Mochamad Arief Soleh, Mochamad Arief
Unknown Affiliation

Published : 12 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

Respons pertumbuhan tanaman aren (Arenga pinnata Merr.) dengan pemberian pupuk organik dan pupuk anorganik berbeda dosis Ariyanti, Mira; Soleh, Mochamad Arief; Maxiselly, Yudithia
Kultivasi Vol 16, No 1 (2017)
Publisher : Fakultas Pertanian UNPAD

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (252.75 KB)

Abstract

Tanaman aren (Arenga pinnata Merr.) adalah salah satu tanaman perkebunan yang bernilai ekonomis tinggi dan potensial untuk terus dikembangkan. Salah satu upaya untuk meningkatkan produktivitas aren di Indonesia adalah dengan  pemupukan. Pupuk anorganik yang lazim diaplikasikan pada tanaman aren  memiliki kecenderungan untuk merusak kualitas tanah. Oleh karena itu, perlu dilakukan usaha untuk  untuk mengembalikan kesehatan tanah dengan cara mengimbangi pemberian pupuk anorganik dengan pupuk organik. Penelitian ini  dilakukan di kebun percobaan Ciparanje, Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran, Kecamatan Jatinangor Kabupaten Sumedang, Jawa Barat pada Oktober 2016 - Desember  2016. Penelitian menggunakan rancangan acak kelompok terdiri dari enam kombinasi perlakuan dan diulang sebanyak empat kali. Perlakuan meliputi  tanpa pupuk, pupuk organik 100%, pupuk anorganik 100%, 25% pupuk organik + 75% pupuk anorganik, 50% pupuk organik + 50% pupuk anorganik, dan 75% pupuk organik + 25% pupuk anorganik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan 25% - 50% pupuk organik yang dikombinasikan dengan 50%-75% pupuk anorganik berpengaruh baik terhadap pertumbuhan aren TBM terutama pada parameter rata-rata pertambahan tinggi tanaman, rata-rata pertambahan lilit batang dan rata-rata pertambahan jumlah daun. Kata Kunci : Aren,  pupuk anorganik, pupuk organik
Faktor yang mendasari overestimasi pengukuran gas exchange tanaman dengan menggunakan Photosynthesis Analyzer Li-6400 Soleh, Mochamad Arief
Kultivasi Vol 16, No 1 (2017)
Publisher : Fakultas Pertanian UNPAD

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (348.393 KB)

Abstract

Salah satu tujuan penelitian adalah dihasilkannya data penelitian yang valid dan terpercaya. Semuanya itu tentu memerlukan usaha keras dalam memahami topik penelitian, serta memahami cara kerja alat penelitian yang akan digunakan. Beberapa kesalahan yang penulis temui dalam mengukur laju fotosintesis tanaman atau gas exchange dengan alat LI-6400 adalah ditemukannya overestimasi pengukuran. Seperti ditemukan pada dua publikasi jurnal, misalnya laju fotosintesis tanaman bawang merah mencapai 97-158 μmol CO2 m-2 s-1 dan laju fotosintesis jangung mencapai 85 – 100 μmol CO2 m-2 s-1. Secara umum tanaman C4 (Jagung) memiliki laju fotosintesis jauh lebih tinggi dibanding tanaman C3 (Bawang). Ada dua faktor kemungkinan yang menyebabkan terjadinya overestimasi dalam mengestimasi pengukuran fortosintesis dengan menggunakan alat portable fotosintesis LI-6400 ini, pertama: faktor pengguna seperti kurang informasi berkenaan response fotosintesis tanaman, kesalahan teknis pemasangan alat serta kekurang hati-hatian dalam menggunakan alat. Kedua, faktor sample daun yang diukur seperti: laju pembukaan stomata sangat minim, kondisi daun terlalu muda atau tua, serta daun terlalu banyak disentuh fisik (tangan) sehingga stomata menutup. Untuk menghindari hal tersebut hendaknya para peneliti yang menggunakan alat portable fotosintesis ini agar lebih memahami informasi fisiologis tanaman yang diukurnya, memahami protokol penggunakan alat, serta memahami bagaimanan memilih daun sample terbaik untuk dijadikan wakil dari  proses fisiologi tanaman. Dengan demikian estimasi nilai fotosintesis tanaman akan lebih akurat.Kata Kunci: gas exchange, fotosintesis, LI-6400, overestimasi
Respons konduktansi stomata beberapa genotipe tebu sebagai parameter toleransi terhadap stress abiotik Soleh, Mochamad Arief; Manggala, Ranu; Maxiselly, Yudithia; Ariyanti, Mira; Anjarsari, Intan Ratna Dewi
Kultivasi Vol 16, No 3 (2017)
Publisher : Fakultas Pertanian UNPAD

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (921.873 KB) | DOI: 10.24198/kltv.v16i3.14455

Abstract

Peningkatan produksi tebu saat ini akan terhambat dengan adanya fenomena pemanasan global yang disertai dengan perubahan iklim hingga mempengaruhi sebaran air hujan.  Akibatnya musim hujan sering terjadi secara sporadis dan kurang dapat diprediksi. Di sisi lain kondisi lahan kebanjiran akibat genangan air berpotensi menyebabkan stress abiotik pada tanaman tebu yang secara langsung berpengaruh terhadap produktivitas tanaman. Salahsatu sifat fisiologis yang berkaitan erat dengan ketahanan stress abiotik adalah respons konduktansi stomata (gs) sebagai representatif proses metabolisme tanaman berupa fotosintesis. Beberapa varietas tebu ditanam dalam kondisi genangan air memperlihatkan perbedaan nilai gs dari 240 mmol H2O·m-2·s-1 untuk Kidang Kencana (KK) sebagai varietas lokal sampai 516 mmol H2O·m-2·s-1 untuk PS921 sebagai varietas terbarukan. Perbedaan respons gs ini selaras dengan peningkatan suhu kanopi tanaman pada perlakuan genangan dibanding tanaman tanpa genangan. Hasil penelitian ini diharapkan mampu memberikan informasi bagi para pemulia tanaman tebu dalam merakit tanaman yang lebih tahan stress abiotik berupa genangan air. Kata kunci: konduktansi stomata, tebu, cekaman abiotik, genangan.
Pertumbuhan dan hasil tanaman cabai (Capsicum sp.) yang diberi pupuk hayati pada pertanaman kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq.) TBM I. Suherman, Cucu; Soleh, Mochamad Arief; Nuraini, Anne; Fatimah, Annisa Nurul
Kultivasi Vol 17, No 2 (2018)
Publisher : Fakultas Pertanian UNPAD

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (403.32 KB) | DOI: 10.24198/kltv.v17i2.18116

Abstract

ABSTRAK Penerapan sistem tanam tumpangsari pada tanaman belum menghasilkan (TBM) kelapa sawit merupakan upaya optimalisasi lahan. Pada TBM I  terdapat 75 % ruang terbuka yang dapat ditanami tanaman sela, misalnya tanaman cabai. Tanaman sawit umumnya ditanam pada lahan marginal, maka untuk optimasi pertumbuhan tanaman sela perlu dipilih varietas yang baik dan dilakukan pemupukan. Penelitian bertujuan untuk memperoleh pengaruh interaksi terbaik varietas dan dosis pupuk hayati terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman cabai yang ditanam pada pertanaman kelapa sawit TBM 1. Percobaan dilakukan mulai Oktober 2017 sampai Pebruari 2018 di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian, Universitas padjadjaran.  Ordo tanah inceptisol. Tipe curah hujan C menurut klasifikasi Schmidt dan Ferguson, ketinggian tempat ± 780 m dpl. Rancangan menggunakan Split plot design,  varietas sebagai main plot terdiri atas dua taraf, yaitu CK5 dan CB2 dan dosis pupuk hayati sebagai sub plot terdiri atas enam taraf, yaitu 0, 50, 100,150, 200 dan 250 mL/tanaman. Setiap perlakuan diulang empat kali. Hasil penelitian menunjukkan Pertumbuhan dan hasil tanaman cabai dipengaruhi secara mandiri maupun interaksi varietas dan dosis pupuk hayati. Pada CK5 taraf dosis pupuk hayati 200 mL/tanaman menghasilkan tinggi tanaman, lebar kanopi dan jumlah cabang yang lebih baik. Pada CB2, taraf dosis 150 mL/tanaman memberikan pengaruh interaksi lebih baik. Secara mandiri, dosis pupuk hayati 150 mL/tanaman menghasilkan pertumbuhan terbaik pada tinggi tanaman, lebar kanopi, jumlah cabang, bobot dan jumlah buah tanaman cabai, sementara untuk varietas CK5 menghasilkan tinggi tanaman, jumlah cabang, panjang dan jumlah buah yang lebih baik dibanding CB2.Kata kunci : Tumpangsari, varietas cabai, pupuk hayati. ABSTRACT Intercropping system on immature plant of oil palm is an alternative cropping system to reach land optimization. In immature oil palm plantation there is 75% uncover space among the crops which could be used for cultivating annual crops. Generally, oil palm is cultivated on marginal land, so that to optimize the growth of annual crop is needed proper variety and fertilization. The objective of this research was to get the best interaction effect among variety and dosage of organic fertilizer at year 1 immature palm. The experiment was conducted at experimental station of Agricultural Faculty, Universitas Padjadjaran from Oct 2017 to Feb. 2018, it used of split plot. Variety was a main plot with two level namely: CK5 and CB2, the dosage of organic fertilizer was a sub plot with six level namely: 0, 50, 100, 150, 200, and 250 mL of organic fertilizer. All treatments were repeated for four times. The growth and yield of chili crop were affected independently by variety or fertilizer dosage even by interaction of both. CK5 and 200 mL of fertilizer showed better on plant height, canopy width, and number of branch, whereas interaction effect of CB2 and 150 mL of fertilizer showed the best on plant growth. Independent effect of organic fertilizer of 150 mL affected on plant height, canopy width, branch number, fruits number and weight of chill crop. Independent effect of variety of CK5 showed better than of CB2 on plant height, fruit number and yield.Keywords : Intercropping, Chili Variety, Organic Fertilizer
Effectiveness of arbuscular mycorrhizal fungi in increasing growth and yield of maize overlaid on oil palm aged 4 years Suherman, Cucu; Nurliawati, Sri Desi; Ariyanti, Mira; Dewi, Intan Ratna; Soleh, Mochamad Arief
Kultivasi Vol 22, No 2 (2023): Jurnal Kultivasi
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/kultivasi.v22i2.43958

Abstract

The intercropping system in oil palm plantations is an effort to optimize land, especially at the immature stages (IS), which have a large open space between the trees, so it can be used for cultivating annual crops such as maize. Oil palm trees are generally planted on marginal lands, such as Inceptisol, which generally lacks in phosphor (P). These problems can be reduced by applying arbuscular mycorrhizal fungi (AMF) to elevate P. This experiment was to determine the dosage and effectiveness of AMF that can improve the growth and yield of maize intercropped with a 4-year-old oil palm. The experiment was conducted at the Ciparanje Experimental Station, Faculty of Agriculture, Universitas Padjadjaran, from February to May 2022. The experiment used a randomized block design (RBD) with six treatments and was repeated four times. The treatment consisted of giving AMF doses, which included: without AMF, 2 g AMF/plant, 4 g AMF/plant, 6 g AMF/plant, 8 g AMF/plant, 10 g AMF/plant. The results showed that the application of AMF can increase growth and better yield maize. A dosage of 10 g AMF/plant is the best treatment, increasing plant height, cob length, cob diameter, dry shelled weight, and 100 seed weight, each 3, 04%, 5.5%, 8.1%, 50.21%, and 8.42% compared to no AMF.Keywords: arbuscular mycorrhizal fungi, intercropping, maize, oil palm 
Liquid organic matter from banana peel improves morpho-physiological traits of coffee seedlings Soleh, Mochamad Arief; Zalfa, Inaz Nuzul; Ariyanti, Mira
Kultivasi Vol 22, No 3 (2023): Jurnal Kultivasi
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/kultivasi.v22i3.46444

Abstract

Due to its economic advantage, the Robusta coffee clones BP 308 and BP 939 are widely grown. Many factors affect coffee growth during the cultivation practice, especially in the availability of adequate nutrients at the nursery stages. Apart from inorganic fertilizer application, organic matter needs to be applied in the nursery stages to support plant growth, such as applying liquid organic matter (LOM) derived from banana peel waste. This study was conducted to find out how the LOM of banana peels affected the morphological and physiological responses of BP 308 and BP 939 clone Robusta coffee seedlings and what proper dosages of LOM were needed. The experiment was conducted at the Ciparanje Experimental Station, Faculty of Agriculture, Universitas Padjadjaran, Jatinangor from January to April 2022. This experiment used a randomized block design method consisting of 10 treatments and 3 repetitions. The treatments tested included 1.5 g of NPK inorganic fertilizer; 10 mL.L-1.plant-1 LOM  ;  20  mL.L-1.plant-1 LOM; 30 mL. L-1.plant-1 LOM and 40 mL. L-1 .plant-1 LOM that was given to both clones, namely BP 308 and BP 939. The results of this experiment showed that there were differences in the effect of LOM between BP308 and BP939 on the morphological response such as an increase in plant height and leaf number, on the physiological response such as chlorophyll index and stomatal conductance at the 3 months after treatment (MAT). The BP939 was partly better in response to LOM of 10 mL.L-1.plant-1on plant height, the BP308 was partly better in stomatal conductance.
Keefektifan Penggunaan Pupuk Anorganik dan Aplikasi Kitosan dalam Meningkatkan Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Teh (Camellia sinensis L.) Rachman, Annisa Lugina; Anjarsari, Intan Ratna Dewi; Soleh, Mochamad Arief; Rezamela, Erdiansyah
Agrikultura Vol 35, No 1 (2024): April, 2024
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/agrikultura.v35i1.53754

Abstract

Selama lima tahun terakhir, produktivitas teh di Indonesia cenderung fluktuatif dengan tren meningkat. Salah satu langkah untuk meningkatkan produktivitas tanaman teh adalah melalui pemupukan.  Aplikasi pupuk anorganik dilakukan untuk meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan tanaman the. Kitosan merupakan senyawa organik turunan kitin yang berasal dari limbah atau cangkang kepiting dan udang dimana salah satu peran dari  kitosan dapat meningkatkan kandungan klorofil sehingga diharapkan aktivitas fotosintesis tanaman  teh lebih efektif Pemberian pupuk anorganik N, P, K dan kitosan diharapkan dapat meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan pucuk teh sehingga terjadi peningkatan produktivitas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui respons morfologis, dan fisiologis tanaman teh menghasilkan klon GMB 7 serta menentukan kombinasi dosis pupuk anorganik dan bahan organik cair yang mengandung kitosan. Percobaan dilaksanakan pada bulan Juni 2023 sampai dengan September 2023  di Kebun Percobaan Pusat Penelitian Teh dan Kina (PPTK) Gambung, Jawa Barat dengan ketinggian tempat 1.250 m dpl. Tanaman yang digunakan adalah tanaman teh menghasilkan (TM) klon GMB 7 umur  tujuh  tahun. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok dan dilanjutkan dengan uji jarak berganda Duncan. Percobaan terdiri dari sembilan perlakuan kombinasi pupuk anorganik dan kitosan  dan diulang sebanyak empat kali. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kombinasi pemberian pupuk anorganik N, P, K dan bahan organik cair kitosan pada tanaman teh menghasilkan klon GMB 7, berpengaruh  terhadap pertumuhan dan hasil  meliputi indeks klorofil daun dan nilai konduktansi stomata dan bobot segar pucuk, namun tidak berbeda nyata terhadap bobot kering pucuk dan rendemen pucuk. Perlakuan yang diberikan memberikan hasil yang berbeda-beda di setiap pengamatannya pada parameter jumlah peko, jumlah burung dan rasio peko-burung. Kombinasi pemberian 75% pupuk anorganik dan 30 ml/l bahan organik cair kitosan memberikan pengaruh yang paling baik terhadap bobot  pucuk segar tanaman teh klon GMB 7. Kombinasi ini juga memberikan pengaruh yang terbaik pada respons jumlah pucuk peko, jumlah pucuk burung, indeks klorofil daun dan nilai konduktansi stomata.
Guidance on Growing Kaffir Lime Seedlings for Housewives at Pajagan Village, Sumedang Budiarto, Rahmat; Mubarok, Syariful; Kusumiyati; Farida; Sutari, Wawan; Soleh, Mochamad Arief; Nuraini, Anne; Djaya, Luciana; Rasiska, Siska
Indonesian Journal of Community Services Cel Vol. 3 No. 2 (2024): Indonesian Journal of Community Services Cel
Publisher : Research and Social Study Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70110/ijcsc.v3i2.63

Abstract

Kaffir lime is popularly used by woman, especially housewives for cooking Indonesia dishes. The purpose of present activity was to provide simple guidance on growing kaffir lime for housewives at Pajagan Village, Sumedang, West Java. This counseling was provided for 20 housewives who are members of the Family Empowerment and Welfare (PKK) organization in Pajagan Village. The simple guidance is provided to housewives for planting kaffir lime in their yard, as follows: selecting best seedling, correct transplanting, regular irrigation, effective and efficient fertilizer application and proper harvesting. Housewives were each given one kaffir lime seedling to use as planting practice material. Housewives were very happy, grateful and believed to be more independent in terms of food spice. This activity is hoped to empower housewives to cultivate kaffir lime on their own yard for their daily spice needs.
Respons Fisiologis Bibit Kopi Robusta dalam Kondisi Cekaman Kekeringan terhadap Aplikasi Trichoderma spp. Cair Agusty, Reginna Salsabila; Soleh, Mochamad Arief; Zar, Cucu Suherman Victor
Paspalum: Jurnal Ilmiah Pertanian Vol. 12 No. 2 (2024)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Universitas Winaya Mukti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35138/paspalum.v12i2.843

Abstract

Abiotic stresses caused by climate change can affect on the growth of coffee trees. The application of liquid Trichoderma spp. might stimulate growth and enhance plant defense mechanisms in suboptimal conditions. The purpose of this study was to Evaluating the physiological responses of Robusta coffee seedlings BP 939 and BP 308 and obtaining Robusta coffee seedlings that produce the best physiological responses under drought stress conditions against Trichoderma spp. applications in liquid medium. The experiment was carried out using a Randomized Group Design (RAG) with 8 treatments repeated 4 times, namely : coffea clone BP 939 control; coffea clone BP 308 control.; coffea clone BP 939 Trichoderma spp.; coffea clone BP 308 Trichoderma spp.; coffea clone BP 939 with drought; coffea clone BP 308 with drought; coffea clone BP 939 with drought + Trichoderma spp.; coffea clone BP 308 with drought + Trichoderma spp. The experiment results show that the application of Trichoderma spp. in liquid medium does not exhibit significant physiological responses, and the Robusta coffee seedlings of clones BP 939 and BP 308 show the same effect under drought stress conditions. However, the Robusta coffee clone BP 308 treated with Trichoderma spp. showed significant physiological responses at 12 hours after treatment.
Dragon Fruit (Hylocereus polyrhizus) Cultivation in Pareugreug Hill, Pajagan Village: A Community Service Case Budiarto, Rahmat; Mubarok, Syariful; Kusumiyati; Farida; Sutari, Wawan; Soleh, Mochamad Arief; Nuraini, Anne; Djaya, Luciana; Rasiska, Siska; Istifadah, Noor
Indonesian Journal of Community Services Cel Vol. 4 No. 1 (2025): Indonesian Journal of Community Services Cel
Publisher : Research and Social Study Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70110/ijcsc.v4i1.86

Abstract

Red-fleshed dragon fruit (Hylocereus polyrhizus) has gained popularity in Indonesia due to its nutritional value and economic potential. This work was aimed to report the community service about dragon fruit cultivation in Pareugreug Hill, Pajagan Village, Sumedang. The consultation was held during January to February 2025. This study documented the sustainable agricultural practices such as implementation of vegetative propagation, organic fertilization, and natural climbing supports for dragon fruit. At 15 months after planting, 5% of the 400 plants had entered the fruiting stage. However, challenges such as pathogen attacks remain, requiring further research to improve disease management and ensure sustainable cultivation.