg N/ha (n4). Faktor kedua adalah dosis pupuk organik bokashi (b) yang terdiri dari tiga taraf yaitu 5 ton/ha (b1); 10 ton/ha (b2); dan 15 ton/ha (b3). Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat interaksi antara dosis pupuk organik bokashi dan nitrogen terhadap jumlah daun. Dosis nitrogen 50 kg/ha dan dosis bokashi 15 ton/ha dapat meningkatkan jumlah daun. Pemberian bokashi 10 ton/ha berpengaruh baik terhadap komponen kualitas bunga yaitu mampu menghasilkan panjang tangkai terpanjang dan jumlah kuntum bunga terbanyak.Kata Kunci : Bokashi, EM4, gladiol.
PENINGKATAN KUALITAS HASIL UBI TIGA VARIETAS KENTANG MELALUI APLIKASI PAKLOBUTRAZOL DI DUA DATARAN MEDIUM SYAHBUDIN Y.; YUYUN YUWARIAH; JAJANG SAUMAN HAMDANI; SUMADI SUMADI
Indonesian Journal of Applied Sciences Vol 3, No 1 (2013)
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (9098.204 KB) | DOI: 10.24198/.v3i1.16824

Abstract

Pengaruh Pemangkasan dan Aplikasi Sitokinin terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Teh (Camellia sinensis) Intan Ratna Dewi Anjarsari; Jajang Sauman Hamdani; Cucu Suherman; Tati Nurmala; Heri Syahrian
Jurnal Tanaman Industri dan Penyegar Vol 6, No 2 (2019): Jurnal Tanaman Industri dan Penyegar
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21082/jtidp.v6n2.2019.p61-68

Abstract

Pemangkasan pada tanaman teh merupakan salah satu rekayasa ekofisiologi yang dilakukan untuk menginisiasi pertumbuhan tunas sebagai bakal pembentukan pucuk peko. Sitokinin, salah satunya benzil amino purin (BAP), merupakan zat pengatur tumbuh yang dapat diaplikasikan untuk memacu inisiasi tunas setelah pemangkasan. Tujuan penelitian adalah mengetahui pengaruh pemangkasan dan penggunaan sitokinin terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman teh. Penelitian dilaksanakan di Kebun Percobaan Pusat Penelitian Teh dan Kina Gambung pada ketinggian 1250 m di atas permukaan laut (dpl), mulai bulan Juni sampai Agustus 2018. Penelitian menggunakan tanaman menghasilkan (TM) klon GMB 7 berumur 7 tahun. Rancangan percobaan yang digunakan adalah rancangan acak kelompok (RAK) yang terdiri dari 8 kombinasi perlakuan dengan 4 ulangan sehingga terdapat 32 unit percobaan, meliputi perlakuan pemangkasan bersih dan pemangkasan jambul/ajir, tinggi pemangkasan 40 cm dan 60 cm, serta konsentrasi zat pengatur tumbuh BAP. Peubah yang diamati adalah jumlah pucuk peko, jumlah pucuk burung, bobot segar dan kering pucuk. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kombinasi dari jenis dan tinggi pangkasan dengan pemberian BAP berpengaruh terhadap jumlah pucuk peko dan pucuk burung pada pemetikan ke-3, namun tidak berpengaruh terhadap bobot segar dan kering pucuk. Perlakuan pemangkasan secara bersih ataupun jambul/ajir pada tinggi pangkas 60 cm dan diikuti pemberian BAP 60 ppm, merupakan perlakuan terbaik dalam menghasilkan jumlah pucuk peko  dan mengurangi jumlah pucuk burung.
Kandungan karotenoid, antioksidan, dan kadar air dua varietas cabai rawit pada tingkat kematangan berbeda dan deteksi non-destruktif Kusumiyati Kusumiyati; Ine Elisa Putri; Wawan Sutari; Jajang Sauman Hamdani
Jurnal Agro Vol 8, No 2 (2021)
Publisher : Jurusan Agroteknologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/14650

Abstract

Cabe rawit umumnya berwarna hijau, jingga dan merah. Tiap tingkat kematangan memiliki kualitas yang berbeda. Teknologi non-destruktif visible/near infrared spectroscopy (Vis/NIRS) telah banyak digunakan untuk memprediksi kualitas secara cepat dan akurat serta tidak merusak. Penelitian bertujuan untuk mengetahui kandungan kadar air, total karotenoid dan antioksidan dua varietas buah cabai rawit dengan tingkat kematangan berbeda dan memprediksi kualitas secara non-destruktif menggunakan Vis/NIRS. Penelitian dilakukan di Laboratorium Hortikultura, Fakultas Pertanian, Universitas Padjadjaran. Penelitian disusun dalam rancangan acak lengkap (RAL) dengan 6 perlakuan yaitu varietas ‘Manik’ dan ‘Domba’, yang dipanen pada 20 hari setelah bunga mekar (HSBM), 40 HSBM dan 60 HSBM, serta diulang 5 kali. Data dianalisis dengan analisis varians (ANOVA). Hasil penelitian menunjukkan bahwa varietas ‘Manik’ and ‘Domba’ yang dipanen pada 20 HSBM memiliki kandungan kadar air dan antioksidan tertinggi sedangkan total karotenoid meningkat pada buah matang. Model kalibrasi dan uji validasi silang kadar air, total karotenoid, dan antioksidan mendapatkan nilai Rkal  ≥ 0,87 dan Rval  ≥ 0,84. Berdasarkan hasil tersebut, maka kandungan air dan antioksidan terbesar yaitu buah cabai rawit hijau sedangkan total karotenoid tertinggi pada buah cabai rawit merah. Vis/NIRS dapat digunakan untuk mendeteksi kandungan air, total karotenoid dan antioksidan pada buah cabai rawit. Generally, cayenne pepper is coloring in green, orange, and red. Each maturity level has a different quality.  A non-destructive technology, visible/near infrared spectroscopy (Vis/NIRS), has been widely used to predict the quality quickly and accurately without causing damage. The study aimed to determine water content, total carotenoids, and antioxidant of two varieties cayenne pepper with different maturity levels and to predict quality non-destructively using Vis/NIRS. The research was conducted at the Horticulture Laboratory, Agriculture Faculty, Universitas Padjadjaran. The research was arranged in a completely randomized design (CRD) with 6 treatments, namely ‘Manik’ and ‘Domba’ varieties harvested at 20 days after flowering (DAF), 40 DAF and 60 DAF, and 5 replications with analysis of variance (ANOVA). The results showed that ‘Manik’ and ‘Domba’ harvested at 20 DAF had the highest water content and antioxidant while the total carotenoids increased in ripe fruit. The calibration model and cross-validation of water content, total carotenoids, and antioxidants obtained values of Rcal 0.87 and Rval 0.84. Based on these results, the highest water and antioxidant content was green cayenne pepper, while the highest total carotenoids were in red cayenne pepper. Vis/NIRS can be used to detect water content, total carotenoids, and antioxidants in cayenne pepper.
Co-Authors ,, Sumadi Ade Risti Oktavia Ade Setiawan ANNE NURAINI ANNE NURBAITY Anne Nurbaity Anne Nurbaity Benny Joy Cucu Suherman D Yadi Heryadi Dewi, Tessa Prima Dian Ardiansyah Dian Ardiansyah Diyan Herdiyantoro DIYAN HERDIYANTORO Drikarsa, Drikarsa Ega Raisya Erik Setiawan Erni Suminar Farida - Farida Farida Ghifari, Muhamad Aditia Ghorbanpour, Mansour Glenn Christopher Uratel Grace Pratiwi Manurung Gultom, Siska Rahmayani Haifa Ruwaidah Heni Radiani Arifin Heri Sahrian Heri Syahrian Heri Syahrian Khomaeni Iin Handayani Imas Siti Setiasih Ine Elisa Putri Ine Elisa Putri Intan Ratna Dewi Anjarsari Kusumiyati Kusumiyati Kusumiyati , Kusumiyati M. Amrul Khoiri Mahfud Arifin Martins, Lourenco Maulana, Yusuf Eka Mieke Rochimi Setiawati Mochamad Arief Soleh Nenny Nurlaeny Nita Yuniati Nita Yuniati Nurjanah, Resti Nuzula Suci Azima Nuzula Suci Azima, Nuzula Suci Parlinah, Linlin Pujawati Suryatmana Putri, Adinda Rosmaya Putri, Zahira Salsabilla Idris Rachman, Aulia Afifah Rafiif, Mohammad Faisal Rahmat Budiarto Ramadani, Selika Fitrian Ramadhani, Rahmatillah Reginawanti Hindersah Rika Bhernike Sitepu Risa Nurul Falah Ruminta Ruminta Sahrian, Heri Soleh, Mochamad Arief Sumadi Sumadi SUMADI SUMADI Sumadi Sumadi Sumadi Sumadi Suriadinata, Yayat Rochayat SYAHBUDIN Y. SYARIFUL MUBAROK Tati Nurmala Tati Nurmala Tati Nurmala Tati Nurmala Tessa Prima Dewi Trisna Insan Noor Tualar Simarmata Tualar Simarmata Uratel, Glenn Christopher Vitria Puspitasari Rahadi Vitria Puspitasari Rahadi Vitria Puspitasari Rahadi Wawan Sutari Yuyun Yuwariah Zaenal Muttaqin