Chotimah, Indira
Universitas Ibn Khaldun

Published : 81 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 35 Documents
Search
Journal : Promotor: Jurnal Mahasiswa Kesehatan Masyarakat

FAKTOR PENGETAHUAN, DUKUNGAN SOSIAL DAN NIAT YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEPESERTAAN BPJS KESEHATAN MANDIRI KEPALA KELUARGA DI KELURAHAN KEDUNG BADAK KECAMATAN TANAH SEREAL KOTA BOGOR TAHUN 2018 Hikmah, Zakiyah Nurul; Hidana, Rachma; Chotimah, Indira
PROMOTOR Vol 2, No 3 (2019)
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Ibn Khaldun, Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32832/pro.v2i3.1943

Abstract

Kepesertaan BPJS kesehatan wajib bagi seluruh penduduk indonesia. Di Kecamatan Tanah Sereal kepesertaan BPJS Kesehatan masih 172.978orang dari total jumlah penduduk. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kepesertaan BPJS Kesehatanmandiri di Kelurahan Kedung Badak Kecamatan Tanah Sereal. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan desain cross sectional. Populasi dalam penelitian adalah seluruh penduduk Kedung Badak yang bukan penerima bantuan iuran. Sampel penelitian yaitu 100 KK, dengan menggunakan teknik simple random sampling. Analisis yang digunakan analisis univariat dananalisis bivariat dengan uji statistik chi-square. Hasil penelitian didapatkan 24% bukan peserta BPJS mandiri dan 76% peserta BPJS mandiri. Hasil analisis bivariat diperoleh tidak ada hubungan karateristik responden terhadap kepesertaan BPJS mandiri, tidak ada hubungan faktor pendukungyaitu pendapatan terhadap kepesertaan BPJS, tetapi terdapat hubungan faktor pendukung yaitu pengetahuan dan dukungan sosial terhadap kepesertaan BPJS, dan terdapat hubungan karateristik kebutuhan yaitu niat terhadap kepesertaan BPJS dengan nilai P-Value < 0,05. Disarankan kepadasemua pihak terutama kepada tokoh masyarkat dan tenaga kesehatan untuk lebih meningkatkan promosi dan sosialisasi tentang BPJS sehingga pengetahuan masyarakat bisa lebih ditingkatkanlagi.
GAMBARAN WAKTU TUNGGU PELAYANAN FARMASI POLI SARAF DI RUMAH SAKIT RUMAH SEHAT TERPADU DOMPET DHUAFA BOGOR ., Efawati; Chotimah, Indira; Masitha Arsyati, Asri
PROMOTOR Vol 3, No 5 (2020)
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Ibn Khaldun, Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32832/pro.v3i5.4203

Abstract

Waktu tunggu dalam pelayanan farmasi terhadap kepuasan pasien merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi persepsi pasien terhadap mutu pelayanan di Rumah Sakit. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Gambaran waktu tunggu pelayanan farmasi dilihat dari aspek input,proses dan output.Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif jenis rancangan studi kasus. Informan terdiri dari 10 orang. Instrumen penelitian yang di gunakan yaitu pedoman wawancara dan pedoman observasi perhitungan waktu. Hasil penelitian yang di dapat dari aspek input yaitu jumlah SDM yang ada belum mencukupi namun untuk latar belakang pendidikan sudah sesuai dengan standar yang ada, kebijakan alur proses pelayanan resep obat pasien pun tersedia, khususnya pada bagian farmasi berbeda dengan jumlah pasien hal ini mempengaruhi waktu tunggu pelayanan farmasi terhadap pasien. Berdasarkan aspek proses, proses yang ada sudah berjalan dengan baik sesuai prosedur yang ada. Sedangkan berdasarkan output waktu tunggu pelayanan farmasi masih tergolong lama yaitu 66 menit (1 jam 6 menit)untuk obat jadi dan 148 menit (2 jam 28 menit) untuk obat racik, tidak sesuai standar yang ada, hal ini di pengaruhi oleh SDM, Kebijkan dan Jumlah Pasien dengan penyebab utama yaitu SDM yang tidakmencukupi. Perlu adanya perhitungan beban kerja kepada petugas terkait sehingga dapat di ketahui jumlah petugas yang ideal.
HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP PENDERITA HIPERTENSI TERHADAP KEAKTIFAN PESERTA BPJS DI UPT PUSKESMAS MERDEKA KOTA BOGOR TAHUN 2018 Rohimah Kumullah, Siti; Chotimah, Indira
PROMOTOR Vol 4, No 5 (2021)
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Ibn Khaldun, Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32832/pro.v4i5.5658

Abstract

Menurut WHO, tekanan darah yang normal bagi orang dewasa adalah 120/80 mmHg. Akan tetapi, jika tekanan darah sistolik yaitu antara 130-139 dan tekanan darah distolik antara 80-89, dan itu juga masih bisa disebut dengan tekanan darah yang normal. Program Pengelolaan Penyakit Kronis (prolanis) adalah suatu sistem pelayanan kesehatan dan pendekatan proaktif yang dilaksanakan secara terintegrasi yang melibatkan peserta, fasilitas kesehatan dan BPJS Kesehatan dalam rangka pemeliharaan kesehatan bagi peserta BPJS Kesehatan yang menderita penyakit kronis untuk mencapai kualitas hidup yang optimal dengan biaya pelayanan kesehatan yang efektif dan efisien.Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif dan pengambilan data dilakukan dengan desain Cross Sectional dengan menggunakan kuesioner. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 49 responden. Cara analisa data menggunakan perangkat lunak aplikasi statistik.Hasil penelitian menunjukan bahwa sebagian besar responden memiliki pengetahuan tidak baik mengenai program pengelolaan penyakit kronis (Prolanis) (61.2%), sikap yang positif mengenai program pengelolaan penyakit kronis (Prolanis) (59.2%), keluarga yang memberikan dukungan dalam keaktifan penderita sebagian besar mendukung (63.3%). Berdasarkan tingkat keaktifan penderita hipertensi sebagian besar (51.0%) termasuk kedalam kategori aktif dalam kegiatan Prolanis. Hasil analisis menunjukan bahwa Terdapat hubungan antara pengetahuan dengan keaktifan penderita hipertensi dalam kegiatan prolanis (p- value = 0.035). Tidak terdapat hubungan antara umur (p-value = 1000), Jenis kelamin (p-value = 0.716), Pendidikan (p-value = 1000), Sikap (p-value = 0.863), dan Dukungan keluarga (p-value = 0.053) dengan keaktifan penderita hipertensi dalam kegiatan prolanis. Peneliti memberikan saran kepada Puskesmas Merdeka Kota Bogor untuk meningkatkan keaktifan masyarakat perlu direncanakan dan member tugas kepada sebagian petugas kesehatan di puskesmas untuk melakukan kunjungan home visit kerumah pasien, sehingga 4 aktivitas prolanis bisa berjalan maksimal.
GAMBARAN FUNGSI MANAJEMEN BANTUAN OPERASIONAL KESEHATAN (BOK) PADA PROGRAM KESEHATAN IBU DAN ANAK (KIA) DI UPTD PUSKESMAS TEGAL GUNDIL KOTA BOGOR TAHUN 2018 Nurislamiyati, Fitri; Maryati, Husnah; Chotimah, Indira
PROMOTOR Vol 4, No 2 (2021)
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Ibn Khaldun, Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32832/pro.v4i2.5579

Abstract

Program Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) diluncurkan tahun 2010 dan merupakan salah satu program unggulan Kementrian Kesehatan. Pada tahun 2014 adalah tahun kelima pelaksanaan BOK. Pada tahun 2014 puskesmas penerima dana BOK meningkat jumlahnya seiring bertambahnya jumlah Puskesmas. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh informasi mendalam mengenai Gambaran Fungsi Manajemen Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) pada Program Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) di UPTD Puskesmas Tegal Gundil Kota Bogor tahun 2018. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan jenis rancangan deskriptif. Informan terdiri dari 12 orang terdiri dari Kepala Puskesmas, Bendahara BOK Puskesmas, Bidan Puskesmas, Kader Puskesmas, Ibu Bayi dan Ibu Balita. Instrumen penelitian yang digunakan yaitu pedoman wawancara mendalam dan daftar checklist telaah dokumen. Saran diharapkan kepada Puskesmas agar meningkatkan kemampuan SDM dalam pelaksanaan program BOK, agar pada pelaksanaannya dapat berjalan dengan optimal, serta semua program yang telah di susun dapat terlaksana.
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA KADER JUMANTIK DALAM PEMBERANTASAN DBD DI PUSKESMAS KEDUNG BADAK KOTA BOGOR TAHUN 2019 Meilina, Winda; Madjid, T. Abdul; Chotimah, Indira
PROMOTOR Vol 3, No 6 (2020)
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Ibn Khaldun, Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32832/pro.v3i6.5569

Abstract

Masalah yang terdapat di Indonesia adalah penyakit demam berdarah dengue (DBD) penyakit ini pertama kali terjadi di Surabaya dan Jakarta pada Tahun 1968 dengan jumlah kematian 24 orang. Kemudian jumlah kasus bertambah seiring dengan meluasnya daerah endemis DBD dimana tahun 2011 menyebar keseluruh Indonesia. Salah satu pencegahan DBD yaitu dengan menggerakkan kader juru pemantau jentik (jumantik). Kader jumantik adalah kelompok kerja kegiatan pemberantasan penyakit demam berdarah dengue di tingkat desa dalam wadah lembaga ketahanan masyarakat desa. Penelitian ini menggunakan desain cross sectional. Populasi dalam penelitian ini sebanyak 35 responden. Sampel dalam penelitian ini sebanyak  35 responden dengan teknik pengambilan sampel yaitu menggunakan sampling jenuh. Alat yang digunakan dalam penelitian ini kuesioner. Dan cara analisa data menggunakan perangkat lunak aplikasi statistik.Hasil penelitian berdasarkan analisa data didapatkan bahwa terdapat hubungan anatara pembelajaran (p-value 0,005), kepemimpinan (p-value 0,041), sumber daya (p-value 0,027) dan imbalan (p-value 0,050) terhadap kinerja kader jumantik dan tidak ada hubungan antara umur (p-value 0,440), pendidikan (p-value 0,130), lama kerja  (p-value  0,961), motivasi (p-value 0,1000) dan sikap (p-value 0,352) terhadap kinerja kader jumantik. Kesimpulan dalam penelitian ini ada hubungan antara pembelajaran, kepemimpinan, sumber daya, imbalan terhadap terhadap kinerja kader jumantik. Dan tidak ada hubungan antara umur, pendidikan, lama kerja, motivasi dan sikap. Saran yang dapat diberikan yaitu agar meningkatkan starategi dalam program pemberantasan sarang nyamuk meningkatkan koordinasi dan pertemuan rutin dengan kader jumantik.
IMPLEMENTASI PROGRAM INDONESIA SEHAT DENGAN PENDEKATAN KELUARGA (PIS-PK) DI PUSKESMAS MULYAHARJA KOTA BOGOR TAHUN 2018 Akbar Fauzan; Indira Chotimah; Rachma Hidana
PROMOTOR Vol 2, No 3 (2019)
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Ibn Khaldun, Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32832/pro.v2i3.1934

Abstract

Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga (PIS-PK) adalah Program prioritas Kementerian Kesehatan yang dilaksanakan oleh Puskesmas. Program Indonesia sehat merupakan salah satu sasaran yang ingin di capai dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang MenengahNasional (RPJMN) 2015-2019. Tujuan yang ingin dicapai adalah meningkatkan derajat kesehatan dan status gizi masyarakat melalui upaya kesehatan dan pemberdayaan masyarakat yang di dukung dengan perlindungan finansial dan pemeratan pelyanan kesehatan. Tujuan penelitian ini untukmengetahui Implementasi Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga di Puskesmas Mulyaharja tahun 2018.Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode Deskriptif Kualitatifyaitu penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa teks, naratif, kata- kata baik secara tertulis maupun lisan dari informan serta perilaku yang diamati. Pendekatan yang digunakan adalah studi kasus dengan menggunakan metode pengumpulan data berupa wawancara, observasi dantelaah dokumen. Penelitian menggunakan alat perekam suara, kamera, kertas dan alat tulis untuk membantu proses wawancara.Hasil penelitian didapatkan bahwa Implementasi Program Indonesiasehat dengan Pendekatan keluarga (PIS-PK) sudah dilaksanakan sesuai dengan konsep yang di telah di tetapkan oleh Puskesmas, Permenkes no 39 tahun 2016 berjalan dengan lancar. Simpulan dari peneliti masih ada kendala dalam memasukan data yang dilakukan Puskesmas Mulyaharja, jumlahSDM yang kurang memadai dan dalam pelaksanaan masih kurangnya sarana dan prasarana yang di butuhkan oleh surveyor. Disarankan sebaiknya Puskesmas mengadakan sarana dan prasarana sesuaidengan jumlah SDM yang tersedia untuk melaksanakan PIS-PK.
GAMBARAN STRATEGI PUSKESMAS CIBUNGBULANG KABUPATEN BOGOR DALAM MENURUNKAN ANGKA STUNTING TAHUN 2019 Siti Wahiyah; Eny Dwimawati; Indira Chotimah
PROMOTOR Vol 4, No 3 (2021)
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Ibn Khaldun, Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32832/pro.v4i3.5596

Abstract

Pada tahun 2017 Indonesia termasuk ke dalam negara ketiga dengan prevalensi tertinggi di regional Asia Tenggara/ South-East Asia Regional (SEAR). Rata – rata prevalensi balita stunting di Indonesia tahun 2005-2017 adalah 36,4%. Di Jawa Barat pada tahun 2017 prevalensi Stunting menunjukan angka sebesar 29,2%, hal ini menunjukan bahwa belum mencapai target Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) tahun  2019 yaitu 28%. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Strategi Puskesmas Cibungbulang Kabupaten Bogor dalam menurunkan angka stunting tahun 2019. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan teknik pengumpulan data menggunakan wawancara mendalam kepada informan dan telaah dokumen. Populasi dalam penelitian ini adalah tenaga kesehatan Puskesmas Cibungbulang. penelitian ini terdiri dari 8 orang informan dengan 1 informan kunci dan 7 informan pendukung. Kesimpulan penelitian ini adalah strategi yang dilakukan Puskesmas Cibungbulang dalam melakukan pencegahan dan penanganan masalah stunting sudah baik tetapi belum berjalan maksimal karena desa lokasi khusus belum terbebas dari masalah stunting. Puskesmas selalu memaksimalkan penanganan masalah stunting tersebut dengan program-program yang telah di rencanakan.
GAMBARAN CAKUPAN PENGEMBANGAN DESA SIAGA AKTIF DI PUSKESMAS SUKARAJA KABUPATEN BOGOR TAHUN 2019 Riki Adriansyah; Indira Chotimah; Siti Khodijah Parinduri
PROMOTOR Vol 3, No 4 (2020)
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Ibn Khaldun, Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32832/pro.v3i4.4197

Abstract

Desa Siaga dikembangkan sejak tahun 2006 sesuai dengan Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 564/Menkes/SK/VIII/2006 tantang Pedoman Pelaksanaan Pengembangan Desa Siaga. Hasil evaluasi Kementerian Kesehatan pada tahun 2009 menentukan bahwa belum semua Desa dan Kelurahan Siaga tersebut belum mencapai kondisi Siaga Aktif yang sesungguhnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran pengembangan desa siaga di wilayah kerja Puskesmas Sukaraja Kabupaten Bogor. Jenis penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian kualitatif dengan data triangulasi. Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik wawancara mendalam. Gambaran Pengembangan Desa Siaga Aktif Di Puskesmas Sukaraja Kabupaten Bogor belum berjalan dengan baik pada desa siaganya, dan masih banyak desa siaga yang sudah tidak berjalan terutama di 6 desa. Dan desa siaga yang masih berjalan aktif hanya 1 desa yaitu desa gunung geulis yang ada diwilayah kerja puskesmas sukaraja.
FAKTOR-FAKTOR PEMANFAATAN PELAYANAN KESEHATAN DI PUSKESMAS PARUNG SELAMA MASA PANDEMI COVID-19 Nena Mardiana; Indira Chotimah; Eny Dwimawati
PROMOTOR Vol 5, No 1 (2022)
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Ibn Khaldun, Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32832/pro.v5i1.6129

Abstract

Penurunan kunjungan pasien pada Puskesmas Parung pada tahun 2020 disebutkan  sebanyak 70,65% masyarakat yang tidak memanfaatkan pelayanan kesehatatan. kapasitas puskesmas dalam memberikan layanan mengalami penurunan baik pada Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) dan upaya kesehatan perorangan (UKP). Metode yang digunakan merupakan metode penelitian kuantitatif dengan jumlah sampel sebanyak 130 responden menggunakan teknik accidental sampling. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner, data yang telah dikumpulkan selanjutnya diolah dan dianalisis dengan analisis data univariat, bivariat dan multivariat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebanyak 130 responden diantaranya 27 responden (20,8%) jarang memanfaatkan pelayanan kesehatan dan 103 responden (79,2%) sering memanfaatkan pelayanan kesehatan. Berdasarkan uji bivariat dalam penelitian ini umur (p=0,635), pendidikan (p=0,047), pekerjaan (p=0,454), aksesibilitas (p=0,006) dan pelayanan dokter (p=0,016), Ada hubungan terhadap pemanfaatan pelayanan kesehatan berdasarkan uji multivariat pada variabel pendidikan, aksesibilitas dan pelayanan dokter. Berdasarkan uji multivariat variabel aksesibilitas mempunyai nilai Exp (B) sebesar 0,269 dan variabel pelayanan dokter mempunyai nilai Exp (B) 0,282, merupakan model terbaik untuk menentukan determinan terhadap pemanfaatan pelayanan kesehatan di Puskesmas Parung.Peneliti dapat mengambil kesimpulan bahwa tingkat pendidikan,aksesbilitas dan pelayanan dokter memiliki hubungan yang signifikan terhadap pemanfaatan pelayanan kesehatan yang mana pelayanan dokter memiliki pengaruh yang besar. Saran dari peneliti  kepada  Puskesmas Parung agar terus meningkatkan dan mempertahankan pelayanan kesehatan yang tersedia serta lebih memperhatikan protokol kesehatan
PERBANDINGAN PERENCANAAN STRATEGIS OBAT JKN DI UNIT FARMASI PADA PUSKESMAS YANG TERAKREDITASI DAN PUSKESMAS YANG BELUM TERAKREDITASI TAHUN 2018 Megawaty .; Husnah Maryati; Indira Chotimah
PROMOTOR Vol 2, No 2 (2019)
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Ibn Khaldun, Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32832/pro.v2i2.1800

Abstract

Perencanaan strategis obat merupakan suatu proses kegiatan seleksi obat dan perbekalan kesehatan untuk menentukan jenis dan jumlah obat dalam rangka pemenuhan kebutuhan obat di Puskesmas melalui tahap analisis situasi, tahap memformulasikan tujuan, tahap strategi dan formulasi, tahap rencana harian, serta tahap evaluasi dan kontrol. Penelitiaan ini bertujuan unutuk mengetahuiperbandingan perencanaan strategis obat JKN di unit farmasi pada Puskesmas yang terakreditasi dan Puskesmas yang belum terakreditasi tahun 2018. Jenis penelitian yang digunakan adalah rancangan penelitian kualitatif. Informasi yang dikumpulkan melalui 3 informan dari masingmasing Puskesmas yang terlibat dalam perencanaan obat di Puskesmas yang terakreditasi dan yangbelum terakreditasi. Hasil dari perbandingan perencanaan strategis obat pada Puskesmas yang sudah terakreditasi dan yang belum terakreditasi dilihat dari 5 tahapan rencana strategis, yaitu: 1) tahap analisis situasi, baik Puskesmas yang sudah terakreditasi dan yang belum terakreditasi sama-samamengacu pada Formularium Nasional. 2) tahap memformulasikan tujuan, Puskesmas yang sudah terakreditasi dan yang belum terakreditasi sama-sama menggunakan metode konsumsi. 3) tahap strategi dan formulasi, Puskesmas yang sudah terakreditasi tidak melakukan pelatihan danpembinaan kepada tenaga apoteker, sedangkan Pukesmas yang belum terakreditasi melakukan pembinaan. 4) tahap rencana harian, Puskesmas yang sudah terakreditasi dan yang belum terakreditasi sama-sama sudah memiliki SOP rencana kebutuhan obat. 5) tahap evaluasi dan kontrol, Puskesmas yang sudah terakreditasi dan yang belum terakreditasi sama-sama masihditemukan masalah kekosongan obat dan kelebihan obat.
Co-Authors ., Efawati ., Efawati ., Irmalasari ., Megawaty ., Muflihuddin Abdul Madjid Abdul Madjid Adriansyah, Riki Ainun Yakin Akbar Fauzan Amalia Nurazizah Amalia Suryani Anggraini, Deti Anjas Wiranata Annas, Fadlhi Anuraga Kusumah Arifah Nurzakiyah Asri Masitha Arsyati Aulia Fitriani Aulia Fitriani, Aulia Ayu Safitri, Rezki Dita Erdini Dwi Astuti, Linda Dwiputra, Muhammad Andika Elisa Sri Puji Lestari Enih Maryanih Eny Dwimawati Erdini, Dita Fadlhi Annas Fauzan, Akbar Fenny Raharyanti Firda Tri Aulia Hidana, Rachma Hikmah, Zakiyah Nurul Hilda Septania Sapari Hilmawati, Silvia Husnah Maryati Husnah Maryati Ida Farida Ida Farida Ikhram, Ainal Irmalasari . Isma Lianira Mutmaina Julianti, Nur Fitri Kartika Agustika Kartini Khoirunnisah Kartini Khoirunnisah Khoirunnisah, Kartini Kholidjah Parinduri, Siti Lianira Mutmaina, Isma Linda Dwi Astuti Lisna Maulina Madjid, T. Abdul Maharani Mahdiyah Safira Mardiana, Nena Maryanih, Enih Maryati, Husnah Masitha Arsyati, Asri Matondang, Maya Rahmayati Maulina, Lisna Maya Rahmayati Matondang Megawaty . Meilina, Winda Meilina, Winda Nabilah, Siti Narendrani, Syabilla Nena Mardiana Nur Fitri Julianti Nurazizah, Amalia Nurislamiyati, Fitri Nurislamiyati, Fitri Oktaviani, Sari Padilah, Siti Rahmah Nurul Putri Utami Putri Utami, Putri Rachma Hidana Ratih Fatimah Rezki Ayu Safitri Riki Adriansyah Rohimah Kumullah, Siti Rohimah Kumullah, Siti Sari Oktaviani Silvia Hilmawati Siti Khodijah Parinduri Siti Kholidjah Parinduri Siti Nabilah Siti Rahmah Nurul Padilah Siti Wahiyah Sri Puji Lestari, Elisa Suci Pujiati Suryani, Amalia Syabilla Narendrani Tri Aulia, Firda Try Melliniawati Utami, Imanda Rizkatria Wahiyah, Siti Wiranata, Anjas Wirda Syari Yakin, Ainun Yoga Yuniadi Zahrah Syilvia Handayani